Share

34. Pujian

  Pagi datang bersamaan dengan suara kicau burung fajar yang saling bersahutan di pohon, juga ayam berkokok yang terdengar di kejauhan, suara serangga di semak belukar luar mulai memelan.

    Tapi bukan itu yang membangunkan Airin dari tidurnya—yang dia tahu baru dia dapatkan hanya sebentar, melainkan Sakha, yang terus-terusan mengusap punggung Airin tanpa henti sedari tadi. Mungkin bagi lelaki itu apa yang dia lalukan adalah gestur menenangkan supaya Airin semakin terbuai dalam tidurnya, tapi yang Airin rasakan justru sebaliknya dan Sakha tidak menyadari itu.

    Airin membuka mata, langsung disuguhkan oleh pemandangan dada bidang sang suami. Apa Sakha tertidur? pikir Airin. Dia pu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ani Maryani
Ririn koplak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status