Logan terkejut ketika merasakan aura Yuna. Dia pun mengangguk berulang kali dan berkata, “Iya, aku benar-benar percaya kamu nggak melakukan apa pun. Kalau kamu melakukan sesuatu padanya, dia nggak akan hanya keguguran. Bagaimanapun, kamu ....”Tenggorokan Logan tercekat ketika matanya bertemu dengan mata Yuna, “Bagaimanapun, aku juga pernah merasakannya. Aku tahu kemampuanmu.”Yuna memutar bola matanya, malas meladeni pria itu, “Logan, aku nggak peduli trik apa yang kalian berdua lakukan. Aku juga nggak peduli apa yang kalian ributkan. Tapi, apa pun yang kalian lakukan, semua itu nggak ada hubungannya denganku. Hari ini aku bawa dia ke rumah sakit dan suruh kamu datang bayar biaya rumah sakitnya, hanya untuk memperjelas masalah ini secara langsung. Kalau kalian ganggu aku terus, jangan salahkan aku nggak segan-segan lagi.”“Ayo pergi.” Sejak awal, tujuan Yuna hanya ingin mengatakan semuanya dengan jelas. Sekarang dia hanya merasa jijik terhadap kedua orang itu.“Jangan pergi, Yuna.” Lo
“Kamu berpikir terlalu jauh.” Sambil menghela napas, Yuna merasa tidak ada artinya bicara apa pun dengan pria seperti itu. Oleh karena itu, dia memilih pergi. Saat melewati Logan, Yuna mengangkat tangannya dan menepuk pundak pria itu, “Aku rasa kamu bisa jalani hidupmu dengan baik bersama Valerie. Kalian berdua lumayan serasi, sungguh.”B*jingan dengan perempuan jalang, sungguh pasangan yang cocok. Biarkan saja mereka berdua tetap bersama, supaya tidak mencelakakan orang lain.“Kamu nggak percaya?” Logan memutar kursi rodanya, lalu menatap punggung Yuna. Dia mengira Yuna tidak memercayainya.Logan juga tidak memahami maksud Yuna, bahkan dia merasa Yuna masih cemburu dan marah karena Logan telah mengkhianatinya.Namun, Logan tidak mendapat jawaban apa pun dari perempuan itu. Dia hanya melihat punggung Yuna yang semakin lama semakin menjauh.Setelah duduk diam dengan wajah murung sejenak, Logan memikirkan kata-kata Yuna barusan. Dia selalu merasa kalau dia masih memiliki kesempatan.Yuna
Usai berkata, Logan langsung membuang bagian tengah apel di tangannya ke tempat sampah.Valerie memperhatikan ekspresi wajah itu yang penuh dengan ketidakpedulian. Sorot mata pria itu bukan lagi sorot mata yang mencintai dan menyayanginya seperti dulu. Pria itu serius, benar-benar tidak memiliki perasaan padanya lagi.Logan bahkan sudah berkata seperti itu. Valerie sungguh tidak perlu berakting lagi. Dia pun menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Benar, aku yang jebak dia. Lalu kenapa?”“Tapi kalau dia nggak mengelak, aku nggak akan menabrak batu. Aku juga nggak akan kehilangan anakku.” Valerie memegang perutnya dan berkata, “Sekalipun aku banyak salah, tapi anakku nggak bersalah. Dia anakmu, Logan!”Logan menggelengkan kepala, lalu berkata, “Aku nggak peduli anak itu punya siapa. Anak itu memang nggak bersalah. Tapi sejak awal kamu nggak berencana untuk melahirkannya, bukan?”Valerie seketika terdiam, sambil menatap pria di depannya dengan raut wajah penuh tanda tanya.Logan yang men
Logan sama sekali tidak bisa merasa kasihan pada Valerie sekarang. Semua berawal dari Logan yang merasa kehamilan Valerie mencurigakan, lalu teringat perempuan itu berulang kali menguji Logan apakah ingin menyingkirkan anak itu. Kemudian, Logan mengutus seseorang khusus untuk menyelidiki hal ini. Kalau bukan karena begitu, Logan tidak akan tahu kalau dari awal Valerie ingin mengaborsi janin dalam kandungannya.Padahal Logan serius memikirkan masa depan mereka, dia bahkan ingin menjalani kehidupan dengan baik bersama perempuan itu. Namun, Valerie ternyata hanya setengah hati. Logan pun merasa semua yang dia lakukan sangat tidak sepadan.“Aku sudah cukup baik sama kamu, nggak suruh kamu pergi dari VL. VL tentu saja akan berpartisipasi dalam kompetisi tahunan, tapi atas nama perusahaan, bukan kamu sebagai perwakilan. Kamu bisa mewakili perusahaan menerima penghargaan. Valerie, ini kebaikan terbesar yang bisa aku berikan ke kamu.”“Nggak, nggak!” Bagaimana mungkin Valerie bisa menerima hal
“Mengingat kamu baru selesai operasi dan masih lemah, aku nggak akan perhitungan sama kamu.” Logan memutar kursi rodanya, lalu berkata lagi, “Aku juga harus kembali untuk istirahat. Aku akan suruh orang jaga kamu di sini. Kalau soal kamu pergi atau tetap tinggal, tunggu kamu keluar dari rumah sakit baru kita bicarakan lagi.”Semua sudah jadi seperti ini, tidak ada lagi yang tidak bisa dikatakan. Selain Yuna, Logan juga perlu mempertimbangkan cara memaksimalkan kepentingan perusahaan. Memang tidak pantas membiarkan Valerie menempati posisi ini terlalu lama.Di sisi lain, Yuna yang baru sampai di rumah segera membersihkan diri. Dia merasa hari ini dia terlalu membawa banyak hawa sial dari luar.Tentu saja Valerie tidak bisa mengancamnya. Namun, semua itu sudah cukup menjengkelkan. Yuna sungguh tidak menyangka kalau Valerie akan menggunakan anak di perutnya untuk menjebak orang lain. Perempuan itu ternyata jauh lebih kejam dari yang Yuna bayangkan.Begitu keluar dari kamar mandi, Yuna mel
Edith yang masih berdiri di depan pintu merasa sangat cemas. Dia pun menelepon Stella, “Stella, Yuna pernah bilang sama kamu nggak kalau dia mau buat produk baru?”“Nggak, memangnya kenapa?” Setelah kembali dari rumah sakit, Stella langsung sibuk belanja sayur dan merapikan rumah. Suara gemuruh dari vacuum cleaner membuatnya tidak bisa mendengar kata-kata Edith dengan jelas.“Dia kembali ke lab dan mengunci diri di dalam sana. Aku bicara sama dia, tapi dia nggak jawab. Aku rasa dia agak aneh hari ini. Aku agak khawatir.”Setelah mendengar kata-kata Edith, Stella langsung tercengang. Dia pun cepat-cepat mematikan vacuum cleaner-nya, lalu tanpa sadar berkata, “Jangan-jangan karena masalah hari ini? Tapi aku lihat dia baik-baik saja saat pergi.”Edith menangkap sesuatu, “Masalah hari ini?”“Bicara di telepon kurang jelas. Dia lagi di lab, kan? Aku akan pergi ke sana.” Setelah menutup telepon, Stella segera meletakkan barang di tangannya. Kemudian, dia melepas celemeknya dan mencuci tangan
“Kamu ... serius?”Bukan karena Edith meragukan kemampuan Yuna, tapi karena bau saat ini terlalu kuat. Benar-benar bau yang menusuk hidung dan menembus hingga ke bagian belakang kepala. Bahkan terasa hingga ke ubun-ubun.Aroma tahap awal saja sudah menusuk seperti ini. Sulit dibayangkan akan jadi seperti apa aromanya di tahap tengah dan akhir.Namun, kentara sekali kalau Yuna sedang dalam suasana hati yang buruk saat ini. Edith pun tidak ingin melawannya. Karena itu, dia berkata, “Ya, sudah. Kalau sudah selesai, cepat beres-beres dan pulang, sudah malam.”“Aku akan antar dia pulang,” ujar Stella mengajukan diri.Tetap saja mereka akan naik taksi. Hanya saja, begitu mereka masuk ke dalam mobil, sopir taksi secara refleks berbalik, “Wah, Mbak, kalian pakai parfum banyak banget.”Stella spontan tersenyum malu. Sebenarnya, sebagai seorang pembuat parfum, tidak heran kalau tubuhnya sering mengeluarkan bau aneh. Tidak selalu berbau harum. Bagaimanapun, bahan parfum sangat kompleks, apalagi m
“Untuk apa tanggapi dia dengan serius?!” ujar Stella sambil menghela napas.“Bukan tanggapi dia dengan serius, tapi memang itu kenyataannya. Coba kamu lihat. Meskipun industri parfum dalam negeri berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pembuat parfum juga meningkat dari tahun ke tahun. Kebanyakan orang masih saja menganggap parfum bagus dan ternama adalah parfum dari luar negeri. Mereka nggak terlalu kenal dengan merek kita sendiri,” ujar Yuna yang sangat emosional.Stella mengangkat bahu, “Memang, sih. Tapi sampai batas tertentu, itu juga benar. Standar keseluruhan domestik saat ini memang nggak bisa dibandingkan dengan merek-merek ternama internasional.”“Sekarang mungkin nggak bisa, tapi kelak pasti bisa.” Ini juga merupakan arah dan tujuan Yuna bekerja keras.Suatu hari nanti, dia akan membawa parfum buatannya ke panggung dunia. Dia akan membuat orang di seluruh dunia kalau negara ini juga dapat membuat parfum kelas dunia.“Kak Yuna, sudah sampai. Aku pulang dulu, ya