Share

Bab 2217

Penulis: Awan
“Masalah waktu memang agak susah diatur. Aku nggak bisa memberi jaminan apa-apa. Mau gimanapun juga, Fred tetap warga Yuraria, dan dia sudah membantu mamaku selama bertahun-tahun. Aku nggak bisa cuma mendengar dari sisi alian saja.”

“Yang Mulia,” sahut Brandon dengan hormat karena ini sudah menyangkut urusan resmi, Brandon ingin menunjukkan rasa hormatnya terhadap masalah ini. “Kekhawatiranmu nggak ada yang salah, tapi eksperimen yang Fred jalani itu nggak cuma membahayakan istriku, tapi juga sang Ratu. Eksperimen yang sedang kita bahas ini nggak menjamin akan berhasil dan punya risiko yang tinggi. Yang Mulia harus tahu bahwa dengan melakukan eksperimen itu di negara ini, dia bisa ditahan. Tapi kami menghormati Yang Mulia dan juga sang Ratu, makanya kami nggak membawa isu ini ke publik.”

“Ya! Kami nggak mengumumkan isu ini karena nggak mau masalahnya jadi terlalu besar. Hubungan negara kita berdua selama ini baik-baik saja. Nggak ada satu pun dari kita semua yang berharap dunia ini jad
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2218

    “Ya, aku tahu itu, tapi justru karena aku temanmu, aku harus mengingatkan kamu sebagai teman, bukan sebagai rekan bisnis atau semacamnya. Tapi bagaimana kamu mau mengambil tindakan, itu kamu sendiri yang menentukan karena ini sudah menyangkut urusan keluarga. Kalau kamu butuh bantuan, aku dan Brandon sebagai teman pasti akan membantu.”“Ya, aku mengerti. Tapi hari ini kita ketemu sebagai teman, untuk bersenang-senang dan ngobrol bareng. Kita nggak perlu membahas tentang pekerjaan atau masalah serius lagi!” kata Ross.“Ya, betul itu!” kata Edgar seraya mengangkat gelasnya tinggi. “Sudah bertahun-tahun akhirnya kita bisa ketemu lagi. Aku benar-benar senang hari ini kita bisa berkumpul bersama! Semoga sisa perjalanan kamu di sini lancar!”“Terima kasih banyak, Edgar!”Brandon juga ikut menambahkan, “Semoga perjalananmu di sini berjalan lancar, Ross! Kalau butuh bantuan, nggak usah sungkan untuk cari aku. Aku pasti akan membantu sebisaku.”“Terima kasih, Brandon!”Setelah itu, Edgar sudah

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2219

    “Aku mengerti perasaan kamu, tapi sekarang kita cuma bisa percaya saja sama Yuna,” ucap Edgar sembari mengeluh. “Oh ya, ada satu hal yang lupa aku kasih tahu ke kamu …. Rainie juga pergi ke kedutaan.”“Ternyata benar dia sudah tahu siapa orang yang ada di balik organisasi.”“Ya, kamu sendiri ada informasi baru apa? Apa sudah dapat bukti yang cukup kuat?”“Bukti sih ada, tapi … aku rasa dia punya alasannya sendiri.”Perasaan Brandon saat ini benar-benar kacau berantakan. Di satu sisi dia tidak senang karena lagi-lagi dikhianati, tetapi di sisi lain Brandon juga bersimpati kepadanya.“Ini bukan Brandon yang aku kenal!” kata Edgar.Ya, memang benar. Brandon sendiri pun sadar dia tidak sama seperti dirinya yang biasa. Dia yang dulu adalah orang yang tegas dan tidak pernah ragu-ragu dalam berbuat atau mengambil keputusan. Namun sekarang dia malah bimbang, bukan karena usia yang menua, tetapi karena pengalamannya selama ini yang memengaruhi pikirannya. Selama beberapa waktu ini dia khawatir

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2220

    Tak lama kemudian anak buah Fred masuk ke dalam dan membawa Rainie pergi. Rainie merasa sudah menang dari Yuna dan melayangkan tatapan sinis seolah menantang Yuna.Fred yang melihat itu berpikir sungguh kekanak-kanakan seali Rainie. Apa Rainie pikir dia begitu penting hingga tak tergantikan oleh siapa pun? Tidak salah Fred memang membutuhkan orang, tetapi tidak separah itu sampai dia mau menerima siapa saja. Fred cukup tertarik dengan R20 yang Rainie jelaskan padanya, tetapi bukan berarti Fred harus mendapatkannya. Penelitian R20 masih sangat abstrak dan sudah pernah gagal beberapa kali. Rainie mengaku dia sudah berhasil merampungkannya, tetapi siapa yang tahu apakah itu benar.Melihat Yuna hanya diam saja di tempatnya, Fred jadi penasaran apa Yuna benar-benar sudah menerima nasibnya, atau hanya siasat saja? Fred sudah mengerahkan anak buahnya untuk memeriksa Yuna dan tidak menemukan benda apa pun, meski hanya perangkat kecil pun tidak ada. Fred juga sudah menghentikan semua obat-obata

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2221

    Setelah urusan di lab bawah tanah itu selesai, Fred naik lagi dan menuju ke kamar di mana sang Ratu berada. Dia masuk sambil membawakan makanan.“Yang Mulia, silakan dinikmati makan malamnya!”“Sekarang waktunya aku makan malam atau au sudah harus pergi?” tanya sang Ratu dengan nada sarkastik sembari dia memutar kursi rodanya.“Yang Mulia jangan bilang begiut. Yang Mulia harus tetap makan supaya panang umur. Ini semua makan kesukaan Yang Mulia.”“Fred, jujur sama aku. Apa yang sebenarnya kamu mau?”“Yang Mulia, seperti yang selalu saya katakan berkali-kali, apa Yang Mulia masih nggak percaya? Apa pun yang saya lakukan adalah demi menyokong Yang Mulia mempertahankan Yuraria dan menjadi ratu yang agung. Yang Mulia jangan mau dibutakan oleh Yuna. Dia cuma mau pergi dari tempat ini.”“Tapi gimana kalau eksperimennya gagal? Kamu sendiri bahkan nggak bisa memastikan keberhasilannya.”“Nggak, saya yakin pasti berhasil. Sebelum ini kita sudah melakukan banyak eksperimen serupa. Nggak mungkin s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2222

    Sang Ratu sudah selesai makan dan menaruh pisau garpunya di atas meja. Di usianya yang senja ini dia sudah tidak bisa makan terlalu banyak, atas lambungnya akan merasa tidak nyaman. Dia menoleh Fred dan bertanya kepadanya, “Menurut kamu gimana? Kamu berharap tujuan di datang ke sini apa?”“Ratuku yang tersayang, pangeran kita sudah bukan anak kecil umur tiga tahun lagi. Mana mungkin dia melakukan apa yang saya harapkan. Tapi satu hal yang saya yakin, dia pasti nggak akan sependapat dengan Yang Mulia.”“Dia anak kandungku, kalau dia nggak sependapat denganku, masa dia sependapat denganmu?”“Yang Mulia salah paham. Justru kita berdua ada di sisi yang sama!” kata Fred.“Fred, kamu bercanda? Kalau iya, bercandaanmu itu lumayan lucu.”“Ratuku yang pintar, jangan terus berpura-pura dan menipu diri sendiri. Nggak ada seorang pun yang lebih tahu dari Yang Mulia, bahwa semua anak-anak Yang Mulia nggak berharap Anda panjang umur. Mereka semua berharap bisa secepat mungkin menggantikan posisi Yan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2223

    Dengan panik Fred segera menekan tombol lift dan menunggu dengan cemas. Ross tidak memiliki wewenang yang terlalu besar, tetapi bagaimanapun juga dia tetaplah pangeran dan banyak mendapat dukungan dari abdi istana lainnya.Tak lama kemudian lift pun tiba. Mereka langsung menuju ke lantai di mana ruang kerja Fred berada. Dia mempersilakan Ross untuk keluar dari lift terlebih dahulu dan berjalan di belakangnya.“Di mana kantormu?” tanya Ross.“Sebelah sini, silakan masuk, Pangeran Ross!”Fred membungkuk dan membukakan pintu ruang kerjanya. Benar seperti yang Fred bilang, ruang kerjanya dipenuhi dengan berbagai macam tumpukan barang. Mejanya sudah penuh dengan tumpukan dokumen bahkan sampai berceceran ke lantai. Di sisi lain juga ada beberapa barang yang diletakkan begitu saja. Komputernya masih menyala, dan tepat di saat itu juga telepon sedang berdering.“Silakan Pangeran Ross lihat sendiri,” kata Fred tersenyum, dia lantas berlari ke telepon dan berkata kepada Pangeran, “Pangeran mohon

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2224

    “Oh, nggak. Bukan begitu maksud saya! Saya cuma takut Pangeran mendengar desas-desus yang nggak benar di luar dan malah berpengaruh ke hubungan Pangeran dengan Yang Mulia!” bantah Fred.“Hubunganku dengan mamaku nggak akan terpengaruh cuma dengan rumor yang belum jelas kebenarannya. Jadi tadi kamu bilang mamaku sepat datang ke sini tapi pergi lagi, dan sekarang kamu nggak tahu dia lagi ada di mana, begitu?”“Iya, betul! Betul apa yang Pangeran bilang!”“Memangnya dari beberapa hari terakhir kamu nggak ada kontak sama mamaku? Apa tugas kamu itu nggak perlu dilaporkan ke dia?” Ross bertanya seraya mengambil setumpukan dokumen yang ada di atas meja dan membantingnya sampai menimbulkan suara yang cukup keras.“Mungkin Pangeran nggak tahu, tapi sejak beberapa hari terakhir ini Yang Mulia lagi kurang bagus suasana hatinya. Beliau nggak mau ada orang lain selain perawatnya yang mengganggu. Jadi tugas-tugas ini cuma saya kirim ke HP beliau. Nanti beliau sendiri yang lihat kalau sudah sempat. K

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2225

    Malam hari di kediaman Brandon, tiba-tiba Liman datang seorang diri. Dia membangunkan Brandon, Shane, dan juga Chermiko dari tidur merea dan berkumpul di satu ruangan yang sama. Dengan wajah serius dia membawa sebuah koper di tangannya.“Pak Liman ada apa malam-malam begini datang tiba-tiba? Memangnya Pak Liman sendiri nggak tidur?” tanya Chermiko seraya menguap.“Ini penting banget!” sahut Liman dengan serius, dia lalu melihat sekelilingnya dan berkata kepada Brandon. “Apa kamar ini aman untuk kita bicara?”“Pak Liman nggak perlu khawatir!” kata Brandon. “Kamar ini dilengkapi bahan khusus yang kedap suara. Orang luar nggak mungkin bisa menguping.”“Bagus kalau begitu! Apa yang bakal aku kasih tahu ke kalian ini sangat penting dan harus dijaga kerahasiaannya, jadi aku mau kalian semua fokus. Sehabis dengar apa yang aku bilang, aku mau kalian tutup mulut. Jangan sampai kalian bilang ke orang lain, mengerti?”Mendengar itu, Chermiko yang tadinya masih ngantuk langsung bersemangat. “Meman

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status