Home / Romansa / Istri Kesayangan Tuan Arogan / Bab 33 Harus Merelakan Koleksi Kesayangan!

Share

Bab 33 Harus Merelakan Koleksi Kesayangan!

last update Last Updated: 2024-12-12 09:39:27

Olivia tertegun sejenak menatap tas branded kesayangan yang berada di pangkuannya. Kali ini, ia benar-benar harus merelakan koleksi kesayangannya itu untuk di jual. Keperluan mendesak mengharuskannya mengumpulkan uang dalam waktu singkat, dan menjual tas branded adalah pilihan yang di anggap paling tepat untuk saat ini.

Sambil menghela napas, Olivia menggenggam tas itu erat-erat sebelum akhirnya meletakkannya kembali ke dalam kotak.

Ia merapikan kotak tersebut, lalu mengambil selembar kertas dan menuliskan catatan tentang kondisi tas dan harga yang di harapkan.

Setelah itu, Olivia berangkat ke toko tas mahal yang berada di pusat perbelanjaan mewah.

Dengan langkah pasti dan wajah yang meyakinkan, Olivia menyerahkan kotak berisi tas kesayangannya itu kepada petugas toko.

“Maaf, saya ingin menjual tas ini. Ini tas original dan masih dalam kondisi sangat baik.” Ujar Olivia.

Petugas toko mengecek tas tersebut dan mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia lalu menawarkan harga yang ses
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
RIDWAN RIDHO
aduuuuuu bikin penasaran mulu ni........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 34 Meminjam Uang!

    Gadis berhijab itu menarik napas dalam-dalam sebelum melangkahkan kaki masuk ke dalam ruang kerja Barra. Saat di minta Syifa untuk segera masuk, ia pun akhirnya memberanikan diri melangkah. Langsung terlihat sosok Barra yang duduk di kursi kebesarannya di belakang meja kerja. Tak jauh darinya, Jefri sang Asisten pribadi, berdiri mendampingi. Jantung Olivia berdebar kencang, tak bisa di pungkiri bahwa ia merasa gugup berada di depan sang CEO yang terkenal dingin dan ekspresinya tak terbaca itu. Barra menatap Olivia dengan sorot mata tajam, sulit di artikan. Tatapan itu membuat bulu kuduk Olivia merinding, seolah-olah Barra bisa membaca isi hatinya yang paling dalam. Ruangan ini terasa sangat dingin, bahkan udara di sekitar mereka seolah-olah bisa memotong kulit. Olivia menelan ludahnya, berusaha menenangkan diri sebelum ia mulai bicara. “D-dikatakan pada saya bahwa Anda meminta saya datang kesini, Pak Barra?” Ujar Olivia dengan suara yang sedikit gemetar. Ia menyesali dirinya

    Last Updated : 2024-12-13
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 35 Menikah Denganku!

    “Informan saya terlanjur di ketahui mencari tau tentang penculikan ibu saya oleh mereka yang sekarang sudah banyak berganti dengan orang yang baru dan lebih muda.” Olivia melanjutkan, “Dia di kejar hingga nyawanya nyaris melayang kalau saja tidak berhasil kabur setelah di bantu oleh seseorang yang misterius, entah siapa? Itu sebabnya mulai saat ini saya dan dia gak bisa saling menghubungi dulu untuk sementara waktu yang tidak pasti.” “Saya mencari tau tentang kelompok sindikat ini. Saya berhasil masuk ke satu situs rahasia online tentang seluk-beluk sindikat ini. Sampai akhirnya saya di sarankan untuk menghubungi seseorang yang pernah menjadi bagian dari sindikat itu. Dari dia, saya bisa mendapatkan informasi dimana keberadaan ibu saya sekarang dan siapa yang membayar mereka udah menculik ibu saya. Dan juga apa motifnya.” Ujar Olivia dengan wajah tegang. “Lalu?” Barra menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dengan kedua tangan bersidekap dada. “Untuk bisa mendapatkan informas

    Last Updated : 2024-12-13
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 36 Satu-satunya Cara!

    Olivia terpaku, matanya membulat sempurna, tak mampu berkata-kata setelah mendengar ucapan dingin Barra yang baru saja menawarkan dirinya agar menikah dengan pria itu. Pikirannya berkecamuk, seolah tak mampu mencerna apa yang baru saja ia dengar. Sementara itu, Barra menatap tajam pada Olivia yang masih diam seribu bahasa, menunggu respon darinya. Jika wanita lain, sudah pasti mereka akan histeris dan berseri-seri jika mendapat tawaran menikah dengan seorang Barra Malik Virendra. Namun, Olivia tak seperti itu. Ia masih terdiam, menatap Barra dengan pandangan bingung. Barra sendiri sebenarnya tak ingin melakukan ini. Namun demi ibunya yang terus mendesaknya untuk menikah, ia terpaksa menawarkan sebuah pernikahan pada Olivia. Waktunya tak banyak karena Syafira hanya memberikan waktu dua minggu saja, dan sekarang sudah berlalu beberapa hari. Ia hanya ingin Syafira segera berobat, kesehatan wanita itu yang paling penting baginya saat ini. “Kenapa diam? Tidakkah kamu mau menjawab

    Last Updated : 2024-12-14
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 37 Tak Ada Pilihan Lain!

    “Kenapa Anda memilih saya? Anda bahkan sudah mencari tahu tentang saya sebelumnya secara mendalam.” Olivia pasang wajah serius, merasa di manfaatkan walaupun hatinya memang membenarkan jika tawaran Barra adalah satu-satunya jalan keluar baginya. “Saya rasa kamu memenuhi kriteria yang diinginkan ibu saya!” “Saya janda. Apa mungkin orang tua anda mau punya menantu seorang janda di saat anda bisa mendapatkan gadis yang belum pernah menikah!” “Itu biar saya yang mengurusnya, sekarang kamu cukup memberi jawaban ya atau tidak!” Tukas Barra, sorot matanya tetap dingin, sikapnya tenang tak berekspresi. “Jangan bilang anda akan membohongi orang tua anda bahwa saya belum pernah menikah. Saya yakin mereka tidak bodoh Pak. Mereka pasti akan mencari tau tentang saya!” Olivia ragu, tak yakin dengan rencana Bosnya tersebut. “Saya sudah katakan, biar itu semua menjadi urusan saya! Kamu tinggal membuat keputusan, akan menerima tawaran saya, atau menolak!” Tegas Barra lagi. Olivia terdiam. Ia mer

    Last Updated : 2024-12-14
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 38 Persiapan Bertemu Tuan & Nyonya Virendra!

    Olivia keluar dari gedung apartemennya dengan langkah terburu-buru. Ia menghampiri sebuah mobil yang terparkir di depan, tampak seorang pria sudah berdiri tegap di samping mobil mewah tersebut. “Pak Jefri, ada apa anda memintaku bersiap-siap?” Tanya Olivia setelah mendekati Asisten pribadi Barra itu. “Nona ikut saya sekarang. Pak Barra meminta saya untuk membawa Nona ke salon kecantikan agar penampilan Nona semakin mengesankan. Hari ini Pak Barra akan membawa Nona bertemu dengan Tuan dan Nyonya Virendra.” Ujar Jefri, seperti biasa dengan ekspresinya yang datar. “Bertemu orang tua Pak Barra? Sekarang?” Olivia terkejut. Dirinya belum mempersiapkan diri sama sekali. Jefri membukakan pintu mobil di bangku belakang. “Ayo, silahkan masuk Nona!” Pintanya santun namun tegas. Olivia yang berdiri terpaku, dengan penuh keterpaksaan dan keraguan, akhirnya masuk ke dalam mobil. Setelah menutup pintu mobil bagian Olivia dari luar, Jefri ikut masuk ke bangku depan, di sebelah sopir. Mobil se

    Last Updated : 2024-12-15
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 39 Calon Menantu Idaman!

    Olivia sendiri pun sebenarnya tak dapat membantah jika dirinya memang terlihat lebih baik setelah di make over oleh tangan terampil penata busana tadi. Ia berharap semoga saja pertemuan nanti berjalan lancar. Namun, di balik sedikit kelegaan yang ia rasakan, ada kekhawatiran yang menghantui pikirannya. Apakah keluarga Barra akan akan menerima dirinya seutuhnya, atau hanya karena penampilan semu yang kini ia kenakan? Seandainya saja kecantikan hatinya juga dapat dilihat oleh keluarga Barra, bukan hanya kecantikan fisiknya yang memukau... Kini Olivia pun sudah bersiap-siap untuk bertemu dengan orang tua Barra. Dengan hati berdebar dan langkah gontai, ia berjalan keluar dari pusat kecantikan itu, diiringi tatapan kagum dari para pegawai salon. “Pak Jef, aku udah selesai! Lalu sekarang?” Tanya Olivia pada Jefri yang telah kembali pada pembawaannya yang tegas dan profesional. “Kita langsung ke kediaman Tuan Virendra Nona. Pak Barra sudah lebih dulu di sana.” Jawab Jefri. “Aku gugup j

    Last Updated : 2024-12-16
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 40 Kebahagiaan Nyonya Virendra!

    Syafira tersenyum lebar saat ia membawa Olivia duduk di ruang keluarga, tepat di sampingnya. Gadis itu tampak cantik dengan hijab yang ia kenakan, menutup auratnya dengan sempurna. Di seberang mereka, Barra, putri Syafira yang selalu berekspresi dingin itu duduk berdampingan dengan Virendra, sang Ayah. Syafira tak bisa menutupi kebahagiaannya, mengetahui bahwa putranya yang selama ini tidak tertarik untuk menikah lagi, ternyata mampu memilih calon istri sesuai dengan yang ia minta yaitu seperti Olivia. Olivia merasa canggung dan gugup saat duduk di samping calon ibu mertuanya, lebih tepatnya mertua yang tak akan bisa selamanya menjadi bagian dari hidupnya. Ia memainkan ujung jilbabnya yang rapi, mencoba meredakan kegugupan yang ia rasakan. Sementara itu, Barra menatap Olivia dengan pandangan yang sulit di tebak. Hatinya merasa lega karena telah berhasil memilih calon istri yang sesuai dengan harapan ibunya, namun ia juga sedikit merasa bersalah pada Syafira dan Virendra, karen

    Last Updated : 2024-12-17
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 41 Ruangan Istimewa!

    Waktu sudah memasuki sore hari, Olivia melirik jam tangannya, sedikit resah namun berusaha di tutupi. “Kenapa Olivia? Kamu gak betah ya disini?” Tanya Syafira tersenyum. Dirinya justru sangat ingin berlama-lama dengan calon menantunya itu. Syafira seperti baru saja mendapatkan seorang teman cerita yang bisa ia ajak mendiskusikan segala hal, terutama masalah agama. “Bukan Mom...” Sanggah Olivia cepat. “Oliv mau numpang sholat asar dulu, boleh?” Bisiknya pada Syafira. Syafira terhenyak. Benar juga, dirinya bahkan lupa jika gadis yang duduk bersamanya itu tak pernah melewatkan sholat lima waktu. “Tentu Oliv, Mommy juga mau ikut sholat aah... Ayo kita sholat berjamaah.” Ajak Syafira bersemangat. Seumur hidup wanita itu tak begitu memikirkan masalah akhiratnya, karena terlalu di sibukkan dengan urusan duniawi. Kini, memasuki usia paruh baya, hatinya mulai memberontak. Lelah dengan segala hiruk pikuk duniawi. Meski memiliki segalanya, tetap saja selalu ada yang ia rasakan dalam hi

    Last Updated : 2024-12-18

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 272. Jadian?

    Keduanya mulai menyantap makanan masing-masing, sudah begitu lapar. “Gimana? Enak? Atau gak sesuai lidah kamu?” tanya Clarissa di sela makan mereka, meminta pendapat Jefri. “Ini enak. Sesuai,” jawab Jefri sembari mengunyah. “Alhamdulillah.” Clarissa lega. “Jadi, yang akan menjabat sebagai Presiden Direktur Nugroho Group yang baru adalah Elgard Mario Nugroho?” Jefri kembali ke topik tadi, memastikan kembali. “lya. Awalnya para dewan direksi mengajukan beberapa nama pilihan mereka dari kalangan mereka sendiri, karena mereka tau kalau Elgard gak mungkin dipilih Papa mengingat dia menikah dengan perempuan yang Papa benci. Tapi ternyata Papa malah langsung memutuskan Elgard yang menjadi pengganti aku, bukan orang lain. Akhirnya mereka terbungkam sendiri, gak bisa membantah. Siap-siap aja jabatan mereka satu persatu bakal dicopot Papa.” Clarissa terkekeh, terus menikmati santap makan siangnya yang sudah hampir selesai. Jefri manggut-manggut pelan, sekarang sudah jelas. “Haduh, gak en

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 271. Traktir

    “Nona,” panggil Jefri saat mereka sudah keluar dari pintu lobby. “Eh, ma-maaf. Aku gak sadar. Maaf ya.” Clarissa melepaskan tangan Jefri, jadi malu sendiri. “Tidak apa-apa.” Jefri tersenyum tipis. “Wuaah... Kamu senyum barusan? Manis banget, Jefri,” Clarissa terpukau-pukau. Suka melihat senyuman Jefri yang baru ini bisa ia lihat secara langsung. Jefri lagi-lagi terhenyak, kembali salah tingkah dengan pujian Clarissa. Wanita di dekatnya ini ekspresif ternyata. Berbeda dengan dirinya yang cukup calm. “Oh, iya. Sebelumnya maaf ya. Aku pengen traktir kamu, tapi untuk kali ini, aku traktir makannya di tempat biasa aja ya. Uang aku pas-pasan,” jelas Clarissa, berterus-terang di awal. Jefri terperangah. Seorang Clarissa Nugroho hanya memiliki uang pas-pasan? “Kamu gak keberatan kan kalau kita makan di tempat yang murah meriah?” Clarissa memastikan dulu. “Oh, saya tidak mempermasalahkan soal itu. Yang penting bisa makan, sudah cukup,” balas Jefri, penasaran dengan apa yang sebenarnya

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 270. Office Boy?

    Olivia tersadar. Ucapannya barusan malah membuat Barra merasa bersalah. “Eh, kok minta maaf, Mas? Aku gak bermaksud mengungkit yang buruk-buruk. Aku cuma nostalgia ke pertama kalinya kita bicara empat mata. Maaf udah bikin Mas gak enak hati,” Olivia mengusap-usap lengan Barra yang memeluk dadanya, mengecup tangan kekar suaminya itu. Barra balikkan tubuh Olivia agar menghadap langsung padanya. “Itu keputusan yang sangat Mas sesali dalam hidup. Kalau saja waktu itu Mas ajak kamu menikah bukan karena sebuah kesepakatan, mungkin masalah besar yang sempat memisahkan kita, tidak akan pernah terjadi,” Ungkapnya dengan sorot mata penuh penyesalan. “Hu'um. Dan kita mungkin aja gak akan pernah menikah sampai mau punya anak seperti sekarang,” Olivia tersenyum, melirik ke bawah pada perutnya. “Karena mustahil Mas ajak aku nikah, Mas gak kenal aku, apalagi mencintai aku. Mungkin memang seperti itu cara Allah menyatukan kita, dengan Mas mengajak aku nikah supaya gak dijodohkan sama Dokter Syah

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 269. Teringat Kembali

    Mobil yang membawa Olivia menuju UD Entertainment, sudah hampir tiba.Olivia tersenyum. Suaminya sejak tadi menanyakan sudah di mana posisinya. Barra cerewet sekali jika sudah menyangkut istrinya.Drrt... Drrt...Suara getar ponsel membuat Olivia cepat-cepat melihat siapa yang menelepon. Sudah pasti suaminya.Olivia terheran. Ini bukan nomor suaminya, tetapi nomor baru yang belum tersimpan di kontak telepon. ‘Siapa, ya?’ batinnya.“Assalamu'alaikum?” jawabnya, menerima panggilan masuk tersebut.“MasyaAllah, Kak Risa?” Olivia seketika excited, ternyata dari Clarissa.Jefri yang duduk di depan, di samping supir, sontak merasa penasaran saat mendengar nama perempuan yang terakhir kali bertemu dengannya satu minggu lalu. Clarissa kala itu tengah di bawah pengaruh alkohol, meninggalkan memori tak terlupakan.Malam itu, Putri Haris Nugroho tersebut mengatakan suka padanya dan mengajaknya menikah.Jantung Jefri berdebar setiap kali mengingat kejadian itu. Dan sekarang mendengar namanya saja,

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 268. Bersiap

    “Wah, ini enak-enak semua, Nona. Eh, Nyonya maksudnya.” Bu Inun takjub dengan beberapa menu masakan yang telah Olivia siapkan untuk dibawa ke kantor Barra. “Alhamdulillah, senang banget bisa masakin suami makanan yang enak. Ni kesukaannya Mas Barra semua, Bu,” Ungkap Olivia puas. Dirinya dibantu Bu Inun menutup kotak-kotak bekal tersebut, dan memasukkannya ke dalam totebag. “Itu benar. Ada kepuasan tersendiri kalau bisa buatin makanan kesukaan suami. Pantesan aja Tuan Barra makin bucin, ya.” Bu Inun terkekeh, ia sudah tahu jika tuannya itu begitu tergila-gila pada Nyonya mudanya ini. Sedari tadi wanita paruh baya itu suka menatapi Olivia yang terlihat cantik dan modis dengan penampilannya. “Heem, suami bucinnya akuh, hee... ” Olivia menimpali, ikut nyengir. “Tapi emang banyakan gitu, Nyonya. Suami-suami yang kelihatan dingin dan arogan di depan orang lain, rata-rata bucin sama istrinya. Kalau udah sayang sama satu perempuan, biasanya mencintai secara ugal-ugalan,” Ungkap Bu In

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 267. Puas...

    “Pak, rapat dewan direksi akan dilangsungkan hari ini juga,” jelas sang Sekretaris. Haris melirik Asistennya yang sedari tadi mendampinginya di ruangan tersebut, “Membahas tentang video viral itu?” tanyanya setelah menarik napas dalam-dalam. “Tepatnya tentang Bu Clarissa yang sudah melakukan keributan di restaurant Emily Kitchen pekan lalu, Pak. Beberapa dewan direksi terusik dengan kelakuan Bu Clarissa yang dianggap tidak pantas sebagai seorang Presiden Direktur Nugroho Group. Mereka takut citra buruk Bu Clarissa itu membuat para investor atau relasi bisnis mundur dari kerjasama yang telah disepakati. Mereka tidak mau Pimpinan Nugroho group adalah orang bar-bar dan brutal sehingga membuat malu perusahaan. Begitu kata beberapa dari mereka yang melakukan protes,” ungkap Raisa. Haris mengepalkan tangannya. “Itu karena selama ini diantara mereka iri pada Putriku! Mereka ingin yang menjadi Presdir adalah mereka yang mustahil aku setujui. Kalau memang alasannya Clarissa bersikap bar-bar

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 266. Salah Lawan

    Haris Nugroho memasuki lobi Perusahaannya dengan langkah berat. Ada juga pengacara dan asisten pribadi yang mengiringi langkahnya menuju ruang kerjanya. Biasanya, ia akan menyapa dan tersenyum ramah kepada para karyawan yang ditemui. Namun sekarang, tepatnya beberapa hari ini, wajahnya selalu dingin dan tak ada lagi senyum yang tersungging. Sorot matanya tajam dengan raut wajah menunjukkan banyaknya permasalahan dan kekecewaan yang mendalam. Karyawan yang biasa menyapa dengan sopan dan antusias, hanya bisa memberikan hormat dari kejauhan, hati-hati mengucapkan salam sembari berbisik-bisik setelah dirinya lewat. Mereka semua tahu tentang skandal yang menimpa bos mereka tersebut. Sebuah video yang memperlihatkan Haris Nugroho dilabrak putrinya karena ketahuan berselingkuh dengan Azalea Stevani di sebuah restoran mewah, telah viral dan masih menjadi topik panas selama satu minggu belakangan. Semua ini benar-benar sudah menghancurkan reputasi dan martabat seorang Haris Nugroho yang se

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 265. Pertemuan Menegangkan.

    Azalea berjalan gontai diiringi oleh petugas sipir lapas, memasuki lorong panjang, melewati sel-sel yang sesak dan pengap. Rambutnya yang kusut dan wajahnya yang pucat, mencerminkan keputusasaan yang mendalam. Saat Pintu besi berderit tertutup, dia merasakan seolah seluruh dunia telah meninggalkannya. Di dalam sel, beberapa tahanan wanita yang sudah lebih dulu berada di sana, menatapnya dengan sinis. Bisikan dan tawa kecil terdengar, menghujam hatinya yang sudah remuk. Azalea mencoba untuk tidak menangis, namun air matanya lolos terus tanpa bisa dibendung. Setelah putusan sidang yang dijalani, dirinya dinyatakan bersalah dan akhirnya sekarang dipindahkan ke tempat mengerikan ini. Tak ada pembelaan dari pengacara handal seperti yang dijanjikan Haris Nugroho beberapa hari lalu. Haris Nugroho lepas tangan. Bahkan saat di persidangan, malah balik menyerangnya dengan mengatakan dirinya mengadu domba pria itu dengan Barra Malik Virendra. Haris juga mengaku telah dijebak olehnya yang

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 264. Tidur Diluar?

    Pukul 19.00 wib— “Pa, Mama gak mau dengerin penjelasan Elgard,” Elgard jadi frustasi. Ayuma-sang ibu masih marah besar pada Haris Nugroho. “Mama masih ngunci kamar?” Haris melemas, rumah tangganya sebelumnya tak pernah seperti ini. Selalu harmonis, berdua istrinya itu. “Masih. Elgard aja disuruh keluar tadi. Kata Mbak, dari siang tadi Mama gak makan sampai malam ini. Elgard takut Mama sakit, Pa,” Elgard khawatir. Haris mengusap kasar wajahnya. Dirinya tak diizinkan masuk kamar oleh Ayuma. Wanita itu sudah marah besar. Biasanya tak pernah bersikap seperti ini. “Aarh! Ini ulah Clarissa. Dia mempermalukan keluarga!” “Pa, udahlah. Kenapa malah nyalahin Kakak? Papa juga ngapain mau dirayu si Azalea? Pake ciuman segala di tempat umum,” Elgard menatap kecewa pada Haris. “Kamu, Elgard. Percaya kamu kalau Papa begituan sama si Jalang itu? Papa aja gak nyangka dia melakukan itu. Semua terlalu mendadak dan di saat bersamaan, Kakak kamu melihat sampai akhirnya salah paham,” Jelas Haris, ke

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status