Beberapa hari terakhir, Lisa menjadi orang yang paling viral di jagat maya, dan namanya selalu dikaitkan dengan kata-kata parfum misterius itu, tapi profesinya sebagai model malah tidak terlalu banyak disinggung. Setelah masuk ke studio, Daisy sebagai asisten duduk di luar panggung dan memperhatikan jalannya acara dengan saksama. Dia khawatir jiwa muda Lisa memberontak dan malah mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya dia katakan.“Senang sekali hari ini kami kedatangan seorang model ternama, mari kita sambut, Lisa!” ujar pembawa acara dengan sangat menjiwai.“Halo, aku Lisa!” ujarnya sambil melambaikan tangan kepada para penonton dengan ramah.“Belakangan ini nama Lisa lagi ramai banget dibicarakan di internet. Dengar-dengar Lisa sendiri merupakan anak dari seorang peracik parfum terkenal, Pak Will. Sebagai anak peracik parfum, kenapa Lisa tidak meneruskan usaha ayah dan malah terjun ke dunia modeling?”Daisy yang duduk di luar panggung sudah bercucuran keringat dingin khawatir Lisa
Semua orang saling bertukar pandang dan bertanya-tanya apa maksudnya Lisa menelepon, dan kepada siapa dia menelepon. Daisy pun mulai panik dan merasakan firasat yang buruk.Setelah menemukan nomor Yuna, Lisa menaruh jari telunjuk di depan bibirnya meminta para penonton untuk diam. Para penonton bisa mendengar nada dering berbunyi di telepon karena Lisa menyalakan loudspeaker.Yuna yang saat itu sedang fokus meneliti potongan kayu yang diberikan Yohanes tidak menyadari ponselnya berbunyi. Ketika akhirnya dia baru sadar, dia pun segera menjawabnya, “Halo, Lisa?”Semua orang tidak mengira kalau yang mengangkat telepon itu ternyata adalah seorang perempuan, dan dari suaranya terdengar jelas kalau dia memang orang Indonesia.“Yuna, aku telepon cuma mau bilang terima kasih,” ujar Lisa.Lisa merasa lega bisa dengan lantangnya mengucapkan terima kasih kepada Yuna di depan bayak orang. Sejak awal dia memang sudah seharusnya berterima kasih karena parfum buatan Yuna membuat popularitasnya meroke
Bahkan hingga beberapa jam setelah telepon itu berakhir, nama Yuna masih menjadi trending topic di internet“Lisa, parfum yang kamu pakai sekarang ini parfum yang Yuna buat khusus untuk kamu?” tanya si pembawa acara.“Iya,” angguk Lisa.“Ehm … maaf kalau pertanyaan saya menyinggung perasaan, tapi saya merasa dengan jarak sedekat ini pun, aromanya biasa saja.”Pernyataan ini terkesan sangat provokatif. Bagaimanapun juga popularitas Lisa meningkat tajam berkat parfum ini. Dengan mengatakan kalau parfum ini biasa saja, sama saja dengan mengatakan bahwa Lisa hanya menggiring opini publik melalui media.Daisy yang mendengarnya pun ikut kesal. Sejak awal Lisa bersikeras ingin mengatakan bahwa yang membuat parfumnya adalah Yuna. Akan tetapi perkataan si pembawa acara ini terkesan sengaja mempersulit Lisa, yang mana bisa saja ini akan berakibat negatif terhadap popularitas Lisa nantinya.Namun ajaibnya, Lisa justru tidak marah dan malah membalasnya dengan candaan, “Ya wajar! Yang namanya parfu
“Kalau bukan untuk Kak Sharon, tadi aku nggak bakal ngomong begitu juga. Parfumnya itu enak banget. Aku saja sampai tergoda dan jadi mau beli!”“Ya sudah, beli saja sana! Kamu nggak suka, ‘kan, pakai parfum bermerek? Kamu lebih suka parfum yang nggak punya nama? Apa kalian nggak takut nanti malah merusak kulit?!” kata Sharon.“Kak Sharon, parfum itu kan sudah ada mereknya. Yuna kan kerjanya di New Life, anak perusahaannya Uniasia.”Kemarah Sharon terus memuncak sampai matanya pun memerah melihat popularitas Yuna tak kunjung menurun. Padahal Sharon sudah menemukan seorang peracik parfum lokal untuk minta dibuatkan parfum khusus untuknya. Mereka sudah saling kontak dan tinggal bertemu saja untuk menentukan konsep, tapi tinggal selangkah saja tiba-tiba Yuna sudah menyerobot. Sharon sampai curiga apa jangan-jangan Yuna memang sengaja.“Sharon, lagi lihat apa kamu?” tanya Calvin yang baru saja masuk ke dalam karena melihat pintu tidak tertutup.Sharon pun buru-buru menutup laman web yang di
Yuna tidak mengira maksud hati hanya ingin memberi kepada teman malah membawakan ketenaran yang begitu luar biasa. Ketenaran ini bahkan jauh lebih besar dari apa yang pernah dia alami selama ini. Gosip yang awalnya hanya membahas seputar parfum lama kelamaan malah menjadi membahas soal Yuna sendiri.Jujur saja, Yuna juga tidak tahu harus bagaimana dia menanggapi situasi seperti ini. Jumlah follower di akun Instagram-nya langsung meningkat sebanyak empat juta hanya dalam semalam. Hal ini tentu membuat Yuna merasa tidak nyaman. Meski namanya terkenal di mana-mana, sebagai seorang peracik parfum, dia masih belum layak untuk menerima perlakuan seperti ini. Tujuan akhir Yuna dalam karirnya adalah untuk menjadi seorang peracik parfum yang paling dikagumi dan terkenal baik di dalam atau di luar negeri, bukan selebriti dadakan.“Kamu, kok, kelihatannya nggak senang jadi terkenal?” tanya Brandon sembari memberikan segelas wine dan duduk di sampingnya.“Sebenarnya, aku berharap mereka lebih pedu
Sharon sangat terkejut ketika dia menemui peracik parfum yang sudah dia hubungi kemarin. Pertama, Sharon tidak menduga kalau ternayta peracik parfumnya juga adalah seorang perempuan. Kedua, dia pikir peracik parfum ini sudah berusia 50 tahun lebih, tapi tampangnya masih terlihat seperti umur 30-an. Jika memang benar dia sudah berumur 50-an, harus diakui perawatan tubuhnya sangat baik.“Bu Wendy,” sapa Sharon sambil menunjukkan rasa hormatnya.“Aku lebih suka dipanggil Ci Wendy.”“Oh … salam kenal, Ci Wendy. Ci Wendy mau pesan apa?”“Terserah,” balas Wendy singkat. Kedua matanya fokus menatap Sharon seperti sedang mengamati sesuatu. Akan tetapi, itu justru membuat Sharon merasa sedikit tidak nyaman dan spontan menarik ujung bajunya.“Kamu jangan tegang. Aku masih belum tahu kayak apa karakter kamu, gimana nanti aku mau bikin parfum yang cocok buat kamu?”Mendengar Wendy bicara seperti itu, Sharon pun langsung menjawabnya dengan semangat, “Jadi … Ci Wendy rasa aku lebih cocok pakai parf
“Tapi ….”“Parfum itu punya daya tarik sendiri. Setiap botolnya punya aroma yang berbeda, yang mana mewakili makna mereka masing-masing. Parfum custom eksklusif itu lebih personal lagi dan punya jiwanya tersendiri, supaya ketika orang lain cium parfum itu, mereka akan ingat sama kamu. Singkatnya, aroma itu cuma jadi punya kamu seorang. Ini baru arti dari sebuah parfum. Mana bisa kamu sembarang milih parfum yang nggak cocok buat kamu?”Ketika berbicara soal parfum, Wendy seakan berubah menjadi orang yang berbeda. Image Wendy yang semula tidak banyak bicara jadi begitu bawel dan bicara dengan fasih tanpa henti dan membuat Sharon terhasut.“Yang Ci Wendy bilang benar juga. Aku memang mau parfum khusus yang cuma buatku saja,” kata Sharon. Biar orang lain teringat sama aku ….”“... bukan, tapi tergila-gila.” Itulah yang Sharon inginkan, tapi … dia tidak mengutarakannya.“Ada cowok yang kamu suka, ya?”Sharon, “….”Sharon tidak menyangka Wendy bisa menebak isi hatinya. Sontak, wajah Sharon p
Inisiatif Brandon memang tidak ada duanya. Baru saja hari itu dia bicara soal membuatkan satu workshop pribadi khusus untuk Yuna. Hanya dalam satu minggu saja, bukan hanya tempatnya yang sudah jadi, tapi karyawan, peralatan, dan lain-lain sudah disiapkan semua. Tinggal tunggu Yuna memikirkan sebuah nama sebagai brand pribadinya, mereka sudah bisa membuat logo dan papan nama. Tentu saja brand masih berada di bawa naungan New Life. Reputasi New Life belakangan ini juga terus meningkat dan diberi julukan sebagai anak perusahaan Uniasia yang paling sukses.Kesibukan yang tiada habisnya ini membuat Yuna lelah, tapi juga bahagia di saat yang bersamaan. Workshop baru ini lokasinya memang sedikit lebih jauh, tapi di sekitar sana terdapat sebuah ladang bunga yang sangat luas. Keuntungannya adalah pertama, memudahkan Yuna untuk mengambil bahan dasar. Kedua, dapat memberikan inspirasi untuknya.Yuna merasakan langsung betapa telatennya Brandon dalam mengerjakan pekerjaannya. Melihat ruang kerja p