Beranda / Romansa / Istri Kesayangan Bos Arogan / Menghilang Di Telan Bumi

Share

Menghilang Di Telan Bumi

Penulis: Young Lady
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-21 23:25:39
[Bersiaplah, sebentar lagi kamu akan menemukan fakta mengejutkan.]

Naomi kembali membaca pesan yang Amara kirim padanya satu bulan lalu. Setelah itu, nomor tersebut tak pernah aktif lagi hingga saat ini. Pesan balasan yang dikirimnya juga pasti belum dibaca oleh wabita wanita itu. Sepertinya Amara sengaja menonaktifkan nomor ini.

Pesan itu seolah menyiratkan kalau Amara memang tak berada di rumah ini lagi. Jika Amara berada di sini, tidak mungkin wanita itu mengirim pesan seperti itu. Amara pasti akan langsung mengatakan peringatan tersebut secara langsung.

Naomi tak mengerti mengapa Amara terus menerus membahas persoalan yang sama belakangan ini. Bahkan, sampai rela jauh-jauh menemui Attar hanya untuk mengatakan hal yang sama. Namun, Amara tidak memberi penjelasan sama sekali. Seakan sengaja ingin membuatnya penasaran.

“Kenapa melamun? Apa yang mengganggu pikiranmu?” tanya Alister sebelum menngecup pipi Naomi dan duduk di samping wanita itu.

Naomi tersentak pelan dan spontan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Berpisah Lebih Cepat

    “Sepertinya aku akan melahirkan.”“Apa?!” Alister langsung menggendong Naomi dengan ekspresi panik yang sangat ketara. Tak ingin untuk membawa apa pun dan bergegas melangkah ke luar. Kebetulan mobil yang tadi digunakannya baru saja akan dimasukkan ke garasi oleh supir. “Antar kami ke rumah sekarang!” titah Alister seraya membuka pintu mobil bagian belakang dan merebahkan Naomi perlahan-lahan. Kemudian, menempatkan kepala wanita itu di pangkuannya. “Jangan takut. Aku akan menemanimu,” bisik Alister sembari menggenggam dan mengecup tangan Naomi. Seolah sedang menyalurkan kekuatan. Naomi hanya tersenyum lemah dan membalas genggaman tangan Alister tak kalah erat. Semakin lama, kontraksi tersebut kian menguat dan sering datang. Apalagi ketika kontraksinya kembali terasa. Setetes cairan bening meluncur dari manik matanya. “Nak, apa kamu ingin kita berpisah lebih cepat?”Naomi tidak tahu apakah dirinya harus sedih atau bersuka cita. Sebab, semakin cepat anaknya lahir, maka semakin cepat

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kamu Ingin Pergi?

    “Sebegitu kuat keinginanmu untuk pergi?” tanya Alister sinis. “Entah keinginanku atau bukan. Aku memang harus pergi, ‘kan?” jawab Naomi dengan senyum pedih. Tadinya, Naomi tak ingin menyinggung persoalan ini karena takut Alister akan langsung mengusirnya. Namun, kata-kata itu terlanjur meluncur dari mulutnya. Lagipula, tugasnya memang telah usai dan dirinya harus segera pergi dari kehidupan Alister dan putranya. Tangis sang putra yang berada di gendongan Alister mengalihkan atensi keduanya. Alister membawa anaknya dari ruangan bayi dalam keadaan tertidur, bayi tampan itu terbangun karena perdebatan orang tuanya. Seakan ikut merasakan kesedihan yang sangat terasa di sana. Naomi mengangkat kedua tangannya. “Biarkan aku menggendongnya, dia haus.”Tanpa mengatakan apa pun, Alister langsung menyerahkan putranya yang belum diberi nama itu pada Naomi. Begitu bersentuhan dengan sang ibu, bayi tampan itu langsung tenang, tak lagi meraung seperti sebelumnya. Sontak saja itu membuat Naomi te

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kehidupan Baru

    “Kamu ingin tinggal lebih lama?” Sebelah sudut bibir Alister terangkat membentuk senyum miring. Lelaki itu duduk di kursi tepat di samping Naomi. Kemudian, melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Naomi dengan sorot penuh perhitungan. Naomi berdeham pelan. “Aku hanya—”“Sepertinya beberapa jam lalu kamu mengatakan ingin pergi. Kenapa sekarang kamu berubah pikiran?” Alister langsung memotong kata-kata Naomi. “Nyaris semua dokter menyarankan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Meskipun menggunakan makanan pendamping atau susu formula, tetap saja ASI sangat penting. Aku hanya memikirkan yang terbaik untuknya,” jelas Naomi sembari menatap Arkana. Selama beberapa jam terakhir, Naomi telah memikirkan permohonan ini demi bisa mendampingi putranya. Meskipun entah akan disetujui atau tidak. Ia akan berusaha terlebih dahulu. Walaupun Alister terlihat seperti ingin menertawakannya karena permintaan ini. Tak ada alasan lain di balik keinginannya untuk tetap berada di sisi Arkana. S

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kapan Cerai?

    “Jadi, kapan kalian akan bercerai? Bukankah seharusnya semuanya sudah selesai?” Raga yang datang menjenguk Naomi berkata tanpa keraguan ketika Alister keluar dari toilet. Naomi meringis pelan. Bisa-bisanya Raga bertanya seperti itu di depan Alister. Meskipun terkesan seperti bercanda, Alister pasti menganggap pertanyaan itu serius. Ia tidak mau terjadi keributan di sini. Apalagi dirinya tak bisa membantu. “Kamu tidak nau duduk? Duduklah,” sahut Naomi sebelum benar-benar terjadi perpecahan, namun dirinya malah mendapat tatapan tajam dari Alister. “Siapa yang mengizinkanmu masuk? Pergi atau mau kuseret?” usir Alister dengan nada tak bersahabat. Raga tak langsung menjawab dan melanjutkan langkah, lalu meletakkan kotak kado berukuran sedang dan buket bunga di atas meja sebelum duduk di sofa. Mengabaikan tatapan membunuh dari Alister yang tertuju padanya. Senyum tipis tersungging di bibirnya, seolah dirinya tak melakukan kesalahan. “Sebenarnya aku tidak ingin bertemu denganmu,” ucap R

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Menetap Demi Aku

    “Apa Nyonya bisa berhenti menghina kakakku? Apa yang Nyonya tuduhkan tidak benar. Kakakku tidak pernah memeras anak Nyonya,” sahut Attar yang tak terima kakaknya diperlakukan tidak baik. Sejak awal, Attar tahu kalau kakaknya tidak mendapat perlakuan baik dari keluarga suami kakaknya itu. Namun, tak menyangka ternyata kebencian itu sampai sejauh ini. Bahkan, ketika datang kemari pun malah tuduhan seperti itu yang Miranda berikan pada Naomi. “Kakakku baru saja melahirkan keturunan untuk keluarga kalian. Dan sekarang Nyonya sendiri yang membuat cucu Nyonya mengetahui betapa jahat neneknya.” Attar kembali berbicara dengan kalimat menusuk, tak peduli jika lawan bicaranya adalah orang tua. Seharusnya, sebagai orang tua, Miranda dapat bersikap lebih bijak, bukan makan menghakimi tanpa sebab yang jelas. Sejak awal Attar hanya diam ketika kakaknya dihina habis-habisan oleh keluarga Alister. Namun, mulai sekarang ia tidak akan membiarkan Naomi mendapat perlakuan seperti itu lagi dari siapa p

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kamu Jatuh Cinta Padaku?

    Ketika matanya terbuka, wajah Alister lah yang pertama kali muncul tepat di depannya. Naomi spontan menatap sekelilingnya, ternyata ia masih berada di kamar Arkana. Entah kapan Alister menyusul ke sini. Sebab, ia pindah kamar secara sembunyi-sembunyi setelah lelaki itu tidur. Awalnya Naomi memang menuruti Alister yang memintanya tidur di tempat biasa. Namun, menjelang tengah malam Arkana terbangun dan menangis. Akhirnya, setelah menyusui bayinya, Naomi mengajak sang putra pindah ke kamar ini. Naomi tidak tahu sejak kapan Aliater ikut pindah ke kamar ini. Mungkin karena dirinya terlalu nyenyak dan Arkana jiga belum terbangun lagi. Meski ranjang di kamar ini tak sebesar di kamar Alister, tetap masih cukup untuk ditempati mereka bertiga. “Oek! Oek!”Pandangan Naomi teralih karena tangis putranya. Naomi menunduk dan menatap Arkana yang meraung. Tak langsung menggendong, ia mengecek popok anaknya terlebih dahulu. “Ssstt ... Arka haus lagi? Atau popoknya sudah penuh?” Ternyata popok Ark

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Menggantikan Posisi

    “Aku tidak tahu. Jangan pedulikan dia.” Alister langsung berbalik dan beranjak pergi setelah menjawab dengan nada ketus. Entah hanya perasaan Naomi saja atau bagaimana, tetapi ekspresi suaminya itu terlihat seperti sedang menahan kesal. Padahal ia hanya bertanya seperti itu. “Apa aku salah bicara? Suasana hatinya berubah sangat cepat,” gumam Naomi heran. Setelah Naomi ingat-ingat lagi, Alister memang selalu tampak berbeda jika dirinya membahas tentang Amara. Padahal Naomi merasa tak pernah bertanya terlalu jauh apalagi bermaksud menyinggung. Namun, respon Alister nyaris selalu buruk dan sekarang yang paling parah. “Apa karena waktu itu mereka bertengkar?” monolog Naomi yang masih bertanya-tanya. Jika memang Alister kesal karena pertengkaran itu, seharusnya Alister tidak perlu memperlihatkan kekesalan di depannya. Sebab, Naomi tidak mengetahui permasalahan mereka. Sekali pun jika permasalahan itu ada kaitannya dengan dirinya. “Oek! Oek!” Tangis Arkana membuyarkan lamunan Na

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Dia yang Menabrak Adikmu

    Pertanyaan Naomi kian menyulut ketegangan yang melingkupi dapur. Naomi menatap satu per satu orang yang berada di sana. Ia yakin pasti mereka lebih tahu banyak hal dibanding dirinya yang baru datang. Namun, tidak ada satu pun yang bersuara lagi setelah itu. “Apa itu sering terjadi?” Naomi mengulang pertanyaannya pada sang pelayan yang barusan berceloteh panjang lebar padanya. Menyadari telah salah berbicara, pelayan muda itu tampak berkeringat dingin. Wajahnya memucat hingga kedua tangannya pun gemetar. “Maaf, Nyonya. Sepertinya saya terlalu banyak bicara. Abaikan saja. Saya hanya bercanda. Saya permisi dulu.” Pelayan itu langsung menunduk dan melangkah pergi dari dapur. Ketika Naomi mengalihkan pandangan, tampak jelas jika seluruh pelayan menghindari bertemu pandang dengannya. Padahal awalnya mereka yang menggosipkan dirinya, namun sekarang semuanya menghindar. “Tolong antar sarapanku ke kamar,” ucap Naomi seraya melangkah pergi dari sana sembari membawa segelas susu hangat yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Menerima Takdir

    “Kakak yakin ingin pindah ke sini?” tanya Attar sembari menatap bangunan menjulang di hadapannya. “Iya. Kurasa sekarang sudah waktunya,” jawab Naomi yang spontan turut melirik rumah megah di depannya. Sejak terakhir kali menginjakkan kaki di sini, Naomi belum pernah datang lagi. Baru kali ini dirinya memberanikan diri untuk kembali datang. Setelah berbulan-bulan memilih mengasingkan diri dan berpikir tak akan pernah kembali sampai kapan pun. “Kuharap ini keputusan terbaik. Katakan kalau dia menyakitimu. Aku tidak akan segan-segan memukul wajahnya. Lagi. Atau Kakak bisa melakukan itu sendiri,” balas Attar sembari berkelakar. Naomi berdecak pelan. Niatnya datang kemari bukan untuk mencari masalah. Namun, untuk menyelesaikan salah satu masalah besar yang dihadapinya. Lebih tepatnya berdamai dengan hatinya setelah sekian lama dibuat bingung dengan keputusannya sendiri.Naomi ingat Attar bercerita kalau pemuda itu pernah memukul Alister. Itu terjadi setelah Alister menjelaskan kenapa d

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Mengubur Dendam

    “Ibu tirimu mengatakan ayahmu sakit sejak seminggu lalu. Dia berusaha menghubungimu dan adikmu, tapi tidak bisa,” ucap Alister yang sedang menyetir. Naomi spontan merogoh tasnya dan mengambil ponselnya. Ia mencari nomor telepon ibu tirinya yang sengaja dirinya blokir sejak lama. Ibu tirinya itu pernah menghubunginya di awal-awal ayahnya masuk penjara. Tentunya ingin meminta tolong agar Naomi membantu mengeluarkan sang ayah dari penjara. Oleh karena itu, Naomi memilih memblokir kontak ibu tirinya. Sebab, bagaimana pun caranya, Naomi tak mungkin membantu membebaskan ayahnya. Attar pun melakukan hal yang sama. Bukannya ingin memutuskan hubungan, mereka hanya muak dengan gangguan itu. Mendengar ayahnya sakit membuat kekhawatiran Naomi pada sang ayah mencuat tanpa bisa dicegah. Walaupun ia juga tidak tahu sakit apa yang ayahnya derita. Barusan, Naomi juga sudah menghubungi adiknya mengatakan tentang kondisi ayah mereka. “Kamu tenang dulu. Ayahmu pasti baik-baik saja,” tutur Alister sem

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Mengunjungi Suami

    Naomi menyadari jika Alister berada di restoran yang dipenuhi hidangan mewah. Apa pun yang lelaki itu inginkan pasti ada di sana. Akan tetapi, tiba-tiba saja dirinya terdorong untuk membuat dan mengantarkan makanan pada lelaki itu. Sekarang Naomi sudah dalam perjalanan menuju ke salah satu restoran Alister, di mana lelaki itu berada. Ia pun datang tanpa mengatakan apa pun pada Alister. Mereka hanya sempat bertukar pesan sebelumnya hingga Naomi mengetahui di mana lelaki itu berada. Naomi pun tidak tahu suaminya itu sudah makan atau belum. Atau mungkin saja sudah berpindah ke restoran lain. Sebab, biasanya pun sering seperti itu. Ia melakukan ini sebagai bentuk terima kasihnya atas tutor bisnis dadakan yang lelaki itu lakukan belakangan ini. “Tuan Alister ada di ruangannya?” tanya Naomi pada salah seorang karyawan Alister yang sedang membuang sampah di luar restoran. “Eh, Nyonya? Tuan ada di ruangannya. Mau saya antar?” tawar sang pelayan dengan senyum ramah. Naomi langsung menggel

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Hadiah Timbal Balik

    Naomi tahu Alister adalah perayu ulung. Lelaki itu berpengalaman melakukan negosiasi dengan puluhan, bahkan ratusan orang selama ini. Jelas saja, Alister memiliki banyak cara untuk membuat orang yang tadinya enggan menjadi setuju. Seperti itu juga yang dirasakan oleh Naomi. Tadinya, wanita itu bersikeras menolak keinginan Alister untuk mengelola restoran baru lelaki itu. Namun, dalam waktu singkat, Alister berhasil mengubah keputusannya. Naomi baru menyadari itu setelah dirinya memutuskan sesuatu yang berbanding terbalik dengan keinginan hatinya. Akhirnya, Naomi benar-benar mengelola restoran tersebut seperti yang lelaki itu inginkan. Setelah di pikir-pikir lagi, tawaran Alister tidak membuatnya rugi sama sekali. Malahan, dirinya bisa mendapat banyak ilmu dan pengalaman baru yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. “Bagian mana lagi yang belum kamu pahami?” tanya Alister membuyarkan lamunan Naomi. Naomi tersentak pelan dan langsung menunjuk satu bagian yang belum dirinya mengerti

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kamu Tinggal Membuktikannya

    “Kenapa Tuan mengajakku ke sini lagi?” tanya Naomi sembari menatap restoran mewah yang beberapa hari lalu ia kunjungi bersama Alister beberapa hari lalu. Bedanya, sekarang restoran tersebut telah beroperasi. Meskipun grand openingnya baru beberapa hari lalu, restoran ini sudah cukup ramai. Pengunjungnya pun terlihat berkelas dan bukan orang sembarangan. Naomi masih mengamati semuanya dari balik dinding kaca transparan yang mengelilingi restoran ini. Nama besar yang sudah Alister miliki membuat lelaki itu tak perlu terlalu mengeluarkan biaya untuk promosi. Bahkan, sepertinya tanpa promosi pun restoran ini tetap dapat beroperasi dengan baik. Bahkan, lelaki itu juga berhasil membuat restoran yang nyaris bangkrut kembali berjalan sebagaimana mestinya. Alkanna. Itulah nama restoran mewah ini. Alister mengatakan jika nama tersebut diambil dari gabungan namanya, nama putranya, dan Naomi. Alister, Ariana, dan Naomi. Entah itu benar atau tidak. Naomi pun tidak mempercayainya. Bahkan, masih

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kamu Benar-Benar Menginginkannya?

    “Kamu pasti menerobos masuk tanpa izin!” tuduh Raga dengan sorot sinis. Dari semua sepupu Alister, hanya Raga yang berani menantang dan mengganggu Alister secara terang-terangan. Sedangkan sisanya tidak ada yang berani mendebat lelaki itu sama sekali. Bahkan, mereka cenderung menjauhi Alister jika tidak ada keperluan mendesak. Mereka akan berubah menjadi penjilat ulung jika membutuhkan bantuan Alister. Meskipun walau sudah berusaha keras, terkadang Alister mengabaikan permintaan mereka. Hanya Raga yang tak pernah melakukan itu karena merasa bisa mengatasi masalahnya sendiri. Sejak kecil mereka seolah bermusuhan dan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Mungkin, lebih tepatnya hanya Raga yang melakukan itu. Sedangkan Alister tidak peduli dengan siapa pun, kecuali yang dianggapnya penting. Dan bersaing dengan Raga bukan salah satunya. “Jangan berisik! Istri dan anakku sedang tidur! Apa yang kamu inginkan? Pergi! Kami tidak menerima tamu!” Alister kembali melontarkan pengusiran pada R

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Big Secret

    Naomi mengenal sapu tangan itu. Sapu tangan itu memang miliknya. Lebih tepatnya peninggalan ibunya yang telah hilang beberapa tahun lalu. Ia sempat menangis saat mengetahui sapu tangan itu hilang. Sebab, baginya sapu tangan tersebut adalah benda keberuntungannya. Sapu tangan itu membuat Naomi merasa dekat dengan ibunya yang telah tiada. Ia selalu membawa sapu tangan iru ke mana pun dirinya pergi. Oleh karena itu, ketika sapu tangannya hilang entah ke mana, Naomi sangat merasa bersalah dan sedih. Naomi tidak pernah mengira jika sapu tangan itu berada di tangan Alister. Lebih tidak percaya lagi lelaki itu masih menyimpannya sampai sekarang. Padahal benda itu sudah terlihat lusuh. Orang sekelas Alister pasti menganggapnya seperti sampah. “Kamu tidak sengaja menumpahkan kopi di kemejaku dan kamu memberikan sapu tangan itu untuk membersihkannya. Kamu ingat? Kalau di pikir-pikir lagi, perbuatanmu waktu itu sangat tidak sopan,” ucap Alister sembari terkekeh. “Kamu ingin mengembalikannya

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Karena Aku Menyukaimu

    Hawa dingin yang menerpa punggungnya membuat Naomi menggeliat pelan dan akhirnya terbangun. Seketika saja ia mengingat apa yang terjadi beberapa jam lalu. Wajahnya langsung bersemu. Namun, ranjang di sampingnya malah kosong. “Tidurlah, sekarang masih malam,” ucap Alister yang berdiri di sudut ruangan. Naomi spontan mengalihkan pandangan. Wanita itu mengira dirinya ditinggalkan di sini. Dalam cahaya remang-remang, ia dapat melihat siluet Alister di sudut kamar yang sedang menggendong Arkana. Mereka masih berada di kamar hotel Alister tadi. Naomi tidak tahu sejak kapan Arkana berada di sini. Ia tidak enak pada Attar jika adiknya yang membawa Arkana kemari. Ia telah mengganggu waktu istirahat pemuda itu dengan meminta dia menemani Arkana. Apalagi dirinya berjanji hanya pergi sebentar. Naomi tidak menyesal telah memaksakan jauh-jauh datang. Meskipun awalnya dibuat salah paham, setidaknya sekarang dirinya sudah lebih lega. Jika tidak begini, ia tidak akan tahu apa-apa. Walaupun masih b

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Tak Pernah Tidur Bersama

    Seharusnya, Naomi merasa baik-baik saja. Namun, entah ke mana matanya tiba-tiba memburam dan memanas. Kedua tangan yang berada di samping tubuhnya pun gemetar. Ia tidak tahu apa yang terjadi, namun otaknya seolah ingin menyimpulkan sendiri. Amara menatap Naomi dengan senyum miring, kemudian berjalan melewati wanita itu. Dengan sengaja Amara menyenggol Naomi hingga wanita itu nyaris terhuyung. Senyum miring Amara kian mengembang setelah melewati Naomi. Cukup lama Naomi membeku di tempat. Alister pun tampak terkejut melihat kedatangannya. Setelah tersadar dari lamunannya, Naomi lantas berbalik bersiap melangkah pergi dari sana. Namun, Alister bergerak lebih cepat dan menahannya. “Kenapa kamu ada di sini?” tanya Alister pada Naomi. Naomi berdecih sinis. “Bukannya Tuan yang menyuruhku datang?” Bisa-bisanya Alister bertanya seperti itu seolah tidak tahu apa-apa. Padahal sudah jelas-jelas lelaki itu sendiri yang memintanya datang. Ternyata, ia diminta datang hanya untuk menyaksikan Ali

DMCA.com Protection Status