Chermiko memalingkan kepalanya, lalu tampak Yuna sedang berjalan ke sisinya.“Pak Delon,” sapa Yuna.“Kamu datang tepat pada waktunya. Tadi kita baru selesai melakukan penelitian, tapi hasilnya masih gagal. Coba kamu lihat kami salahnya di mana.” Delon sudah tidak sabaran ingin membawa Yuna ke ruang penelitian.“Pak Delon …,” panggil Chermiko.“Emm ….” Delon memiringkan tubuhnya, lalu mengangkat tangannya. “Dia Chermiko. Semalam kalian sudah bertemu, ‘kan? Belakangan ini kamu tidak datang, Chermiko juga baru bergabung. Dia itu murid dari guru ternama!” Delon terdiam sejenak, lalu berkata, “Kalian bisa bahas masalah penelitian bersama. Chermiko ahli soal pengobatan tradisional, sedangkan kamu ahli dalam meracik parfum. Aku percaya kalian berdua pasti akan menciptakan keajaiban dalam penelitian ini!”Yuna menatap Chermiko, lalu mengangguk padanya. Seolah-olah masalah tidak menyenangkan semalam tidak pernah terjadi saja. “Kalau boleh tahu Tuan Chermiko berguru sama siapa?”“Emm ….” Delon
Yuna mengernyitkan keningnya dengan serius, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Delon yang berada di samping pun bertanya dengan tidak sabaran, “Gimana? Gimana?”Kemudian, Delon mengambil kertas lakmus itu, lalu menciumnya. “Bagus, benar-benar tidak tercium aroma obat sama sekali. Komposisi dan khasiat obat juga tidak berkurang. Hanya perlu menguji efek penyerapan saat diubah menjadi aromaterapi. Jika semuanya lancar ….” Ucapan tiba-tiba terhenti. Raut wajahnya pun berubah. “Ini ….”Menyadari perubahan ekspresi wajah Delon, Chermiko langsung mengambil kertas lakmus dari tangannya, lalu menciumnya.Chermiko mendekatkan hidungnya ke sisi kertas lakmus, lalu menghirupnya dengan kuat. Tiba-tiba Chermiko mengerutkan keningnya dan tersenyum. “Apa kataku, tidak mungkin akan berhasil! Pak Delon, coba kamu lihat, ucapanku tidak salah, ‘kan!”Delon tidak berbicara dan hanya menatap Yuna saja.“Apa kataku, penelitian ini hanya membuang-buang obat-obatan saja. Setiap jenis obat-obatan memiliki
Saat Yuna meninggalkan ruang penelitian, Chermiko tak berhenti mengikuti langkahnya.Yuna sengaja berjalan dengan cepat, tetapi Chermiko juga mengikuti dengan cepat. Kaki si lelaki sangatlah panjang, jadi dia tidak kewalahan dalam mengejar langkah Yuna.Seketika Chermiko langsung mengadang langkahnya. “Nona Yuna.”“Tuan Chermiko ada perintah apa?” Yuna menghentikan langkahnya. Sebenarnya dia sungguh malas meladeni Chermiko.Orang yang memiliki reputasi tinggi selalu merasa dirinya berada di atas orang-orang. Dia sungguh tidak mengerti bagaimana orang seperti ini bisa berkecimpung di dunia pengobatan.“Sebenarnya kamu juga tahu sendiri, penelitian ini tidak mungkin akan berhasil. Jadi, untuk apa dilanjutkan lagi? Sepengetahuanku, suamimu telah menginvestasi banyak uang dalam penelitian ini. Apa kamu tidak takut uangnya akan dibuang dengan sia-sia?”Yuna tersenyum. “Mana mungkin! Aku itu seorang wanita dan juga nggak mengerti dalam masalah pengobatan tradisional. Mana mungkin aku bisa ta
Menghadapi pertanyaan Yuna, Delon tidak pernah memberikan jawaban langsung. Dia hanya berpesan agar Yuna tidak mengkhawatirkan masalah ini. Berhubung proyek bisa dijalankan, itu berarti institut penelitian telah melakukan persiapan penuh. Mereka akan menggunakan tikus sebagai subjek percobaan. Yuna hanya perlu meracik produk itu, dia tidak perlu bertanggung jawab dalam masalah aplikasi.Namun, Yuna adalah orang yang sangat serius. Bagaimana mungkin dia tidak peduli tentang hasil penggunaan dari hasil eksperimennya? Setelah melihat Yuna berdiam diri untuk waktu yang lama dengan tatapan kosong, Chermiko merasa seperti dia tidak mendengarkan atau mungkin bahkan tidak mengerti sama sekali. Chermiko pun merasa sedikit kesal dan kehilangan semangat untuk melanjutkan percakapan.Chermiko melambaikan tangannya, lalu berkata, “Sudahlah! Kamu juga tidak akan mengerti maksud ucapanku! Pokoknya, masalah ini tidak segampang meracik parfum, ini adalah masalah obat-obatan! Masalah ini berhubungan de
Belakangan ini Brandon agak sibuk. Dia sungguh merasa bersalah lantaran merasa tidak memiliki waktu untuk menemani istrinya. Apalagi Yuna sedang mengandung, dia pasti lebih membutuhkan dampingan. Namun, bisnis kali ini bukan hanya bersangkutan dengan masalah bisnis, masih banyak yang perlu ditangani. Jarang-jarang hari ini Brandon pulang lebih awal. Setelah pulang ke rumah, dia malah tidak menemukan sosok wanita yang dirindukannya.“Di mana Yuna?”Setelah mencuci tangan, Brandon menggendong putranya. Sepertinya Kenzi semakin berat saja.“Nyonya Yuna sudah keluar dari pagi. Dia masih belum kembali,” balas si pengasuh.Kening Brandon spontan berkerut. Dia menggendong putranya dengan satu tangan, kemudian satu tangannya lagi mengeluarkan telepon untuk menelepon. Apa pekerjaan Yuna masih belum selesai?Tidak ada yang mengangkat panggilan. Namun, hal ini sangat wajar. Sewaktu Yuna sedang melakukan eksperimen, dia tidak akan mengangkat panggilan. Ponselnya juga diatur dalam mode diam.Brand
“Kamu malah sudah bisa mengadu!” Brandon merasa marah dan juga lucu. “Jadi, kamu merasa sakit dipukul Papa?”Kali ini Kenzi mengangguk dengan kuat. Dia mencemberutkan bibirnya, seperti sudah hampir menangis saja. Pintar sekali aktingnya!Kedua pasang suami istri saling bertukar pandang. Dapat terlihat ketidakberdayaan dari tatapan mereka berdua.Yuna memangku Kenzi, lalu mengusap bokongnya dengan tenang. Dia melihat Brandon, lalu berkata dengan tersenyum, “Kalau begitu, Mama bantu balas dendam, ya?”Kenzi tidak tahu arti dari balas dendam. Namun setelah mendengar kata “Mama bantu”, dia langsung mengangguk dan tersenyum lebar. Dia memeluk erat leher Yuna, lalu menyandarkan kepalanya di bagian leher sang ibu sembari memiringkan kepalanya melihat ke sisi Brandon, seolah-olah sedang menantangnya saja.Melihat sikap putranya yang masih kecil itu, Brandon merasa agak kaget. Apa si Kenzi lagi rebutan Yuna dari dia?“Tapi kenapa Papa pukul kesayanganku? Apa Kenzi nggak patuh?” tanya Yuna denga
Brandon benar-benar tidak terbiasa. Anak sekecil ini malah minta maaf terhadapnya.Sebelumnya saat anak ini masih dibedung, Brandon dan Yuna telah mencapai kesepakatan. Kelak dalam masalah mendidik anak, meskipun mereka memiliki perbedaan pendapat, mereka juga tidak boleh berdebat di hadapan anak.Kenzi menggembungkan pipinya menunjukkan sisi imutnya. Kenzi memutar bola matanya menatap ibunya yang sedang menunjukkan wajah serius. Kemudian, dia melihat ayahnya yang bagai penonton itu. Dia terpaksa berkata dengan suara kecil, “Maaf.”“Kamu lagi minta maaf sama siapa?” Yuna memiringkan kepalanya seolah-olah tidak kedengaran. Dia sengaja bertanya kembali.“Papa!”Brandon terdiam.Bagus! Bukankah sekarang Kenzi bisa memanggilnya? Tadi, ternyata dia sedang sengaja.“Lain kali kamu tidak boleh pura-pura menangis dan mengadu!” Brandon menepuk bokong Kenzi dengan sangat pelan.Kali ini, Kenzi malah merasa geli dan langsung tersenyum. Air mata di ujung mata Kenzi masih belum kering. Sosok Kenzi
“Kamu tahu aku bukan bermaksud seperti itu.” Brandon mendekati Yuna. “Kelak Kenzi memang sudah ditakdirkan untuk mengelola perusahaan Grup Setiawan. Jadi, sudah seharusnya dia memulai pendidikan sejak dini. Kamu sendiri juga pernah mengatakan sebelumnya, tidak seharusnya terlalu memanjakan anak. Emm?” Brandon mengusap hidung Yuna, lalu menundukkan kepalanya.Dari sudut pandang ini, kebetulan Brandon bisa melihat bibirnya. Saat Yuna berbicara, bibirnya yang bergerak itu kelihatan sangat menggoda.“Memang nggak boleh dimanjakan, tapi bukan berarti boleh disiksa. Aku merasa sekarang terlalu dini untuk membahas masalah pendidikan, lagi pula ….” Yuna terdiam sejenak. Kedua tangan tiba-tiba diletakkan di atas pundak Brandon. Dia mendorong Brandon, membuat jarak di antara mereka. “Gimana kalau dia nggak hobi dalam dunia bisnis? Gimana kalau dia nggak mau mengambil alih bisnis Grup Setiawan?”Lelaki ini selalu mendekatinya. Ketika melihat wajah mulus tak berbekas si lelaki, Yuna hampir kehilan
Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang
Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs
Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan
“Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan
“Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia
Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung
“Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher
Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat