Share

Bab 1118

“Iya, aku adalah nenek kandungnya ….” Amara tiba-tiba berhenti menyisir rambutnya. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku adalah nenek kandungnya ….”

“Ma, Mama jangan berpikir kebanyakan! Aku itu anak kandung Mama, aku juga om dia. Tapi dia malah bersikap begitu kejam sama aku!” Melihat keanehan dari diri ibunya, Steve langsung melanjutkan, “Ma, kita juga bukan memaksa dia untuk mati. Kita cuma ingin dia mengembalikan kekuasaan perusahaan kepada kita saja. Bukannya Mama ingin aku mengambil alih Setiawan Group? Sekarang kesempatan sudah di depan mata. Kelak kehidupan kita akan kembali ke jalan normal.”

“Kesempatan?” Amara mengulang kata Steve sambil mengangguk. “Oke, kesempatan.”

Seharusnya Amara sudah membuat keputusan. Steve pun merasa lega, menyodorkan sarapan ke hadapan ibunya. “Ma, Mama makan dulu. Sekarang masih pagi. Mama bisa makan dengan santai.”

“Emm.” Amara mengambil sendok. Menyadari Steve masih duduk, tidak berencana untuk pergi, Amara pun bertanya, “Apa ada urusan lain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status