Share

Bab 167

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Logan yang telah selesai mandi air dingin keluar dari kamar mandi. Dia menjadi lebih tenang. Dia melihat Valerie yang setengah berbaring di tempat tidur dengan satu tangan terbentang. Perempuan itu sudah tertidur. Sedangkan makanan yang dia pesan ada di atas meja, sama sekali belum di sentuh.

Logan memindahkan Valerie dengan lembut, agar perempuan itu berbaring dengan lebih nyaman. Tidak lupa dia menarik selimut untuk Valerie. Setelah itu, Logan baru duduk dan makan sendiri.

Logan datang dengan terburu-buru, karena itu dia tidak makan dengan baik. Dia pun sudah lapar. Akhir-akhir ini, dia sibuk dengan pabrik dan laboratorium. Dia makan sering tidak tepat waktu. Selama beberapa hari ini, lambungnya tidak nyaman. Lapar atau terlalu kenyang akan membuat lambungnya sakit.

Logan berhenti makan setelah mengambil beberapa suap, tidak berani makan terlalu banyak. Kemudian, dia menatap Valerie yang sedang tidur nyenyak bahkan sampai mendengkur.

Setelah bersamanya begitu lama, ini sepertinya per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nabila Syahira
cerita ini bisa d baca d mna aja ya , selain d sini
goodnovel comment avatar
Miltintin Zen
kenapa sih kebanyakan ceritanya logan dan varerie,,,,,kenapa bukan si Luna sama Brandon,,,dia kan pemeran utama dlm cerita novel ini ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 168

    Valerie menggelengkan kepala dan berkata, “Mungkin karena terlalu pengap di kamar. Aku ingin keluar cari udara segar sebentar. Bagaimana kalau kamu temani aku makan di luar?”“Oke, kamu tunggu sebentar. Aku pakai baju dulu. Kamu mau makan di mana?” Logan segera berdiri sambil bertanya.Valerie menurunkan tatapannya, tampak begitu lelah, “Aku capek banget, jadi aku nggak mau pergi ke tempat yang terlalu jauh. Hotel ini ada restoran. Kita makan di restoran hotel ini saja, yuk.”“Oke.” Logan menuruti semua keinginan Valerie tanpa meragukan apa pun.Usai mengganti pakaiannya, Valerie pergi ke restoran hotel sambil menggandeng tangan Logan. Perempuan itu sedang memikirkan sesuatu. Begitu masuk, dia langsung menyapukan pandangannya ke sekeliling dan segera menemukan tempat Lawson berada. Dia tanpa sadar memegang erat-erat tangan yang dipegangnya, lalu memasang raut wajah yang tenang.“Dua orang,” kata Logan kepada pelayan restoran.Pelayan membawa mereka berdua ke dalam restoran. Valerie pur

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 169

    Walaupun perempuan itu sudah memutuskan, hati kecilnya tetap tidak dapat tenang. Semenjak makanan disajikan, Valerie tidak dapat mengalihkan pandangan mata dari steak sapi yang ada di hadapannya. Perempuan itu dengan sangat sabar menggunakan pisau dan garpunya untuk memotong steak tersebut menjadi potongan-potongan kecil.Sebaliknya, kedua pria itu terlihat sangat tenang dan rileks.“Aku belum sempat berterima kasih atas bantuan Pak Lawson, yang Pak Lawson katakan tepat sekali. Kami kembali melakukan perubahan sesuai masukkan dari Bapak, ternyata hasilnya sama persis seperti sebelumnya. Sekarang pabrik sudah memulai kembali proses produksi.””Walaupun kemarin sempat terhenti selama beberapa hari, kami masih dapat mengejarnya dan yang paling penting, pelanggan dapat mengerti keterlambatan ini. Semua ini tak luput dari bantuan Bapak. Saya harus benar-benar berterima kasih kepada Pak Lawson,” ucap Logan tulus berterima kasih sambil mengangkat gelas birnya. Lawson tersenyum simpul dan ber

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 170

    Kalau dipikir-pikir ada benarnya juga. Baik kekayaan, kekuasaan maupun ketenaran, Lawson sudah memiliki semuanya. Perempuan cantik di sekitarnya pasti juga tidak terhitung banyaknya, apalagi Lawson adalah orang yang dikenalkan langsung oleh Ibunya, pastilah ini adalah orang kepercayaan dari Ibunya sendiri. Mana mungkin, Lawson akan merebut kekasihnya. Mungkin semua ini, memang Logan saja yang sudah berpikir berlebihan.Setelah berpikir demikian Logan pun jauh menjadi lebih lega. Semua kecurigaan yang sebelumnya muncul telah hilang seketika, di saat bersamaan, sebuah senyum lebar dan tulus muncul di wajah pria itu. Logan mengangkat gelasnya sambil berkata, “Terima kasih!” Lalu pria itu langsung meneguk habis bir di dalam gelasnya.Lawson balas tersenyum simpul, di balik lensa kacamatanya yang berbingkai emas, sepasang matanya bersinar penuh arti.“Oh iya, Pak Lawson rencananya akan tinggal berapa lama di sini? Apakah Bapak ada kepikiran untuk berkembang di sini?” Berhubung Logan sudah

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 171

    Tanpa menghiraukan raut wajah Logan yang sudah berubah menjadi pucat karena malu, Lawson langsung mengeluarkan jari manisnya, “Yang ketiga, aku paling nggak suka berteman dengan orang lain!”Setelah selesai berbicara, Lawson langsung mengambil kembali jasnya, lalu bangkit berdiri. “Aku mau membayar dulu, terserah apa yang mau kalian lakukan di sini.”“….” Bagi Logan, ini seperti tamparan yang sangat telak dan keras di wajahnya. Sedetik yang lalu pria itu masih sangat percaya diri dan puas, tapi sekarang emosinya langsung berubah menjadi sebuah amarah yang sangat besar.Awalnya Logan mengira bahwa dirinya bisa berhasil membuat Lawson setuju dengan sangat mudah, apalagi mereka sekarang sudah berteman. Namun siapa sangka Lawson akan begitu dingin sampai tidak memberikan muka untuknya sedikitpun.“Benar-benar tidak tahu rugi untung!” umpat Logan di dalam hatinya.Memang benar, Lawson mempunyai kemampuan yang sangat bagus, tapi apa dikiranya ahli pembuat parfum hanya dia seorang? Sehebat ap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 172

    “Nggak juga, tapi sangat menyebalkan! Kamu juga nggak datang bantu aku untuk mengusir anjing ini.”“Kamu yakin perlu bantuanku? Kalau begitu aku ke sana sekarang.” Pria itu memang sudah sangat lama ingin agar hubungan mereka berdua bisa diumumkan di hadapan semua orang. “Nggak! Jangan! Aku menolaknya!” Yuna langsung mengetik dengan sangat cepat tiga ekspresi penolakan tersebut. Hal ini membuat Brandon tertawa melihatnya.“Aku siap kapan saja!” Pria itu langsung membalas Yuna.Tentu saja perempuan itu tidak mungkin benar-benar ingin Brandon keluar dan membantunya. Apalagi ini adalah tempat umum, jadi Logan juga tidak akan berani berbuat macam-macam kepadanya. Namun empat kata dari Brandon, telah membuat perempuan itu merasa jauh lebih tenang. Bibir Yuna langsung membentuk sebuah senyum yang manis.Logan langsung tertegun seketika melihat senyum yang mengembang di wajah perempuan itu.Sejujurnya, selama bertahun-tahun mereka bersama, pria itu telah terbiasa dengan Yuna di sisinya.Terbi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 173

    Yuna langsung menegakkan badannya, wajahnya tertawa menatap pria yang ada di depannya, “Pak Logan, kalau saya nggak salah ingat, kamu selalu mengumumkan ke pelanggan bahwa semua parfum dan minyak wangi yang dikeluarkan oleh perusahaan VL, semuanya dibuat langsung oleh Valerie. Bukankah racikan ini harusnya dia yang menulisnya? Mengapa jadi aku?”“Lagipula sekalipun aku memang ada niat melakukan ini, bukankah ada catatan racikan asli dari Valerie? Tentu saja ini nggak akan menjadi sebuah masalah yang besar. Lalu, balas dendam seperti apa yang sudah aku lakukan?”Perempuan itu berkata dengan tenang tapi juga tidak lambat, selain itu, Yuna sengaja menggunakan ucapan yang telah digunakan oleh Logan untuk menyerang pria itu kembali.Logan sudah dapat menebak bahwa perempuan itu akan berkata hal ini, sehingga dia pun menjawab dengan suaranya yang rendah, “Yuna, sekarang nggak ada orang lain lagi di sekitar kita, kita nggak usah membahas hal seperti ini lagi. Kamu dan aku sama-sama tahu, dari

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 174

    “Pak Logan nggak pergi sama pacar kamu, ngapain kamu ganggu Yuna? Karyawan New Life nggak bakal segampang itu ditindas orang lain. Pak Logan, jadi cowok itu harus punya aturan. Bukannya jagain rumput di rumah sendiri, malah cari rumput tetangga. Yang ada nanti rumput sendiri habis dimakan orang lain.”Jarang-jarang Yuna melihat Edith berbicara seperti ini. Jika Logan diumpamakan sebagai kelinci, apa itu berarti Yuna adalah rumputnya? Analogi macam apa ini?!Logan seketika tersentak tidak tahu apa yang harus dia katakan.“Ah … aku ingat tadi mau ngomong apa sama kamu,” ujar Edith yang di saat itu juga mendadak teringat setelah memaki Logan.“Apa?” tanya Yuna dengan penuh ketertarikan.“.…”Namun ketika Edith hendak berbicara, tiba-tiba dia berhenti karena merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia lalu menolehkan kepalanya dan terus menatap Logan yang dari tadi mendengar percakapan mereka.“Maaf, Pak Logan masih ada urusan apa lagi? Kalau nggak ada apa-apa, tolong menjauh sebentar. Ada ya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 175

    “Per-se-ling-kuh-an!” kata Edith.“…, aku nggak nyangka ternyata kamu suka gosip juga!” ujar Yuna sambil menggelengkan kepala.“Tatapan macam apa itu? Kamu kira aku suka gosip sembarangan? Kalau bukan karena ada hubungannya sama kamu, aku malas lihat yang begituan. Bikin mataku sakit saja!” protes Edith.“Ada hubungannya sama aku?” tanya Yuna sambil menunjuk batang hidungnya sendiri.“Ini soal pacarnya mantan kamu yang sekarang. Memangnya itu nggak ada hubungannya sama kamu?”“Maksud kamu si Valerie?”“Memangnya mantan kamu punya berapa pacar lagi selain dia?”“Apa yang kamu lihat tadi di toilet?”Sejujurnya, Yuna tidak terlalu tertarik dengan hal semacam ini, tapi jarang-jarang dia melihat Edith begitu bersemangat ketika bergosip. Jika Yuna mengabaikan hasrat bergosipnya Edith begitu saja, takutnya itu hanya akan membuat Edith kecewa.“Tadi aku ke toilet, ‘kan. Tiba-tiba perutku mulas, tapi bukan itu intinya. Intinya itu, aku dengar ada yang muntah waktu aku lagi duduk di kloset ….”“

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2181

    “Gimana caranya aku bisa memastikan kalau anak-anak yang suamiku terima itu benar-benar anakku?”“Hmm? Mau beralasan apa lagi kamu?”“Nggak, aku cuma mau memastikan kalau mereka itu benar anakku, bukan anak orang lain yang dijadikan pengganti.”Sebelumnya Yuna juga sudah berpikir adanya kemungkinan ini terjadi, tetapi ketika melihat Brandon membawa kotak itu dan memeriksa napas anak-anaknya, dia hampir meneteskan air mata. Brandon dikenal sebagai orang yang sangat dingin, tetapi Yuna bisa melihat sewaktu Brandon melakukan itu, jarinya sampai gemetar. Kelihatan sekali selama beberapa hari ini dia juga sangat menderita.Semenjak memutuskan untuk masuk ke tempat ini, Yuna tidak mengira akan terperangkap di sini untuk waktu yang sangat lama, bahkan sampai anak-anaknya lahir. Sudah sebulan penuh sejak kelahiran mereka, tetapi Yuna masih bisa bisa keluar. Bahkan ada kemungkinan dia akan terperangkap di sini untuk seumur hidup.Hidup atau mati sering kali terjadi hanya dalam sekejap mata dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2180

    “Yang perlu kita curigai sekarang adalah kalau anak-anak ini bukan punyaku, berarti mereka siapa? Dan dari mana datangnya mereka? Tapi kalau benar mereka anakku … apa mau mereka?”“Apa mungkin mereka mau menggunakan anak-anakmu untuk mengancammu?” kata Shane. “Atau ….”“Atau apa?”“Nggak, nggak apa-apa! Aku cuma asal ngomong saja.”Mendengar Shane bilang begitu, Brandon juga tidak bertanya lagi lebih dalam. Brandom mengamati raut wajah Chermiko kelihatannya kurang begitu baik. Dia tampak sangat serius dengan kening yang mengerut.“Apa pun keadaannya, anak-anak ini sudah ada di tangan kita. Kita tetap harus merawat mereka dengan baik. Kalian berdua tidur saja dulu, biar aku yang jaga mereka.”“Jangan, kamu sudah kelelahan dari beberapa hari belakangan. Banyak hal yang perlu kamu ambil keputusan langsung, jadi kamu saja yang tidur, biar aku yang jaga!” kata Shane.“Kalian berdua tidur saja. Aku dokter, biar aku yang jaga!” ucap Chermiko.“Sudah, sudah, jangan diperdebatkan lagi! Kemungki

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2179

    Kotaknya sangat berat, bisa dipastikan isi kotak itu adalah sesuatu yang cukup besar. Napas Brandon mau berhenti rasanya membawa kotak itu, dia lantas membuka tutupnya dengan sangat pelan dan hati-hati ….Benar saja, di dalam kotak itu ada dua orang bayi yang terbungkus rapi dengan selimut. Kedua anak itu tertidur dengan sangat lelap. Brandon merasa sedikit lega melihat kedua anak itu, tetapi masih ada satu hal yang perlu dia pastikan. Dia mendekatkan jarinya ke hidung ke dua anak it untuk memastikan apakah mereka masih hidup. Dan ternyata ya, kedua anak itu memang sedang tertidur lelap dan masih bernapas.“Isinya benar anak-anak!” seru Brandon.Shane nyaris saja meneteskan air mata mendengar itu. Dia bahkan terlihat lebih bahagia daripada Brandon karena apa yang terjadi pada Nathan membuat dia memiliki empati yang kuat, seolah kedua anak di dalam kotak itu adalah anaknya sendiri. Selama kedua anak itu dapat mereka selamatkan, Shane masih punya harapan kalau suatu saat Nathan juga past

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2178

    Hari perlahan mulai gelap sementara Brandon menunggu di lokasi yang dijanjikan. Sesuai dengan isi pesan tersebut, Brandon menunggu di jalan Tangkira dan berdiri di bawah pohon urutan keenam. Orang yang diutus oleh Edgar juga sudah bersiaga di perimeter. Begitu mereka melihat ada seseorang yang melakukan transaksi dengan Brandon, mereka akan langsung mengamankannya. Semuanya sudah berjalan sesuai rencana, tetapi Brandon masih merasa sedikit cemas meski tidak begitu tampak dari luar.Tidak pernah dia merasa setegang ini sebelumnya, bahkan ketika waktu dia pertama kali mengambil alih Setiawan Group. Membayangkan sebentar lagi dia akan bertemu dengan anak kandung yang belum pernah dia temui sebelumnya membuat detak jantung Brandon berdegup kencang, apalagi saat memikirkan kalau ini hanyalah perangkap.Bagaimana kabar Yuna dan anak-anaknya di sana? Dokter itu juga tidak pernah muncul lagi setelah dia menawarkan diri untuk menjadi mata-mata. Brandon curiga dia mungkin sudah tertangkap oleh F

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2177

    “Jangan menakut-nakuti aku!” bentak Fred spontan seraya memegangi perutnya.“Aku nggak menakut-nakuti, sebentar lagi kamu bakal merasakannya langsung,” kata Yuna sembari tersenyum dan mengatur posisi duduknya. “Gimana, sudah kamu pikirkan? Jadi kesepakatan kita ini masih berlaku atau sudah nggak berlaku? Aku sudah capek, mau istirahat.”Fred menatap Yuna dengan serius seolah sedang mengukur apakah Yuna jujur atau berbohong. Namun sampai saat ini pun dia masih tidak bisa membedakannya. Harus diakui Yuna memang sangat cerdik. Sebelumnya Fred berpikir paling dia hanya menggertak saja, tetapi dengan segera dia tertampar oleh kenyataan bahwa dia memang keracunan. Dan lebih parahnya, Fred tidak tahu apakah kali ini Yuna serius atau hanya berbohong. Tangan Fred yang memegangi perutnya makin menegang. Dia bisa merasakan rasa sakitnya sebentar lagi akan kembali. Keringat dingin pun sudah membasahi wajahnya.Haruskah dia bertaruh?“Oke! Sesuai permintaanmu, aku bakal meminta anak buahku untuk m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2176

    Fred berhenti dan membalikkan badannya menunggu apa yang akan Yuna katakan padanya.“Kenapa?”“Hmm?”“Bisa kasih tahu aku apa alasannya kamu nggak mau membebaskan Nathan? Buat kamu Nathan sudah nggak ada gunanya lagi, jadi untuk apa ….”Fred langsung menyela pembicaraan sebelum Yuna selesai berbicara. Dia mungkin tidak mau terus memperdebatkan masalah ini dan yakin kalau Yuna tidak akan bisa melarikan diri dari tempat ini, jadi dia langsung saja mengatakan alasannya. “Anak itu masih punya kegunaan lain, jadi kamu nggak usah terus berharap. Aku nggak akan membebaskan dia! Begini saja, kamu dan dia nggak mungkin aku bebaskan, tapi kalau kamu ada permintaan lain, silakan, ngomong saja.”Fred menghela napasnya yang berat sambil memegangi dadanya yang sesak. Sakit di tubuhnya tampak sangat nyata. Jika bukan karena rasa sakitnya itu, dia tidak akan membuka dialog dengan Yuna, dan kesempatan ini tidak akan ada. Yuna merasa perkataannya tadi sedikit aneh, tetapi dia tidak sempat untuk berpikir

DMCA.com Protection Status