Sebagai salah satu lokasi keberadaan laboratorium, lokasinya tentu berada jauh dari pusat kota. Alasan pertama adalah karena tanah yang digunakan tidak kecil, sehingga lebih mudah menemukannya di pinggiran kota dan harga jauh lebih bersahabat.Kedua, sebagai tempat untuk uji coba memang seharusnya jauh dari keramaian dan hiruk pikuk. Apalagi di tepi kota lebih banyak tumbuh-tumbuhan dan jauh lebih kaya akan bahan baku.Dulu saat masih berada di VL, laboratorium mereka juga berada di tepi kota. Tetapi karena keterbatasan biaya, Logan hanya bisa menyewa setengah dari pabrik tua. Setiap mereka membeli bahan baku, lelaki itu pasti akan mengoceh sesaat.Tetapi setelah produk baru berhasil diproduksi, Logan akan mulai membuat dia bermimpi akan masa depan yang indah. Meski lokasi yang dia tuju cukup jauh, dia bisa langsung tiba tanpa perlu transit kendaraan umum.Bangunan yang ada di depannya ini berbeda jauh dari apa yang dia bayangkan karena bukan berbentuk pabrik atau gudang, melainkan seb
Untuk kali ini Yuna tidak menangkap tatapan untuk menonton pertunjukan seru di kedua bola mata milik perempuan itu, melainkan tatapan memotivasi.Dia tersenyum tipis dan menjawab, “Kenapa harus takut?”Sebagai seorang peracik aroma, tidak mungkin dia tidak mengetahui kalau yang namanya aroma ada yang disebut sebagai aroma wangi dan busuk. Tidak semua bahan wewangian beraroma enak, ada beberapa yang berbau busuk bahkan bisa membuat siapa pun yang menghirupnya merasa mual dan jijik.Tapi peracik aroma tetap harus melakukan itu semua untuk menciptakan aroma baru dengan membuang aroma busuk dan mempertahankan aroma wanginya.Namun aroma busuk yang begitu tajam membuatnya menebak tempat tersebut merupakan laboratorium khusus menguji berbagai bau busuk. Yuna tahu Edith pasti akan mempersulit dirinya, tetapi dia tidak pernah terpikir akan dengan cara yang seperti ini.Bagi Yuna tidak ada artinya karena semua yang berhubungan dengan aroma akan membuatnya tertarik. Tidak akan menjadi masalah be
Yuna menghabiskan waktunya sepanjang hari di ruang laboratorium, bahkan dia tidak sempat untuk sekedar minum air. Dia merupakan orang yang sangat loyal terhadap pekerjaannya. Ketika dia mulai tenggelam dalam pekerjaannya, perempuan itu akan seperti berada di dunianya sendiri dan tidak bisa diganggu sama sekali.Tanpa sadar langit sudah gelap, hingga ada orang yang mengetuk pintu ruangan dan meminta dia untuk pulang baru Yuna mengetahuinya. Kesulitan dari tes kali ini sedikit lebih tinggi dari yang dia perkirakan. Dia sedikit salah memperkirakan waktu penyelesaiannya.Edith memberikannya waktu tiga hari untuk menyelesaikannya, tetapi dia memperkirakan waktunya sesuai dengan kebiasaannya dulu ketika berada di laboratorium yang lama. Yuna lupa kalau di sini dia tidak bisa tinggal di laboratorium sesuka hatinya.Jika sudah tiba waktunya, semua orang harus pergi dari laboratorium. Selain orang yang bertugas pada jam yang sudah ditentukan, tidak ada orang lain yang boleh berada di sana. Hal
Gerakan sederhana itu dapat berhasil ditangkap oleh Brandon. Dengan cepat dia menekan sebuah tombol yang menaikkan pembatas antara bangku depan dan belakang. Tanpa bicara banyak lagi, dia meraih kaki Yuna yang terluka dan meletakkannya di atas pahanya.Brandon mengatur penerangan di mobil menjadi sedikit lebih terang dan pemandangan kaki Yuna yang memerah dan sedikit membengkak jatuh di kedua matanya. Keningnya berkerut dan berkata, “Kenapa kamu mudah sekali terluka?”“Mana ada?” sahut Yuna dengan suara pelan.Kenapa seakan-akan dirinya sangat ceroboh sekali? Dia hanya keseleo saja, ini juga karena mobil lelaki itu.“Sarafnya nggak terluka, pulang nanti langsung olesin salep. Beberapa hari ini usahakan jangan jalan-jalan dulu,” kata Brandon sambil memijat kaki perempuan itu dengan lembut.“Kamu bisa lihat penyakit?” tanya Yuna penasaran.“Hanya luka sederhana saja, bukan yang sulit,” jawab Brandon sambil memandangi perempuan itu. Tiba-tiba kening lelaki itu tampak berkerut. Hidungnya m
Saat tiba di rumah, Yuna langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Yuna menuangkan cukup banyak sabun yang sudah ditambahkan dengan minyak esensial yang diracik olehnya.Perempuan itu mandi selama satu jam penuh hingga dia merasa tubuhnya sudah wangi dari ujung rambut hingga ujung kaki. Setelah Yuna merasa semua badannya sudah wangi, dia baru menyudahinya dan mengganti pakaiannya menjadi pakaian tidur.Brandon yang sudah selesai mandi di kamar mandi kosong lainnya langsung memberikan handuk yang sudah dia siapkan ketika melihat Yuna keluar. Lelaki itu bangkit dan melangkah mendekati Yuna.“Rambutnya nggak dikeringin?” tanya Brandon yang menyadari sepertinya perempuan di depannya ini tidak memiliki kebiasaan mengeringkan rambut setelah selesai mandi.Meski di dalam kamar mandinya sudah tersedia pengering rambut, perempuan itu selalu keluar dalam keadaan rambut yang masih basah dan meneteskan air.“Aku nggak suka kulit kepalaku terkena dengan angin dari hair dryer,” kata Yun
“Benar, permintaan aku sendiri.”“Kamu gila!”Brandon melepaskan tangannya hingga membuat handuk besar yang menutupi rambut Yuna jatuh ke sofa. Karena masalah ini terlalu jauh dari kata normal, lelaki itu memerintah Frans untuk bertanya pada New Life. Jawaban dari Samuel mengatakan bahwa memang akan ada pengujian pada produk baru.Di waktu yang bersamaan juga akan ada percobaan dengan menghilangkan bau dengan menyisakan aroma wanginya saja. Tetapi permintaannya adalah hasil dari percobaan tersebut harus ada dalam kurun waktu sepuluh hari. Selain itu akan ada tiga orang yang bertanggung jawab dalam hal ini.Dalam ketiga orang ini, tidak ada nama Yuna yang terdaftar di dalamnya. Samuel sendiri merasa terkejut dan mengatakan bahwa dia akan mencari tahu hal ini dengan jelas.Sekarang Yuna justru mengatakan bahwa dia akan memberikan hasilnya dalam waktu satu hari? Dan itu juga atas permintaan dirinya sendiri?! Apakah perempuan itu sudah gila?Yuna sendiri tidak tahu kenapa reaksi Brandon be
“Minyak-“ Logan terdiam sesaat dan melanjutkan kalimatnya, “Pagi ini bukannya sudah ada pengiriman? Memangnya masih nggak cukup?”“Pak Logan, minyak itu nggak lolos uji kualitas, nggak bisa digunakan sama sekali.”“Nggak lolos? Itu diambil langsung dari laboratorium, kamu bilang nggak lolos?” ujar Logan sambil berjalan mondar mandir di ruang tamu. Dari ekspresi wajah lelaki itu terlihat bahwa dia gusar sekali.“Apakah kalian ada kendala, jadi sekarang sedang mencoba melempar tanggung jawab?”“Bagaimana mungkin, Pak? Akhir-akhir ini orderan kita bertambah, semua pegawai juga lembur untuk kejar orderan. Kami semua ikuti prosedur yang ada, apalagi pabrik hanya proses perakitan saja, nggak mungkin kendalanya muncul di divisi kami. Atau Bapak boleh datang untuk melihatnya.”Orang tersebut juga terdengar tidak berdaya. Karena jika ada kendala, maka proses produksi akan terhambat. Kalau proses pengiriman mengalami keterlambatan, maka akibatnya akan sangat fatal.“Ok, saya ke sana sekarang.”
Valerie berdeham dan melegakan kerongkongannya sejenak kemudian berkata, “Maksudku, nggak ada yang salah dari komposisinya! Berarti semua ini bukan salahku!”Setelah itu dia menatap penanggung jawab pabrik dan berkata, “Setiap barang yang dikeluarkan dari laboratorium pasti dibuat dengan ketat sesuai komposisi resep. Kalau ada kendala, seharusnya dari dulu sudah muncul, kenapa harus terjadi sekarang? Jadi seharusnya masalahnya bukan muncul dari tim laboratorium, pastinya dari kalian! Coba kamu cari tahu apakah campurannya yang salah.”“Atau mungkin ada tahap yang keliru dari karyawan pabrik? Jangan bisanya melempar tanggung jawab saja!”“Bu Valerie, jangan berbicara seperti itu, siapa yang sedang melempar tanggung jawab? Kami hanya menemukan masalah dan langsung melaporkannya pada Pak Logan secepat mungkin. Kami juga ingin sekali mengetahui penyebab dari masalah ini.”“Sekarang kami juga sudah melakukan pengecekan dan seharusnya timbul dari minyak esensial. Kalau Ibu merasa nggak, Ibu