Share

Bab 1131

Penulis: Awan
Jika Brandon memang bukanlah keturunan Keluarga Setiawan, akan dikeluarkan dari silsilah Keluarga Setiawan, dan tidak sanggup mengatasi masalah ini, semuanya juga bukan masalah bagi Yuna. Dengan kekuatan mereka berdua, mereka pasti bisa berhasil membentuk dunia bisnis mereka.

Berhubung seperti ini, tidak ada yang perlu ditakutkan Yuna. Hanya saja, dia merasa ada yang aneh dengan reaksi Monica saat ini.

Sebelumnya Yuna dan Brandon juga sudah menyadarinya. Wanita ini memiliki dua karakter dan wibawa yang berbeda. Terkadang dia terlihat sangat berwibawa dan memiliki aura seni bela diri yang begitu menekan, terkadang dia malah terlihat lembut dan lemah lembut. Contohnya, Monica yang sekarang duduk di tempat dengan tenang.

Sejak Monica memasuki aula, Yuna tidak dapat merasakan aura praktisi seni bela diri dari dirinya. Ditambah lagi dengan cara dia berbicara dengan pengikutnya, Monica yang sekarang sungguh tidak memiliki wibawa sebagai seorang kepala keluarga. Semuanya terasa sangat tidak n
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1132

    “Steve, dia bukanlah putraku!”Steve sedang tersenyum sambil menunggu ucapan selanjutnya. Namun setelah mendengar ucapan ini, dia langsung terbengong di tempat. Senyuman di wajahnya juga menghilang. Dia langsung membelalaki ibunya.Saat ini, Steve sungguh curiga dengan telinganya. Sepertinya dia telah salah dengar. Namun orang-orang seketika menjadi ricuh, seolah-olah ada bom atom yang meledak, membuat semuanya terasa syok.Padahal mereka semua menebak orang yang dimaksud itu adalah Brandon. Mereka sungguh tidak menyangka ternyata orang yang dimaksud Amara itu adalah … Steve?Steve? Bukankah dia adalah putra dari Amara? Astaga! Apa yang terjadi?Siapa pun tahu bahwa Steve adalah putra kesayangan Amara. Demi Steve, Amara bahkan sering bertengkar dengan Jason. Semua orang juga tahu bahwa dia sangat pilih kasih. Namun sekarang, Amara malah mengungkapkan di hadapan semua orang bahwa dia bukan anak kandung Amara?“Ma, apa yang sedang Mama katakan! Mama salah bicara, sekarang kita lagi bahas

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1133

    “Tidak, tidak mungkin! Hasil tes DNA itu pasti palsu! Pasti palsu!” Sepertinya Steve kepikiran sesuatu, dia langsung memalingkan kepalanya melihat mereka semua sedang mengoper hasil tes DNA tersebut. Kemudian, dia pun langsung menjerit bagai sudah kehilangan kewarasannya saja.“Hasil tes DNA ini bukan hanya mengetes kamu saja. Ada hasil aku dengan Mama, Mama dengan Brandon, aku dengan Brandon, tentu saja …. ada kamu!” Kali ini, orang yang berbicara adalah Clara. Dia memapah Amara, lalu berbicara sambil menatap Steve, “Kami semua terbukti memiliki hubungan darah. Hanya kamu yang nggak punya hubungan darah sama kami.”Seandainya ucapan Amara tadi terasa bagai disambar geledek, ucapan Clara sekarang bagai diterjang tsunami saja. Steve melihat Clara dengan menganga. “Kalian … kalian semua sudah bersekongkol untuk mencelakaiku. Apa kamu diancam? Apa Brandon mengancammu? Katakanlah, semuanya ada di sini, kami akan bantu Mama!” teriak Steve sambil menunjuk ke sisi Brandon.Steve sungguh tidak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1134

    Amara sungguh tidak menyangka Steve akan berbicara seperti ini. Padahal Amara sudah membesarkannya dengan susah payah dan begitu menyayanginya, dia malah mengatakan ucapan yang menyakiti hatinya. Amara merasa dirinya bagai melihat seorang orang asing saja.“Aku nggak percaya!” Steve mengambil hasil tes DNA dari tangan seseorang. Dia hanya melirik sekilas, lalu merobek kertas itu. Disusul, terdengar suara yang sangat dingin, “Hasil tes DNA ini palsu. Aku pernah melihat hasil tes DNA yang asli. Aku bisa memastikan hasil ini adalah versi palsu. Belakangan ini penyakit pikun mamaku semakin parah saja, kalian nggak bisa percaya dengan omongannya. Semua yang dia katakan itu nggak benar. Dia sendiri juga nggak tahu dia lagi ngomong apa.”Kemudian, Steve melihat ke arah pembantu. “Bi Tati, bawa Mama untuk istirahat di kamar!”Namun, si pembantu tidak bergerak dan juga tidak menyahut. Saat ini Steve bagai seorang badut saja. Semua orang sedang melihat dirinya sedang membohongi diri sendiri.“Bi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1135

    “Kamu! Pasti kamu!” Steve bagai sudah kehilangan kewarasannya saja. Kedua mata merah Steve mengamati sekeliling. “Sepertinya kebanyakan dari kalian sudah disogok oleh Brandon. Kalian sedang bersekongkol untuk bersandiwara! Hehe, kalian semua datang untuk mempermalukanku, ‘kan? Aku tahu, kalian semua ingin mencelakaiku. Semuanya!”“Kamu jangan membohongi diri sendiri lagi!” Brandon yang terdiam dari tadi akhirnya berbicara, “Cukup memungkinkan kalau aku menyogok yang lain, tapi bagaimana dengan nenek? Coba kamu lihat Nenek, lihat baik-baik! Mungkin orang lain akan mengkhianatimu karena menerima sogokan, tapi bagaimana dengan Nenek?”“Sejak kecil, semua orang juga tahu betapa Nenek memanjakanmu. Sekarang kamu malah mengatakan Nenek sedang berbohong? Kamu kira Nenek akan mencelakai anak yang paling dicintainya demi mendapatkan kekayaan dan kekuasaan?” jerit Brandon, “Steve, kamu sudah menghina Nenek!”“Kenapa? Kenapa?” Suara Steve terdengar gemetar. Entah kenapa masalah bisa berubah menja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1136

    Steve tidak akan mungkin bisa mewarisi bisnis Keluarga Setiawan. Dia juga tidak memiliki kemungkinan untuk bangkit lagi. Dia bahkan … akan diusir dari Keluarga Setiawan. Dia akan kehilangan semua yang dimilikinya sekarang!Tentu saja Steve merasa tidak rela! Tidak rela!Steve menundukkan kepala sambil mengepal erat tangannya. Dia tidak berbicara, hanya menggertakkan giginya saja.Sementara, orang di hadapan Steve saat ini sedang mengkhawatirkan kondisi Amara. Saat ini, Yuna menunjukkan ekspresi layaknya seorang nyonya rumah saja. Dia memerintah pembantu untuk memanggil dokter keluarga, lalu membubarkan orang-orang agar Amara bisa beristirahat dengan tenang.Kemudian, Yuna duduk di samping ranjang. Dia mengambil handuk untuk mengelap kening dan telapak tangan Amara. Clara sedang menatap Yuna dari samping. Seketika kesannya terhadap Yuna sudah berubah. Tadi sewaktu Amara jatuh pingsan, Clara merasa sangat panik, tidak tahu harus berbuat apa. Ibunya memang pernah pingsan berkali-kali. Ha

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1137

    Setelah keluar dari kamar, Steve pun bergegas meninggalkan kediaman. Dia masih belum kepikiran tujuannya. Hanya saja, dia tidak ingin tinggal di sini lagi. Kediaman ini membuat dada Steve terasa sesak. Dia terus kepikiran dengan kegagalannya tadi.Hingga saat ini, Steve masih tidak bisa menerimanya. Kenapa masalah bisa menjadi seperti ini? Steve merasa kepalanya sangat berat.Semua tamu sudah meninggalkan kediaman. Semuanya pulang dengan gosip baru, sedangkan Steve bagai seekor topeng monyet yang sedang dipermainkan saja. Awalnya dia mengira masalah berada di bawah kendalinya, tak disangka pada akhirnya dia malah menjadi bahan lelucon orang-orang.Pada saat ini, tatapan Steve tak sengaja tertuju pada diri seseorang. Ternyata Monica masih belum pergi. Dia berdiri di tempat melihat Steve tanpa bersuara sama sekali.Keberadaan Monica tidak membuat Steve merasa lebih nyaman, malah membuatnya merasa lebih murka. Sebelum disindir oleh Monica, Steve pun duluan berkata dengan sinis, “Kenapa ma

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1138

    “Aku akan menghubungimu di saat aku ada waktu!” Monica menjinjit ujung kakinya, lalu berbisik di samping telinga Steve, “Tunggu aku!”Steve melihat Monica dengan kaget. Tatapan itu bagai ketika hari pertama mereka bertemu.Monica menggigit bibir bawahnya, lalu berbisik lagi, “Percaya sama aku! Aku Nini!” Selesai berbicara, hatinya goyah. Dia langsung menjinjit ujung kakinya, lalu mengecup pipi Steve. Setelah itu, Monica langsung berjalan pergi.Kali ini, Steve terbengong.Hingga bayangan si wanita menghilang, Steve baru mengusap pipinya. Apa Steve sedang bermimpi?Namun, kunci apartemen ada di tangan Steve. Dia tidak sedang bermimpi, semua ini adalah kenyataan.Jika semua ini memang nyata, kenapa Monica tidak memukul dan mentertawakan Steve, melainkan malah menciumnya dan memberinya tempat untuk berteduh?Sambil melihat kunci di tangan, Steve berpikir, jangan-jangan ini adalah jebakan baru?Nini? Nini kepalamu!Awalnya, Steve mengira panggilan itu hanyalah panggilan mesra. Asalkan Stev

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1139

    Saat Hanny pulang ke rumah, Monica juga masih belum bangun. Belakangan ini waktu tidur Monica semakin panjang, wajahnya juga semakin pucat saja. Hanya saja, Monica tidak suka untuk pergi berobat. Bagi seorang praktisi seni bela diri, berobat adalah hal yang sangat memalukan!Kondisi tubuh Monica sangatlah bugar, untuk apa dia pergi berobat? Meski sakit, itu pun hanya penyakit ringan saja. Monica bisa menghadapinya.Contohnya sekarang, Monica hanya butuh cukup tiduran banyak istirahat, lalu berolahraga untuk memulihkan energi dalamnya. Nanti kondisi tubuhnya otomatis akan pulih dengan sendirinya.Hanny pergi ke dapur memasak sup untuk Monica. Belakangan ini dia akan memasak sup untuk Monica setiap dua hari sekali. Setelah meneguknya, Monica merasa agak nyaman.Hari ini, Hanny memasak sup akar teratai. Aroma wangi dan manis seketika menyelimuti satu ruangan.Tak lama kemudian, Monica sudah bangun dari istirahatnya. Dia memanggil Hanny ke lantai atas. Hanny segera mengambil semangkuk sup,

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status