Share

Bab 479

Sudah selarut ini memang lebih baik mereka beristirahat saja di rumah sakit. Akan tetapi, Yuna tidak berani memejamkan matanya karena takut apabila matanya terpejam, adegan yang dia lihat di dalam mimpinya akan terulang kembali. Dia pun menarik tangan Brandon dan berkata, “Temani aku ngobrol sebentar, dong.”

“Mau ngobrolin apa?”

“Apa saja boleh! Gimana kalau kamu cerita soal diri kamu sendiri?”

Yuna berpikir sudah cukup lama mereka berdua hidup bersama, tapi dia tidak pernah bertanya tentang hal pribadi tentang Brandon sedikit pun. Dia hanya tahu Brandon berasal dari keluarga terpandang, tapi sampai sekarang dia tidak pernah bertemu dengan keluarganya Brandon.

“Soal aku sendiri? Nggak ada hal bagus yang bisa dibahas soal aku.”

Ckckck, sungguh bersahaja sekali Brandon. Kehidupan Brandon bisa dirangkum menjadi satu novel fiksi, tapi dia masih bisa-bisanya berbicara seperti itu. Kalau memang kehidupan Brandon benar seperti apa yang dia katakan, bagaimana dengan kehidupan orang lain?

“Kala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status