Logan yang telah selesai mandi air dingin keluar dari kamar mandi. Dia menjadi lebih tenang. Dia melihat Valerie yang setengah berbaring di tempat tidur dengan satu tangan terbentang. Perempuan itu sudah tertidur. Sedangkan makanan yang dia pesan ada di atas meja, sama sekali belum di sentuh.Logan memindahkan Valerie dengan lembut, agar perempuan itu berbaring dengan lebih nyaman. Tidak lupa dia menarik selimut untuk Valerie. Setelah itu, Logan baru duduk dan makan sendiri.Logan datang dengan terburu-buru, karena itu dia tidak makan dengan baik. Dia pun sudah lapar. Akhir-akhir ini, dia sibuk dengan pabrik dan laboratorium. Dia makan sering tidak tepat waktu. Selama beberapa hari ini, lambungnya tidak nyaman. Lapar atau terlalu kenyang akan membuat lambungnya sakit.Logan berhenti makan setelah mengambil beberapa suap, tidak berani makan terlalu banyak. Kemudian, dia menatap Valerie yang sedang tidur nyenyak bahkan sampai mendengkur.Setelah bersamanya begitu lama, ini sepertinya per
Valerie menggelengkan kepala dan berkata, “Mungkin karena terlalu pengap di kamar. Aku ingin keluar cari udara segar sebentar. Bagaimana kalau kamu temani aku makan di luar?”“Oke, kamu tunggu sebentar. Aku pakai baju dulu. Kamu mau makan di mana?” Logan segera berdiri sambil bertanya.Valerie menurunkan tatapannya, tampak begitu lelah, “Aku capek banget, jadi aku nggak mau pergi ke tempat yang terlalu jauh. Hotel ini ada restoran. Kita makan di restoran hotel ini saja, yuk.”“Oke.” Logan menuruti semua keinginan Valerie tanpa meragukan apa pun.Usai mengganti pakaiannya, Valerie pergi ke restoran hotel sambil menggandeng tangan Logan. Perempuan itu sedang memikirkan sesuatu. Begitu masuk, dia langsung menyapukan pandangannya ke sekeliling dan segera menemukan tempat Lawson berada. Dia tanpa sadar memegang erat-erat tangan yang dipegangnya, lalu memasang raut wajah yang tenang.“Dua orang,” kata Logan kepada pelayan restoran.Pelayan membawa mereka berdua ke dalam restoran. Valerie pur
Walaupun perempuan itu sudah memutuskan, hati kecilnya tetap tidak dapat tenang. Semenjak makanan disajikan, Valerie tidak dapat mengalihkan pandangan mata dari steak sapi yang ada di hadapannya. Perempuan itu dengan sangat sabar menggunakan pisau dan garpunya untuk memotong steak tersebut menjadi potongan-potongan kecil.Sebaliknya, kedua pria itu terlihat sangat tenang dan rileks.“Aku belum sempat berterima kasih atas bantuan Pak Lawson, yang Pak Lawson katakan tepat sekali. Kami kembali melakukan perubahan sesuai masukkan dari Bapak, ternyata hasilnya sama persis seperti sebelumnya. Sekarang pabrik sudah memulai kembali proses produksi.””Walaupun kemarin sempat terhenti selama beberapa hari, kami masih dapat mengejarnya dan yang paling penting, pelanggan dapat mengerti keterlambatan ini. Semua ini tak luput dari bantuan Bapak. Saya harus benar-benar berterima kasih kepada Pak Lawson,” ucap Logan tulus berterima kasih sambil mengangkat gelas birnya. Lawson tersenyum simpul dan ber
Kalau dipikir-pikir ada benarnya juga. Baik kekayaan, kekuasaan maupun ketenaran, Lawson sudah memiliki semuanya. Perempuan cantik di sekitarnya pasti juga tidak terhitung banyaknya, apalagi Lawson adalah orang yang dikenalkan langsung oleh Ibunya, pastilah ini adalah orang kepercayaan dari Ibunya sendiri. Mana mungkin, Lawson akan merebut kekasihnya. Mungkin semua ini, memang Logan saja yang sudah berpikir berlebihan.Setelah berpikir demikian Logan pun jauh menjadi lebih lega. Semua kecurigaan yang sebelumnya muncul telah hilang seketika, di saat bersamaan, sebuah senyum lebar dan tulus muncul di wajah pria itu. Logan mengangkat gelasnya sambil berkata, “Terima kasih!” Lalu pria itu langsung meneguk habis bir di dalam gelasnya.Lawson balas tersenyum simpul, di balik lensa kacamatanya yang berbingkai emas, sepasang matanya bersinar penuh arti.“Oh iya, Pak Lawson rencananya akan tinggal berapa lama di sini? Apakah Bapak ada kepikiran untuk berkembang di sini?” Berhubung Logan sudah
Tanpa menghiraukan raut wajah Logan yang sudah berubah menjadi pucat karena malu, Lawson langsung mengeluarkan jari manisnya, “Yang ketiga, aku paling nggak suka berteman dengan orang lain!”Setelah selesai berbicara, Lawson langsung mengambil kembali jasnya, lalu bangkit berdiri. “Aku mau membayar dulu, terserah apa yang mau kalian lakukan di sini.”“….” Bagi Logan, ini seperti tamparan yang sangat telak dan keras di wajahnya. Sedetik yang lalu pria itu masih sangat percaya diri dan puas, tapi sekarang emosinya langsung berubah menjadi sebuah amarah yang sangat besar.Awalnya Logan mengira bahwa dirinya bisa berhasil membuat Lawson setuju dengan sangat mudah, apalagi mereka sekarang sudah berteman. Namun siapa sangka Lawson akan begitu dingin sampai tidak memberikan muka untuknya sedikitpun.“Benar-benar tidak tahu rugi untung!” umpat Logan di dalam hatinya.Memang benar, Lawson mempunyai kemampuan yang sangat bagus, tapi apa dikiranya ahli pembuat parfum hanya dia seorang? Sehebat ap
“Nggak juga, tapi sangat menyebalkan! Kamu juga nggak datang bantu aku untuk mengusir anjing ini.”“Kamu yakin perlu bantuanku? Kalau begitu aku ke sana sekarang.” Pria itu memang sudah sangat lama ingin agar hubungan mereka berdua bisa diumumkan di hadapan semua orang. “Nggak! Jangan! Aku menolaknya!” Yuna langsung mengetik dengan sangat cepat tiga ekspresi penolakan tersebut. Hal ini membuat Brandon tertawa melihatnya.“Aku siap kapan saja!” Pria itu langsung membalas Yuna.Tentu saja perempuan itu tidak mungkin benar-benar ingin Brandon keluar dan membantunya. Apalagi ini adalah tempat umum, jadi Logan juga tidak akan berani berbuat macam-macam kepadanya. Namun empat kata dari Brandon, telah membuat perempuan itu merasa jauh lebih tenang. Bibir Yuna langsung membentuk sebuah senyum yang manis.Logan langsung tertegun seketika melihat senyum yang mengembang di wajah perempuan itu.Sejujurnya, selama bertahun-tahun mereka bersama, pria itu telah terbiasa dengan Yuna di sisinya.Terbi
Yuna langsung menegakkan badannya, wajahnya tertawa menatap pria yang ada di depannya, “Pak Logan, kalau saya nggak salah ingat, kamu selalu mengumumkan ke pelanggan bahwa semua parfum dan minyak wangi yang dikeluarkan oleh perusahaan VL, semuanya dibuat langsung oleh Valerie. Bukankah racikan ini harusnya dia yang menulisnya? Mengapa jadi aku?”“Lagipula sekalipun aku memang ada niat melakukan ini, bukankah ada catatan racikan asli dari Valerie? Tentu saja ini nggak akan menjadi sebuah masalah yang besar. Lalu, balas dendam seperti apa yang sudah aku lakukan?”Perempuan itu berkata dengan tenang tapi juga tidak lambat, selain itu, Yuna sengaja menggunakan ucapan yang telah digunakan oleh Logan untuk menyerang pria itu kembali.Logan sudah dapat menebak bahwa perempuan itu akan berkata hal ini, sehingga dia pun menjawab dengan suaranya yang rendah, “Yuna, sekarang nggak ada orang lain lagi di sekitar kita, kita nggak usah membahas hal seperti ini lagi. Kamu dan aku sama-sama tahu, dari
“Pak Logan nggak pergi sama pacar kamu, ngapain kamu ganggu Yuna? Karyawan New Life nggak bakal segampang itu ditindas orang lain. Pak Logan, jadi cowok itu harus punya aturan. Bukannya jagain rumput di rumah sendiri, malah cari rumput tetangga. Yang ada nanti rumput sendiri habis dimakan orang lain.”Jarang-jarang Yuna melihat Edith berbicara seperti ini. Jika Logan diumpamakan sebagai kelinci, apa itu berarti Yuna adalah rumputnya? Analogi macam apa ini?!Logan seketika tersentak tidak tahu apa yang harus dia katakan.“Ah … aku ingat tadi mau ngomong apa sama kamu,” ujar Edith yang di saat itu juga mendadak teringat setelah memaki Logan.“Apa?” tanya Yuna dengan penuh ketertarikan.“.…”Namun ketika Edith hendak berbicara, tiba-tiba dia berhenti karena merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia lalu menolehkan kepalanya dan terus menatap Logan yang dari tadi mendengar percakapan mereka.“Maaf, Pak Logan masih ada urusan apa lagi? Kalau nggak ada apa-apa, tolong menjauh sebentar. Ada ya