Telah terjadi dua hal penting dalam satu hari ini. Hal pertama adalah Cecilia dan Louis sudah menetapkan hubungan kekasih mereka. Mereka tampak menebar kemesraan di depan awak media. Saat ditanya apakah hubungan mereka akan masuk ke pelaminan dan apakah mereka sengaja berhubungan dengan memperkukuh bisnis dua keluarga, mereka hanya memberi jawaban yang ambigu. Hanya saja, dari jawaban mereka, dapat diketahui bahwa mereka mungkin akan menikah.Masalah pernikahan bisnis antara Keluarga Kusumo dengan Keluarga Hermawan adalah hal yang sangat besar. Kedua keluarga ini sama-sama adalah keluarga konglomerat. Sebenarnya pernikahan antar konglomerat bukanlah hal yang aneh, hanya saja ... belakangan ini mereka sedang diterpa banyak rumor. Ditambah lagi, mereka berdua sama-sama memiliki hubungan dengan Yuna.Di satu sisi, Kusumo Group menuntut Yuna telah berkolusi dengan karyawan perusahaan untuk menjatuhkan Kusumo Group. Di sisi lain, Asosiasi Peracik Aroma juga sedang memboikot Yuna lantaran ti
Namun, Cecilia malah menggeleng ketika mendengar ucapan anak buahnya. Dia bukan hanya tidak merasa lega, melainkan merasa semakin gugup lagi.“Belum, semuanya belum berakhir. Ada yang aneh dengan masalah ini.”Bukankah Edward seharusnya merasa difitnah dan tidak mengakuinya? Reaksi Edward terlalu tidak wajar. Sekarang dia malah maju untuk mengakui semua kesalahan itu.Firasat Cecilia mengatakan bahwa sepertinya masalah tidak sesederhana yang dilihat.“Sepertinya tidak mungkin?” Anak buah Cecilia mengerutkan keningnya. “Dia sudah mengakui kesalahannya, apalagi yang perlu diselidiki? Lagi pula, dia memang penanggung jawab dalam proyek parfum. Wajar kalau dia mengakui kesalahannya. Sepertinya Nona sudah berpikir kebanyakan?”“Apa yang kamu mengerti?” jerit Cecilia, “Kalau masalah benar sesederhana ini, apa perlu aku susah payah merencanakan semua ini? Di mana Pak Logan?”“Dua hari ini Pak Logan lagi izin sakit. Dia tidak masuk kerja.”“Oke, kamu keluar dulu sana. Oh ya, kamu cari tahu kab
Cecilia spontan menjauhkan ponsel dari telinganya, seakan-akan akan mengotori telinganya saja. Setelah Logan selesai bersin, Cecilia baru kembali menempelkan ponsel ke telinganya. “Kamu tahan dulu, jangan izin dalam beberapa hari ini. Cepat ke kantor, ada urusan penting yang harus kamu selesaikan.”“Ada urusan penting apa?” Logan bersin lagi, baru melanjutkan, “Aku sudah baca berita. Kamu akan menikah, ya? Selamat! Apa kamu lagi sibuk urus masalah pernikahanmu? Kamu tenang saja, aku pasti akan datang untuk beri doa restu.”“Jangan bahas masalah itu dulu!” balas Cecilia dengan mengernyitkan keningnya, “Aku bukan lagi bahas masalah ini. Aku lagi bahas masalah Edward.”“Bukannya dia sudah menyerahkan diri?” Masalah ini memang hampir diketahui semua orang. Bagaimanapun, kasus parfum Kusumo Group sangatlah viral, semua orang juga sedang menunggu hasil akhirnya.“Dia memang sudah menyerahkan diri, tapi apa kamu nggak merasa ada yang aneh?” Kening Cecilia semakin berkerut lagi. “Semua itu pas
“Di mana orangnya? Di mana?” Cecilia terbengong, lalu mundur beberapa langkah. Dia menatap kamar yang kosong dan seketika tumbuh firasat buruk di hatinya.Kebetulan ada suster yang melewati, Cecilia langsung menarik pakaian suster, lalu bertanya dengan galak, “Di mana orangnya? Di mana pasien di kamar ini? Ke mana dia?”Suster pun dikagetkan dengan sikap Cecilia. “Dia … dia sudah keluar!”“Keluar? Sejak kapan dia keluar dari rumah sakit? Kenapa dia diperbolehkan untuk keluar rumah sakit? Bukannya kondisinya sangat buruk? Kenapa kalian malah biarkan dia untuk keluar? Kenapa kalian nggak hubungi anggota keluarga? Siapa yang mengizinkan dia untuk keluar!” Kedua mata Cecilia tampak memerah. Dia mencengkeram kerah pakaian suster dengan erat.Si suster tercekik hingga kesulitan untuk bernapas. “Aku … aku nggak tahu!”“Cecilia, Cecilia ….” Tania berlari ke arah putrinya. Dia segera menarik putrinya. “Kamu lagi ngapain?”Suster yang terlepas dari cengkeraman Cecilia langsung berlari pergi samb
Hardy yang sudah paruh baya itu menaikkan kacamatanya, lalu menengadah kepalanya. Dia tidak kelihatan marah dengan sikap lancang Cecilia. Sepertinya dia sudah menduganya. “Nona Cecilia, kondisi ommu agak spesial, mana mungkin dia butuh izin dariku?”“Maksudmu, kamu nggak ingin tanggung jawab?” tanya Cecilia dengan menyipitkan matanya.“Sepertinya Nona Cecilia lagi bercanda. Selama anggota keluarga meminta untuk keluar dan sudah melunasi tagihan rumah sakit, kami juga tidak bisa memaksa pasien untuk tinggal di sini, ‘kan? Sambil berbicara, Hardy melempar surat pernyataan ke atas meja.Cecilia langsung melihatnya. Ternyata Laura sudah menandatangani surat pernyataan.“Sejak kapan mereka keluar dari rumah sakit?” Kedua tangan Cecilia menopang di atas meja. Kemudian, Cecilia pun bertanya.“Sepertinya dua hari lalu.”“Dua hari lalu?” Waktu itu adalah waktu di mana Edward kembali menampakkan diri dan menyerahkan diri ke polisi. Sepertinya masalah ini memang ada kaitannya dengan Beny.“Siapa
Setelah memikirkan semua detail kejadian, jika benar semua ini adalah perangkap Beny, meski sasarannya bukanlah Cecilia, Cecilia juga sudah berkali-kali jatuh ke dalam jebakannya.Om Beny sungguh licik! Dia benar-benar sangat licik!Cecilia merasa kesal. “Ma, semuanya bukan masalah kalau Om Beny sudah hampir mati dan hanya bersembunyi saja. Tapi kalau dia sebenarnya nggak sakit, aku … tamatlah riwayatku.”Melihat tatapan putus asa Cecilia, Tania langsung menggenggam tangan putrinya. “Kamu tenang saja. Selama ada Mama, kamu pasti akan baik-baik saja. Jangan lupa, kamu akan menjadi CEO dari Kusumo Group, kamu masih akan mewarisi seluruh kekayaan Keluarga Kusumo!”“Iya, aku akan mewarisi seluruh kekayaan Keluarga Kusumo!” ulang Cecilia.Sebenarnya Cecilia sadar, meskipun ada ibunya yang membelanya, dia juga tidak akan mendapatkan apa-apa sebelum Beny meninggal.“Ma, sebenarnya kalau Om Beny nggak sakit, masalah ini juga nggak separah yang dibayangkan ….”“Apa maksudmu?”Cecilia menggigit
“Tania, apa maksudmu?” Olivia kembali menempelkan telepon ke telinganya, lalu bertanya dengan perlahan.Sebenarnya Olivia sempat merasa curiga, tapi masalah ini bersangkutan dengan putranya. Jadi, Olivia tidak berani memutuskan panggilannya.“Aku nggak punya maksud apa-apa. Suruh Daniel angkat telepon, aku akan bicarakan semuanya sama dia. Kamu boleh saja nggak sambungin teleponku, tapi aku juga nggak bakal kasih tahu kamu. Sekarang putramu sudah menyerahkan diri. Aku juga sudah konsultasi sama pengacaraku. Katanya dia akan keluar dari penjara di saat dia berumur 40-an tahun!”Ucapan ini sungguh telah mengagetkan Olivia. Dia merasa agak marah dan juga takut. “Tania, kamu jangan takuti aku. Putraku nggak melakukan apa pun. Semuanya gara-gara kalian!”Meski Olivia berkata seperti ini, dia juga tidak berani mengulur waktu, langsung menyerahkan telepon kepada Daniel. “Nah! Kalau lain kali dia telepon kamu lagi, aku pasti akan buang ponselmu!”Setelah itu, terdengar suara Daniel. “Sebenarny
Tania tertegun sejenak untuk berpikir. “Alihkan semua saham yang bisa kamu alihkan dulu.”“Ma, tapi ini ilegal,” ucap Cecilia dengan terkejut.“Kamu gunakan trik yang lebih bersih. Pokoknya nanti kita bikin masalah ilegal itu jadi legal,” ujar Tania dengan santai, “Aku sudah sering melihat masalah seperti ini sebelumnya. Tapi kamu mesti segera melakukannya, aku takut Beny punya rencana baru lagi. Suruh anggota kita untuk lebih mengawasi perusahaan. Jangan sampai Beny punya kesempatan untuk menggagalkan rencana kita!”“Aku mengerti.” Cecilia juga merasa sangat gugup. Dia merasa seperti akan bertempur saja.“Cecilia, sekarang kita hanya bisa mengandalkan diri kita sendiri saja! Oh ya, masih ada Logan, suruh dia pikirkan cara juga.”Meskipun hubungan Cecilia dengan suaminya sudah retak, dia masih cukup beruntung lantaran masih memiliki putra dan putrinya.Di sisi lain, Daniel duduk terbengong di tempat hingga Olivia datang untuk menendangnya, dia baru tersadar dari bengongnya.“Apa kamu k
Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang
Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs
Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan
“Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan
“Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia
Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung
“Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher
Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat