Ucapan Steve berhasil menggerakkan hati mereka. Banyak senior setuju dengan ucapan Steve. Mereka pun mengangguk. “Iya! Iya!”Untuk apa mereka membesarkan anak orang lain? Mana mungkin mereka rela untuk melakukannya?“Iya, betul! Lagi pula, jika aku tahu siapa orang itu, aku pasti akan bikin dia hidup bagai di neraka!”“Masalah hubungan darah sangatlah penting, tidak boleh diremehkan. Dari ucapanmu, apa ada yang berselingkuh? Siapa?”Seiring dengan pertanyaan orang-orang, suasana di aula seketika menjadi ricuh.Semuanya bertukar pandang merasa penasaran dengan orang yang dimaksud Steve. Jelas sekali, ada orang yang tidak memiliki hubungan darah dengan Keluarga Setiawan malah tinggal bertahun-tahun di Kediaman Setiawan.Keluarga Setiawan juga bukanlah keluarga biasa. Atas dasar apa orang yang tidak memiliki hubungan darah dengan Keluarga Setiawan menikmati kehidupan mewah?Permasalahan ini sangatlah serius. Semuanya saling mencurigai satu sama lain. Hanya saja, mereka juga tidak berani m
“Bukan, anak itu sama sekali bukan nggak bersalah!” potong Steve. Dia tidak mungkin membiarkan pemikiran ini disetujui orang-orang. Anak itu tidak bersalah? Itu berarti Brandon tidak bersalah? Jika semua orang memaafkannya, bagaimana dia bisa melengser Brandon dari posisinya?“Betul, nggak salah kalau anak itu nggak tahu dengan jati dirinya. Tapi tidak seharusnya dia menikmati fasilitas Keluarga Setiawan! Setelah menikmati selama bertahun-tahun, sudah saatnya dia mengembalikannya kepada si pemilik! Lagi pula, jika orang itu sudah dewasa, dia juga sudah bisa hidup mandiri. Keluarga Setiawan sudah berbaik hati mengasuhnya selama bertahun-tahun, tapi dia tidak boleh mengambil segalanya!”Sangatlah jelas jika ucapan ini ditujukan kepada Brandon. Orang yang peka sepertinya akan mengerti. Tatapan mereka mulai terlihat aneh ketika menatap Brandon.Jangan-jangan semuanya seperti tebakan mereka? Jika benar seperti itu … Brandon memang bukan anggota Keluarga Setiawan, jadi siapa dia? Setelah me
Genggaman tangan Steve mengejutkan banyak orang. Mereka semua juga sudah mendengar reputasi buruk Monica dari luar sana. Konon katanya, Monica sangatlah kasar, lebih kasar berkali-kali lipat daripada lelaki.Sebenarnya Steve juga merasa gugup. Hanya saja, Steve sudah mengatakan bahwa Monica adalah calon istrinya. Jika dia tidak melakukan gerakan yang agak mesra, sepertinya semua orang termasuk ibunya akan mencurigai hubungan Monica dengannya.Jadi, Steve memberanikan diri untuk menggenggam tangan Monica sambil tersenyum kaku padanya. Kemudian, dia memberi isyarat mata menyatakan bahwa rapat hari ini sangatlah penting, dia berharap Monica tidak mempermalukannya!Hanya saja, Steve juga tidak tahu apakah Monica mengerti maksud isyarat matanya atau tidak, atau bisa jadi suasana hati Monica sedang bagus, atau Monica sudah berubah pikiran ingin bekerja sama dengannya, pokoknya Monica tidak menyingkirkan tangannya. Monica malah membalas genggaman tangan Steve, lalu berkata dengan tersenyum, “
Dengan melakukan pemungutan suara tanpa mencantumkan nama, Brandon pun tidak memiliki alasan untuk berdalih lagi. Tak disangka, Steve akan bersikap begitu sadis.Brandon juga tidak berbicara. Dia kelihatan sangat tenang, hanya saja biasanya dia memang bersikap seperti itu. Tak peduli terjadi masalah apa pun, Brandon tetap akan bersikap tenang. Hanya saja, apa dia sudah mempersiapkan dirinya?Yuna juga tidak peduli apakah Brandon adalah anggota Keluarga Setiawan atau bukan, dia lebih memedulikan Brandon. Meski Brandon tidak memegang kekuasaan lagi, Yuna tetap mencintainya.Tatapan Yuna terus tertuju pada diri Brandon. Dia mengelus perut kecilnya sambil tersenyum kepada Brandon.Tak lama kemudian, sesi pemungutan suara sudah berakhir. Steve berkata, “Biar adil, aku dan kamu nggak usah ikut pemungutan suara. Ini maksud semua orang, bukan aku saja!”“Oke!” jawab Brandon tanpa ragu.Steve memalingkan kepalanya, lalu berkata pada orang di bawah sana, “Panggil Bu Amara keluar.”“Masalah ini s
Tak lama kemudian, hasil pemungutan suara sudah keluar. Hal yang paling menarik adalah selisih suara pihak setuju dengan tidak setuju sangatlah tipis. Hanya saja, suara setuju lebih banyak.Jujur saja banyak senior yang tidak menyukai Brandon. Bagaimanapun, sebagai seorang pemegang kendali, sangatlah sulit untuk memuaskan hati semua orang. Wajar jika ada yang ingin memojokkan Brandon.Melihat perbedaan 2 suara itu, Steve merasa sangat puas. “Coba kamu lihat, kebanyakan senior menghormati aturan leluhur. Masalah hubungan darah memang boleh diremehkan. Jika orang itu bukan anggota Keluarga Setiawan, nggak seharusnya dia menikmati fasilitas dari Keluarga Setiawan.”Steve mengangkat tangannya, seolah-olah sedang mengumumkan kemenangannya saja.Akhirnya hal yang diidam-idamkan akan segera jatuh ke tangan Steve. Sepertinya dia akan melihat Brandon bersujud sambil memelas-melas lantaran tidak bisa menerima hasil akhir ini. Kepikiran dengan keponakannya yang arogan itu akhirnya berhasil ditakl
Amara sungguh aneh, dia malah tiba-tiba berubah pikiran. Jika Steve tidak memiliki rencana lain, sepertinya masalah ini akan hancur di tangan ibunya.Tetiba Amara memalingkan wajahnya untuk berbicara kepada anggota keluarga di tempat, “Semuanya, hari ini ada yang ingin aku katakan di sini. Aku harap kalian semua tidak mempermasalahkan hal ini lagi. Anggap saja hari ini adalah acara kumpul keluarga. Mengenai masalah yang dikatakan Steve, anggap saja semua itu hanya sebuah lelucon, tidak perlu dianggap serius.”Berhubung Amara sudah bersuara, mereka semua juga tidak mungkin menentang kemauannya. Hanya saja, masalah sudah berkembang menjadi tahap seperti ini. Tidak mungkin masalah ini dibiarkan begitu saja hanya karena sepatah kata Amara. Sebab, semua orang sudah semakin penasaran saja.Sepertinya Amara sudah memutuskan untuk melindungi Brandon. Bahkan, Yuna juga merasa kaget. Siapa pun tahu hubungan di antara nenek dan cucu ini tidak tergolong bagus. Boleh dikatakan bahwa mereka berdua s
Jika Brandon memang bukanlah keturunan Keluarga Setiawan, akan dikeluarkan dari silsilah Keluarga Setiawan, dan tidak sanggup mengatasi masalah ini, semuanya juga bukan masalah bagi Yuna. Dengan kekuatan mereka berdua, mereka pasti bisa berhasil membentuk dunia bisnis mereka.Berhubung seperti ini, tidak ada yang perlu ditakutkan Yuna. Hanya saja, dia merasa ada yang aneh dengan reaksi Monica saat ini.Sebelumnya Yuna dan Brandon juga sudah menyadarinya. Wanita ini memiliki dua karakter dan wibawa yang berbeda. Terkadang dia terlihat sangat berwibawa dan memiliki aura seni bela diri yang begitu menekan, terkadang dia malah terlihat lembut dan lemah lembut. Contohnya, Monica yang sekarang duduk di tempat dengan tenang.Sejak Monica memasuki aula, Yuna tidak dapat merasakan aura praktisi seni bela diri dari dirinya. Ditambah lagi dengan cara dia berbicara dengan pengikutnya, Monica yang sekarang sungguh tidak memiliki wibawa sebagai seorang kepala keluarga. Semuanya terasa sangat tidak n
“Steve, dia bukanlah putraku!”Steve sedang tersenyum sambil menunggu ucapan selanjutnya. Namun setelah mendengar ucapan ini, dia langsung terbengong di tempat. Senyuman di wajahnya juga menghilang. Dia langsung membelalaki ibunya.Saat ini, Steve sungguh curiga dengan telinganya. Sepertinya dia telah salah dengar. Namun orang-orang seketika menjadi ricuh, seolah-olah ada bom atom yang meledak, membuat semuanya terasa syok.Padahal mereka semua menebak orang yang dimaksud itu adalah Brandon. Mereka sungguh tidak menyangka ternyata orang yang dimaksud Amara itu adalah … Steve?Steve? Bukankah dia adalah putra dari Amara? Astaga! Apa yang terjadi?Siapa pun tahu bahwa Steve adalah putra kesayangan Amara. Demi Steve, Amara bahkan sering bertengkar dengan Jason. Semua orang juga tahu bahwa dia sangat pilih kasih. Namun sekarang, Amara malah mengungkapkan di hadapan semua orang bahwa dia bukan anak kandung Amara?“Ma, apa yang sedang Mama katakan! Mama salah bicara, sekarang kita lagi bahas
Dengan kata lain, CCTV pun tidak menangkap adegan di mana Rainie melarikan diri. Dalam situasi seperti ini hanya ada dua kemungkinan. Pertama, ada pengkhianat yang bersekongkol dengan Rainie, yang tidak hanya membuat Rainie menghindari pengawasan CCTV tapi juga menghindari pantauan semua orang. Kedua … dia benar-benar bisa menghilang!Apa pun kemungkinannya, tidak ada yang berani menyimpulkan sebelum mereka mendapatkan hasil pemeriksaan yang jelas. Edgar tidak mungkin bisa mendapatkan hasilnya hanya dalam waktu satu hari. Karena itu mereka pun bubar setelah menemui jalan buntu. Hasil tes DNA kedua anak itu juga kebetulan sudah keluar. Ketika melihat hasil tesnya, dalam sekejap Brandon langsung ingin meneteskan air mata. Kedua anak itu benar adalah anak kandungnya. Kedua anak kembar yang belum pernah dia temui semenjak mereka dilahirkan di dunia ini akhirnya sudah berada di sisinya kini. Namun demikian, Brandon masih diterpa oleh perasaan yang rumit. Anaknya sudah kembali, tetapi Yuna m
“Siapa pun bisa, berarti aku juga bisa?” tanya Fred datar tetapi berisikan ancaman.Di saat itu Rainie sadar kalau dia sudah salah bicara. Lantas dia pun segera menundukkan kepalanya dan membungkuk seraya berkata, “Nggak, bukan itu maksudku! R20 sepenuhnya akan kuserahkan padamu. Terserah kamu mau pakai ke siapa. Aku … aku mana berani pakai R20 ke kamu ….”“Nggak apa-apa, aku cuma asal ngomong saja. Kalaupun kamu mau pakai R20 itu ke aku, apa kamu bisa? Sebenarnya kamu lumayan juga. Aku rasa kamu bisa berguna untukku. Untuk sekarang kamu tinggal di sini dulu saja. Nanti aku minta anak buahku untuk siapkan kamar. Tapi demi keamanan kamu sendiri, jangan pergi ke mana-mana. Mengerti?”“Iya. Mulai hari ini aku akan mengikuti perintahmu!”Merasa puas dengan sikap yang Rainie tunjukkan padanya, Fred memanggil anak buahnya untuk membawa Rainie pergi ke kamarnya. Sesudah Rainie pergi dari kantornya, senyum sinis di wajahnya itu sirna. Dia membuka botol kecil itu untuk melihat apa isinya karena
Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang
Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs
Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan
“Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan
“Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia
Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung