Share

Bab 143

Author: Awan
Brandon menciumnya dengan lembut dan perlahan bagaikan sebuah benda berharga dan rapuh. Dia juga memeluknya dan kemudian tiba-tiba menghentikan kegiatannya. Jari tangannya meremas pinggul Yuna dengan lembut dan terlihat sedikit tidak rela.

“Aku mau,” kata Yuna sambil memeluk tubuh Brandon dan mengatakan dengan jujur, “Aku benar-benar bersedia dan mau. Aku nggak akan menyesal.”

Sorot matanya terlihat penuh keyakinan dan tentu saja Brandon mempercayainya sepenuhnya. Dia memeluk tubuh perempuan itu dengan erat dan mengelusnya sambil mendaratkan kecupan tanpa henti di rambut Yuna.

“Aku tahu.”

“Lalu kenapa?” tanya Yuna dengan bingung.

“Aku nggak mau dengan begitu seadanya,” kata Brandon sambil menunduk dan menempelkan keningnya.

Yuna melebarkan lengannya dan memeluk lelaki itu sembari berkata, “Sesungguhnya aku nggak peduli.”

Yang paling penting adalah dengan siapa kita melakukannya, sisanya hanya sebuah aksesoris dan hiasan saja. Brandon paham dengan maksud Yuna dan merasa sangat tersentuh
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 144

    “Edith lagi!” ujar Brandon dengan kening berkerut. Ekspresi lelaki itu terlihat sangat tidak senang.“Nanti aku akan memindahkan dia ke kantor pusat saja!”Yuna tersentak mendengar ucapan lelaki itu. Bukan begitu cara membalas dendam!“Meski kamu memindahkan dia, aku juga masih ada rekan kerja yang lainnya. Kamu juga nggak mungkin membiarkan aku nggak punya teman, bukan? Nanti kalau yang jadi penggantinya justru seorang lelaki gi-“Sebelum ucapannya selesai, Brandon sudah menariknya dan menimpa tubuh perempuan itu sambil memandangnya dengan galak. “Kamu berani?!”Yuna terkekeh kecil dan menjawab, “Nggak berani, makanya kalau dibandingkan bukannya lebih baik sama Edith?”Brandon menghela napas berat dan mengangkat tubuhnya agar Yuna tidak terasa berat. Sebelah tangannya mengusap rambut perempuan itu dan berkata, “Gimana kalau kita publikasikan saja?”Senyuman di bibir perempuan itu berubah kaku. Yuna menggeleng dan berkata, “Tunggu sebentar lagi saja, ya?”Jawaban tersebut hanya bisa me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 145

    Yuna kembali ke kamar dengan mengendap-endap. Dia menggesek kartu akses dan masuk ke dalam kamar. Dia bersikap seolah-olah tidak terjadi sesuatu.“Kamu masih tahu jalan pulang?”Yuna berbalik menutup pintu, terdengar suara dari balik tubuhnya sebelum dia sempat menoleh kembali ke belakang. Seluruh tubuhnya menegang hebat.“Eh? Kamu sudah bangun?” tanya Yuna sambil melihat ke arah Edith. Perempuan itu masih mengenakan pakaian tidur dan duduk di sofa sambil menatapnya. Cara duduk Edith seakan-akan dia tengah menunggu Yuna kembali.“Aku yang membuatmu terbangun? Aku tadi turun ke bawah lebih awal buat membuang sampah dan membeli sarapan. Ternyata aku justru membangunkanmu, maaf!” kata Yuna mengucapkan kalimat yang sudah dia susun sebelumnya.“Ngarang! Lanjut saja kamu mengarang!” jawab Edith sambil mendengus.“Ngarang apaan?” tanya Yuna sambil mengerjapkan matanya. “Aku bangun kepagian dan masih ngantuk. Sebaiknya aku tidur sebentar lagi.”Yuna mengucapkan kalimat itu sambil meregangkan t

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 146

    Karena Yuna tahu perempuan itu peduli dengannya, sehingga Yuna tidak keberatan dengan cara Edith menyerangnya dengan berbagai pertanyaan.Namun hubungannya dengan Brandon masih belum bisa dipublikasikan pada pihak luar. Yuna hanya bisa mengucapkan maaf dalam hati karena telah menutupinya dari Edith.“Tenang saja, temanku bukan orang sini. Dia juga datang dari luar kota. Kebetulan dia ada urusan di kota ini, makanya kami ketemu sebentar,” ujar Yuna kemudian diam sejenak sambil berpikir.“Kenapa aku keluar selarut itu karena dia juga baru menyelesaikan urusannya. Siang harinya kita masing-masing ada urusan dan kesibukan masing-masing. Jadi ya gitu deh!” lanjut Yuna lagi.Penjelasan tersebut terdengar sedikit masuk akal tetapi juga terkesan memaksa. Akan tetapi setidaknya masih bisa diterima di nalar Edith. Dia hanya mengangguk mengerti dan kembali bertanya, “Cowok?”“….”Yuna tidak ada menjawab, tetapi Edith tidak perlu mendengar jawaban dari perempuan itu. Cukup dengan ekspresi saja, di

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 147

    Yuna memaksakan sebuah tawa kecil dan bertanya, “Siapa orang yang ada di Uniasia?”Edith menghela napas dengan keras dan berkata, “Apanya yang siapa?! Kan ini semua hanya salah paham! Aku nggak tahu kenapa Pak Samuel kekeh mau mempertahankan kamu. Tapi yang aku tahu kamu bukan menang keberuntungan atau ada kenalan orang dalam. Kamu memang memiliki kemampuan!”Ucapan Edith tadi merupakan sebuah pengakuan besar bagi Yuna.“Terima kasih, aku senang kalau kamu berpikiran seperti itu.”“Sudah, jangan bawel lagi! Bukannya kamu mau tidur? Buruan tidur bentar! Nggak boleh kelamaan!” kata Edith sambil melihat jam tangannya.“Kita harus pergi ke penangkaran lebih awal.”“Penangkaran?” ulang Yuna, sedetik kemudian dia langsung mengerti apa yang dimaksud oleh Edith.Terdapat jenis bunga dan tanaman lain yang berlimpah di Argana karena memiliki suhu yang panas. Oleh karena itu, terdapat penangkaran tanaman yang sangat besar dan luas. Selain ada banyak jenisnya, ada juga orang yang sengaja membuatny

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 148

    Lelaki itu benar-benar teliti sekali!Jam menunjukkan pukul tujuh kurang ketika mereka selesai menghabiskan sarapan. Udara di luar sana terasa sejuk sekali. Yuna hanya mengenakan luaran tipis dan juga topi. Karena mereka akan pergi ke penangkaran, maka harus menjaga diri dari teriknya matahari sebelum kulit menjadi gosong.Yang kali ini mengantar mereka bukan mobil Rolls-Royce, melainkan mobil Jeep. Edith tidak mengatakan apa pun, tetapi dari matanya terlihat jelas berbinar-binar. Tampilan luar mobil ini benar-benar keren sekali dan cocok digunakan untuk off-road. Kegiatan mereka hari ini cocok sekali menggunakan mobil ini.“Ternyata kantor kita niat sekali mempersiapkan semuanya buat kita. Selama ini aku nggak tahu kalau ada begitu banyak pilihan mobil untuk fasilitas dinas karyawan,” kata Edith sambil memandangi pemandangan di luar mobil.Setelah itu dia menoleh ke arah Yuna dan menatap perempuan itu. Yuna yang sedang melihat ke arah jendela dapat merasakan adanya tatapan yang mengar

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 149

    Memang benar apa yang dikatakan oleh petugas tersebut. Penangkaran Argana memang sangat luas sekali. Mereka berdua sudah jalan seharian dan merasakan kaki mereka sangat pegal. Tetapi masih ada tempat yang belum sempat mereka telusuri. Sepertinya mereka baru saja menjelajahi satu per tiga dari luas lahan.“Sudah, kita sudah boleh balik. Nanti kita minta mereka kasih kita contoh bunga saja baru kita teliti untuk pilih mau yang mana,” kata Edith sambil menepuk tangan. Wajah perempuan itu terlihat banjir oleh keringat yang mengalir.Perbedaan suhu dari pagi hingga malam sungguh sangat berbeda. Pagi tadi sedikit adem, sedangkan sekarang terasa begitu menyengat dan gerah.“Aku masih ingin melihat-lihat,” kata Yuna.“Hah?!” Edith terlihat kaget mendengar ucapan Yuna.“Mau lihat apa? Sebenarnya sudah cukup. Di sini sangat luas sekali, kita jalan seharian saja belum tentu bisa habis. Kalau nggak, kamu mau lihat yang mana? Atau jenis bunga apa? Aku minta petugas penangkaran untuk bawa kita denga

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 150

    “Kamu … sudah bangun ya?” balas Valerie sambil tersenyum.“Kamu akan mendapatkan sesuatu yang sudah seharusnya kamu dapatkan.”Kalimat tersebut membuat semua rasa malunya menguap. Kedua bola mata Valerie melebar dan bersinar sambil bertanya, “Benarkah?!”“Tentu saja benar!” sahut Lawson sambil menunduk dan mendaratkan kecupan di bibirnya.“Mandi dan pakai baju, aku akan bawa kamu ke suatu tempat!” lanjut lelaki itu lagi.“Ke mana?” tanya Valerie dengan semangat.“Bukannya kamu mau belajar denganku dan menjadi peracik terkenal? Jangan banyak tanya, ikut saja kemanapun aku pergi.”Akhirnya Lawson menegakkan tubuhnya dan mengangkat dagunya. Sosoknya yang tinggi memberikan kesan intimidasi yang begitu kuat. Meski tidak ada yang salah dari ucapannya, rasanya memberikan kesan bahwa Valerie hanya sebuah barang yang dihargai dengan sesukanya oleh Lawson.Meskipun Valerie merasa tidak nyaman, perempuan itu merubah pemikirannya bahwa dirinya akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Ini hanya sebu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 151

    Perempuan itu menghapus semua pesan-pesan singkat dari Logan dan turun ke lantai satu dengan perasaan bahagia. Dia melihat sebuah mobil jeep yang terlihat sangat keren tengah berhenti di depan hotel.Valerie terlonjak girang ketika melihat Lawson duduk di dalam mobil dan menunggunya. Memikirkan identitas lelaki itu yang menjemputnya dengan cara seperti itu membuat Valerie merasa dirinya menjadi sangat berharga. Untuk sesaat identitasnya juga seperti melejit.“Mobilnya dapat dari mana? Seingatku kantor nggak ada menyiapkan mobil ini,” kata Valerie yang tidak bisa menutupi rasa antusiasnya.“Kantor kecil kalian itu?” tanya Lawson dengan nada meremehkan.Valerie sendiri tidak merasa marah. Dalam hatinya sekarang juga diam-diam menyetujui ucapan Lawson. VL memang sangat tidak penting. Meski rasanya sangat disayangkan juga karena dulu dia cukup berharap VL bisa mengglobal. Akan tetapi dirinya juga sudah menyerah dengan pikirannya itu.Dengan posisi dan identitas yang dimiliki Lawson, tidak

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status