Share

Bab 287

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-29 19:00:01
Usai berkata, Logan langsung membuang bagian tengah apel di tangannya ke tempat sampah.

Valerie memperhatikan ekspresi wajah itu yang penuh dengan ketidakpedulian. Sorot mata pria itu bukan lagi sorot mata yang mencintai dan menyayanginya seperti dulu. Pria itu serius, benar-benar tidak memiliki perasaan padanya lagi.

Logan bahkan sudah berkata seperti itu. Valerie sungguh tidak perlu berakting lagi. Dia pun menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Benar, aku yang jebak dia. Lalu kenapa?”

“Tapi kalau dia nggak mengelak, aku nggak akan menabrak batu. Aku juga nggak akan kehilangan anakku.” Valerie memegang perutnya dan berkata, “Sekalipun aku banyak salah, tapi anakku nggak bersalah. Dia anakmu, Logan!”

Logan menggelengkan kepala, lalu berkata, “Aku nggak peduli anak itu punya siapa. Anak itu memang nggak bersalah. Tapi sejak awal kamu nggak berencana untuk melahirkannya, bukan?”

Valerie seketika terdiam, sambil menatap pria di depannya dengan raut wajah penuh tanda tanya.

Logan yang men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 288

    Logan sama sekali tidak bisa merasa kasihan pada Valerie sekarang. Semua berawal dari Logan yang merasa kehamilan Valerie mencurigakan, lalu teringat perempuan itu berulang kali menguji Logan apakah ingin menyingkirkan anak itu. Kemudian, Logan mengutus seseorang khusus untuk menyelidiki hal ini. Kalau bukan karena begitu, Logan tidak akan tahu kalau dari awal Valerie ingin mengaborsi janin dalam kandungannya.Padahal Logan serius memikirkan masa depan mereka, dia bahkan ingin menjalani kehidupan dengan baik bersama perempuan itu. Namun, Valerie ternyata hanya setengah hati. Logan pun merasa semua yang dia lakukan sangat tidak sepadan.“Aku sudah cukup baik sama kamu, nggak suruh kamu pergi dari VL. VL tentu saja akan berpartisipasi dalam kompetisi tahunan, tapi atas nama perusahaan, bukan kamu sebagai perwakilan. Kamu bisa mewakili perusahaan menerima penghargaan. Valerie, ini kebaikan terbesar yang bisa aku berikan ke kamu.”“Nggak, nggak!” Bagaimana mungkin Valerie bisa menerima hal

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 289

    “Mengingat kamu baru selesai operasi dan masih lemah, aku nggak akan perhitungan sama kamu.” Logan memutar kursi rodanya, lalu berkata lagi, “Aku juga harus kembali untuk istirahat. Aku akan suruh orang jaga kamu di sini. Kalau soal kamu pergi atau tetap tinggal, tunggu kamu keluar dari rumah sakit baru kita bicarakan lagi.”Semua sudah jadi seperti ini, tidak ada lagi yang tidak bisa dikatakan. Selain Yuna, Logan juga perlu mempertimbangkan cara memaksimalkan kepentingan perusahaan. Memang tidak pantas membiarkan Valerie menempati posisi ini terlalu lama.Di sisi lain, Yuna yang baru sampai di rumah segera membersihkan diri. Dia merasa hari ini dia terlalu membawa banyak hawa sial dari luar.Tentu saja Valerie tidak bisa mengancamnya. Namun, semua itu sudah cukup menjengkelkan. Yuna sungguh tidak menyangka kalau Valerie akan menggunakan anak di perutnya untuk menjebak orang lain. Perempuan itu ternyata jauh lebih kejam dari yang Yuna bayangkan.Begitu keluar dari kamar mandi, Yuna mel

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 290

    Edith yang masih berdiri di depan pintu merasa sangat cemas. Dia pun menelepon Stella, “Stella, Yuna pernah bilang sama kamu nggak kalau dia mau buat produk baru?”“Nggak, memangnya kenapa?” Setelah kembali dari rumah sakit, Stella langsung sibuk belanja sayur dan merapikan rumah. Suara gemuruh dari vacuum cleaner membuatnya tidak bisa mendengar kata-kata Edith dengan jelas.“Dia kembali ke lab dan mengunci diri di dalam sana. Aku bicara sama dia, tapi dia nggak jawab. Aku rasa dia agak aneh hari ini. Aku agak khawatir.”Setelah mendengar kata-kata Edith, Stella langsung tercengang. Dia pun cepat-cepat mematikan vacuum cleaner-nya, lalu tanpa sadar berkata, “Jangan-jangan karena masalah hari ini? Tapi aku lihat dia baik-baik saja saat pergi.”Edith menangkap sesuatu, “Masalah hari ini?”“Bicara di telepon kurang jelas. Dia lagi di lab, kan? Aku akan pergi ke sana.” Setelah menutup telepon, Stella segera meletakkan barang di tangannya. Kemudian, dia melepas celemeknya dan mencuci tangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 291

    “Kamu ... serius?”Bukan karena Edith meragukan kemampuan Yuna, tapi karena bau saat ini terlalu kuat. Benar-benar bau yang menusuk hidung dan menembus hingga ke bagian belakang kepala. Bahkan terasa hingga ke ubun-ubun.Aroma tahap awal saja sudah menusuk seperti ini. Sulit dibayangkan akan jadi seperti apa aromanya di tahap tengah dan akhir.Namun, kentara sekali kalau Yuna sedang dalam suasana hati yang buruk saat ini. Edith pun tidak ingin melawannya. Karena itu, dia berkata, “Ya, sudah. Kalau sudah selesai, cepat beres-beres dan pulang, sudah malam.”“Aku akan antar dia pulang,” ujar Stella mengajukan diri.Tetap saja mereka akan naik taksi. Hanya saja, begitu mereka masuk ke dalam mobil, sopir taksi secara refleks berbalik, “Wah, Mbak, kalian pakai parfum banyak banget.”Stella spontan tersenyum malu. Sebenarnya, sebagai seorang pembuat parfum, tidak heran kalau tubuhnya sering mengeluarkan bau aneh. Tidak selalu berbau harum. Bagaimanapun, bahan parfum sangat kompleks, apalagi m

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 292

    “Untuk apa tanggapi dia dengan serius?!” ujar Stella sambil menghela napas.“Bukan tanggapi dia dengan serius, tapi memang itu kenyataannya. Coba kamu lihat. Meskipun industri parfum dalam negeri berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pembuat parfum juga meningkat dari tahun ke tahun. Kebanyakan orang masih saja menganggap parfum bagus dan ternama adalah parfum dari luar negeri. Mereka nggak terlalu kenal dengan merek kita sendiri,” ujar Yuna yang sangat emosional.Stella mengangkat bahu, “Memang, sih. Tapi sampai batas tertentu, itu juga benar. Standar keseluruhan domestik saat ini memang nggak bisa dibandingkan dengan merek-merek ternama internasional.”“Sekarang mungkin nggak bisa, tapi kelak pasti bisa.” Ini juga merupakan arah dan tujuan Yuna bekerja keras.Suatu hari nanti, dia akan membawa parfum buatannya ke panggung dunia. Dia akan membuat orang di seluruh dunia kalau negara ini juga dapat membuat parfum kelas dunia.“Kak Yuna, sudah sampai. Aku pulang dulu, ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 293

    “Kenapa harus takut? Aku yang pekerjakan mereka semua.” Stella berpikir sejenak, tetap saja merasa tidak ada yang perlu ditakuti. Dia bahkan merasa hidup seperti itu sangat indah.Yuna hanya menggelengkan kepalanya. kemudian, dia duduk bersila di depan Stella dan minum jusnya.“Kak Yuna, kamu campurkan bahan apa saja? Aku cium baunya agak campur aduk. Kamu benar-benar lagi buat produk baru? Kalau iya, produk baru ini terlalu ... inkonvensional.” Stella mengenduskan hidungnya. Sejak naik taksi tadi, Stella telah mencium bau itu dan menganalisisnya dengan serius. Namun, Stella merasa baunya terlalu campur aduk. Dia benar-benar tidak bisa membedakan wewangian apa saja yang dipakai Yuna. Apa mungkin karena baunya terlalu kuat sehingga Stella sulit untuk membedakannya?“Belum tahu, aku hanya coba-coba saja.” Stella menggelengkan kepala dan memikirkannya.Sebenarnya, dia awalnya hanya ingin melampiaskan amarahnya. Dia pun asal-asalan mencampurkan beberapa wewangian dan minyak atsiri. Dia ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 294

    “Ng-nggak usah. Aku sudah dua kali merepotkan kamu. Aku bisa naik taksi sendiri. Jam segini masih ada taksi.” Stella cepat-cepat mengibaskan tangan dan menolak.“Kalau begitu, aku antar kamu ke bawah untuk naik taksi,” kata Frans.Stella, “....”Yuna tersenyum melihat sikap mereka berdua. Dia pun berjalan ke samping Stella dan menepuk pundak perempuan itu, “Kamu ... biarkan saja Frans antar kamu pulang.”“Hatchi!” Frans yang berdiri di samping tidak bisa menahan bersin.Yuna, “....”Begitu keduanya pergi, Yuna berencana naik ke atas untuk mandi. Awalnya dia tidak merasakan apa-apa. Namun, setelah melihat Frans yang bersin terus akhirnya membuatnya menyadari betapa menyengatnya bau di tubuhnya.Tadi dia hanya berjalan ke samping Stella, masih agak jauh dari Frans. Akan tetapi, Frans langsung bersin tanpa henti. Kalau dia berada di dekat Brandon, maka betapa kuatnya bau itu.“Aku mandi dulu,” kata Yuna.Baru saja hendak berbalik, Brandon tiba-tiba memegang pergelangan tangan Yuna dan men

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 295

    Kali ini, Yuna kembali sambil membawa sesuatu di tangannya. Namun, Brandon tidak melihat dengan jelas apa itu.Yuna mengambil sepotong kecil bahan sisa dan kembali ke meja. Kemudian, dia menyalakan lampu dan duduk di sana untuk mempelajarinya dengan teliti. Aromanya benar-benar istimewa. Kalau dibilang bahan sisa itu dibuat secara sintetis, maka itu mungkin saja. Namun, itu jelas tidak. Benda itu benar-benar alami, aroma kayu itu sendiri.Yuna sangat tertarik, dia juga ingin tahu sumber dari kayu itu. Akan tetapi, kalau pemuda itu tidak mau kerja lagi, maka Yuna akan sulit untuk menemukannya. Jika suruh orang lain ....Yuna menoleh karena ingin bertanya pada Brandon. Namun, dia tidak menyangka kalau pria itu sudah berdiri di belakangnya yang justru membuatnya terkejut, “Kenapa kamu ada di sini?”“Lalu aku harus berada di mana?” Entah kenapa, suara pria itu terdengar agak kesal, “Akhirnya kamu lihat aku juga?”Yuna, “....”“Ada sesuatu yang nggak aku mengerti.” Yuna menarik ujung bajuny

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2279

    Namun Yuna masih sangat lemah meski jantungnya sudah kembali berdenyut. Dia kelihatan sangat lesu seperti orang yang sedang mengalami depresi berat. Fred pun menyadari itu, dan dia langsung memberi perintah kepada para dokternya, “Hey, cepat periksa dia!”Para dokter itu pun berbondong-bondong datang dan melakukan berbagai macam pemeriksaan, lalu mereka menyimpulkan, “Pak Fred, untuk saat ini dia baik-baik saja. Nggak ada kondisi yang membahayakan, tapi dia masih sangat lemah dan butuh waktu istirahat.”“Perlu berapa lama? Apa dia masih bisa pulih seperti semula?”“Itu … kurang lebih minimal setengah bulan.”“Setengah bulan? Lama banget!”Setengah bulan terlalu lama dan malah mengganggu pekerjaannya. Fred tidak punya cukup kesabaran untuk menunggu selama itu. Namun sekarang tidak ada jalan lain yang lebih baik, mau tidak mau dia harus bersabar. Dia lantas berbalik dan melihat ke arah Juan. Dia mendekatinya dan menarik kerah bajunya seraya berkata, “Hey, tua banga, aku menganggap kamu s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2278

    Anak buahnya yang berjaga di luar ruangan juga langsung masuk dan menghentikan Juan begitu mereka mendapat arahan dari Fred. Fred sendiri juga langsung berlari ke kamar itu secepat mungkin, tetapi sayang dia terlambat.Monitor ICU mengeluarkan bunyi nyaring dan garis detak jantung Yuna juga sudah menjadi garis lurus.“Nggak, nggak!” Fred langsung berlari memegang bahu Yuna dan menggoyangkan tubuhnya.“Kamu belum boleh mati! Kamu nggak boleh mati tanpa perintah dariku!”Fred berteriak-teriak seperti orang gila, dan tim medisnya juga masuk melakukan resusitasi jantung, tetapi garis horizontal di monitor ICU tetap tidak berubah, yang berarti Yuna sudah mati.“Nggak mungkin ….”Fred berbalik menatap Juan yang sudah ditahan oleh pengawal dan membentaknya, “Kenapa? Kenapa?! Dia itu muridmu, murid kesayanganmu! Kamu datang ke sini untuk menolong dia, bukan membunuh dia!”Di tengah gempuran emosi yang dahsyat, Fred melayangkan pukulan telak di wajah Juan sampai Juan mengeluarkan darah segar da

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2277

    Juan meletakkan jarinya di atas bagian pergelangan tangan Yuna dan menekannya sedikit. Kedua matanya sedikit tertutup seperti orang yang hendak tidur, tetapi dia hanya sedang menenangkan diri agar bisa fokus merasakan setiap dentuman pembuluh darah yang melewati tangan.Tak lama berselang, Juan mengangkat tangannya dan mendekat untuk menatap wajah Yuna lebih dekat, kemudian menaruh jarinya di leher Yuna.Semua itu Fred amati melalui tampilan kamera pengawas. Dia menundukan kepala dengan dagu bertopang di tangannya. Dia sedang berpikir keras. Si tua itu kelihatannya seperti sedang memeriksa Yuna, tetapi di sisi lain juga tidak dan lebih terlihat seperti sedang sok pintar saja.Dokter-dokter yang ada di sini setiap kali memeriksa pasien selalu menggunakan peralatan canggih dan bisa dilihat apa hasil diagnosisnya melalui angka dan data yang pasti. Namun pengobatan tradisional tidak demikian. Mereka hanya meraba nadi untuk melihat penyakitnya, atau menanyakan beberapa pertanyaan ke pasien

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2276

    Mana mungkin Fred akan membiarkan itu terjadi! Kalau Yuna mati, usahanya selama ini akan sia-sia, dan tahap akhir dari R10 tidak akan bisa berjalan.“Pak Fred ….”Para dokter tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Masuk-masuk mereka hanya berusaha untuk memasangkan kabelnya kembali. Mereka masih bingung bagaimana kabel yang terpasang dengan baik bisa lepas, atau memang ada orang yang mencabutnya.“Pak Fred ….”“Keluar!”Para dokter itu pun ta berani banyak bicara dan langsung kelar. Sekarang ruangan itu kembali seperti sebelumnya, hanya ada tiga orang saja.“Kamu juga keluar!” kata Fred kepada pengawalnya.Pengawal itu awalnya sempat bingung, tetapi dia menuruti saja apa pun perintah yang diberikan. Maka tanpa banyak protes dia pun undur diri. Juan yang tak lagi dikekang oleh si pengawal kembali mendekati Yuna dan memeriksa nadinya. Fred pernah melihat cara pemeriksaan itu dan mengakui kehebatannya. Meski dari sudut pandang kedokteran modern itu agak sulit untuk dipahami, sudah begitu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2275

    Langkahnya pelan tapi pasti, selangkah demi selangkah dia mendatangi ranjang di mana Yuna sedang tertidur lelap. Wajahnya pucat seperti baru saja kehilangan darah dalam jumlah yang sangat banyak. Napasnya pun pelan dan lemah. Mesin yang menunjukkan detak jantungnya juga bergerak memperlihatkan denyutnya yang luar biasa lemah, seakan-akan bisa berhenti kapan saja tanpa ditebak.Juan tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi di saat itu dia mengerti mengapa orang asing ini memaksanya untuk ikut dengannya. Mereka masih belum memeras Yuna sampai habis, makanya mereka tidak akan membiarkan Yuna mati begitu saja. Bagi kedokteran modern mungkin ini jalan buntu, makanya Fred meminta bantuan dia. Dengan memanfaatkan hubungan yang dia dan Yuna miliki, Fred memaksanya untuk datang.“Dia ini murid kesayanganmu, jadi kamu pasti nggak mau lihat dia mati di usia yang masih muda, ‘kan?”Kata-kata Fred terkesan simpatik, tetapi siapa pun yang mendengarnya pasti dapat merasakan bau-bau sarkas dari mulu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2274

    Mereka sepakat menggelengkan kepala. Seharusnya itu tidak mungkin.“Apa ada kemungkinan Pak Juan pergi ke sana untuk mengobati Yuna?” tanya Brandon.“Sewaktu aku pergi dari kedutaan, Fred kelihatan sehat-sehat saja, nggak kelihatan seperti lagi sakit. Kalau mamaku, seharusnya lebih nggak mungkin lagi. Dia sudah punya dokter khusus, dan semestinya Fred nggak akan mau repot-repot cari dokter lain. Kalau muridnya yang sakit dan perlu diobati, makanya dia mau pergi ke sana, itu lebih masuk akal,” ujar Ross.“Tapi selama ini Yuna sehat-sehat saja. Dia bisa mengobati diri sendiri, kayaknya agak mustahil kalau dia tiba-tiba sakit. Lagi pula kalaupun jatuh sakit, di sana ada banyak dokter yang hebat-hebat, rasanya agak di luar nalar kalau Fred sampai harus jauh-jauh membahayakan dirinya sendiri menemui Pak Juan,” tutur Shane berpendapat. “Mungkin kita cuma bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi kalau pergi ke sana langsung.”Jika analisis mereka itu tepat, berarti memang Yuna yang jatuh sakit.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2273

    Gagal sekali dua kali masih bisa dimaklumi, tetapi rasanya Rainie sudah berkali-kali gagal. Jujur saja sewaktu masih berada di lab, Chermiko masih merasa Rainie cukup mahir. Namun kemudian Chermiko sadar kalau sebenarnya Rainie hanya bisa melakukan perubahan terhadap penelitian yang sudah ada lebih awal. Kalau minta dia untuk meneliti sesuatu dari nol, kemungkinan gagalnya sangat tinggi. Racun yang digunakan kepadanya, termasuk juga wabah yang terjadi di Asia Selatan itu bukan buatan Rainie. Yang ada kaitannya dengan Rainie hanya obat yang digunakan kepada Edgar dan Frans. Dari situ sudah jelas produknya gagal.Edgar tidak berhasil dikendalikan sepenuhnya, terlebih lagi Frans, yang juga pada akhirnya mereka berdua berhasil lepas dari kendali. Yang menariknya, semua eksperimen yang Rainie lakukan mengarah ke bagaimana dia bisa mengendalikan pikiran orang lain. Dia sangat menikmati perasaan bisa berkuasa di atas orang lain, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil.“Jadi dia sendiri seben

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2272

    “Jujur aku sendiri juga bingung gimana bilangnya. Aku sama Ross ini sebenarnya teman lama! Aku sudah kenal dia waktu aku kuliah di luar negeri dan bekerja. Tapi aku nggak menyangka bisa ketemu dia di sini. Ross, kapan kamu datang? Kenapa nggak kasih tahu aku. Dasar nggak setia kawan!”“Hahaha, aku kali ini datang untuk urusan pekerjaan. Sebenarnya aku di sini nggak lama, waktunya mepet, dan aku banyak urusan, jadi aku nggak hubungi kamu, deh. Tapi untunglah kita sempat ketemu. Berarti kita memang berjodoh!”Selagi mereka berdua saling berpelukan selayaknya teman lama yang baru bertemu, ketiga orang lainnya hanya bisa saling bertukar pandang kebingungan, tak menyangka akan jadi seperti ini. Kalau tahu dari awal, seharusnya Brandon sudah mengajak Chermiko. Mana tahu satu-satunya orang yang dia tidak ajak ternyata adalah teman baiknya Ross.“Iya, ini takdir pasti! Sakit kepala kamu gimana, masih sering kambuh?”“Sudah nggak. Sejak kamu bantu obatin aku dua tahun yang lalu, sudah nggak per

DMCA.com Protection Status