Share

Bab 229

Yuna tertidur lelap sampai langit kembali gelap, bukan karena lelah seharian bekerja di lab, melainkan ….

Setelah memulai beberapa proyek baru, dia baru menyadari dalam beberapa aspek, pria dan wanita memang memiliki energi yang berbeda. Misalnya saja seperti Brandon yang sudah bangun pagi-pagi berangkat kerja dan menghadiri rapat. Yuna bahkan tidak tahu kapan Brandon berangkat. Yuna hanya ingat Brandon sempat mencium keningnya sebelum pergi, tapi itu pun hanya sekilas saja.

Yuna meraih ponselnya yang sedang bergetar dan menempelkannya di samping telinga, “Halo?”

“Kak Yuna, ini aku,” ucap Stella dengan semangat menggebu.

“Oh, pagi amat, kamu nggak istirahat lamaan?”

“Pagi? Sudah mau jam enam Kak Yuna masih bisa bilang pagi?”

“Jam enam? Memangnya jam enam nggak cukup pagi?”

“Sekarang sudah jam enam sore. Kamu kira masih jam enam pagi, ya?”

“Jam enam sore kan pagi. Eh …. eh?!”

Seiring kesadarannya yang perlahan kembali, seketika itu juga Yuna tersadar, “Hah? Jam enam sore?!”

Seolah masih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status