Share

Bab 1758

Author: Awan
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Tanpa sadar Brandon mengencangkan genggaman tangannya. Dia tahu konsekuensinya, tapi dia tidak bisa membiarkan Yuna mengambil risiko untuk itu. Andaikan yang orang yang dibutuhkan untuk terjun ke dalam bencana ini adalah dirinya sendiri, Brandon tentu dengan senang hati melakukannya, tapi sayangnya Yuna-lah yang harus melakukannya.

“Mereka berharap dengan bergabungnya aku ke sana, aku bisa menyatukan obat dan parfum secara sempurna, dengan dengan begitu tujuan mereka tercapai. Itu bukan hal yang sulit. Aku sudah pernah berhasil sebelumnya, dan aku tahu gimana caranya menjaga diriku sendiri. Kalau memang mereka masih membutuhkanku, mereka nggak akan menyakiti aku, jadi kamu tenang saja, Brandon. Setidaknya aku masih aman selama mereka masih membutuhkanku,” tutur Yuna.

Yuna bisa saja mengabaikan kekhawatiran Brandon dan melakukan apa pun yang dia mau, tetapi dia juga mengerti bahwa kekhawatiran Brandon berangkat dari perhatian dan kasih sayang. Sama halnya Yuna khawatir ketika Brandon ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1759

    Brandon mengakui kalau bicara soal membujuk orang lain, dia masih kalau jauh dari Yuna. Sekhawatir apa pun Brandon, dia tetap kalah dari argumen Yuna. Yang menjadi jaminan terakhir adalah selama Yuna masih tetap bisa dihubungi setelah bergabung, dan akan langsung pergi begitu merasa sudah terlalu berbahaya, Brandon akan mengizinkan. Shane juga berulang kali berjanji kepada Brandon akan menjaga keselamatan Yuna.Setelah mencapai kesepakatan, akhirnya mereka pun bubar. Selama perjalanan pulang, Yuna tidak saling berbicara dengan Brandon karena sibuk dengan pikirannya sendiri. Saat mobil sudah sampai di depan gerbang rumah, Yuna kaget melihat Stella sudah menunggunya di luar. Stella tidak menelepon atau masuk ke dalam. Dia hanya menunggu di luar seorang diri dan baru mendekat ketika melihat Yuna di dalam mobilnya.“Berhenti,” kata Yuna kepada si sopir, lalu dia turun dan menghampiri Stella. “Kamu mau datang kenapa nggak bilang dulu?”“Aku ….” Stella berkata seraya memegangi perutnya denga

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1760

    Kalaupun Frans sungguh dikendalikan oleh suatu obat atau hanya berpura-pura, tidak sepatutnya dia sampai bercerai dengan Stella. Frans bukannya sudah memiliki kekasih lain atau berpindah hati. Dia ribut dengan Brandon dan ingin memutus hubungan, itu bisa dimengerti. Akan tetapi, Stella tidak melakukan apa pun yang membuat Frans kecewa, jadi sangat aneh jika dia ingin bercerai. Terlebih lagi Stella sedang hamil. Bukankah meninggalkan Stella di saat seperti ini terlalu kejam?“Kamu ada tanya apa alasanya? Kenapa mendadak begini? Kemarin kalian … bukannya masih baik-baik saja?”“Iya, kemarin masih baik-baik saja. Waktu dia keluar malam-malam, aku pura-pura nggak lihat. Seharusnya dia nggak sadar. Aku sampai nangis-nangis dan memohon sama dia untuk jangan bercerai, bahan sampai teriak-teriak. Tapi dia tetap mau cerai tanpa kasih tahu apa alasannya.”Sebenarnya Stella sudah berusaha untuk tetap tenang saat dia datang. Matanya membengkak dan dia tidak ingin terus menangis, tapi apa daya dia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1761

    Di saat seperti ini Stella sudah kehilangan minat untuk menikmati susu hangatnya, tetapi dia tahu jika tidak meminumnya, emosinya akan menjadi tak terkendali, dan Yuna tidak akan mau bercerita lebih jauh. Karena itu Stella pun meminumnya.“Eksperimennya tentu saja bukan aku yang mengerjakan, tapi aku pernah ikut serta, jadi kurang lebih aku paham sedikit.”“Pernah ikut serta gimana? Mungkinkah waktu di lab kamu yang waktu itu? Tapi … bukannya tempat itu sekarang sudah terbengkalai? Dengar-dengar semua orang yang kerja di sana sudah bubar, dan eksperimennya gagal total.”“Bukan gagal, tapi dipindahkan ke tempat yang lebih tertutup. Mereka masih terus bekerja, dan pihak yang terlibat sudah jauh lebih besar lagi. Aku nggak bisa kasih tahu semua detailnya ke kamu, aku cuma bisa bilang bahwa memang benar ada eksperimen seperti itu. Mereka membuat obat aneh yang bisa mengendalikan pikiran orang lain. Aku nggak yakin apakah Frans terkena efek obat itu, tapi perubahannya yang begitu mendadak p

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1762

    “Dia memaksa pun aku tetap nggak akan mau cerai. Aku bakal terus menempel sampai dia capek!” jawab Stella tanpa berpikir panjang.“Aku bukannya nyuruh kamu untuk benar-benar bercerai. Kalau memang sudah nggak bisa diomongin lagi, kamu turuti saja kemauan dia. Anggap saja perceraian itu waktu untuk menenangkan diri. Mau cerai pun butuh proses dan waktu, nggak bisa terjadi begitu saja. Kita cuma perlu mengulur waktu untuk memastikan apa benar dia berada di bawah kendali obat itu atau bukan.”“Kak Yuna harus bantu aku! Aku nggak pernah minta apa-apa, tapi untuk ini saja aku mohon, tolong bantu aku dan Frans! Aku yakin dia berubah pasti karena pengaruh obat!”“Stel, kamu nggak perlu takut. Aku pasti bakal membantu kamu. Tapi sebelum itu kamu harus berjanji untuk jaga dirimu sendiri. Jangan terlalu tegang sewaktu berdua sama Frans, anggap biasa saja sama seperti dulu.”“Oke!” jawab Stella mengangguk, lalu tiba-tiba dia merintih kesakitan.“Kenapa?” tanya Yuna gugup.“Nggak apa-apa!” jawab S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1763

    “Memangnya kamu ada bilang apa? Aku saja sudah nggak ingat.”“Kak Yuna ….”“Sudah, kamu saja masih manggil aku ‘Kak’, cukup sampai di sini saja omong kosongmu! Kalau saja aku berada di posisi kamu waktu itu, aku juga pasti bakal marah. Apa yang kamu lakukan itu wajar, dan di saat itu kamu juga pasti sangat menderita!” Yuna bisa mengerti perasaan Stella, karena jika dia berada di situasi yang sama, dia juga pasti akan memihak kepada Brandon daripada Stella. Yuna dan Stella adalah teman lama, tetapi yang namanya hubungan antar manusia pasti bisa merenggang. Ketika dihadapkan pada pilihan yang sulit, tentu setiap orang akan memilih orang yang dianggap paling penting dalam hidupnya.“Aku ….”“Cukup! Jangan merengek terus, sejak kapan kamu jadi cengeng begini? Aku ngerti semua keresahan dan perasaan kamu! Kita nggak cuma partner kerja, tapi juga teman baik! Karena kita teman, kamu nggak perlu perhitungan begitu. Aku saja nggak perhitungan, jadi kamu juga jangan begitu, ya?”Bahkan Yuna samp

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1764

    Kenzi masih kecil sehingga kemampuannya dalam memahami masih tidak begitu kuat, wajar jika terjadi salah paham. Sebenarnya, yang lebih penting adalah apakah Yuna mengabaikan perasaan Kenzi hanya karena dia sedang hamil untuk kedua kalinya?Yuna pun memeluk erat Kenzi ke dalam dekapannya dan mengelus rambutnya seraya berkata, “Bandel itu bukan kritik, setiap anak pasti punya kepribadian mereka masing-masing. Ada yang lebih kalem, ada juga yang lebih aktif, tapi itu bukan kekurangan! Kalian semua sama-sama anak kecil yang lucu!”Ucapan Yuna masih tetap saja menyisakan kebingungan bagi Kenzi, tetapi pelukan dari seorang ibu yang begitu hangat membuat perasaannya jauh membaik. Kenzi juga tampaknya mulai menangkap maksud dari apa yang Yuna sampaikan, maka dia pun berkata, “Sama kayak aku yang lebih aktif, sedangkan Kak Nathan lebih kalem, tapi kami berdua sama-sama anak yang baik!”“Betul!” jawab Yuna.“Mama, aku sudah lama nggak ketemu Kak Nathan. Dia sudah nggak main ke rumah lagi?”Kenzi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1765

    Angin sepoi-sepoi bertiup lembut di wajah dan memberikan rasa yang begitu nyaman. Terdengar kicauan burung merdu, dan aroma tanaman yang begitu familier. Cahaya yang terpancar di depan mata terlihat sedikit kabur. Di tengah suasana yang terasa samar itu, Chermiko seperti sedang memasuki sebuah ladang yang dipenuhi dengan bunga segar dan berbagai macam tanaman herbal. Di sana dia mencari tahu tentang tanaman herbal dari buku kedokteran yang dia bawa. Satu per satu dia pelajari dan teliti, kemudian memasukkannya ke dalam keranjang dengan hati-hati. Lalu ketika dia berbalik dan baru melangkahkan kakinya, dia terjatuh ke bawah seperti terjun ke dalam jurang yang tak berujung.“Aah-” Chermiko mengeluarkan suara jeritan kecil yang dia paksakan dari tenggorokannya. Dia pun terbangun dari tidurnya dan membuka mata lebar-lebar. Sekujur tubuhnya dibasahi oleh keringat seakan dia baru saja merangkak keluar dari sebuah kolam. Dia menarik napas dengan tergesa-gesa, berusaha untuk memasukkan sebanya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1766

    “Oke, sudah jauh membaik. Coba buka bajumu,” kata Juan.“.…”Ini bukan pertama kalinya Chermiko disuruh buka baju di depan kakeknya sendiri, tapi tetap saja dia masih merasa malu. Sambil menundukkan kepala, dia pun perlahan membuka kancing bajunya. Karena sudah beberapa hari hanya berada di dalam kamar, kulit Chermiko terlihat putih yang kurang sehat. Namun satu hal yang patut disyukuri adalah bahwa garis-garis pembuluh darah yang sebelumnya terlihat menonjol kini sudah mulai pudar. Otot-otot yang mencuat keluar seperti akan merobek kulit sudah mengempis, dan kulitnya pun mulai melonggar.“Kakek, ini ….”“Ini norma! Kamu kan juga belajar kedokteran, masa nggak tahu kalau kulit yang awalnya kencang bakal melonggar begitu kamu jadi kurus?”“Tapi itu kan karena efek obat!”Chermiko tidak terima melihat tubuhnya yang sekarang jadi hancur. Dia yang dulu memiliki fisik yang luar biasa. Tampan dan bertubuh kekar.“Mau itu karena obat atau apa pun, prinsipnya tetap sama! Di saat begini kamu ma

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

DMCA.com Protection Status