Share

Bab 1133

Penulis: Awan
“Tidak, tidak mungkin! Hasil tes DNA itu pasti palsu! Pasti palsu!” Sepertinya Steve kepikiran sesuatu, dia langsung memalingkan kepalanya melihat mereka semua sedang mengoper hasil tes DNA tersebut. Kemudian, dia pun langsung menjerit bagai sudah kehilangan kewarasannya saja.

“Hasil tes DNA ini bukan hanya mengetes kamu saja. Ada hasil aku dengan Mama, Mama dengan Brandon, aku dengan Brandon, tentu saja …. ada kamu!” Kali ini, orang yang berbicara adalah Clara. Dia memapah Amara, lalu berbicara sambil menatap Steve, “Kami semua terbukti memiliki hubungan darah. Hanya kamu yang nggak punya hubungan darah sama kami.”

Seandainya ucapan Amara tadi terasa bagai disambar geledek, ucapan Clara sekarang bagai diterjang tsunami saja. Steve melihat Clara dengan menganga. “Kalian … kalian semua sudah bersekongkol untuk mencelakaiku. Apa kamu diancam? Apa Brandon mengancammu? Katakanlah, semuanya ada di sini, kami akan bantu Mama!” teriak Steve sambil menunjuk ke sisi Brandon.

Steve sungguh tidak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1134

    Amara sungguh tidak menyangka Steve akan berbicara seperti ini. Padahal Amara sudah membesarkannya dengan susah payah dan begitu menyayanginya, dia malah mengatakan ucapan yang menyakiti hatinya. Amara merasa dirinya bagai melihat seorang orang asing saja.“Aku nggak percaya!” Steve mengambil hasil tes DNA dari tangan seseorang. Dia hanya melirik sekilas, lalu merobek kertas itu. Disusul, terdengar suara yang sangat dingin, “Hasil tes DNA ini palsu. Aku pernah melihat hasil tes DNA yang asli. Aku bisa memastikan hasil ini adalah versi palsu. Belakangan ini penyakit pikun mamaku semakin parah saja, kalian nggak bisa percaya dengan omongannya. Semua yang dia katakan itu nggak benar. Dia sendiri juga nggak tahu dia lagi ngomong apa.”Kemudian, Steve melihat ke arah pembantu. “Bi Tati, bawa Mama untuk istirahat di kamar!”Namun, si pembantu tidak bergerak dan juga tidak menyahut. Saat ini Steve bagai seorang badut saja. Semua orang sedang melihat dirinya sedang membohongi diri sendiri.“Bi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1135

    “Kamu! Pasti kamu!” Steve bagai sudah kehilangan kewarasannya saja. Kedua mata merah Steve mengamati sekeliling. “Sepertinya kebanyakan dari kalian sudah disogok oleh Brandon. Kalian sedang bersekongkol untuk bersandiwara! Hehe, kalian semua datang untuk mempermalukanku, ‘kan? Aku tahu, kalian semua ingin mencelakaiku. Semuanya!”“Kamu jangan membohongi diri sendiri lagi!” Brandon yang terdiam dari tadi akhirnya berbicara, “Cukup memungkinkan kalau aku menyogok yang lain, tapi bagaimana dengan nenek? Coba kamu lihat Nenek, lihat baik-baik! Mungkin orang lain akan mengkhianatimu karena menerima sogokan, tapi bagaimana dengan Nenek?”“Sejak kecil, semua orang juga tahu betapa Nenek memanjakanmu. Sekarang kamu malah mengatakan Nenek sedang berbohong? Kamu kira Nenek akan mencelakai anak yang paling dicintainya demi mendapatkan kekayaan dan kekuasaan?” jerit Brandon, “Steve, kamu sudah menghina Nenek!”“Kenapa? Kenapa?” Suara Steve terdengar gemetar. Entah kenapa masalah bisa berubah menja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1136

    Steve tidak akan mungkin bisa mewarisi bisnis Keluarga Setiawan. Dia juga tidak memiliki kemungkinan untuk bangkit lagi. Dia bahkan … akan diusir dari Keluarga Setiawan. Dia akan kehilangan semua yang dimilikinya sekarang!Tentu saja Steve merasa tidak rela! Tidak rela!Steve menundukkan kepala sambil mengepal erat tangannya. Dia tidak berbicara, hanya menggertakkan giginya saja.Sementara, orang di hadapan Steve saat ini sedang mengkhawatirkan kondisi Amara. Saat ini, Yuna menunjukkan ekspresi layaknya seorang nyonya rumah saja. Dia memerintah pembantu untuk memanggil dokter keluarga, lalu membubarkan orang-orang agar Amara bisa beristirahat dengan tenang.Kemudian, Yuna duduk di samping ranjang. Dia mengambil handuk untuk mengelap kening dan telapak tangan Amara. Clara sedang menatap Yuna dari samping. Seketika kesannya terhadap Yuna sudah berubah. Tadi sewaktu Amara jatuh pingsan, Clara merasa sangat panik, tidak tahu harus berbuat apa. Ibunya memang pernah pingsan berkali-kali. Ha

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1137

    Setelah keluar dari kamar, Steve pun bergegas meninggalkan kediaman. Dia masih belum kepikiran tujuannya. Hanya saja, dia tidak ingin tinggal di sini lagi. Kediaman ini membuat dada Steve terasa sesak. Dia terus kepikiran dengan kegagalannya tadi.Hingga saat ini, Steve masih tidak bisa menerimanya. Kenapa masalah bisa menjadi seperti ini? Steve merasa kepalanya sangat berat.Semua tamu sudah meninggalkan kediaman. Semuanya pulang dengan gosip baru, sedangkan Steve bagai seekor topeng monyet yang sedang dipermainkan saja. Awalnya dia mengira masalah berada di bawah kendalinya, tak disangka pada akhirnya dia malah menjadi bahan lelucon orang-orang.Pada saat ini, tatapan Steve tak sengaja tertuju pada diri seseorang. Ternyata Monica masih belum pergi. Dia berdiri di tempat melihat Steve tanpa bersuara sama sekali.Keberadaan Monica tidak membuat Steve merasa lebih nyaman, malah membuatnya merasa lebih murka. Sebelum disindir oleh Monica, Steve pun duluan berkata dengan sinis, “Kenapa ma

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1138

    “Aku akan menghubungimu di saat aku ada waktu!” Monica menjinjit ujung kakinya, lalu berbisik di samping telinga Steve, “Tunggu aku!”Steve melihat Monica dengan kaget. Tatapan itu bagai ketika hari pertama mereka bertemu.Monica menggigit bibir bawahnya, lalu berbisik lagi, “Percaya sama aku! Aku Nini!” Selesai berbicara, hatinya goyah. Dia langsung menjinjit ujung kakinya, lalu mengecup pipi Steve. Setelah itu, Monica langsung berjalan pergi.Kali ini, Steve terbengong.Hingga bayangan si wanita menghilang, Steve baru mengusap pipinya. Apa Steve sedang bermimpi?Namun, kunci apartemen ada di tangan Steve. Dia tidak sedang bermimpi, semua ini adalah kenyataan.Jika semua ini memang nyata, kenapa Monica tidak memukul dan mentertawakan Steve, melainkan malah menciumnya dan memberinya tempat untuk berteduh?Sambil melihat kunci di tangan, Steve berpikir, jangan-jangan ini adalah jebakan baru?Nini? Nini kepalamu!Awalnya, Steve mengira panggilan itu hanyalah panggilan mesra. Asalkan Stev

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1139

    Saat Hanny pulang ke rumah, Monica juga masih belum bangun. Belakangan ini waktu tidur Monica semakin panjang, wajahnya juga semakin pucat saja. Hanya saja, Monica tidak suka untuk pergi berobat. Bagi seorang praktisi seni bela diri, berobat adalah hal yang sangat memalukan!Kondisi tubuh Monica sangatlah bugar, untuk apa dia pergi berobat? Meski sakit, itu pun hanya penyakit ringan saja. Monica bisa menghadapinya.Contohnya sekarang, Monica hanya butuh cukup tiduran banyak istirahat, lalu berolahraga untuk memulihkan energi dalamnya. Nanti kondisi tubuhnya otomatis akan pulih dengan sendirinya.Hanny pergi ke dapur memasak sup untuk Monica. Belakangan ini dia akan memasak sup untuk Monica setiap dua hari sekali. Setelah meneguknya, Monica merasa agak nyaman.Hari ini, Hanny memasak sup akar teratai. Aroma wangi dan manis seketika menyelimuti satu ruangan.Tak lama kemudian, Monica sudah bangun dari istirahatnya. Dia memanggil Hanny ke lantai atas. Hanny segera mengambil semangkuk sup,

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1140

    Hanny menggeleng, lalu berkata, “Bukan, aku hanya merasa hati manusia sulit untuk ditebak. Tak peduli seseorang mengatakan betapa dia menyayangimu, pada akhirnya dia juga bisa mencelakaimu. Dibandingkan dengan orang-orang itu, aku merasa Kakak paling baik. Kalau nggak ada Kakak, aku juga nggak bakal bisa hidup sampai saat ini. Kakak memang nggak sayang sama aku, tapi setidaknya Kakak bisa membiarkanku hidup dengan tenang.”“Bagus kalau kamu bisa berpikir seperti ini! Ingat, tidaklah gampang untuk bisa hidup tenang, apalagi kamu! Tanpa aku, kamu pun sudah mati!” Ujung bibir Monica melengkung ke atas. Sejak kecil dia sudah terbiasa untuk berbicara seperti ini terhadap Hanny.Jika bukan berkat Monica, bukan karena Hanny masih bermanfaat, dia pasti sudah mati akibat kutukan itu.“Iya!”Monica melihat Hanny yang bersikap begitu hormat dan penurut. Selain itu, tampak juga rasa kecewa dan takut di wajahnya. Sepertinya Hanny cukup syok dengan kejadian di Kediaman Setiawan. Baguslah, setelah me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1141

    Di Kediaman Setiawan.Dokter datang memeriksa memastikan kondisi Amara baik-baik saja. Hanya saja, dokter berpesan agar pasien tidak diberi pukulan terlalu besar. Bagaimanapun, usianya sudah tua, tidak sanggup menerima pukulan lagi.Setelah mengatur semuanya, Clara menjaga di dalam kamar dan Yuna baru berpamitan. Bagaimanapun, Yuna sedang mengandung, dia tidak boleh kelelahan.Di dalam ruang tamu, Brandon sedang menekan-nekan keningnya dengan salah satu tangannya. Kemudian, tangannya yang satu lagi menekan-nekan keyboard laptop.Mendengar adanya gerak-gerik, Brandon mengangkat kepalanya, lalu meletakkan laptop ke sebelah. Dia berdiri untuk memapah Yuna, lalu bertanya, “Kamu capek? Aku suruh pembantu masakin sup sarang burung walet untuk kamu. Nanti selesai makan, kamu istirahat di kamar atas, ya. Aku sudah suruh mereka untuk beresin kamarnya. Malam ini kita tidur di sini.”“Om Steve masih belum pulang?” Dari tadi sepertinya Steve masih belum kembali. Saat meneleponnya, ponselnya malah

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2303

    Karena semuanya terjadi begitu mendada, tidak ada orang yang tahu apa yang terjadi sebenarnya. Setelah Fred mengatur semuanya sesuai dengan rencananya, dia pergi ke kamar di mana sang Ratu berada. Dia mengutus orang kepercayaannya untuk berjaga, menjamin supaya kondisi kesehatan Ratu tetap prima. Namun dua hari terakhir tiba-tiba kondisinya memburuk.Awalnya Fred bahkan curiga sang Ratu bersekongkol dengan Yuna karena mereka berdua sama-sama jatuh sakit. Namun setelah dipikirkan lagi, mereka tidak punya alasan yang cukup meyakinkan untuk itu. Terlebih lagi mereka berdua juga sudah tidak berada di tempat yang sama. Tidak mungkin mereka bisa berkomunikasi dalam bentuk apa pun.Begitu masuk, Fred melihat Ratu yang terbaring lemas di atas ranjang. Dia menghampiri sang Ratu, membungkukkan badannya dan berkata dengan santun. “Yang Mulia? Yang Mulia?”Kelopak mata Ratu terlihat ada sedikit pergerakan, tetapi dia tidak membuka matanya entah karena memang tidak kuat, atau karena dia tidak ingin

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2302

    Rainie duduk di pojokan seorang diri, berpikir mengapa Fred melakukan ini, dan mengapa dia mengumumkannya secara mendadak. Fred sendiri tahu ini terlalu mendadak, tetapi mau bagaimana lagi. Tubuh sang Ratu terus melemah dan sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi.Sejak awal Fred sudah tahu kalau kondisi kesehatan sang Ratu kurang baik, makanya dia mau menyelesaikan eksperimennya secepat mungkin, dan mencari tubuh pengganti yang sehat secara fisik. Tetapi dia malah menemui masalah yang berkepanjangan sampai detik ini. Sementara itu kesehatan sang Ratu terus memburuk. Meski sudah diobati oleh sekelompok dokter terpercaya pun, yang namanya penuaan memang tidak bisa dicegah. Organ-organ tubuhnya kian melemah. Proses penuaan yang dialami oleh sang Ratu membuat Fred ketakutan. Sekarang dia masih cukup sehat, tetapi sebentar lagi dia juga akan memasuki usia tua dan tubuhnya juga pasti perlahan akan ikut melemah.Semua orang sama di hadapan hidup dan mati. Tidak ada seorang pun yang bisa me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2301

    Saat Rainie bilang begitu, ekspresi yang terlihat di wajah Fred langsung berubah menjadi serius.“Ikut aku!” katanya.Rainie terus berjalan mengikuti Fred, mereka masih berada di lantai yang sama, tetapi mereka masuk ke sebuah ruangan lain. Selagi Rainie menutup kembali pintu ruangan itu, Fred duduk dan bertanya padanya, “Obat yang tadi kamu bilang itu maksudnya obat yang bisa bikin badan jadi nggak kelihatan?”“Iya! Tadi aku baru dapat kabar, kemungkinan dalam dua hari ini aku bisa dapat resepnya. Bukanya aku nggak mau kerja di lab, tapi aku takut kelewatan informasi penting.”“HP-mu ada di sini,” kata Fred. “Kalau ada apa-apa, aku bakal kasih tahu kamu segera.”“Tapi …,” Rainie berhenti sejenak dan melanjutkan dengan nada bicara yang pelan, “Cuma aku yang bisa mengendalikan pikirannya. Dia cuma mendengar perintahku. Aku takut kalau bukan aku, nanti bakal berpengaruh ke hipnotisnya. Bisa saja dia jadi sadar dan aku gagal dapat resepnya.”“Rainie, kamu sudah berani mengancamku, ya?”Se

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2300

    “….”Berbagai macam protes dapat mereka dengar di sana. Rianie juga mengernyit tidak menyangka dia akan dipanggil secara tiba-tiba begini. Namun, Fred mengangkat kedua tangannya meminta mereka semua untuk tetap tenang, lalu dia berbicara, “Karena eksperimen ini sangat rumit dan mudah terjadi kesalahan, jadi mulai sekarang kalian semua harus bersiap-siap yang baik. Alasan lainnya … aku pernah bilang aku paling nggak suka dikhianati, dan orang yang bermulut ember. Jadi untuk menjamin keberhasilan eksperimen ini, tolong kerja sama dari kalian semua. Tapi jangan khawatir, soal kebutuhan dasar seperti makan dan minum pasti sudah kusiapkan. Tapi dengan syarat, semua perangkat komunikasi akan kusita sebentar!”Begitu Fred selesai berbicara, langsung ada orang yang maju dan menyerahkan semua barang bawaannya. Ponsel Rainie juga tentunya disita. Sebenarnya, sebelum ini pun, semua yang masuk ke lab tidak diperkenankan untuk membawa perangkat komunikasi apa pun, jadi kebanyakan yang disita kali i

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2299

    Taka lama setelah Rainie menutup telepon, orang yang diutus oleh Fred datang memanggilnya, meminta dia untuk pergi ke lab. Panggilan yang terkesan terburu-buru membuat Rainie sedikit cemas apa mungkin terjadi sesuatu di sana.Apakah Rainie tidak memiliki ambisinya sendiri? Tentu ada. Jika dia berhasil membuat obat menghilang itu dan bisa menggunakan hipnotisnya dengan lebih baik, dia tidak perlu bergantung kepada Fred lagi. Selama Rainie memiliki dua hal itu, dia bisa melindungi dirinya sendiri dan tidak perlu takut untuk mengelilingi dunia lagi.Rainie tidak pernah tertarik dengan iming-iming kehidupan abadi. Di matanya, kehidupan abadi hanyalah impian kosong. Kalaupun menemukan satu orang lagi yang cocok, intinya mereka tetaplah dua orang yang berbeda, bagaimana mungkin bisa berpindah menjadi satu tubuh yang sama? Dengan teknologi yang maju seperti sekarang pun, donor organ saja masih bisa menunjukkan adanya gejala ketidakcocokkan, apalagi mentransfer jiwa yang abstrak.Namun tentu R

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2298

    “Lho, bukannya dia ada di sana? Tunggu, kamu tahu dari mana anakmu ada di istana negara Yuraria? Siapa yang bilang begitu?”“.…”Sane jadi terbawa emosi karena tiba-tiba anaknya tidak diketahui keberadaannya, sampai-sampai dia kehilangan akal sehat dan baru sadar ketika ditanya balik oleh Rainie. Benar juga, Shane tahu dari mana kalau Nathan ada di sana? Dia tentu tidak bisa bilang kalau Ross yang memberi tahu.”“Aku … dari informasi yang Brandon dapat, dia bilang Nathan nggak ada di sana. Rainie, kan kamu sudah dipercaya sama Fred. Tolong bantu aku cari tahu keberadaan Nathan.”“Brandon?!”Benar Brandon memang selama ini terus mencari di mana Nathan berada, tetapi tidak pernah ada temuan yang berarti, jadi Shane menggunakan alasan itu untuk meyakinkan Rainie.“Kamu percaya sama omongan dia? Memangnya dia pernah pergi cari langsung ke istana negara sana? Apa dia ada ngajak kamu untuk nyari ke sana? Atau dia punya saudara di istana? Sekarang dia saja nggak bisa menolong istrinya sendiri

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2297

    “Bukan begitu. Maksudku, istana negara kan besar, apa mungkin ….”“Nggak mungkin!” sela Ross, lalu tanpa ragu dia berkata, “Aku lahir dan tumbuh besar di sana. Seberapa besar tempat itu, bahkan sampai ada berapa ekor semut pun aku tahu. Kalau memang ada anak yang kamu maksud itu, aku pasti sudah lihat!”“.…”Mendengar itu, tatapan di kedua mata Shane langsung hampa dan dia tampak sedang berpikir dalam. Jelas sekali bantahan Ross memberikan pukulan yang sangat dalam baginya. Selama ini dia berasumsi Nathan ada di istana kerajaan Yuraria dan yakin kalau dia baik-baik saja meski tidak bisa melihatnya secara langsung. Selama Shane memiliki cara untuk menyelamatkannya, ayah dan anak bisa bersatu kembali, tetapi sayang Shane harus menelan fakta pahit bahwa Nathan tidak ada di sana.Lantas jika Nathan tidak ada di sana, ada di manakah dia?Ross jadi tidak enak hati melihat Shane begitu kecewa. “Jangan sedih dulu. Kalau nggak ada di istana, mungkin dia disembunyikan di tempat lain. Kalau Fred

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2296

    Ross terlihat santai santai meyeruput kopinya di ruang tamu, tetapi Shane tidak demikian. Dia terus mengubah tayangan di TV karena tidak bisa diam untuk menikmati suatu tayangan dengan tenang dari awal sampai habis.“Hey, nggak usah panik begitulah, santai saja!” kata Ross.“Aku juga maunya begitu, bisa duduk santai sambil ngopi kayak kamu. Tapi masalahnya aku nggak bisa.”“Ah, kondisi kita sekarang memang agak rumit, tapi jangan sampai gara-gara ini suasana hati kamu adi rusak,” kata Ross sembari menawarkan kudapan ke Shane. “Paling nggak untuk sekarang kita nggak sepenuhnya pasif. Iya, ‘kan?”Dengan kondisi di saat itu, Shane tidak ada nafsu untuk menyantap kudapan yang Ross tawarkan padanya. Dia hanya menatap wajah Ross dan hendak mengatakan sesuatu, tetapi kemudian dia menariknya kembali.“Tadi kamu mau ngomong sesuatu?” tanya Ross.Terbukti, dari tadi Ross memang memperhatikan Shane. Meski TV menyala, Ross tidak fokus ke sana dan malah terus menatap Shane yang beberapa kali sudah

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2295

    Pernyataan itu membuat Yuna terkesiap. Dia sangat tidak menyangka Fred malah melindungi Rainie. Dari yang Yuna pikirkan selama ini , semestinya Fred tidak peduli dengan Rainie karena pada awalnya pun Fred sudah membuang Rainie di lab yang lama. Jika tidak begitu, untuk apa Rainie harus bersusah payah datang ke sini dan membuktikan dirinya kepada Fred.“Kamu pasti berpikir aku bakal membuang dia tanpa berat hati, ‘kan? Sayangnya kamu salah. Dia itu cukup pintar dan setia. Bagiku dia masih sangat berguna, jadi untuk apa kubuang? Masalah kamu mau menurut atau nggak, itu bukan kamu yang menentukan. Jangan terlalu lugu jadi orang! Bawa si tua bangka ini pergi, taruh dia di tempat terpisah!”Dari ucapannya itu, sudah jelas Fred tidak ada niat untuk membebaskan Juan.“Kamu sama saja dengan mencari masalah kalau nggak membebaskan guruku,” kata Yuna bermaksud mengingatkan bahwa akibatnya akan serius jika Fred masih tidak mau membebaskan Juan.“Masa iya? Tapi aku paling nggak takut sama yang nam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status