Share

Temani Aku Tidur

Penulis: Young Lady
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-25 23:06:32

“Tinggalkan kami!”

Alister berucap lantang dengan tatapan yang lurus tertuju pada Naomi. Seolah-olah memang hanya mereka berdua saja yang berada di kamar tersebut. Attar pun berdeham pelan. Cukup sadar diri jika telah diusir. Namun, masih ada yang ingin ia bicarakan.

“Kami tidak tahu apa-apa tentang kasus itu. Apalagi sampai terlibat.” Tanpa basa-basi, Attar langsung menjelaskan pada Alister.

Sedangkan Naomi hanya bergeming. Penampilan Alister yang agak berantakan serta wajah lelaki itu yang tampak kuyu. Seperti orang kurang istirahat. Dan itu pasti karena kekacauan yang Atma lakukan. Ia curiga jangan-jangan lelaki itu tidak tidur semalaman.

“Aku tahu,” jawab Alister datar, namun matanya masih tertuju pada Naomi. “Pelayan akan mengantarmu ke kamar tamu.” Kembali, lelaki itu melontarkan pengusiran tersirat pada Attar.

Attar hendak menyanggah dan mengatakan ingin langsung pulang. Akan tetapi, lelaki itu memilih mengurungkan niatnya dan bergegas pergi. Membiarkan kakaknya bersama san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Perpisahan di Depan Mata

    Plak!“Ternyata kamu anak koruptor itu!”“Kamu pasti sengaja mendekati putra saya untuk menguras hartanya, ‘kan?! Dasar penjilat gila harta!” bentak Miranda dengan suara melengking. Naomi terbelalak sembari menyentuh pipinya yang terasa panas dan perih. Ia tak menyangka mendapat perlakuan seperti ini. Bahkan, wanita itu tidak tahu kalau ibu mertuanya akan datang. Sebab, seharusnya wanita paruh baya itu berada di pengadilan untuk menghadiri sidang Pamela. Attar kontan melangkah maju. Sengaja berdiri di antara Naomi dan Miranda untuk melindungi sang kakak. “Apa yang Nyonya lakukan? Setidaknya sopan lah sedikit dan bicara baik-baik! Jangan main hakim sendiri dan menyakiti kakakku!”Miranda semakin melotot. Amarah terpancar sangat jelas dari wajah wanita paruh baya itu hingga matanya seolah akan keluar. Melihat keberadaan Attar membuatnya kian meradang. “Kalian berdua pasti sekongkol untuk menguasai harga putraku, ‘kan?”Miranda menuding wajah Attar dan Naomi secara bergantian menggunak

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Mobil Misterius

    “Beraninya kamu membawa wanita jalang ini ke rumahku!”“Rumahmu?” Alister mendengus samar. “Sejak kapan rumah ini menjadi rumahmu?” Amara berjalan sempoyongan ke arah Alister dan Naomi. Wanita itu tampak mabuk berat dengan penampilan yang sangat berantakan. Ia membuka matanya lebar-lebar, menatap nyalang pada kedua insan yang tengah menatapnya. “Tentu saja ini rumahku! Bawa pergi jalangmu itu!”Naomi hanya memperhatikan Amara yang terlihat sangat berantakan. Berbanding terbalik dengan penampilan wanita itu yang biasanya selalu tampil sempurna. Tak berani membuka suara sama sekali. Sesungguhnya pun ia tak ingin semakin menambah masalah seperti ini. Naomi tidak tahu kalau Alister akan mengajaknya pindah ke rumah lelaki itu dan Amara. Seharusnya sejak awal ia memang bertanya dan setelah tahu dirinya tentu saja menolak. Lebih baik ia tinggal di rumah lamanya saja. Di sana akan jauh lebih nyaman dibanding harus satu rumah dengan Amara. “Kamu sedang mengatai dirimu sendiri? Berkacalah da

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Ancaman dalam Kelembutan

    “Kamu mau lihat kejutan dari mobil ini?” Naomi mengerutkan kening. Tak mengerti mengapa Amara bertanya seperti itu padanya. Ia kontan kembali menatap mobil yang tertutup kain penutup itu. Menurutnya tidak ada yang aneh. “Tidak perlu, Nyonya. Aku hanya sedang melihat-lihat saja.” Alister tidak suka ada sembarangan orang yang menyentuh barangnya. Terlebih tanpa keperluan yang jelas. Naomi pun berminat melihat mobil suaminya ini. Ia hanya agak heran mengapa mobil ini diletakkan di sini. Namun, bukan berarti dirinya ingin melihat mobil tersebut. Amara melipat tangan di depan dada, masih dengan ekspresi aneh yang tampak di wajah wanita itu. “Benarkah kamu tidak mau melihatnya? Buka saja kalau kamu penasaran. Atau mungkin nanti saja. Aku akan memperlihatkannya padamu.” Naomi semakin bingung. Namun, ia memilih mengabaikan keanehan Amara. Jangan-jangan sikap aneh wanita itu karena pengaruh mabuk semalam. Sepertinya itu yang membuat Amara ngelantur. Entahlah, dirinya tidak memedulikan hal

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Bagaimana Kalau Suamimu Tahu?

    Naomi kehilangan keseimbangan dan nyaris terjengkang. Namun, sebelum itu terjadi, seseorang datang dan dengan sigap menahan tubuhnya dari belakang. “Hei, hati-hatilah, Cantik.”Suara bariton di samping telinganya itu membuat Naomi terkesiap dan spontan kembali menegakkan tubuhnya. Ia berbalik dan mendapati seorang lelaki berdiri di belakangnya. Senyum ramah tersungging di bibir lelaki yang baru saja menolongnya itu. Naomi melangkah mundur, tetapi pinggangnya sudah menabrak meja pantry dan membuatnya tak bisa ke mana-mana. Ia berdeham pelan dengan senyum kaku. “Maaf.”Naomi tidak mengenal wajah asing yang kini menyunggingkan senyum ramah padanya. Ia merasa tak pernah bertemu di mana pun dengan lelaki ini. Akan tetapi, entah kenapa perawakan lelaki ini agak familiar. Atau mungkin hanya sekadar mirip seseorang saja. “Kenapa minta maaf? Kamu tidak salah. Hanya kurang berhati-hati. Lain kali, hati-hatilah. Apalagi kamu sedang hamil, bahaya kalau terjadi sesuatu,” jawab lelaki itu, lagi-

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Diam atau Hidupmu Hancur

    Naomi spontan membekap mulutnya yang nyaris memekik karena pandangan di depannya. Manik matanya membulat sempurna mendapati Amara dan Fabian yang tampak sangat mesra dengan posisi intim. Ia mengerjap beberapa kali, khawatir salah lihat. Namun, yang tersaji di depannya memang nyata. “Sayangku yang malang. Sudahlah, jangan terlalu memikirkannya. Aku tidak mau kesenangan kita terganggu.” “Tinggal menunggu sebentar lagi. Aku akan aman dan mendapatkan semuanya.” Naomi yang masih menguping mengerutkan kening. Tak mengerti dengan pembahasan kedua orang di dapur sana. Namun karena tak ingin ketahuan, ia pun memilih pergi. Melangkah mundur perlahan-lahan. Dahaganya pun mendadak lenyap. Naomi kembali ke kamar dan langsung mengunci pintu kamarnya. Meletakkan gelas kosongnya ke tempat semula dan duduk di pinggir ranjang. Wajahnya merah padam dan terasa memanas. Ia malu sendiri melihat adegan tak senonoh seperti itu tepat di depan matanya. Ia pikir Amara dan Fabian bersaudara karena beberapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Dapatkah Aku Bahagia?

    “Di mana suamimu? Apa dia ada di dalam?” Kelvin agak segan mendekati Naomi dan memilih berbicara dengan jarak yang cukup jauh. Biar bagaimanapun Naomi adalah istri bosnya. Sejak mengetahui jika Naomi telah menikah, mereka tidak pernah bertemu lagi. Tak disangka dirinya dan Naomi malah bertemu di sini. Tanpa sadar matanya menyorot ke bawah, ke arah perut Naomi yang sudah membuncit. Ternyata ia benar-benar terlambat. Naomi terkesiap melihat Kelvin. Kilasan pertemuan terakhirnya dengan Kelvin kembali terlintas. Jujur saja, ia sangat malu pada lelaki itu. Kelvin telah mengetahui jika dirinya menjadi istri kedua yang sama saja seperti orang ketiga dalam rumah tangga orang lain. Naomi yakin Kelvin pasti berpikir negatif tentang dirinya. Itu wajar dan ia tidak bisa menampik fakta jika dirinya hanyalah orang ketiga. Apalagi yang menikah dengannya adalah bos mereka di tempat kerja. Rasanya sangat tidak pantas. “Dia sedang berada di luar kita. Aku hanya mampir untuk mengunjungi adikku,” jaw

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Membawa Kabur Istri Orang

    “Tuan marah?” Naomi bertanya dengan suara amar pelan. Nyaris mencicit karena ketakutan. Sejak menyeretnya pulang dari rumah makan kemarin, Alister tidak berbicara sepatah kata pun padanya. Di sepanjang perjalanan hingga kembali ke rumah, lelaki itu hanya bungkam. Namun, ekspresinya tampak sangat suram dan menakutkan. Naomi baru selesai membuat sarapan dan kini membawa dua porsi makanan buatannya ke kamar. Ia tidak berniat menyogok Alister agar tak marah lagi padanya. Kebetulan Naomi memang ingin membuat sarapan sendiri dan tak mungkin hanya membuat satu porsi saja. Kedatangan Alister ke rumah makan kemarin sangat mengejutkan Naomi. Lelaki itu seharusnya masih berada di luar kota. Namun, tiba-tiba sudah pulang dan mengetahui lokasi keberadaannya. Entah bagaimana caranya. Naomi tidak berani bertanya karena sedari kemarin lelaki itu selkay menunjukkan permusuhan. “Aku membuat sarapan untuk Tuan juga. Kalau Tuan tidak mau juga tidak apa-apa. Biar aku saja yang menghabiskannya,” uca

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kasih Sayang yang Tak Sebanding

    “Kamu yakin siap bertemu ayahmu?” tanya Alister memastikan. Tanpa ragu Naomi langsung mengangguk. “Aku hanya ingin menemui ayahku, tidak ada yang perlu dipersiapkan. Harusnya Tuan tidak perlu ikut. Aku bisa berangkat dengan supir. Kalau begini, aku malah menghambat pekerjaan Tuan.”Naomi pikir Alister tidak akan memberi izin untuk menemui ayahnya. Sebab, setelah ia mengatakannya kemarin lelaki itu memberi respon apa-apa. Namun, pagi ini Alister tiba-tiba memintanya bersiap-siap dan mengatakan akan mengantarnya ke penjara. Naomi yang sudah selesai bersiap membalikkan tubuhnya. Mendongak, menatap Alister yang berdiri di belakangnya. Lelaki itu juga sama-sama sudah siap. Alister merangsek maju dengan sebelah tangan memeluk pinggang Naomi, sedangkan satunya lagi menyentuh wajah wanita itu. “Tidak ada yang terhambat, kebetulan aku ada waktu. Aku juga ingin menemui ayah mertua.” Alister membungkuk dan mengangkat dagu Naomi. Mengelus bibir wanita itu sekilas sebelum memberi kecupan-kecupa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Menerima Takdir

    “Kakak yakin ingin pindah ke sini?” tanya Attar sembari menatap bangunan menjulang di hadapannya. “Iya. Kurasa sekarang sudah waktunya,” jawab Naomi yang spontan turut melirik rumah megah di depannya. Sejak terakhir kali menginjakkan kaki di sini, Naomi belum pernah datang lagi. Baru kali ini dirinya memberanikan diri untuk kembali datang. Setelah berbulan-bulan memilih mengasingkan diri dan berpikir tak akan pernah kembali sampai kapan pun. “Kuharap ini keputusan terbaik. Katakan kalau dia menyakitimu. Aku tidak akan segan-segan memukul wajahnya. Lagi. Atau Kakak bisa melakukan itu sendiri,” balas Attar sembari berkelakar. Naomi berdecak pelan. Niatnya datang kemari bukan untuk mencari masalah. Namun, untuk menyelesaikan salah satu masalah besar yang dihadapinya. Lebih tepatnya berdamai dengan hatinya setelah sekian lama dibuat bingung dengan keputusannya sendiri.Naomi ingat Attar bercerita kalau pemuda itu pernah memukul Alister. Itu terjadi setelah Alister menjelaskan kenapa d

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Mengubur Dendam

    “Ibu tirimu mengatakan ayahmu sakit sejak seminggu lalu. Dia berusaha menghubungimu dan adikmu, tapi tidak bisa,” ucap Alister yang sedang menyetir. Naomi spontan merogoh tasnya dan mengambil ponselnya. Ia mencari nomor telepon ibu tirinya yang sengaja dirinya blokir sejak lama. Ibu tirinya itu pernah menghubunginya di awal-awal ayahnya masuk penjara. Tentunya ingin meminta tolong agar Naomi membantu mengeluarkan sang ayah dari penjara. Oleh karena itu, Naomi memilih memblokir kontak ibu tirinya. Sebab, bagaimana pun caranya, Naomi tak mungkin membantu membebaskan ayahnya. Attar pun melakukan hal yang sama. Bukannya ingin memutuskan hubungan, mereka hanya muak dengan gangguan itu. Mendengar ayahnya sakit membuat kekhawatiran Naomi pada sang ayah mencuat tanpa bisa dicegah. Walaupun ia juga tidak tahu sakit apa yang ayahnya derita. Barusan, Naomi juga sudah menghubungi adiknya mengatakan tentang kondisi ayah mereka. “Kamu tenang dulu. Ayahmu pasti baik-baik saja,” tutur Alister sem

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Mengunjungi Suami

    Naomi menyadari jika Alister berada di restoran yang dipenuhi hidangan mewah. Apa pun yang lelaki itu inginkan pasti ada di sana. Akan tetapi, tiba-tiba saja dirinya terdorong untuk membuat dan mengantarkan makanan pada lelaki itu. Sekarang Naomi sudah dalam perjalanan menuju ke salah satu restoran Alister, di mana lelaki itu berada. Ia pun datang tanpa mengatakan apa pun pada Alister. Mereka hanya sempat bertukar pesan sebelumnya hingga Naomi mengetahui di mana lelaki itu berada. Naomi pun tidak tahu suaminya itu sudah makan atau belum. Atau mungkin saja sudah berpindah ke restoran lain. Sebab, biasanya pun sering seperti itu. Ia melakukan ini sebagai bentuk terima kasihnya atas tutor bisnis dadakan yang lelaki itu lakukan belakangan ini. “Tuan Alister ada di ruangannya?” tanya Naomi pada salah seorang karyawan Alister yang sedang membuang sampah di luar restoran. “Eh, Nyonya? Tuan ada di ruangannya. Mau saya antar?” tawar sang pelayan dengan senyum ramah. Naomi langsung menggel

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Hadiah Timbal Balik

    Naomi tahu Alister adalah perayu ulung. Lelaki itu berpengalaman melakukan negosiasi dengan puluhan, bahkan ratusan orang selama ini. Jelas saja, Alister memiliki banyak cara untuk membuat orang yang tadinya enggan menjadi setuju. Seperti itu juga yang dirasakan oleh Naomi. Tadinya, wanita itu bersikeras menolak keinginan Alister untuk mengelola restoran baru lelaki itu. Namun, dalam waktu singkat, Alister berhasil mengubah keputusannya. Naomi baru menyadari itu setelah dirinya memutuskan sesuatu yang berbanding terbalik dengan keinginan hatinya. Akhirnya, Naomi benar-benar mengelola restoran tersebut seperti yang lelaki itu inginkan. Setelah di pikir-pikir lagi, tawaran Alister tidak membuatnya rugi sama sekali. Malahan, dirinya bisa mendapat banyak ilmu dan pengalaman baru yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. “Bagian mana lagi yang belum kamu pahami?” tanya Alister membuyarkan lamunan Naomi. Naomi tersentak pelan dan langsung menunjuk satu bagian yang belum dirinya mengerti

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kamu Tinggal Membuktikannya

    “Kenapa Tuan mengajakku ke sini lagi?” tanya Naomi sembari menatap restoran mewah yang beberapa hari lalu ia kunjungi bersama Alister beberapa hari lalu. Bedanya, sekarang restoran tersebut telah beroperasi. Meskipun grand openingnya baru beberapa hari lalu, restoran ini sudah cukup ramai. Pengunjungnya pun terlihat berkelas dan bukan orang sembarangan. Naomi masih mengamati semuanya dari balik dinding kaca transparan yang mengelilingi restoran ini. Nama besar yang sudah Alister miliki membuat lelaki itu tak perlu terlalu mengeluarkan biaya untuk promosi. Bahkan, sepertinya tanpa promosi pun restoran ini tetap dapat beroperasi dengan baik. Bahkan, lelaki itu juga berhasil membuat restoran yang nyaris bangkrut kembali berjalan sebagaimana mestinya. Alkanna. Itulah nama restoran mewah ini. Alister mengatakan jika nama tersebut diambil dari gabungan namanya, nama putranya, dan Naomi. Alister, Ariana, dan Naomi. Entah itu benar atau tidak. Naomi pun tidak mempercayainya. Bahkan, masih

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kamu Benar-Benar Menginginkannya?

    “Kamu pasti menerobos masuk tanpa izin!” tuduh Raga dengan sorot sinis. Dari semua sepupu Alister, hanya Raga yang berani menantang dan mengganggu Alister secara terang-terangan. Sedangkan sisanya tidak ada yang berani mendebat lelaki itu sama sekali. Bahkan, mereka cenderung menjauhi Alister jika tidak ada keperluan mendesak. Mereka akan berubah menjadi penjilat ulung jika membutuhkan bantuan Alister. Meskipun walau sudah berusaha keras, terkadang Alister mengabaikan permintaan mereka. Hanya Raga yang tak pernah melakukan itu karena merasa bisa mengatasi masalahnya sendiri. Sejak kecil mereka seolah bermusuhan dan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Mungkin, lebih tepatnya hanya Raga yang melakukan itu. Sedangkan Alister tidak peduli dengan siapa pun, kecuali yang dianggapnya penting. Dan bersaing dengan Raga bukan salah satunya. “Jangan berisik! Istri dan anakku sedang tidur! Apa yang kamu inginkan? Pergi! Kami tidak menerima tamu!” Alister kembali melontarkan pengusiran pada R

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Big Secret

    Naomi mengenal sapu tangan itu. Sapu tangan itu memang miliknya. Lebih tepatnya peninggalan ibunya yang telah hilang beberapa tahun lalu. Ia sempat menangis saat mengetahui sapu tangan itu hilang. Sebab, baginya sapu tangan tersebut adalah benda keberuntungannya. Sapu tangan itu membuat Naomi merasa dekat dengan ibunya yang telah tiada. Ia selalu membawa sapu tangan iru ke mana pun dirinya pergi. Oleh karena itu, ketika sapu tangannya hilang entah ke mana, Naomi sangat merasa bersalah dan sedih. Naomi tidak pernah mengira jika sapu tangan itu berada di tangan Alister. Lebih tidak percaya lagi lelaki itu masih menyimpannya sampai sekarang. Padahal benda itu sudah terlihat lusuh. Orang sekelas Alister pasti menganggapnya seperti sampah. “Kamu tidak sengaja menumpahkan kopi di kemejaku dan kamu memberikan sapu tangan itu untuk membersihkannya. Kamu ingat? Kalau di pikir-pikir lagi, perbuatanmu waktu itu sangat tidak sopan,” ucap Alister sembari terkekeh. “Kamu ingin mengembalikannya

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Karena Aku Menyukaimu

    Hawa dingin yang menerpa punggungnya membuat Naomi menggeliat pelan dan akhirnya terbangun. Seketika saja ia mengingat apa yang terjadi beberapa jam lalu. Wajahnya langsung bersemu. Namun, ranjang di sampingnya malah kosong. “Tidurlah, sekarang masih malam,” ucap Alister yang berdiri di sudut ruangan. Naomi spontan mengalihkan pandangan. Wanita itu mengira dirinya ditinggalkan di sini. Dalam cahaya remang-remang, ia dapat melihat siluet Alister di sudut kamar yang sedang menggendong Arkana. Mereka masih berada di kamar hotel Alister tadi. Naomi tidak tahu sejak kapan Arkana berada di sini. Ia tidak enak pada Attar jika adiknya yang membawa Arkana kemari. Ia telah mengganggu waktu istirahat pemuda itu dengan meminta dia menemani Arkana. Apalagi dirinya berjanji hanya pergi sebentar. Naomi tidak menyesal telah memaksakan jauh-jauh datang. Meskipun awalnya dibuat salah paham, setidaknya sekarang dirinya sudah lebih lega. Jika tidak begini, ia tidak akan tahu apa-apa. Walaupun masih b

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Tak Pernah Tidur Bersama

    Seharusnya, Naomi merasa baik-baik saja. Namun, entah ke mana matanya tiba-tiba memburam dan memanas. Kedua tangan yang berada di samping tubuhnya pun gemetar. Ia tidak tahu apa yang terjadi, namun otaknya seolah ingin menyimpulkan sendiri. Amara menatap Naomi dengan senyum miring, kemudian berjalan melewati wanita itu. Dengan sengaja Amara menyenggol Naomi hingga wanita itu nyaris terhuyung. Senyum miring Amara kian mengembang setelah melewati Naomi. Cukup lama Naomi membeku di tempat. Alister pun tampak terkejut melihat kedatangannya. Setelah tersadar dari lamunannya, Naomi lantas berbalik bersiap melangkah pergi dari sana. Namun, Alister bergerak lebih cepat dan menahannya. “Kenapa kamu ada di sini?” tanya Alister pada Naomi. Naomi berdecih sinis. “Bukannya Tuan yang menyuruhku datang?” Bisa-bisanya Alister bertanya seperti itu seolah tidak tahu apa-apa. Padahal sudah jelas-jelas lelaki itu sendiri yang memintanya datang. Ternyata, ia diminta datang hanya untuk menyaksikan Ali

DMCA.com Protection Status