Semua bukan murni salah Tania. Sebagai seorang ayah, Beny juga seharusnya memberi arahan yang tepat kepada putranya. Jadi, Beny juga tidak ingin melempar semua tanggung jawab ke diri Tania.Sekujur tubuh Laura terasa mendingin. Padahal Laura menganggap Tania sebagai anggota keluarganya sendiri, kenapa dia malah menjerumuskan putranya?“Sekarang kita ….”“Tunggu dulu! Pertunjukan ini sudah hampir berakhir!” Beny menghela napas menatap matahari yang hampir terbenam.…Baru saja Cecilia pulang ke rumah, tampak ayahnya malah sedang duduk di rumah tamu. Jujur saja, gambaran ini sungguh langka.Cecilia berjalan menghampiri ayahnya dengan tersenyum. “Papa, kenapa Papa di sini?”“Kalau aku nggak di sini, aku bisa ke mana lagi? Kamu ini! Aku sudah meneleponmu berkali-kali. Kamu ke mana?!” tanya Daniel dengan marah, “Apa kamu nggak tahu sekarang para reporter sedang mengawasi adikmu? Bukankah kamu seharusnya memikirkan cara penyelesaiannya? Ke mana kamu?”“Aku pergi untuk cari solusi!” Cecilia m
Pada saat ini, Tania berjalan keluar dari dapur. Dia berkata, “Sudahlah, kalian berdua jangan terus bahas masalah kerjaan. Ayo, sudah saatnya makan.”Daniel memang sudah lapar dan capek. Dia segera berdiri untuk duduk di depan meja makan. Dia melihat istri yang duduk di sampingnya. Entah kenapa, tiba-tiba dia kepikiran dengan ucapan Olivia tadi.Setelah terdiam sejenak, Daniel melanjutkan makannya dan tidak berbicara.Tak lama kemudian, Cecilia juga duduk di meja makan. Mereka bertiga makan dengan sangat hening, sepertinya sudah lama suasana di rumah tidak sehening ini.Daniel memang tidak bertanya langsung pada Tania, hanya saja dia merasa ada yang mengganjal di hatinya. Dia pun terus mengintip Tania.Tentu saja Tania menyadarinya. Hanya saja, Tania juga tidak bertanya berlagak tidak mengetahuinya.Tania biasanya tidak makan banyak. Di saat dia hendak meninggalkan meja makan, Daniel spontan memanggilnya, “Tania.”“Emm,” balas Tania, “Aku sudah selesai makan.”“Kamu jangan pergi dulu,
“Kamu memang nggak bicara seperti itu, tapi kamu berpikir seperti itu!” Tania geram hingga membanting piringnya. “Apa kataku, tatapanmu dari tadi agak aneh, ternyata kamu sedang memikirkan masalah ini! Bagus, Daniel, padahal kita sudah menikah selama puluhan tahun, kamu malah memandangku seperti ini!”“Aku sudah mengorbankan banyak waktuku untuk Keluarga Kusumo. Kamu malah punya simpanan dan bahkan anak haram di luar sana. Sekarang kamu ingin mewarisi hartamu kepada anak harammu itu. Apa aku pernah mengatakan apa-apa? Aku cuma mengomel saja, kamu malah mencurigaiku?”Tania berbicara sambil menangis. Dia membuang semua piring ke lantai. “Kenapa? Apa kamu ingin aku mewakili putra kesayanganmu untuk hidup di penjara? Oke, aku beri tahu kamu sekarang. Aku memang kenal sama model itu, aku juga sudah bersekongkol sama dia untuk menghancurkan anakmu, Kusumo Group, dan juga keluarga ini. Apa kamu puas?”Tania memang berbicara seperti ini. Hanya saja, dari ucapan dan nada bicaranya, Daniel juga
Dibandingkan dengan Kusumo Group yang sedang sibuk itu, Yuna malah terlihat sangat santai.Yuna sudah memutuskan untuk menerima proyek seri bertema itu. Proyek ini adalah proyek pertama sejak studionya dibuka. Selain itu, masalah “kehamilan” waktu itu juga mengingatkan Yuna untuk melakukan semua yang ingin dia lakukan sebelum dirinya benar-benar mengandung. Ketika melihat Yuna yang sibuk setiap harinya, Brandon juga merasa cukup gembira.“Sepertinya kamu sama sekali nggak khawatir dengan masalah Asosiasi Peracik Aroma.”Dengan adanya perlindungan dari Brandon, Yuna pasti akan baik-baik saja. Hanya saja, dari sikap Yuna, sepertinya dia sudah melupakan masalah itu. Entah bagaimana perasaan Louis jika dia melihat Yuna sama sekali tidak takut dengan ancamannya.“Nggak ada yang perlu dikhawatirkan,” ucap Yuna dengan santai. Dia berjongkok sambil merapikan tanamannya. Dalam kumpulan wewangian, dia paling tertarik dengan dua potongan kayu yang kelihatan hampir layu itu.Jelas-jelas kedua pot
Ck, ceritanya malah digantung!Brandon mengambil handuk untuk menyeka keringat Yuna. “Istirahatlah dan minum sedikit teh.”“Emm.” Setelah menyeka keringat di wajah, Yuna duduk di tempat yang lebih sejuk sambil menyesap teh. “Akhir pekan ….” Jarang-jarang Brandon berbicara dengan terbata-bata. “Emm?” Yuna mengerutkan keningnya. Dia melihat Brandon dengan penasaran.“Akhir pekan ini, aku bawa kamu ke suatu tempat.”Melihat ekspresi Brandon, jelas sekali dia tidak ingin pergi ke tempat itu, tapi dia terpaksa harus pergi ke sana. Sepertinya tempat seperti itu hanya ada satu ….“Temani kamu pulang ke Kediaman Setiawan?”“Dari mana kamu bisa tahu?” tanya Brandon dengan agak penasaran. Dia pun melanjutkan, “Emm, nggak bakal lama, kok. Tapi, kamu mesti temani aku.”Yuna berpikir-pikir. “Acara pertunangan om kamu?”“Emm!” Brandon tersenyum sinis. “Iya, ke sana cuma buat formalitas saja. Tapi kamu harus mempersiapkan mentalmu untuk pergi ke tempat seperti itu.”Melihat ekspresi serius Brandon,
Proses menunggu hasil sungguh terasa menyiksa. Meski hanya sehari saja, rasanya bagai satu abad bagi Edward.Begitu pula dengan Daniel, dia yang sedang di kantornya itu merasa tidak tenang saat ini. Dia terus berdiri dan mengintip ke luar menunggu karyawan departemen pengujian datang mengantar hasil sampling. Putranya memang bersikeras mengatakan tidak ada masalah apa pun dengan parfumnya. Hanya saja, Daniel tetap merasa tidak tenang.Daniel sudah mengutus orang untuk mencari peracik aroma itu. Setidaknya peracik aroma tidak boleh melarikan diri. Setelah hasil pengujian keluar dan parfum dinyatakan tidak bermasalah, Daniel baru akan melepaskannya. Namun jika pemeriksaan bermasalah … peracik aroma ini harus menanggungnya!Saat hampir menjelang jam makan siang, Cecilia baru datang ke ruangan ayahnya dengan memegang amplop di tangannya. “Pa!”“Gimana?” Daniel langsung berdiri, lalu bertanya dengan penasaran.Cecilia menatap Daniel dengan ekspresi galau. Dia segera menutup pintu ruangan da
“Cecilia, apa hasil ini bisa dipercaya? Apa mungkin ….” Daniel berpikir sejenak, lalu melanjutkan, “Maksudku, apa mungkin ada yang menukar sampel parfum? Atau bisa jadi hanya parfum batch ini saja yang bermasalah, yang lain tidak bermasalah. Coba kamu pikir, dari parfum ini lewat banyak tangan, dari proses pengantaran parfum dari pabrik ke perusahaan sampai melakukan uji laboratorium. Bisa jadi ada yang keliru ….”Cecilia menghela napas tanda tidak berdaya. “Pa! Aku pernah kepikiran semua yang kamu katakan. Tapi demi menjamin tidak terjadi kelalaian di setiap sesi, aku turun tangan sendiri untuk melakukan pengawasan langsung dari pengambilan sisa stok sampai diantar ke perusahaan untuk diuji. Kalau Papa bahkan nggak percaya sama aku, aku juga nggak tahu harus berkata apa lagi.”Berhubung Cecilia sudah berbicara seperti ini, tentu saja Daniel tidak akan mencurigainya. “Cecilia, mana mungkin Papa akan curiga sama kamu? Aku hanya merasa … emm … kamu tahu sendiri sekarang adalah saat-saat
“Cecilia, Cecilia ….”Saat ini, pikiran Daniel sungguh kacau. Dia hanya bisa menaruh seluruh harapan ke diri putrinya.Cecilia menggenggam tangan Daniel yang gemetar itu. “Pa, jangan panik!”Kemudian, Cecilia memalingkan kepalanya untuk memerintah bawahannya, “Panggil manajer penjualan untuk beri tahu awak media, Kusumo Group adalah perusahaan besar, kita nggak akan lari dari tanggung jawab.”“Hanya saja, masalah parfum masih belum bisa dipastikan. Kita semua masih menunggu hasil pengujian. Kalau benar masalah ada di parfum kita, kita pasti akan bertanggung jawab dan membayar ganti rugi. Jadi jika ada yang menyebar rumor sebelum hasil keluar, kita terpaksa akan menyelesaikannya melalui jalur hukum!”“Selain itu, panggil departemen humas untuk segera mengunggah pernyataan. Sekarang perusahaan beroperasional secara normal. Mengenai masalah parfum, kita pasti akan memberi penjelasan kepada publik!”Cecilia tidak terlihat panik sama sekali, segera memerintah bawahannya.Kali ini, Daniel ba
Karena semuanya terjadi begitu mendada, tidak ada orang yang tahu apa yang terjadi sebenarnya. Setelah Fred mengatur semuanya sesuai dengan rencananya, dia pergi ke kamar di mana sang Ratu berada. Dia mengutus orang kepercayaannya untuk berjaga, menjamin supaya kondisi kesehatan Ratu tetap prima. Namun dua hari terakhir tiba-tiba kondisinya memburuk.Awalnya Fred bahkan curiga sang Ratu bersekongkol dengan Yuna karena mereka berdua sama-sama jatuh sakit. Namun setelah dipikirkan lagi, mereka tidak punya alasan yang cukup meyakinkan untuk itu. Terlebih lagi mereka berdua juga sudah tidak berada di tempat yang sama. Tidak mungkin mereka bisa berkomunikasi dalam bentuk apa pun.Begitu masuk, Fred melihat Ratu yang terbaring lemas di atas ranjang. Dia menghampiri sang Ratu, membungkukkan badannya dan berkata dengan santun. “Yang Mulia? Yang Mulia?”Kelopak mata Ratu terlihat ada sedikit pergerakan, tetapi dia tidak membuka matanya entah karena memang tidak kuat, atau karena dia tidak ingin
Rainie duduk di pojokan seorang diri, berpikir mengapa Fred melakukan ini, dan mengapa dia mengumumkannya secara mendadak. Fred sendiri tahu ini terlalu mendadak, tetapi mau bagaimana lagi. Tubuh sang Ratu terus melemah dan sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi.Sejak awal Fred sudah tahu kalau kondisi kesehatan sang Ratu kurang baik, makanya dia mau menyelesaikan eksperimennya secepat mungkin, dan mencari tubuh pengganti yang sehat secara fisik. Tetapi dia malah menemui masalah yang berkepanjangan sampai detik ini. Sementara itu kesehatan sang Ratu terus memburuk. Meski sudah diobati oleh sekelompok dokter terpercaya pun, yang namanya penuaan memang tidak bisa dicegah. Organ-organ tubuhnya kian melemah. Proses penuaan yang dialami oleh sang Ratu membuat Fred ketakutan. Sekarang dia masih cukup sehat, tetapi sebentar lagi dia juga akan memasuki usia tua dan tubuhnya juga pasti perlahan akan ikut melemah.Semua orang sama di hadapan hidup dan mati. Tidak ada seorang pun yang bisa me
Saat Rainie bilang begitu, ekspresi yang terlihat di wajah Fred langsung berubah menjadi serius.“Ikut aku!” katanya.Rainie terus berjalan mengikuti Fred, mereka masih berada di lantai yang sama, tetapi mereka masuk ke sebuah ruangan lain. Selagi Rainie menutup kembali pintu ruangan itu, Fred duduk dan bertanya padanya, “Obat yang tadi kamu bilang itu maksudnya obat yang bisa bikin badan jadi nggak kelihatan?”“Iya! Tadi aku baru dapat kabar, kemungkinan dalam dua hari ini aku bisa dapat resepnya. Bukanya aku nggak mau kerja di lab, tapi aku takut kelewatan informasi penting.”“HP-mu ada di sini,” kata Fred. “Kalau ada apa-apa, aku bakal kasih tahu kamu segera.”“Tapi …,” Rainie berhenti sejenak dan melanjutkan dengan nada bicara yang pelan, “Cuma aku yang bisa mengendalikan pikirannya. Dia cuma mendengar perintahku. Aku takut kalau bukan aku, nanti bakal berpengaruh ke hipnotisnya. Bisa saja dia jadi sadar dan aku gagal dapat resepnya.”“Rainie, kamu sudah berani mengancamku, ya?”Se
“….”Berbagai macam protes dapat mereka dengar di sana. Rianie juga mengernyit tidak menyangka dia akan dipanggil secara tiba-tiba begini. Namun, Fred mengangkat kedua tangannya meminta mereka semua untuk tetap tenang, lalu dia berbicara, “Karena eksperimen ini sangat rumit dan mudah terjadi kesalahan, jadi mulai sekarang kalian semua harus bersiap-siap yang baik. Alasan lainnya … aku pernah bilang aku paling nggak suka dikhianati, dan orang yang bermulut ember. Jadi untuk menjamin keberhasilan eksperimen ini, tolong kerja sama dari kalian semua. Tapi jangan khawatir, soal kebutuhan dasar seperti makan dan minum pasti sudah kusiapkan. Tapi dengan syarat, semua perangkat komunikasi akan kusita sebentar!”Begitu Fred selesai berbicara, langsung ada orang yang maju dan menyerahkan semua barang bawaannya. Ponsel Rainie juga tentunya disita. Sebenarnya, sebelum ini pun, semua yang masuk ke lab tidak diperkenankan untuk membawa perangkat komunikasi apa pun, jadi kebanyakan yang disita kali i
Taka lama setelah Rainie menutup telepon, orang yang diutus oleh Fred datang memanggilnya, meminta dia untuk pergi ke lab. Panggilan yang terkesan terburu-buru membuat Rainie sedikit cemas apa mungkin terjadi sesuatu di sana.Apakah Rainie tidak memiliki ambisinya sendiri? Tentu ada. Jika dia berhasil membuat obat menghilang itu dan bisa menggunakan hipnotisnya dengan lebih baik, dia tidak perlu bergantung kepada Fred lagi. Selama Rainie memiliki dua hal itu, dia bisa melindungi dirinya sendiri dan tidak perlu takut untuk mengelilingi dunia lagi.Rainie tidak pernah tertarik dengan iming-iming kehidupan abadi. Di matanya, kehidupan abadi hanyalah impian kosong. Kalaupun menemukan satu orang lagi yang cocok, intinya mereka tetaplah dua orang yang berbeda, bagaimana mungkin bisa berpindah menjadi satu tubuh yang sama? Dengan teknologi yang maju seperti sekarang pun, donor organ saja masih bisa menunjukkan adanya gejala ketidakcocokkan, apalagi mentransfer jiwa yang abstrak.Namun tentu R
“Lho, bukannya dia ada di sana? Tunggu, kamu tahu dari mana anakmu ada di istana negara Yuraria? Siapa yang bilang begitu?”“.…”Sane jadi terbawa emosi karena tiba-tiba anaknya tidak diketahui keberadaannya, sampai-sampai dia kehilangan akal sehat dan baru sadar ketika ditanya balik oleh Rainie. Benar juga, Shane tahu dari mana kalau Nathan ada di sana? Dia tentu tidak bisa bilang kalau Ross yang memberi tahu.”“Aku … dari informasi yang Brandon dapat, dia bilang Nathan nggak ada di sana. Rainie, kan kamu sudah dipercaya sama Fred. Tolong bantu aku cari tahu keberadaan Nathan.”“Brandon?!”Benar Brandon memang selama ini terus mencari di mana Nathan berada, tetapi tidak pernah ada temuan yang berarti, jadi Shane menggunakan alasan itu untuk meyakinkan Rainie.“Kamu percaya sama omongan dia? Memangnya dia pernah pergi cari langsung ke istana negara sana? Apa dia ada ngajak kamu untuk nyari ke sana? Atau dia punya saudara di istana? Sekarang dia saja nggak bisa menolong istrinya sendiri
“Bukan begitu. Maksudku, istana negara kan besar, apa mungkin ….”“Nggak mungkin!” sela Ross, lalu tanpa ragu dia berkata, “Aku lahir dan tumbuh besar di sana. Seberapa besar tempat itu, bahkan sampai ada berapa ekor semut pun aku tahu. Kalau memang ada anak yang kamu maksud itu, aku pasti sudah lihat!”“.…”Mendengar itu, tatapan di kedua mata Shane langsung hampa dan dia tampak sedang berpikir dalam. Jelas sekali bantahan Ross memberikan pukulan yang sangat dalam baginya. Selama ini dia berasumsi Nathan ada di istana kerajaan Yuraria dan yakin kalau dia baik-baik saja meski tidak bisa melihatnya secara langsung. Selama Shane memiliki cara untuk menyelamatkannya, ayah dan anak bisa bersatu kembali, tetapi sayang Shane harus menelan fakta pahit bahwa Nathan tidak ada di sana.Lantas jika Nathan tidak ada di sana, ada di manakah dia?Ross jadi tidak enak hati melihat Shane begitu kecewa. “Jangan sedih dulu. Kalau nggak ada di istana, mungkin dia disembunyikan di tempat lain. Kalau Fred
Ross terlihat santai santai meyeruput kopinya di ruang tamu, tetapi Shane tidak demikian. Dia terus mengubah tayangan di TV karena tidak bisa diam untuk menikmati suatu tayangan dengan tenang dari awal sampai habis.“Hey, nggak usah panik begitulah, santai saja!” kata Ross.“Aku juga maunya begitu, bisa duduk santai sambil ngopi kayak kamu. Tapi masalahnya aku nggak bisa.”“Ah, kondisi kita sekarang memang agak rumit, tapi jangan sampai gara-gara ini suasana hati kamu adi rusak,” kata Ross sembari menawarkan kudapan ke Shane. “Paling nggak untuk sekarang kita nggak sepenuhnya pasif. Iya, ‘kan?”Dengan kondisi di saat itu, Shane tidak ada nafsu untuk menyantap kudapan yang Ross tawarkan padanya. Dia hanya menatap wajah Ross dan hendak mengatakan sesuatu, tetapi kemudian dia menariknya kembali.“Tadi kamu mau ngomong sesuatu?” tanya Ross.Terbukti, dari tadi Ross memang memperhatikan Shane. Meski TV menyala, Ross tidak fokus ke sana dan malah terus menatap Shane yang beberapa kali sudah
Pernyataan itu membuat Yuna terkesiap. Dia sangat tidak menyangka Fred malah melindungi Rainie. Dari yang Yuna pikirkan selama ini , semestinya Fred tidak peduli dengan Rainie karena pada awalnya pun Fred sudah membuang Rainie di lab yang lama. Jika tidak begitu, untuk apa Rainie harus bersusah payah datang ke sini dan membuktikan dirinya kepada Fred.“Kamu pasti berpikir aku bakal membuang dia tanpa berat hati, ‘kan? Sayangnya kamu salah. Dia itu cukup pintar dan setia. Bagiku dia masih sangat berguna, jadi untuk apa kubuang? Masalah kamu mau menurut atau nggak, itu bukan kamu yang menentukan. Jangan terlalu lugu jadi orang! Bawa si tua bangka ini pergi, taruh dia di tempat terpisah!”Dari ucapannya itu, sudah jelas Fred tidak ada niat untuk membebaskan Juan.“Kamu sama saja dengan mencari masalah kalau nggak membebaskan guruku,” kata Yuna bermaksud mengingatkan bahwa akibatnya akan serius jika Fred masih tidak mau membebaskan Juan.“Masa iya? Tapi aku paling nggak takut sama yang nam