Share

Bab 736

Penulis: Awan
Edward terdiam sebentar, lalu berkata dengan suara kecil, “Mama memang nggak berwawasan luas. Gimanapun juga, dia cuma seorang wanita. Papa nggak perlu marah lagi. Kalau hal ini sudah terselesaikan dengan baik, anggap saja semuanya sudah berlalu. Jangan khawatir, nanti aku bakal bujuk Mama juga. Dia cuma melampiaskan sedikit kekesalannya, jangan dianggap serius. Wanita cuma perlu merengek sebentar, habis itu juga bakal baik-baik saja.”

“Mama sudah bersamamu begitu lama, kamu sudah pasti paham sama sifatnya. Di acara lelang kemarin, dia memang sudah bertindak gegabah. Tapi, itu juga karena dia sudah menekannya terlalu lama. Papa ... maafkanlah Mama sekali ini.”

Saat mendengar Edward yang mengerti maksudnya, Daniel baru merasa lebih nyaman. “Sudahlah, aku juga cuma mengeluh padamu. Kata-katamu benar, sifat mamamu memang begitu. Nanti aku bakal belikan dia sebuah kalung permata. Habis itu, masalah ini juga pasti berlalu.”

“Emm. Kalau begitu, aku balik kerja dulu ya, Pa.”

Daniel mengangguk
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 737

    “Oh?” Baru saja Yuna ingin bertanya siapa orang yang mencarinya itu, dia sudah melihat orang yang duduk di ruang tamu. “Lisa?!”Yuna sangat terkejut dan tidak menyangka Lisa datang mencarinya. Namun, dia juga sangat senang dan bertanya, “Kok kamu bisa datang kemari?”“Lho? Memangnya aku nggak boleh datang?” Lisa sangat ramah dan langsung memeluk Yuna sambil berkata, “Lama nggak jumpa. Aku sudah rindu sama kamu!”“Emm, aku juga merindukanmu!” Yuna bertanya sambil menepuk-nepuk punggungnya, “Kenapa? Ada acara catwalk lagi?”“Memangnya harus ada acara catwalk baru boleh datang?” Setelah menjawab, Lisa berhenti sejenak. Awalnya, dia masih ingin membiarkan Yuna menebak-nebak lagi. Namun, dia yang berkepribadian ceria sudah tidak bisa menahannya. Dia pun berkata, “Kali ini, aku datang membawa bisnis untukmu.”“Bisnis?” Saat melihat ada banyak rekan lain yang sudah mau pulang, Yuna menepuk tangan Lisa dan berkata, “Tunggu bentar, ya. Aku ganti baju dan ambil barang-barangku dulu. Kita bicarak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 738

    “Apa maksudmu? Apa temanya? Buat siapa? Apa ada permintaan tertentu? Untuk kapan? Mau berapa banyak?” Yuna langsung menanyakan serentetan pertanyaan.Lisa yang sedang menyantap udang pun tertegun sejenak, lalu mengedipkan matanya. “Ergh ....”“Apa kamu mau datang berbisnis denganku tanpa merencanakan apa pun sebelumnya?” Yuna menertawakannya. “Lagian, di sana ada banyak peracik aroma, ‘kan? Yang papan atas juga banyak. Papamu sendiri juga seorang peracik aroma. Ngapain kamu datang jauh-jauh kemari buat mencariku? Jangan-jangan ... kamu cuma ngidam hot pot?”Meskipun hanya setengah bercanda dengan Lisa, tetapi setengah dari ucapan Yuna memang adalah kenyataan. Selain itu, terlepas dari seberapa maju industri ini di Prancis, ayah Lisa juga merupakan orang yang sangat bertalenta dalam industri ini. Dari tim peneliti dan murid yang dibimbingnya, ada begitu banyak orang yang berketerampilan tinggi. Kenapa Lisa harus mencari Yuna? Apa dia sengaja mau memberikan kesempatan untuk Yuna?“Tentu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 739

    Saat hampir tiba di rumah, Yuna mendapat telepon dari Brandon. “Sudah pulang?”“Sudah hampir sampai.” Yuna menjawab, “Kira-kira 5 menit lagi.”“Kalau begitu, tunggu aku di depan pintu, ya. Nggak usah masuk lagi.” Brandon berkata, “Aku keluar sekarang juga.”Yuna pun tertegun dan bertanya, “Mau keluar?”“Emm.”“Ada masalah?”“Kukatakan nanti saat ketemu.”Setelah berpikir sejenak, Yuna mengangguk dan berkata, “Oke deh. Aku sudah mau sampai.”Tak lama kemudian, mobil Yuna sudah sampai ke kompleks mereka. Begitu sampai di depan vila, Yuna pun melihat Brandon yang sedang berjalan keluar. Pakaiannya tidak terlalu formal, seharusnya bukan mau hadir ke pertemuan yang penting. Namun, Brandon juga tidak memberitahunya ke mana mereka akan pergi.Saat melihat Brandon membuka pintu pengemudi, Yuna pun tertegun dan tidak mengerti apa yang mau dilakukannya.“Aku saja yang nyetir. Kamu sudah sibuk seharian, istirahatlah.”“Oh,” sahut Yuna. Dia membuka sabuk pengaman, lalu turun dari mobil dan masuk k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 740

    “Tempat ini ....” Yuna sudah bisa menebak, tetapi masih tidak pasti.“Suka nggak?” Brandon tidak menjawab dan malah balik bertanya. Dia menatap ke sekeliling dan merasa puas akan keseluruhan desainnya.“Memangnya kenapa kalau suka atau nggak? Kalau suka, memangnya tempat ini bakal jadi milikku?” tanya Yuna dengan setengah bercanda sambil melirik Brandon. Dia menyentuh tabung uji dan merasa semuanya masih sangat baru.“Benar!” Brandon menjawab dengan pasti, “Kalau kamu suka, tempat ini bakal jadi milikmu!”Tangan Yuna langsung berhenti menyentuh tabung uji. Dia melirik Brandon dengan agak terkejut dan berkata, “Kamu memang membelinya untukku?”Meskipun sudah bisa menebak, Yuna masih merasa terkejut begitu mendengar perkataan Brandon. Bagaimanapun juga, Yuna baru berpikir untuk mendirikan studio sendiri. Namun, Brandon malah sudah memilih tempat dan selesai merenovasinya. Hal ini terlalu kebetulan. Apa Brandon bisa menebak pemikirannya?“Kalau nggak?” Brandon merasa sangat puas setelah m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 741

    Oleh karena itu, Yuna juga hanya sekadar memikirkan soal mendirikan studio sendiri. Dia tidak pernah benar-benar mengambil tindakan apa pun untuk merealisasikannya. Setelah Lisa mencarinya untuk berbisnis dan ditambah dengan masalah Asosiasi Peracik Aroma beserta semua yang terjadi akhir-akhir ini, Yuna baru benar-benar berpikiran untuk mendirikan studionya. Namun, baru saja Yuna memikirkannya, Brandon sudah mempersiapkan semuanya untuk dirinya.Setelah berhenti makan, Yuna menatap ke arah Brandon, lalu berkata dengan sangat serius, “Makasih!”Mungkin karena nadanya yang terdengar terlalu serius, Brandon pun tertegun sejenak. Saat melihat tatapan Yuna yang penuh rasa terima kasih, Brandon tersenyum dan mengelus rambutnya sambil berkata, “Buat apa begitu sungkan!”“Ini bukan sungkan, tapi sopan santun!” Setelah berdesah, Yuna melanjutkan, “Habis ketemu Lisa tadi, aku baru pikir apa aku bisa mendirikan sebuah studio buat diri sendiri dalam perjalanan pulang. Kalau memang mau mendirikanny

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 742

    Pengaturan tahap awal yang paling penting untuk studio sudah dipersiapkan. Selanjutnya, Yuna harus memilih staf, mempersiapkan bahan, dan hal-hal sepele lainnya.Stella tentu saja akan mengikutinya. Edith juga awalnya mau pindah ke studio Yuna, tetapi Yuna menolaknya. Alasannya karena Edith adalah supervisor di New Life. Lagi pula, dia akan memiliki perkembangan dan kemungkinan untuk dipromosikan yang lebih tinggi di Uniasia. Jika bekerja di studio Yuna, dia hanya bisa membantu masalah-masalah yang sederhana.Bagaimanapun juga, tidak akan ada begitu banyak bisnis di awal studio didirikan, hanya beberapa pekerjaan dalam bagian keterampilan meracik aroma. Dalam bidang ini, Edith tidak bisa banyak membantu. Lebih bagus apabila dia tetap bekerja di perusahaan. Jika perkembangan studio sudah membaik kelak, belum terlambat juga dia baru membantu pada saat itu.Kata-kata Yuna cukup meyakinkan, apalagi Edith juga mengerti tentang situasinya. Dia pun mengangguk dan berkata, “Kalau sudah butuh b

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 743

    Alicia pun tercengang setelah melihat senyum Brandon, apalagi senyumannya itu begitu ... ambigu? Manis? Lagi pula, kata-katanya juga mau tak mau membuat orang bertanya-tanya. Ada rencana lain? Rencana apa? Bahkan setelah sampai ke departemen personalia, dia masih belum tersadar.“Pak Brandon menyetujuinya?!” Karyawan departemen personalia juga sangat terkejut dan berkata, “Kalau gitu, kayaknya Pak Brandon sudah tahu soal ini. Mereka berdua pasti sudah berdiskusi sebelumnya.”“Tapi momentum Yuna saat ini lagi bagus banget. Perusahaan juga berniat memberikan posisi kepala peracik aroma perusahaan kepadanya. Kenapa dia malah mengundurkan diri di saat-saat begini? Apa maksudnya?”“Apa hebatnya kepala peracik aroma? Jangan lupa, dia itu calon istri CEO kita!” sela seseorang.“Ah, benar! Apa Yuna mengundurkan diri karena sudah mau menikah dengan Pak Brandon?”Saat ini, karyawan departemen personalia sedang senggang. Ditambah ini adalah gosip besar mengenai bos besar, mereka pun bergosip deng

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 744

    “Sembarangan!” Yuna memelototi Edith, lalu menepuk-nepuk perutnya dengan kedua tangan dan bertanya, “Memangnya aku kelihatan kayak wanita hamil?”“Ckck! Jangan sembarangan pukul perutmu!” Edith buru-buru menahan tangan Yuna, lalu sekalian mengelus perut Yuna dan berkata, “Haih, rata juga. Kalau memang hamil juga seharusnya belum lewat tiga bulan.”Yuna benar-benar merasa tidak berdaya. Dia menarik tangannya dari cengkeraman Edith, lalu berkata, “Benar-benar nggak hamil, lho! Aku masih datang bulan sampai bulan lalu, mana mungkin sudah hamil tiga bulan.”“Gimana dengan bulan ini?” canda Edith.“Bulan ini juga ....” Setelah berhenti sejenak, Yuna tiba-tiba teringat sesuatu. Dia pun berpikir dengan teliti tentang haidnya bulan lalu dan bulan ini. Dia sangat terkejut saat menyadari bahwa haidnya sepertinya memang sudah datang terlambat.Akhir-akhir ini, dia sangat sibuk mengurus berbagai hal. Terlebih lagi, dia memang tidak pernah memperhatikan tentang hal ini. Begitu diingatkan sekarang,

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status