Share

Bab 1098

Penulis: Awan
Ketika melihat kedua mata Steve yang berkilauan, Amara pun bertanya, “Apa kamu pernah berpikir, bagaimana dengan nasib Brandon?”

“Dia akan jatuh dari pangkatnya. Kelak, dia juga nggak bisa perintah-perintah kita dan nggak bisa kontrol keuangan kita lagi!”

Steve sedang membayangkan masa depannya yang cemerlang. Dulu dia tidak kepikiran ada cara yang begitu bagus. Jika Steve kepikiran cara ini dari dulu, sepertinya dia sudah mendapatkan segalanya! Hanya saja, sekarang juga masih belum terlambat!

“Jadi, apa kamu pernah kepikiran, pada saat itu dia akan kehilangan segalanya, lalu dihina semua orang sebagai ‘anak haram’? Bukankah kehidupannya akan menjadi sengsara?”

“Ma, kenapa kamu baik sekali? Dia juga memperlakukan kita ….”

“Dia tidak pernah memperlakukan kita dengan keterlaluan. Setidaknya hidup kita tidak kekurangan. Kamu tidak usah bekerja dan bisa mendapatkan uang banyak, rumah mewah, dan juga mobil balap. Kelak Kediaman Setiawan ini juga akan menjadi milikmu. Setelah dipikir-pikir,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1099

    Steve menyuruh Amara untuk mengabaikan hasil tes DNA. Itu berarti meski Brandon adalah darah daging Keluarga Setiawan, dia juga mesti dicap sebagai “anak haram”!“Mengenai hasil tes DNA, Mama tenang saja. Aku sudah mempersiapkannya. Mama hanya perlu membacanya saja!” Sambil berbicara, Steve menyerahkan hasil tes DNA kepada Amara.Setelah mengambil dokumen itu, Amara membalikkan lembaran, lalu menyadari isinya sama seperti hasil tes DNA sebelumnya, hanya hasilnya malah berbeda 180 derajat. “Kamu sudah bekerja keras!”“Ma, aku juga sudah kehabisan akal!” Setelah tersenyum beberapa saat, Steve pun berkata, “Mama juga tahu Brandon sangatlah susah untuk dihadapi. Kalau aku nggak berbuat seperti ini, sepertinya seumur hidupku aku nggak akan bisa merebut kembali barangku.”“Barangmu?” Entah kenapa, tiba-tiba Amara ingin emosi. “Ingat! Semua itu adalah milik papamu! Semua ini adalah hasil dari jerih payah papamu!”Setiawan Group bisa berskala sebesar saat ini, semua itu juga berkat jerih payah

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1100

    “Semuanya sudah hampir siap. Apa semua yang ada di sini perlu dibongkar?” tanya Adam.“Bongkar semuanya. Bubarkan semua pembantu kecuali pembantu yang berasal dari pulau!” ucap Monica dengan dingin.Ke mana pun Monica, biasanya dia akan selalu merekrut anggota baru. Selain itu, dia akan membawa beberapa orang kepercayaannya dari pulau untuk pergi bersamanya. Orang-orang baru itu juga hanya diperbolehkan bertugas di luar rumah. Dengan begitu, tidak ada yang akan mengetahui rahasia Monica.Adam mengiakan, lalu hendak menjalankan tugasnya. Tetiba, Monica malah menghentikannya, “Sebentar! Di mana gadis itu?”“Di dalam kamar.”“Panggil dia kemari. Ada yang ingin aku katakan sama dia.”“Baik!”Setelah Adam keluar, Monica baru memegang dadanya yang terasa sakit. Tak lama kemudian, dia merasakan ada bau darah di bagian tenggorokannya, lalu darah dimuncratkan dari mulutnya.Sepertinya teknik bela diri tingkat tinggi memang berbeda dengan biasanya. Monica harus segera pulang untuk latihan kultiv

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1101

    Pertanyaan mendadak itu membuat Hanny terbengong. Dia mengedip-ngedipkan matanya, seolah-olah tidak mengerti siapa orang yang dimaksud Monica.“Kenapa pura-pura? Aku nggak percaya kamu bisa melupakan lelaki itu hanya dalam waktu beberapa hari! Sudahlah, aku cuma asal tanya saja, kamu nggak usah gugup!” dengus Monica. Dia kelihatan tidak begitu senang.“Bu … bukan!” Hanny segera menggeleng, lalu menjelaskan, “Kak, aku akui aku masih nggak bisa lupain dia. Tapi dia nggak begitu penting di dalam kehidupanku. Sebelumnya aku sangat menyukainya, tapi setelah dipikir-pikir, mungkin aku jarang ketemu sama lelaki, makanya aku bisa tertipu sama … gombalannya!”“Untung saja ada Kakak yang memarahiku! Kakak telah menyadarkanku. Aku merasa Kakak adalah orang terpenting dalam hidupku. Mengenai dia, dia bukanlah siapa-siapa! Aku sudah … nggak begitu menyukainya lagi!” Hanny segera menjelaskan lantaran takut Monica tidak memercayainya.Monica mengangkat-angkat alisnya. “Benarkah?”“Serius!” Hanny meng

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1102

    Di Kediaman Setiawan.Steve sudah menghubungi semua orang. Sekarang dia sedang menunggu rapat keluarga di hari Sabtu nanti.Pada saat itu, dia akan mengumumkan masalah hasil tes DNA Brandon bahwa dia bukanlah anggota Keluarga Setiawan. Kemudian, Brandon akan didepak dari daftar nama keluarga. Hanya saja, Steve sudah berjanji kepada ibunya untuk memperlakukan Brandon dengan baik. Namun, semuanya juga tergantung dengan perilaku Brandon dan juga suasana hati Steve.Hanya saja, entah kenapa Steve merasa tidak tenang dengan ibunya. Jadi, belakangan ini Steve tidak keluar rumah dan terus berjaga di rumah. Dia takut setelah Brandon mendapatkan kabar ini, dia akan mendekati ibunya. Bagaimana jika hati ibunya luluh lagi, bukankah semua jerih payahnya akan sia-sia?Steve mengutak-atik ponselnya. Dia tak sengaja membuka nomor ponsel Monica. Senyuman di wajahnya pun spontan terkaku.Wanita ini benar-benar adalah mimpi buruk bagi Steve. Dia tidak pernah bertemu wanita yang begitu galak seperti Moni

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1103

    Jangankan Monica, bahkan Clara juga terkejut hingga terbengong. “Rahasia apa?”Suara Clara memang tidak besar, tetapi Monica sebagai seorang praktisi seni bela diri bisa menyadari ada orang di sebelah Steve. “Siapa orang di sampingmu?”Steve memalingkan kepalanya menatap Clara sekilas, lalu mengisyaratkannya untuk jangan berisik. Kemudian, Steve melambaikan tangannya dengan mengerutkan keningnya. Dia kembali ke kamarnya sendiri dan mengunci pintu kamarnya.Awalnya Clara juga ingin mengikuti langkah Steve, hanya saja langkahnya terlalu cepat. Dia hanya bisa menunggu di depan kamar saja. Jujur saja, Clara sungguh penasaran dengan rahasia apa yang dimiliki Monica.Dilihat dari ekspresi Steve tadi, sepertinya dia ingin menggunakan rahasia itu untuk mengancam Monica. Bukankah mereka akan segera menikah? Apa yang sedang mereka lakukan? Sayangnya, Clara tidak bisa mendengar dari luar pintu. Dia terpaksa menempelkan telinganya di pintu kamar.Setelah Steve memasuki kamar, dia berjalan beberapa

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1104

    Apa lagi yang diinginkan Monica? Seumur hidupnya dia hanya menginginkan berbagai jenis kitab rahasia seni bela diri saja. Sekarang Monica sudah mendapatkan kitab Brandon. Jadi, apa lagi yang bisa diberikan Steve.“Kenapa? Apa kamu masih nggak percaya kalau kitab di tanganmu itu kitab palsu?” Steve merasa aneh. Jelas-jelas Monica sudah memercayainya waktu itu. Kenapa setelah pulang, dia malah jadi tidak percaya lagi?”Kenapa Monica begitu yakin bahwa kitab di tangannya itu asli? Jangan-jangan dia sedang beruntung, benar-benar mendapatkan kitab asli?Monica adalah praktisi seni bela diri. Seharusnya dia bisa membedakan mana yang asli dan mana yang palsu. Hanya saja, jika kitab asli benar-benar telah dicuri oleh Monica. Kenapa Brandon kelihatannya sangat tenang? Bukankah dia seharusnya menyuruh anggotanya untuk mencarinya? Bisa jadi Steve juga akan terkena imbasnya?“Kamu salah makan obat? Mana mungkin kitab di tanganku itu kitab palsu?” Monica membolak-balikkan kitab. Dengan pengalamanny

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1105

    “Rahasia apa? Rahasia kepalamu! Aku hanya menakutinya saja, kamu malah percaya!” jerit Steve dengan emosi tinggi. Kemudian, dia berjalan masuk ke kamarnya.Lantaran tidak mendapat jawaban, Clara merasa sangat tidak senang. Dia menunjukkan ekspresi cemberut, lalu mengoceh, “Dasar sok misterius!”Clara melihat ponselnya yang dipakai Steve hingga begitu panas. Dia mengecek nomor yang baru dihubungi Steve, lalu menyimpannya. Dia merasa pasti ada yang disembunyikan Steve darinya.Baru saja Clara membalikkan tubuhnya, tampak sang ibu sedang berdiri di ujung koridor. Amara tidak berbicara, melainkan hanya berdiri menatap ke arah mereka. Clara syok segera berjalan menghampirinya.“Ma,” panggil Clara.“Apa yang sedang kalian ributkan?” Amara hanya mendengar suara berisik saja. Dia tidak kedengaran isi percakapan mereka.“Nggak, kok. Dia pakai ponselku untuk telepon. Ma, apa Monica dan Steve … masih baik-baik saja?” Clara mencoba untuk mencari tahu.Dari sikap Steve tadi, sepertinya hubungan ked

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1106

    “Selain itu, kamu juga jangan sebar masalah ini, jaga mulutmu!”Mendengar ucapan ketus sang ibu, Clara merasa sedikit bersedih. Sejak kecil, ibunya lebih memanjakan adiknya. Ketika Steve ditekan oleh Brandon, jujur saja Clara merasa cukup gembira. Jika tidak, sepertinya ibunya akan semakin memanjakannya saja.“Iya,” balas Clara dengan tidak acuh.…Monica sudah berjalan ke lantai bawah. Saat ini, pencahayaan di ruang bawah tanah tergolong bagus. Bagaimanapun, sekarang masih pagi, matahari masih cukup terik.Hanny tidak menyadari kedatangan Monica. Dia sedang membelakangi Monica sambil mengemas barang-barangnya.Sebenarnya barang yang perlu dikemas Hanny juga tidaklah banyak. Hanya beberapa potong pakaian saja.Hanny juga tidak memiliki pakaiannya sendiri. Dia hanya memiliki 2-3 potong pakaian sendiri, itu pun sudah dicuci hingga warnanya memudar. Bukannya Hanny tidak memiliki uang, hanya saja dia tidak memerlukannya! Iya, Hanny yang tidak memiliki identitasnya sendiri, untuk apa dia me

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status