Share

Bab 483

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-17 19:00:01
Kebakaran yang terjadi memang berhasil menyita perhatian publik cukup luas, tapi bukan berarti perhatian semua orang tertuju ke sana.

Calvin sangat menyesal mengapa hari itu dia lengah dan memakan makanan pemberian Sharon begitu saja. Kalaupun sekarang dia memuntahkan semua makanan itu juga sudah terlambat. Baik itu pulang ke rumah ataupun pergi ke kantor, Sharon akan terus mengganggunya dan bertanya apa saja yang dia dapatkan sewaktu pergi bertemu dengan Brandon. Rencana awalnya Calvin ingin menghindar dari Sharon paling tidak selama dua hari karena dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Calvin khawatir adiknya tidak akan sanggup menerima kenyataan, tapi saat Calvin masuk ke toilet khusus pria, Sharon langsung ikut masuk dan menutup pintu agar Calvin tidak bisa kabur.

“Oi, Sharon, ini toilet cowok. Kayaknya kamu salah masuk, deh!”

“Salah masuk? Siapa bilang! Calvin, kenapa kamu terus kabur dari aku?!”

“Eh, nggak sopan kamu, ya. Sudah berani kamu manggil nama kakak kamu begitu?!”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 484

    Sharon ikut masuk ke dalam dan Calvin langsung membanting pintunya dengan keras. Tak sampai dua detik kemudian, pintu kembali terbuka dan Calvin pun berteriak kelar, “Kalian semua sudah nggak mau kerja?! Kalau lagi santai, gimana kalau kalian semua lembur saja malam ini?!”Seketika itu tidak ada lagi karyawan yang berani kepo dengan urusan bos mereka dan langsung kembali ke pekerjaan masing-masing, meski ada beberapa yang hanya sok sibuk.“Brak!”Sekali lagi pintu kantornya terbanting keras membuat orang-orang yang ada di luar kaget.Suasana hati Calvin hari ini benar-benar sedang tidak baik. Dia sudah dipermalukan di depan anak buahnya sendiri ditarik-tarik seperti anjing, dan adiknya sendiri memarahi dia tanpa ampun. Karena sudah seperti ini, sepertinya tidak ada gunanya lagi Calvin terus menghindar. Lebih baik dia katakan saja semuanya kepada Sharon.“Iya, aku sudah ketemu sama Brandon,” kata Calvin tanpa basa-basi, langsung ke inti pembicaraan, “Dan aku nggak cuma ketemu sama dia,

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 485

    “Sharon, kamu sudah gila? Aku ini kakak kandung kamu, masa kamu ngomong begitu!”“Cih, apanya kakak kandung?! Kalau memang kamu kakak kandungku, kamu nggak bakal ngomong kayak begitu ke aku! Kalau memang kamu kakakku, kamu harusnya kasih tahu siapa cewek sial*n itu! Coba kasih tahu, dia siapa?! Jangan-jangan dari keluarga Gunawan, ya? Atau dari keluarga Lumoindong?”Sharon mulai sembarang menebak anak perempuan dari keluarga konglomerat mana pun yang bisa dia ingat. Kemungkinan Brandon menikah hanya demi kepentingan bisnisnya, tapi Sharon merasa keluarganya sendiri juga tidak jelek. Meski memang masih tidak bisa dipandang setara dengan keluarga Setiawan, setidaknya Sharon masih cukup baik dibandingkan orang lain! Dia punya paras yang cantik dan pernah memenangkan penghargaan sebagai aktris terbaik. Dan yang lebih penting lagi, Sharon sudah lama kenal dengan Brandon, jadi atas dasar apa Brandon memilih wanita lain?!“Jangan asal nebak, kamu juga nggak kenal sama orangnya. Aku sendiri ju

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 486

    Bertahun-tahun Sharon terus memikirkan tentang Brandon, tapi Brandon malah menikah dengan wanita lain. Sharon sungguh tidak bisa menerima ini. Dengan perasaan yang hancur dan sedih dia mengemudikan mobilnya sendirian sambil menangis, dan tak terasa dia sudah sampai di depan pintu rumah keluarga Kusumo.“Cecil ….”Sharon menghubungi teman baiknya, Cecilia, dari dalam mobil sambil menatap lurus ke pintu rumah yang ada di depan matanya.Mendengar suara Sharon menangis dari balik telepon, Cecilia pun terkejut, “Sharon, kamu kenapa? Jangan nangis, dong! Kalau ada masalah ayo kita ngomongin pelan-pelan!”“Cecil … huhuhu … kamu lagi di rumah?”Sampai di sini Sharon baru ingat untuk menanyakan apakah teman baiknya sedang berada di rumah atau tidak.“Iya, iya. Aku lagi di rumah. Kamu mau datang?”“Huhuhu, aku sudah di depan rumah kamu. Tolong bukain pintunya, dong.”“Eh? Kamu sudah di depan? Tunggu sebentar!”Telepon masih belum terputus dan Sharon dapat mendengar suara langkah kaki Cecilia yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 487

    Cecilia tidak berusaha menghibur ataupun menenangkannya. Dia hanya menunggu air mata Sharon kering, barulah dia berbicara, “Sekarang kamu sudah bisa cerita?”Sharon mengelap air matanya menggunakan tisu yang dioper oleh teman baiknya, “Brandon sudah tunangan, tapi aku bahkan nggak tahu siapa ceweknya.”“Ya ampun, ternyata soal itu. Aku kira ada ada hal lain yang jauh lebih penting. Kan cuma tunangan, bukan menikah. Lagian kalaupun mereka sudah menikah, zaman sekarang tingkat perceraian itu lumayan tinggi, lho.”Sharon, “….”Semenjak dia baru dengar-dengar bahwa Brandon bertunangan hingga sudah dipastikan rumor itu benar, tidak pernah ada orang yang berbicara seperti itu kepadanya. Kedua orang tua Sharon sangat berhati-hati untuk tidak membicarakan topik tersebut, dan Calvin bersikeras menyarankan Sharon untuk menyerah saja, tapi hanya Cecilia seorang yang bisa dengan lantangnya berbicara seperti itu.“Ta-tapi memangnya boleh begitu?” tanya Sharon.“Kenapa nggak boleh,” kata Cecilia ser

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 488

    “Aku nggak bakal marah kalau kamu nggak ngomong begitu,” ujar Sharon dengan bibir cemberut.“Pfft ….” Cecilia tak bisa menahan tawanya dan mencubit pipi Sharon, “Dasar kamu ini! Kamu tuh memang penjilat yang paling menggemaskan!”“Ya iyalah!”“Oke, oke, kita nggak usah ngomongin itu lagi. Tapi bisa tolong lepasin dulu, nggak, tangan kamu?”“Nggak mau. Nanti kalau kamu kabur lagi, gimana?”“Ini kan rumahku. Aku mau kabur ke mana lagi? Tadi aku cuma mau ganti baju di kamar! Bajuku jadi basah gara-gara kamu, masa ganti baju saja nggak boleh?”Akhirnya Sharon mau melepaskan genggaman tangannya, dan Cecilia naik ke atas menuju kamarnya.“Kamu mau ikut naik? Baju kamu juga basah, tuh. Pinjam bajuku saja dulu.”Sharon menunduk ke bawah dan melihat memang ada noda di bagian dadanya, jadi dia pun menuruti saja apa kata Cecilia dan ikut naik ke kamarnya. Cecilia sudah mengganti pakaiannya dan memilihkan baju yang cocok untuk Sharon. Setelah Sharon mengganti pakaian, dia merapikan rambutnya dan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 489

    Sepertinya Sharon mengerti apa yang dikatakan oleh Cecilia, tapi tampaknya masih ada beberapa pertanyaan yang membuatnya kebingungan.“Jadi aku harusnya ngapain?” tanya Sharon. Dia merasa kekuatannya mulai pulih kembali, seakan-akan ada sesuatu yang merasuk ke dalam raganya dan membuat dia tidak lagi limbung.“Sharon, kamu kan cantik dan glowing, harusnya kamu bisa bikin dia terpikat,” tutur Cecilia seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Sharon, “Tapi ….”“Tapi apa?”“Tapi sekarang sudah terlambat! Dulu kamu terlalu ngerendahin diri sendiri, makanya Brandon nggak nganggap kamu lagi. Sekarang mau kayak gimanapun, kesan terhadap kamu sudah nggak bakal berubah. Belum lagi, kamu nggak tahu ada berapa saingan kamu. Waktu kamu terlalu mepet.”Cecilia pun duduk di depan meja rias dan mengoleskan krim di tangannya. Dari dulu Cecilia memang sangat telaten dalam merawat diri. Setiap bagian dia rawat dengan perlahan, oleh karena itu kulitnya sangat lembut. Paras Cecilia memang bukan yang paling can

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-18
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 490

    Ketika melakukan apa pun, setiap orang pasti akan mempertimbangkan untung ruginya bagi mereka sendiri, tidak terkecuali Beny. Sebagai kepala keluarga Kusumo, dia juga harus mendengarkan apa pendapat anggota keluarga lainnya dan tidak bisa berbuat sesuka hatinya. Cecilia pikir semua keluarga konglomerat seperti itu, tapi ternyata masih ada yang berbeda sendiri.Dari perkataan Sharon itu Cecilia mengetahui sesuatu. Apa pun yang Brandon lakuan, tidak ada seorang pun yang berani menentangnya. Bukankah itu yang Cecilia sendiri inginkan selama ini? Apakah di dunia ni benar-benar ada orang seperti itu?“Cecil, Cecil ….”Kali ini gantian Sharon yang memanggil Cecilia dari lamunannya. Setelah Sharon menarik-narik tangannya, barulah Cecilia tersadar kembali.“Kamu lagi mikir apa?” tanya Sharon.“Oh, nggak apa-apa. Jadi maksud kamu, kalau kamu mau hidup bareng dia, harus dia sendiri yang mau, begitu?”“Iyalah! Kalau nggak, ngapain aku susah-susah begini!” ujar Sharon sambil sibuk memainkan jariny

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-18
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 491

    “Aku benar-benar nggak ngerti lagi sama kamu,” kata Cecilia sambil melirik Sharon dengan tatapan kecewa, “Jadi selama ini usaha kamu nggak membuahkan hasil?”Cecilia benar-benar tidak habis pikir bagaimana caranya Sharon bisa bertahan selama ini digantung begitu saja oleh Brandon tanpa diberikan kepastian yang jelas.“Sudahlah, kita jangan ngomongin soal itu lagi. Jadi menurut kamu, aku masih punya harapan atau nggak?” tanya Sharon.“Hmmm, tergantung kamu maunya gimana. Kamu mau mendapatkan orangnya doang atau hatinya juga?” tanya Cecilia seraya medekatkan wajahnya ke Sharon.“Pertanyaan bodoh! Jelas aku mau semuanya, lah!”“Tapi masalahnya sekarang kamu nggak dapat dua-duanya, jadi kalau misalkan cuma bisa pilih satu, kamu mau yang mana? Jadi orang itu nggak boleh serakah. Kalau aku kasih kamu kesempatan buat milih satu, coba kamu pikir baik-baik. Kamu mending hidup bareng dia sampai tua, tapi dia nggak sayang sama kamu, atau dia terus mikirin kamu, tapi selamanya nggak bisa tinggal b

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-18

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2281

    “Hus! Amit-amit! Siapa yang ajarin kamu ngomong begitu! Yuna yang aku kenal nggak begini, sejak kapan kamu jadi sentimental!”“Kamu sendiri juga biasanya nggak pernah percaya sama yang begituan. Jadi, kenapa kamu mau datang ke sini?”“Aku … cuma mau lihat saja apa yang terjadi di sini!”Yuna tidak membalas sanggahan Juan dan hanya tersenyum, sampai-sampai membuat Juan panik dan menyangkal, “Oke, oke. Aku datang untuk lihat keadaan kamu, puas?! Kamu nggak tahunya pasti punya tenaga untuk bikin aku marah. Kayaknya kamu sudah sehat, ya.”“Iya, aku sudah mendingan!” kata Yuna, dia lalu hendak mencabut jarum-jarum yang masih tertancap di badannya.”“Eh, jangan bergerak!” seru Juan, emudian dia mencabut jarumnya satu per satu sesuai dengan urutan dia menusuk sambil menggerutu, “Aku dengar kamu tiba-tiba koma. Bikin aku takut saja. Aku juga dengar dia bilang detak jantung kamu hampir berhenti. Biar kutebak, kamu …. Ah, biarlah. Kamu ini, nggak pernah peduli sama badan sendiri. Bisa-bisanya ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2279

    Namun Yuna masih sangat lemah meski jantungnya sudah kembali berdenyut. Dia kelihatan sangat lesu seperti orang yang sedang mengalami depresi berat. Fred pun menyadari itu, dan dia langsung memberi perintah kepada para dokternya, “Hey, cepat periksa dia!”Para dokter itu pun berbondong-bondong datang dan melakukan berbagai macam pemeriksaan, lalu mereka menyimpulkan, “Pak Fred, untuk saat ini dia baik-baik saja. Nggak ada kondisi yang membahayakan, tapi dia masih sangat lemah dan butuh waktu istirahat.”“Perlu berapa lama? Apa dia masih bisa pulih seperti semula?”“Itu … kurang lebih minimal setengah bulan.”“Setengah bulan? Lama banget!”Setengah bulan terlalu lama dan malah mengganggu pekerjaannya. Fred tidak punya cukup kesabaran untuk menunggu selama itu. Namun sekarang tidak ada jalan lain yang lebih baik, mau tidak mau dia harus bersabar. Dia lantas berbalik dan melihat ke arah Juan. Dia mendekatinya dan menarik kerah bajunya seraya berkata, “Hey, tua banga, aku menganggap kamu s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2278

    Anak buahnya yang berjaga di luar ruangan juga langsung masuk dan menghentikan Juan begitu mereka mendapat arahan dari Fred. Fred sendiri juga langsung berlari ke kamar itu secepat mungkin, tetapi sayang dia terlambat.Monitor ICU mengeluarkan bunyi nyaring dan garis detak jantung Yuna juga sudah menjadi garis lurus.“Nggak, nggak!” Fred langsung berlari memegang bahu Yuna dan menggoyangkan tubuhnya.“Kamu belum boleh mati! Kamu nggak boleh mati tanpa perintah dariku!”Fred berteriak-teriak seperti orang gila, dan tim medisnya juga masuk melakukan resusitasi jantung, tetapi garis horizontal di monitor ICU tetap tidak berubah, yang berarti Yuna sudah mati.“Nggak mungkin ….”Fred berbalik menatap Juan yang sudah ditahan oleh pengawal dan membentaknya, “Kenapa? Kenapa?! Dia itu muridmu, murid kesayanganmu! Kamu datang ke sini untuk menolong dia, bukan membunuh dia!”Di tengah gempuran emosi yang dahsyat, Fred melayangkan pukulan telak di wajah Juan sampai Juan mengeluarkan darah segar da

DMCA.com Protection Status