Rainie itu bagaikan seorang pembunuh berdarah dingin yang tidak akan segan mengeksekusi makhluk hidup lain menggunakan metode sesadis apa pun.Chermiko menarik pergelangan tangan Rainie dan menahan satu tangan supaya dia bisa memeriksa nadinya.“Lepasin aku!”Rainie langsung memberontak, tetapi Chermiko menahan tangannya dengan kuat sehingga dia tidak bisa melepaskan diri. Meski begitu, Rainie tetap tidak menyerah dan terus meronta. Rainie tidak mau Chermiko memeriksa nadinya. Dan Chermiko juga tentu tidak bisa fokus selama Rainie masih terus bergerak.Di saat itu juga, Shane yang tadi berjaga di luar langsung masuk dan menahan kedua bahu Rainie.“Jangan bergerak!”“Shane?! Ternyata memang kamu yang kasih tahu semuanya ke Brandon! Dasar pengecut! Kamu nggak berani menghadapi organisasi sendirian dan berlindung di balik Brandon. Anakmu pasti malu punya papa seperti kamu! Lebih baik dia mati daripada tahu betapa sampahnya kamu.”“Apa kamu bilang?!”Terserah apa kata orang terhadapnya, te
“Apa masih perlu dipastikan sekali lagi?” Brandon beranya.Chermiko menundukkan kepalanya mengamati Rainie yang tengah pingsan. Dia menggeleng dan berkata, “Nggak perlu. Aku yakin.”Berhubung Chermiko sudah bilang begitu, urusan mereka di sini sudah selesai. Brandon langsung saja keluar dari kamar itu diikuti oleh Chermiko dan Shane. Begitu mereka kembali ke ruang tengah, apa yang baru saja terjadi bagaikan sebuah mimpi yang tidak pernah terjadi. Shane merasa sangat kecewa dan lesu seakan jiwanya baru aja disedot keluar. Selama ini dia sudah berusaha untuk tidak memikirkan anaknya, tetapi begitu Rainie mengungkitnya kembali bahkana sampai mengutuk anaknya untuk mati, Shane langsung kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Nathan adalah segalanya bagi Shane, dan main hari Shane makin kehilangan percaya diri bahwa anaknya masih bisa diselamatkan.“Apa kamu tahu jenis racun apa yang ada di dalam badannya?” Brandon bertanya, sembari dia menuangkan segelas air untuk Shane.“Racun-racun yang
“Hmm, bukan begitu juga. Racun yang ada di dalam badan dia itu lebih mirip dengan yang ada di badanku dulu, tapi ada sedikit perbedaan.”Baik Brandon atau Shane tidak ada yang memberi komentar. Shane masih memegang gelas yang berisikan air dingin seakan-akan itu bisa membuatnya sedikit lebih tenang dalam mencerna informasi yang Chermiko berikan. Mereka berdua masi menunggu tanggapan berikutnya dari Chermiko.“Sederhananya, racun yang ada di dalam badannya itu adalah semacam katalisator yang bisa mempercepat proses pertumbuhan dan pembelahan sel, membuat proses metabolisme tubuhnya jadi makin cepat.”“Jadi … badannya juga bakal membengkak seperti kamu dulu?” tanya shane.Saat Chermiko masih berada di bawah pengaruh racun itu dulu, sebagian besar waktunya dia tak sadarkan diri. Setelah melihat rekaman milik kakeknya, dia baru memahami bahwa hari-harinya itu lebih tepat disebut sebagai penghinaan alih-alih penyiksaan. Chermiko merasa malu mengingatkan dia sering telanjang dada berlarian d
Wadah?! Tak pernah sekali pun mereka terpikir untuk menggunakan tubuh manusia sebagai wadah. Seorang yang masih hidup dibuang begitu saja kesadarannya, dan tubuhnya dijadikan wadah untuk dimasuki oleh orang lain? Brandon tidak pernah mengatakannya kepada siapa pun, tetapi bahkan dia yang begitu dingin sempat mengalami mimpi buruk beberapa kali.Di dalam mimpinya itu, dia melihat seorang wanita yang penampilannya sama persis seperti Yuna, tetapi ketika memanggil namanya, wanita itu mengabaikannya. Kemudian wanita itu berbali dan tersenyum kepadanya. Senyuman itu membuat Brandon gemetar ketakutan. Wanita dengan wajah sama seperti Yuna itu menarik tangan Brandon dan berkata, “Aku ini istrimu, apa kamu sudah nggak mengenaliku lagi?”“Nggak, kamu bukan Yuna. Kamu bukan istriku! Di mana Yuna? Di mana dia?! Kembalikan dia padaku!”Setelah itu Brandon langsung terbangun dari mimpi buruknya dengan keringat dingin yang sudah membasahi punggungnya.Langit yang tampak dari jendela masih gelap, dan
Oleh karena itu, meski dirasa tidak masuk akal, Chermiko masih percaya dengan hipotesis itu.“Jadi, apa kita harus percaya sama dia dan membawa dia ke organisasi sebagai pertukaran dengan Yuna?” tanya Shane. Dia sudah mulai bisa berpikir lebih jernih, tetapi Brandon masih belum bisa memberikan jawaban karena dia juga masih memikirkan itu dengan serius.Sekarang mereka sudah tahu pasti kalau Rainie sungguh menggunakan racun ke dalam tubuhnya sendiri, tetapi yang tidak mereka tahu adalah seberapa jauh efeknya. Mereka masih tidak bisa memastikan apakah nantinya akan ada gejala bawaan atau komplikasi lain.Setelah dipikir-pikir, Brandon memutuskan untuk menyembunyikan hal ini dari siapa pun. “Kita jangan bahas soal ini dulu ke mereka.”“Kamu nggak percaya sama dia?”Chermiko mengira Brandon masih meragukan Rainie, tapi wajar saja, Rainie memang tidak pernah berbicara apa adanya. Tak heran jika Brandon tak akan semudah itu percaya.“Bukannya nggak percaya sama Rainie, tapi sama organisasi.
Pada suatu hari di tengah malam, Yuna merasa mulutnya kering dan sakit kepala ketika dia terbangun dari tidurnya. Parfum bernama “First Love” yang sudah sekian lama dia racik akhirnya rampung juga. Setelah memenangkan penghargaan dalam kompetisi yang akan diadakan besok malam, pernikahan dia dengan Logan akan berjalan sesuai rencana. Mereka berdua sudah saling kenal selama lima tahun, terhitung sejak mereka masih kuliah sampai sekarang, dan mereka juga telah berpacaran selama tiga tahun silam. Yuna telah mengorbankan segalanya demi fokus mengembangkan parfum tersebut, hitung-hitung dia juga turut berjasa dalam kemajuan perusahaan Logan. Tampaknya masa depan yang cerah sudah siap menyambut Yuna, jadi malam itu dia memutuskan untuk merayakannya dengan minum-minum. Yuna memijat keningnya dan hendak mengambil segelas air, tapi di saat itu juga dia mendengar sebuah suara aneh yang berasal dari kamar sebelah. Hanya Yuna sendiri yang tinggal di unit apartemen tersebut. Logan memang terkad
Yuna harus mengumpulkan semua semangat yang dia miliki hanya untuk menyapa orang seperti Brandon. “Aku tahu Uniasia juga bakal ikut serta di kompetisi malam ini. Aku punya parfum yang baru saja aku ciptain. Aku harap dengan parfum ini, aku diizinin untuk bergabung sama tim Uniasia,” kata Yuna. “Uniasia sudah punya produk lain untuk ditampilin di kompetisi nanti,” balas Brandon. “Tapi kan barang yang boleh ditampilin di kompetisi nanti nggak cuma satu barang doang. Aku cuma berharap parfum buatanku bisa ikut serta, bukan menggantikan ….” “Atas dasar apa aku harus percaya sama parfum buatan kamu?” tanya Brandon yang langsung mematahkan ucapan Yuna. Yuna segera mengeluarkan setumpuk kertas dari tasnya dan berkata, “Ini resep dan data yang aku pakai untuk bikin parfum ‘First Love’ ini. Semoga ini cukup untuk mewakili ketulusan hatiku. Soal kualitas … tiga tahun yang lalu, Pak Brandon pernah kasih aku tawaran kerja, jadi aku yakin Bapak percaya sama kemampuanku. Jadi, hari ini aku juga
“Kenapa?” tanya Yuna seraya mendongakkan kepalanya. “Mana berkas First Love? Orang lab sudah cari ke mana-mana, tapi nggak ketemu. Kamu nggak tahu, ya, hari ini hari apa? Bukannya nunggu baik-baik di lab, malah keluyuran.” Logan juga menyadari ada goresan kecil di kaki Yuna, dan dia merasa sedikit bersalah karena itu. Akan tetapi, kompetisi yang akan diadakan malam ini jauh lebih penting daripada itu. “Bukannya pertunjukan barang baru dan kompetisinya baru mulai nanti malam? Toh waktunya juga masih panjang, jadi apa salahnya aku beli baju baru buat siap-siap?” Sebelum Logan sempat membalas ucapan Yuna, Valeria yang berada di sampingnya berkata, “Oh, memangnya kamu mau tampil ke atas panggung?” “Kenapa, nggak boleh?” balas Yuna seraya memutar bola matanya menjawab mantan teman baiknya itu. “Bukannya nggak boleh, aku cuma khawatir nanti kamu bakal kesusahan sendiri. Lagian, bukannya dari dulu kamu nggak pernah ikut acara kayak beginian?” tutur Valeria dengan senyum sinisnya yang se