Share

Bab 1723

Penulis: Awan
Perjalanan tidak begitu jauh, dan tak lama mereka pun tiba di bawah apartemen tempat Stella tinggal. Ini bukan pertama kali Yuna datang kemari, tapi begitu turun dari mobil, dia bertanya kepada Brandon, “Apa perlu kita telepon Stella dulu kasih tahu kalau kita sudah sampai?”

“Kalau kamu telepon dia sekarang, mungkin kita nggak akan bisa ketemu mereka.”

“Kenapa?!”

“Aku juga nggak tahu alasannya, karena itu kita harus tanyakan langsung!”

Mereka berdua pun turun dari mobil tanpa ditemani oleh pengawal. Mereka langsung naik dan langsung menuju pintu kamar unitnya Stella. Yuna masih tidak mengerti apa maksud dari perkataan Brandon tadi. Selain itu, belakangan ini Stella juga sudah jarang sekali menghubungi Yuna. Bahkan ada dua kali Stella menghubungi Yuna hanya dengan e-mail, yang mana itu tidak pernah dia lakukan sebelumnya.

Saat mereka menekan bel, terdengar ada suara dari dalam yang menandakan ada orang di dalam, tapi pintu tak kunjung dibukakan. Setelah Yuna menekan bel lagi sebanyak d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1724

    Yuna mengikuti Stella masuk ke dalam dan mengisyaratkan Brandon untuk ikut masuk juga. Setelah mereka berada di dalam dan memperhatikan apa yang ada di sekeliling, mereka mendapat sebuah kamar yang berantakan, yang sama sekali bertolak belakang dengan gayanya Stella. Stella adalah tipe orang yang menyukai kebersihan dan kerapian. Biasanya dia akan selalu membereskan rumah sampai bersih, tapi sekarang yang mereka lihat jauh berbeda. Karpet di lantai miring dan tidak beraturan, sampah menumpuk, gelas-gelas di meja tidak dicuci, dan terlihat ada bekas orang yang belum lama baru tiduran di sofa, dengan bantal yang dilempar ke sana kemari. Namun anehnya, di sana hanya ada Stella sendiri. Mereka tidak melihat Frans.Awalnya Yuna datang kemari sekalian untuk menanyakan bagaimana kabar Frans, tapi Yuna langsung berubah pikiran ketika melihat sikap Stella yang begitu aneh.“Stella, kamu sudah jarang menghubungi aku dan kerjaan di studio juga lagi nggak begitu sibuk. Sebenarnya apa yang terjadi?

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1725

    “Stella, tolong jangan terlalu dibawa perasaan dulu. Coba kamu ceritakan dulu apa yang kamu tahu sejelas mungkin. Apa yang sebenarnya terjadi,dan kenapa kamu menganggap kalau Brandon yang menjadikan Frans sebagai tameng? Siapa yang bilang begitu? Apa kamu lupa kejadian tentang cincin yang waktu itu? Bisa saja ada orang yang berniat jahat dengan sengaja membuat kita saling bermusuhan.”Ya, pasti begitu! Jika tidak, mana mungkin sifat Stella berubah begitu drastis? Tak heran waktu itu dia bertanya siapa yang akan Yuna pilih, antara dia atau Brandon. Ternyata dia menganggap Brandon sebagai pembunuhnya Frans selama ini.“Nggak, ini berbeda dengan yang terakhir kali!” bantah Stella.“Berbeda apanya? Mungkin saja apa yang kamu tahu itu cuma kebohongan. Semua omong kosong, kamu ….”“Apa Frans yang kasih tahu semua itu ke kamu?”Spontan Yuna menoleh ke arah asal suara yang menyela ucapannya. Yang mengatakan itu, tidak lain adalah Brandon sendiri?”Sama seperti Yuna, Stella juga cukup kaget men

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1726

    “Sejak kapan dan gimana caranya kamu bisa pulang ke sini? Kenapa kamu memblokir nomorku, padahal kamu tahu aku mencarimu. Apa yang terjadi selama kamu menghilang?”“Kita berdua sama-sama tahu apa yang terjadi padaku. Untuk apa aku harus menceritakannya lagi.”“Aku nggak tahu!” sahut Brandon dengan aura mengintimidasi yang tak kalah kuat dengan Frans. “Karena itu, tolong kasih tahu aku, apa yang terjadi sama kamu di hari itu? Hari itu kita terlibat baku tembak sebelum naik ke pesawat. Waktu itu kamu menyuruhku untuk pergi duluan dan menahan tembakan untukku. Aku nggak akan pernah melupakan perbuatanmu itu. Begitu aku kembali, aku langsung meminta anak buahku yang lain untuk cari kamu, tapi aku nggak menemukan apa pun. Jadi apa saja yang terjadi setelah itu, dan gimana caranya kamu bisa pulang ke sini?”Brandon berbicara dengan sangat jelas, tanpa ada rasa bersalah sedikit pun, melainkan lebih seperti sedang mengingat kembali apa yang terjadi pada saat itu. Stella terus memperhatikan mim

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1727

    Menyaksikan kondisi mental Frans yang mulai tak terkendali, Stella langsung berlari ke depan Frans dan mendorong Brandon ke samping.“Cukup! Kamu jangan maksa dia lagi! Badan dia penuh dengan luka waktu pulang ke sini dan sampai sekarang masih belum pulih! Dia jadi begini semuanya gara-gara kamu, jadi aku minta tolong,jangan ganggu Frans lagi, biar dia bisa istirahat!”Brandon awalnya masih ingin berbicara, tapi Yuna yang tidak tega melihat Stella menangis tersedu-sedu pun segera menahan Brandon dan berkata, “Sudahlah, kita kasih mereka waktu untuk menenangkan diri dulu.”“Frans, aku nggak tahu apa saja yang kamu alami selama ini, atau siapa yang ngomong sesuatu ke kamu. Tapi coba pikir lagi baik-baik, hubungan kita memang atasan dan bawahan, tapi aku sudah menganggap kamu sebagai saudaraku. Coba ingat lagi gimana aku memperlakukan kamu selama ini.”Namun demikian, Frans memalingkan wajahnya seakan dia tidak mendengar kata-kata Brandon. Melihat itu, Brandon pun juga tidak mengatakan ap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1728

    Stella pun kembali menatap Yuna dan berusaha memahami apa yang ingin Yuna sampaikan, tapi tiba-tiba dia mendengar Frans berbicara, “Kenapa masih belum pergi juga?! Atau mau aku saja yang pergi?!”“Nggak, nggak. Mereka lagi nunggu lift, aku lagi mau tutup pintunya sekarang!” sahut Stella sembari mengangukk kecil ke Yuna, setelah itu barulah dia menutup pintu.Setelah pintu tertutup rapat, Yuna melepaskan beberapa desahan lirih. Melihat itu, Brandon segera merangkul bahu dan menuntun Yuna berjalan ke arah lift sambil bertanya, “Kenapa? Tadi kamu ngomong apa saja sama Stella?”“Aku minta dia cari kesempatan untuk telepon aku tanpa diketahui Frans. Ada sesuatu yang mau aku omongin sama dia berdua saja.”“Tanpa diketahui Frans?”“Iya! Masa kamu nggak merasa ada yang aneh sama dia?”“Nggak, tuh. Dia sudah ikut aku selama bertahun-tahun. Kalau aku nggak bisa percaya lagi apa yang keluar dari mulut dia, berarti nggak ada lagi orang yang bisa aku percaya di sekitarku.”Brandon begitu percaya ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1729

    Suasana di dalam rumah Stella kini menjadi sunyi senyap. Stella menghela napasnya melihat Frans yang sedang menundukkan kepala, lalu dia berjongkok dan mulai memunguti barang-barang yang tadi Frans lempar, seperti selimut, gelas, dan beberapa barang-barang kecil lainnya.Entah mengapa belakangan ini Frans jadi lebih mudah marah. Stella mengira itu arena dia sedang terluka dan kesulitan untuk berdiri. Bagaimanapun juga sakit secara fisik ditambah dengan luka batin akan memberikan pukulan yang sangat keras bagi siapa pun. Maka dari itu Stella mencoba untuk memahaminya, tapi hari ini ….Stella sibuk memungut pecahan beling dari gelas yang pecah dan membuangnya ke tong sampah, tapi Frans hanya diam saja melihat tanpa ada niat membantu atau setidaknya mengingatkan Stella untuk berhati-hati. Tiba-tiba saja Frans melempar sesuatu ke lantai dan berkata dengan penuh emosi, “Nggak usah dipungut!”Barangnya memang tidak besar, tapi itu kebetulan mengenai punggung tangan Stella sehingga tangannya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1730

    Di saat itu juga Stella menghampiri Frans dan mengulurkan tangan padanya. Frans hendak bertanya apa yang akan Stella lakukan, tapi Stella sudah keburu menarik kursi rodanya ke depan sofa sehingga posisi mereka berdua saling bertatapan.“Frans, sebenarnya selama ini ada yang mau aku omongin sama kamu, tapi aku nggak tahu gimana cara menyampaikannya. Apa kamu merasa emosi kamu makin meledak-ledak sejak kamu pulang, seakan kamu berubah jadi orang yang berbeda?”“Hmm? Masa?” jawab Frans datar.“Awalnya aku pikir mungkin karena kamu batin kamu terluka dan suasana hati kamu lagi kurang bagus, makanya aku coba untuk mengerti. Tapi sudah beberapa hari, yang ada emosi kamu makin meledak-ledak. Kamu dulu nggak begini! Dulu kamu nggak pernah teriak-teriak dan nyuruh-nyuruh aku, apalagi sampai bikin aku nangis. Tapi sekarang … kamu bahkan nggak peduli sedikit pun waktu lihat aku berdarah!” kata Stella sambil mengayunkan tangannya yang terluka di depan wajah Frans.Akan tetapi, Frans malah menangga

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1731

    Stella tidak pernah bertengkar dengan Frans sebelumnya. Paling-paling Stella hanya berpura-pura marah untuk meledek Frans, itu pun sudah cukup untuk membuat Frans cemas. Frans adalah tipikal pria yang maskulin dan lugas. Dia sangat tidak romantis, tapi tetap bisa memperlakukan Stella dengan baik. Sifat Frans yang seperti inilah yang membuat Stella merasa dirinya begitu bahagia. Stella bisa mentoleransi sifat Frans yang mudah marah akhir-akhir ini, karena dia merasa terkadang itu wajar saja terjadi. Hanya saja, ucapan Frans tadi benar-benar telah menyakiti hatinya. Jika Frans bisa menyuruh Stella untuk pergi saja bersama Brandon, maka selama ini dia menganggap Stella sebagai apa?“Kamu … coba ngomong sekali lagi?!” kata Stella sambil meremas kaleng bir yang ada di tangan hingga bentuknya tak beraturan.“.…”Mungkin Frans juga menyadari bahwa ucapannya sudah keterlaluan, jadi dia pun langsung diam dan tidak mengulanginya lagi. Lalu Stella menarik napas panjang guna menenangkan diri, dan

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status