Share

Bab 1138

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Aku akan menghubungimu di saat aku ada waktu!” Monica menjinjit ujung kakinya, lalu berbisik di samping telinga Steve, “Tunggu aku!”

Steve melihat Monica dengan kaget. Tatapan itu bagai ketika hari pertama mereka bertemu.

Monica menggigit bibir bawahnya, lalu berbisik lagi, “Percaya sama aku! Aku Nini!” Selesai berbicara, hatinya goyah. Dia langsung menjinjit ujung kakinya, lalu mengecup pipi Steve. Setelah itu, Monica langsung berjalan pergi.

Kali ini, Steve terbengong.

Hingga bayangan si wanita menghilang, Steve baru mengusap pipinya. Apa Steve sedang bermimpi?

Namun, kunci apartemen ada di tangan Steve. Dia tidak sedang bermimpi, semua ini adalah kenyataan.

Jika semua ini memang nyata, kenapa Monica tidak memukul dan mentertawakan Steve, melainkan malah menciumnya dan memberinya tempat untuk berteduh?

Sambil melihat kunci di tangan, Steve berpikir, jangan-jangan ini adalah jebakan baru?

Nini? Nini kepalamu!

Awalnya, Steve mengira panggilan itu hanyalah panggilan mesra. Asalkan Stev
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1139

    Saat Hanny pulang ke rumah, Monica juga masih belum bangun. Belakangan ini waktu tidur Monica semakin panjang, wajahnya juga semakin pucat saja. Hanya saja, Monica tidak suka untuk pergi berobat. Bagi seorang praktisi seni bela diri, berobat adalah hal yang sangat memalukan!Kondisi tubuh Monica sangatlah bugar, untuk apa dia pergi berobat? Meski sakit, itu pun hanya penyakit ringan saja. Monica bisa menghadapinya.Contohnya sekarang, Monica hanya butuh cukup tiduran banyak istirahat, lalu berolahraga untuk memulihkan energi dalamnya. Nanti kondisi tubuhnya otomatis akan pulih dengan sendirinya.Hanny pergi ke dapur memasak sup untuk Monica. Belakangan ini dia akan memasak sup untuk Monica setiap dua hari sekali. Setelah meneguknya, Monica merasa agak nyaman.Hari ini, Hanny memasak sup akar teratai. Aroma wangi dan manis seketika menyelimuti satu ruangan.Tak lama kemudian, Monica sudah bangun dari istirahatnya. Dia memanggil Hanny ke lantai atas. Hanny segera mengambil semangkuk sup,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1140

    Hanny menggeleng, lalu berkata, “Bukan, aku hanya merasa hati manusia sulit untuk ditebak. Tak peduli seseorang mengatakan betapa dia menyayangimu, pada akhirnya dia juga bisa mencelakaimu. Dibandingkan dengan orang-orang itu, aku merasa Kakak paling baik. Kalau nggak ada Kakak, aku juga nggak bakal bisa hidup sampai saat ini. Kakak memang nggak sayang sama aku, tapi setidaknya Kakak bisa membiarkanku hidup dengan tenang.”“Bagus kalau kamu bisa berpikir seperti ini! Ingat, tidaklah gampang untuk bisa hidup tenang, apalagi kamu! Tanpa aku, kamu pun sudah mati!” Ujung bibir Monica melengkung ke atas. Sejak kecil dia sudah terbiasa untuk berbicara seperti ini terhadap Hanny.Jika bukan berkat Monica, bukan karena Hanny masih bermanfaat, dia pasti sudah mati akibat kutukan itu.“Iya!”Monica melihat Hanny yang bersikap begitu hormat dan penurut. Selain itu, tampak juga rasa kecewa dan takut di wajahnya. Sepertinya Hanny cukup syok dengan kejadian di Kediaman Setiawan. Baguslah, setelah me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1141

    Di Kediaman Setiawan.Dokter datang memeriksa memastikan kondisi Amara baik-baik saja. Hanya saja, dokter berpesan agar pasien tidak diberi pukulan terlalu besar. Bagaimanapun, usianya sudah tua, tidak sanggup menerima pukulan lagi.Setelah mengatur semuanya, Clara menjaga di dalam kamar dan Yuna baru berpamitan. Bagaimanapun, Yuna sedang mengandung, dia tidak boleh kelelahan.Di dalam ruang tamu, Brandon sedang menekan-nekan keningnya dengan salah satu tangannya. Kemudian, tangannya yang satu lagi menekan-nekan keyboard laptop.Mendengar adanya gerak-gerik, Brandon mengangkat kepalanya, lalu meletakkan laptop ke sebelah. Dia berdiri untuk memapah Yuna, lalu bertanya, “Kamu capek? Aku suruh pembantu masakin sup sarang burung walet untuk kamu. Nanti selesai makan, kamu istirahat di kamar atas, ya. Aku sudah suruh mereka untuk beresin kamarnya. Malam ini kita tidur di sini.”“Om Steve masih belum pulang?” Dari tadi sepertinya Steve masih belum kembali. Saat meneleponnya, ponselnya malah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1142

    “Om Davin meninggal di usia 18 tahun. Kabar kematiannya juga sangat mendadak. Rem mobilnya blong, mengakibatkan mobil jatuh ke jurang.” Masalah yang begitu mengejutkan malah diceritakan dengan tenang oleh Brandon.“Kemudian, Om ketigaku, Om Jack, meninggal di usia 15 tahun. Tabung oksigennya mengalami kebocoran, dia pun tenggelam di saat menyelam. Kemudian, om aku yang paling kecil ….” Brandon memalingkan kepalanya untuk melihat Yuna dan tidak melanjutkan ucapannya.Beberapa saat kemudian, Brandon memalingkan kepalanya, lalu berkata, “Om aku yang paling kecil seharusnya meninggal tak lama setelah dia dilahirkan. Dia meninggal karena penyakit bawaan. Waktu itu, dia meninggal di dalam pelukan Kakek.”Ketika mendengar sampai di sini, Yuna pun mengerti. “Jadi, Steve ditukar oleh kakekmu?”Brandon mengangguk. “Kematian Om Davin dan Om Jack telah membuat Nenek terasa terpukul. Papaku memang masih hidup, tapi kondisi tubuhnya tidaklah bagus. Jadi, meski Nenek tidak menyukai mamaku, dia juga t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1143

    Brandon bisa menstabilkan kedudukannya di perusahaan selama bertahun-tahun, bukan hanya mengandalkan rasa sayang dan surat wasiat kakeknya saja. Namun setelah mendengar cerita panjang lebar Brandon, Yuna pun kepikiran hal lain. “Kematian Om Davin dan Om Jack sangat menjanggal.”Padahal usia mereka masih sangat muda, satunya malah kecelakaan jatuh ke jurang dan satu lagi tenggelam di saat menyelam. Sementara, om paling kecil yang meninggal di saat baru melahirkan. Selain itu, ayah Brandon juga terus berpenyakitan. Jika hanya satu saja yang sakit-sakitan atau meninggal, sepertinya masih wajar. Namun jika semuanya … sepertinya semua ini terlalu kebetulan.“Ada yang janggal.” Brandon mengangguk. Dapat terlihat tatapan sinis dari kedua matanya. “Mana mungkin ada kebetulan seperti ini? Kekuasaan Keluarga Setiawan sangatlah besar, wajar kalau banyak yang iri dan benci.”Ketika mengucapkan kalimat terakhir, Brandon tidak berbicara lagi. Dia hanya menunjukkan muka muramnya, seakan-akan teringa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1144

    Mengenai masalah Steve, biarkan Amara menenangkan dirinya, lalu memutuskan apa yang ingin dia lakukan.…Steve sedang mengendarai mobil tanpa arah tujuan. Saat mobilnya hampir kehabisan bensin, dia baru berhenti di pinggir jalan.Sekarang sudah larut malam. Langit di luar sana sangatlah gelap. Di pinggir jalan masih tampak beberapa kios sedang berjualan makanan. Aroma wangi makanan tercium Steve membuat perutnya keroncongan.Steve menuruni mobil, lalu mencari bangku kosong. “Bos, aku pesan 15 tusuk sate dan 1 lusin bir.”Pemilik kios mengiakan, lalu pergi mempersiapkan pesanannya. Tak lama kemudian, pesanan diantar di hadapan Steve. Dia makan dan minum sendirian berusaha melupakan kenyataan dan penghinaan untuk sementara waktu.Kios di pinggir jalan dipenuhi oleh orang-orang, tidak ada yang memperhatikannya dan tidak ada yang mengenalinya. Dia terus meneguk birnya ingin memabukkan dirinya.Seiring dengan berjalannya waktu, rasa penat di hatinya semakin penuh saja. Padahal Steve sudah k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1145

    Awalnya kekuatan Steve dan Andrew hampir imbang, mereka berdua saling memukul satu sama lain. Hanya saja, tak lama kemudian, teman-teman Andrew datang mencarinya, mereka lalu mencari sekelompok teman lainnya. Mereka semua mengerumuni Steve, menendang dan memukulinya.Dulu Steve adalah tuan muda dari Keluarga Setiawan. Dia adalah anak kesayangan dari Amara. Siapa pun tidak berani untuk menyentuhnya. Jadi, dia baru bisa bersikap begitu arogan di Kota Kanita. Namun berbeda dengan sekarang, kabar Keluarga Setiawan sudah tersebar luas. Semua orang yakin Steve akan diusir dari Keluarga Setiawan. Jadi, mereka juga tidak bersikap sungkan terhadapnya. Steve tidak sanggup mengalahkan mereka semua. Dia hanya berbaring di lantai sambil menutupi kepalanya dengan kedua tangannya. Saat ini tubuhnya terasa sangat sakit lantaran ditendang dan juga dipukul.Setelah Andrew merasa capek, dia baru menghentikan aksinya. Dia menghela napas panjang, lalu menatap Steve berbaring di lantai dan tidak bergerak s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1146

    Entah sudah berapa lama, sopir pun membangunkan Steve. Perjalanan menuju Apartemen Brimstone agak jauh, sebab lokasinya di pinggiran kota. Sebenarnya Steve juga tidak tahu di mana apartemennya. Hanya saja, lokasi ini bukanlah lokasi mewah.“Di mana ini?” Steve melihat sekeliling dengan terkejut.“Apartemen Brimstone! Bukannya tadi kamu bilang sendiri? Di sini sangatlah gelap, tidak banyak lampu jalan di sini. Mungkin kamu tidak bisa melihat dengan jelas.” Sopir menekan tombol meteran, lalu berkata, “Terima kasih, totalnya 246 ribu.”Steve mengorek kantongnya, dia menyadari hanya tersisa beberapa puluh ribu saja. Melihat sosok Steve, sopir pun mengeluarkan kode QR-nya. “Scan QR juga bisa.”Kemudian, Steve menemukan kartu kredit. “Apa bisa pakai kartu kredit?”Biasanya Steve jarang mengambil uang tunai atau kartu kredit, dia lebih sering menggunakan pembayaran dari ponselnya. Pokoknya, Steve sudah terbiasa untuk hidup tenang. Tadi Steve keluar dengan buru-buru, dia pun tidak sempat menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2196

    Dengan kata lain, CCTV pun tidak menangkap adegan di mana Rainie melarikan diri. Dalam situasi seperti ini hanya ada dua kemungkinan. Pertama, ada pengkhianat yang bersekongkol dengan Rainie, yang tidak hanya membuat Rainie menghindari pengawasan CCTV tapi juga menghindari pantauan semua orang. Kedua … dia benar-benar bisa menghilang!Apa pun kemungkinannya, tidak ada yang berani menyimpulkan sebelum mereka mendapatkan hasil pemeriksaan yang jelas. Edgar tidak mungkin bisa mendapatkan hasilnya hanya dalam waktu satu hari. Karena itu mereka pun bubar setelah menemui jalan buntu. Hasil tes DNA kedua anak itu juga kebetulan sudah keluar. Ketika melihat hasil tesnya, dalam sekejap Brandon langsung ingin meneteskan air mata. Kedua anak itu benar adalah anak kandungnya. Kedua anak kembar yang belum pernah dia temui semenjak mereka dilahirkan di dunia ini akhirnya sudah berada di sisinya kini. Namun demikian, Brandon masih diterpa oleh perasaan yang rumit. Anaknya sudah kembali, tetapi Yuna m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2195

    “Siapa pun bisa, berarti aku juga bisa?” tanya Fred datar tetapi berisikan ancaman.Di saat itu Rainie sadar kalau dia sudah salah bicara. Lantas dia pun segera menundukkan kepalanya dan membungkuk seraya berkata, “Nggak, bukan itu maksudku! R20 sepenuhnya akan kuserahkan padamu. Terserah kamu mau pakai ke siapa. Aku … aku mana berani pakai R20 ke kamu ….”“Nggak apa-apa, aku cuma asal ngomong saja. Kalaupun kamu mau pakai R20 itu ke aku, apa kamu bisa? Sebenarnya kamu lumayan juga. Aku rasa kamu bisa berguna untukku. Untuk sekarang kamu tinggal di sini dulu saja. Nanti aku minta anak buahku untuk siapkan kamar. Tapi demi keamanan kamu sendiri, jangan pergi ke mana-mana. Mengerti?”“Iya. Mulai hari ini aku akan mengikuti perintahmu!”Merasa puas dengan sikap yang Rainie tunjukkan padanya, Fred memanggil anak buahnya untuk membawa Rainie pergi ke kamarnya. Sesudah Rainie pergi dari kantornya, senyum sinis di wajahnya itu sirna. Dia membuka botol kecil itu untuk melihat apa isinya karena

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2194

    Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2193

    Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2192

    Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2191

    “Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

DMCA.com Protection Status