Share

Bab 542

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-30 19:00:01
“Tapi kan dia yang bikin parfumnya!” ujar Lisa yang masih tidak mau kalah.

“Oke, ya sudah, aku nggak mau debat lagi sama kamu. Tapi percaya, deh. Untuk sementara kamu jangan kasih tahu orang lain dulu kalau dia yang bikin. Tunggu sampai minimal dua hari dulu.”

Setelah dua hari berlalu, mungkin akan ada pengumuman yang bisa membuat bisa mendongkrak popularitas mereka lebih jauh lagi.

Yuna sendiri juga kaget parfum yang dia berikan kepada Lisa bisa viral secara mendadak. Dia tidak menyangka efeknya akan secepat ini. Namun, ada yang lebih cepat lagi, yaitu Stella. Stella selalu berada di samping Yuna selama proses pembuatan parfum itu, jadi ketika nama Lisa meledak di berbagai macam outlet berita, Stella sudah tahu parfum mana yang sedang dibicarakan.

“Kak Yuna, sudah lihat erita? Parfum yang Kakak kasih ke Lisa booming, tuh.”

“Iya, aku juga sudah lihat beritanya. Nggak bisa dibilang booming, sih … cuma dilebih-lebihkan saja.”

Yuna juga sudah membaca artikel dan merasa apa yang diberitaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sianne Parengkuan
critanya smakin bertele" ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 543

    Sebenarnya fenomena ini merupakan hal yang baik terhadap industri parfum secara keseluruhan, karena angka penjualan parfum tentunya akan meningkat tajam. Akan tetapi, tidak semua orang punya kemampuan finansial yang memadai untuk membeli parfum eksklusif. Kalaupun ada, mereka tetap harus mencari peracik parfum yang mau membuatkannya. Untuk sekarang ini, semua orang masih tidak tahu siapa peracik parfum yang disebut oleh Lisa. Bahkan ada juga beberapa orang yang merasa Lisa hanya membual, bahwa sebenarnya ayahnya sendirilah yang membuat parfum itu.Namun kalau dipikir-pikir, masuk akal juga. Ayahnya adalah seorang peracik parfum terkenal. Untuk apa Lisa mencari orang lain, bahkan sampai ke Indonesia segala. Jangankan orang luar, bahkan orang Indonesia sendiri saja memiliki prasangka buruk yang sudah mendarah daging terhadap parfum buatan negara sendiri. Mereka menganggap orang Indonesia tidak akan bisa menjadi peracik parfum yang hebat. Kalaupun ada, paling hanya beberapa dan tidak seba

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 544

    Beberapa hari terakhir, Lisa menjadi orang yang paling viral di jagat maya, dan namanya selalu dikaitkan dengan kata-kata parfum misterius itu, tapi profesinya sebagai model malah tidak terlalu banyak disinggung. Setelah masuk ke studio, Daisy sebagai asisten duduk di luar panggung dan memperhatikan jalannya acara dengan saksama. Dia khawatir jiwa muda Lisa memberontak dan malah mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya dia katakan.“Senang sekali hari ini kami kedatangan seorang model ternama, mari kita sambut, Lisa!” ujar pembawa acara dengan sangat menjiwai.“Halo, aku Lisa!” ujarnya sambil melambaikan tangan kepada para penonton dengan ramah.“Belakangan ini nama Lisa lagi ramai banget dibicarakan di internet. Dengar-dengar Lisa sendiri merupakan anak dari seorang peracik parfum terkenal, Pak Will. Sebagai anak peracik parfum, kenapa Lisa tidak meneruskan usaha ayah dan malah terjun ke dunia modeling?”Daisy yang duduk di luar panggung sudah bercucuran keringat dingin khawatir Lisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 545

    Semua orang saling bertukar pandang dan bertanya-tanya apa maksudnya Lisa menelepon, dan kepada siapa dia menelepon. Daisy pun mulai panik dan merasakan firasat yang buruk.Setelah menemukan nomor Yuna, Lisa menaruh jari telunjuk di depan bibirnya meminta para penonton untuk diam. Para penonton bisa mendengar nada dering berbunyi di telepon karena Lisa menyalakan loudspeaker.Yuna yang saat itu sedang fokus meneliti potongan kayu yang diberikan Yohanes tidak menyadari ponselnya berbunyi. Ketika akhirnya dia baru sadar, dia pun segera menjawabnya, “Halo, Lisa?”Semua orang tidak mengira kalau yang mengangkat telepon itu ternyata adalah seorang perempuan, dan dari suaranya terdengar jelas kalau dia memang orang Indonesia.“Yuna, aku telepon cuma mau bilang terima kasih,” ujar Lisa.Lisa merasa lega bisa dengan lantangnya mengucapkan terima kasih kepada Yuna di depan bayak orang. Sejak awal dia memang sudah seharusnya berterima kasih karena parfum buatan Yuna membuat popularitasnya meroke

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 546

    Bahkan hingga beberapa jam setelah telepon itu berakhir, nama Yuna masih menjadi trending topic di internet“Lisa, parfum yang kamu pakai sekarang ini parfum yang Yuna buat khusus untuk kamu?” tanya si pembawa acara.“Iya,” angguk Lisa.“Ehm … maaf kalau pertanyaan saya menyinggung perasaan, tapi saya merasa dengan jarak sedekat ini pun, aromanya biasa saja.”Pernyataan ini terkesan sangat provokatif. Bagaimanapun juga popularitas Lisa meningkat tajam berkat parfum ini. Dengan mengatakan kalau parfum ini biasa saja, sama saja dengan mengatakan bahwa Lisa hanya menggiring opini publik melalui media.Daisy yang mendengarnya pun ikut kesal. Sejak awal Lisa bersikeras ingin mengatakan bahwa yang membuat parfumnya adalah Yuna. Akan tetapi perkataan si pembawa acara ini terkesan sengaja mempersulit Lisa, yang mana bisa saja ini akan berakibat negatif terhadap popularitas Lisa nantinya.Namun ajaibnya, Lisa justru tidak marah dan malah membalasnya dengan candaan, “Ya wajar! Yang namanya parfu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 547

    “Kalau bukan untuk Kak Sharon, tadi aku nggak bakal ngomong begitu juga. Parfumnya itu enak banget. Aku saja sampai tergoda dan jadi mau beli!”“Ya sudah, beli saja sana! Kamu nggak suka, ‘kan, pakai parfum bermerek? Kamu lebih suka parfum yang nggak punya nama? Apa kalian nggak takut nanti malah merusak kulit?!” kata Sharon.“Kak Sharon, parfum itu kan sudah ada mereknya. Yuna kan kerjanya di New Life, anak perusahaannya Uniasia.”Kemarah Sharon terus memuncak sampai matanya pun memerah melihat popularitas Yuna tak kunjung menurun. Padahal Sharon sudah menemukan seorang peracik parfum lokal untuk minta dibuatkan parfum khusus untuknya. Mereka sudah saling kontak dan tinggal bertemu saja untuk menentukan konsep, tapi tinggal selangkah saja tiba-tiba Yuna sudah menyerobot. Sharon sampai curiga apa jangan-jangan Yuna memang sengaja.“Sharon, lagi lihat apa kamu?” tanya Calvin yang baru saja masuk ke dalam karena melihat pintu tidak tertutup.Sharon pun buru-buru menutup laman web yang di

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 548

    Yuna tidak mengira maksud hati hanya ingin memberi kepada teman malah membawakan ketenaran yang begitu luar biasa. Ketenaran ini bahkan jauh lebih besar dari apa yang pernah dia alami selama ini. Gosip yang awalnya hanya membahas seputar parfum lama kelamaan malah menjadi membahas soal Yuna sendiri.Jujur saja, Yuna juga tidak tahu harus bagaimana dia menanggapi situasi seperti ini. Jumlah follower di akun Instagram-nya langsung meningkat sebanyak empat juta hanya dalam semalam. Hal ini tentu membuat Yuna merasa tidak nyaman. Meski namanya terkenal di mana-mana, sebagai seorang peracik parfum, dia masih belum layak untuk menerima perlakuan seperti ini. Tujuan akhir Yuna dalam karirnya adalah untuk menjadi seorang peracik parfum yang paling dikagumi dan terkenal baik di dalam atau di luar negeri, bukan selebriti dadakan.“Kamu, kok, kelihatannya nggak senang jadi terkenal?” tanya Brandon sembari memberikan segelas wine dan duduk di sampingnya.“Sebenarnya, aku berharap mereka lebih pedu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 549

    Sharon sangat terkejut ketika dia menemui peracik parfum yang sudah dia hubungi kemarin. Pertama, Sharon tidak menduga kalau ternayta peracik parfumnya juga adalah seorang perempuan. Kedua, dia pikir peracik parfum ini sudah berusia 50 tahun lebih, tapi tampangnya masih terlihat seperti umur 30-an. Jika memang benar dia sudah berumur 50-an, harus diakui perawatan tubuhnya sangat baik.“Bu Wendy,” sapa Sharon sambil menunjukkan rasa hormatnya.“Aku lebih suka dipanggil Ci Wendy.”“Oh … salam kenal, Ci Wendy. Ci Wendy mau pesan apa?”“Terserah,” balas Wendy singkat. Kedua matanya fokus menatap Sharon seperti sedang mengamati sesuatu. Akan tetapi, itu justru membuat Sharon merasa sedikit tidak nyaman dan spontan menarik ujung bajunya.“Kamu jangan tegang. Aku masih belum tahu kayak apa karakter kamu, gimana nanti aku mau bikin parfum yang cocok buat kamu?”Mendengar Wendy bicara seperti itu, Sharon pun langsung menjawabnya dengan semangat, “Jadi … Ci Wendy rasa aku lebih cocok pakai parf

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 550

    “Tapi ….”“Parfum itu punya daya tarik sendiri. Setiap botolnya punya aroma yang berbeda, yang mana mewakili makna mereka masing-masing. Parfum custom eksklusif itu lebih personal lagi dan punya jiwanya tersendiri, supaya ketika orang lain cium parfum itu, mereka akan ingat sama kamu. Singkatnya, aroma itu cuma jadi punya kamu seorang. Ini baru arti dari sebuah parfum. Mana bisa kamu sembarang milih parfum yang nggak cocok buat kamu?”Ketika berbicara soal parfum, Wendy seakan berubah menjadi orang yang berbeda. Image Wendy yang semula tidak banyak bicara jadi begitu bawel dan bicara dengan fasih tanpa henti dan membuat Sharon terhasut.“Yang Ci Wendy bilang benar juga. Aku memang mau parfum khusus yang cuma buatku saja,” kata Sharon. Biar orang lain teringat sama aku ….”“... bukan, tapi tergila-gila.” Itulah yang Sharon inginkan, tapi … dia tidak mengutarakannya.“Ada cowok yang kamu suka, ya?”Sharon, “….”Sharon tidak menyangka Wendy bisa menebak isi hatinya. Sontak, wajah Sharon p

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-01

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2288

    “Nggak ada apa-apa. Di sini tenan-tenang saja. Gimana anakku?”Seketika itu Rainie terdiam sesaat. Bahkan ketika di bawah pengaruh hipnotis pun Shane masih tidak bisa melupakan anaknya. Kalau Rainie memberi tahu kalau anaknya sudah mati, dia pasti akan menggila dan bisa jadi terlepas dari pengaruhnya.“Aku masih cari cara, tapi kamu tahu sendiri aku nggak bisa keluar dengan bebas. Aku nggak bisa ke Yuraria. Kalaupun aku mau menolong, aku nggak bisa. Waktu itu kamu ada bilang soal obat yang bisa bikin menghilang. Itu gimana?”“Aku nggak ngerti. Maksudnya apa?”“Kamu pernah bilang mereka menemukan komposisi obat itu, terus mereka teliti, bukan? Hasilnya gimana?”Meskipun Rainie merasa itu tidak masuk akal, Shane tidak punya alasan untuk membohonginya. Dan karena Shane sudah bilang begitu, mungkinkah memang ada kemungkinan? Rainie tidak berhasil meneliti obat tersebut, tetapi jika mereka mendapat kemajuan, siapa tahu itu bisa menjadi inspirasi untuk Rainie, dan dia bisa memanfaatkan Shane

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2287

    “Tapi gimana kalau gagal?” tanya Rainie.Berdasarkan histori dan data-data yang Rainie lihat di lab, dia tidak yakin eksperimen Fred akan berhasil. Akan tetapi dia tidak berani berkata jujur karena Fred tidak pernah mau menerima yang namanya kegagalan. Membuat Fred kecewa tidak akan memberikan hal baik, tetapi … Rainie sendiri sesungguhnya berharap eksperimen itu gagal.Jika berhasil, Fred akan senang, tetapi itu tidak ada untungnya bagi Rainie. Jika gagal, Fred pasti akan mencobanya lagi, dan di saat itu dia mau tidak mau akan bergantung kepada Rainie.“Kerja yang benar, nanti pasti kuberi imbalan yang sesuai!” kata Fred. “Terus awasi Ross, sama si Shane itu juga. Oh ya, akhir-akhir ini apa Shane ada mencari anaknya lagi?”“Ada, sih. Dia bahkan sudah tahu anaknya ada di istana kerajaan Yuraria, tapi dia nggak bisa apa-apa juga,” balas Rainie.“Ya, dia nggak akan berani macam-macam! Berhubung kamu juga sudah berhasil mengendalikan pikiran dia, kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati. B

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2281

    “Hus! Amit-amit! Siapa yang ajarin kamu ngomong begitu! Yuna yang aku kenal nggak begini, sejak kapan kamu jadi sentimental!”“Kamu sendiri juga biasanya nggak pernah percaya sama yang begituan. Jadi, kenapa kamu mau datang ke sini?”“Aku … cuma mau lihat saja apa yang terjadi di sini!”Yuna tidak membalas sanggahan Juan dan hanya tersenyum, sampai-sampai membuat Juan panik dan menyangkal, “Oke, oke. Aku datang untuk lihat keadaan kamu, puas?! Kamu nggak tahunya pasti punya tenaga untuk bikin aku marah. Kayaknya kamu sudah sehat, ya.”“Iya, aku sudah mendingan!” kata Yuna, dia lalu hendak mencabut jarum-jarum yang masih tertancap di badannya.”“Eh, jangan bergerak!” seru Juan, emudian dia mencabut jarumnya satu per satu sesuai dengan urutan dia menusuk sambil menggerutu, “Aku dengar kamu tiba-tiba koma. Bikin aku takut saja. Aku juga dengar dia bilang detak jantung kamu hampir berhenti. Biar kutebak, kamu …. Ah, biarlah. Kamu ini, nggak pernah peduli sama badan sendiri. Bisa-bisanya ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

DMCA.com Protection Status