Home / Romansa / Istri Kedua / Bersiap Untuk Pulang

Share

Bersiap Untuk Pulang

Author: Cucu Suliani
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Mas rindu, Sayang." Edbert langsung mengecupi setiap inci wajah istrinya.

Dia benar-benar merindukan istri keduanya, karena beberapa hari ini mereka tidak bertemu secara langsung. Indira langsung tersenyum, lalu dia mendorong pelan da-da Edbert.

"Kenapa?" tanya Edbert dengan tatapan penuh kecewa.

Dia mengira jika Indira sudah tidak mau dia peluk lagi, padahal dia benar-benar merindukan istri keduanya. Bahkan, jika saja bukan baru melahirkan, rasanya Edbert ingin melakukan hal yang lebih.

"Ada Malven," tunjuk Indira pada putra yang berada di pangkuannya.

Indira langsung menutupi bagian dadanya, karena putra sulungnya sudah selesai menyusu. Bahkan dia sudah terlihat tertidur dengan sangat pulas, mungkin karena kekenyangan.

Edbert langsung terkekeh, lalu dia mengambil Malven dari pangkuan Indira dan menggendongnya dengan penuh kasih sayang.

"Hai, Sayangnya, Daddy." Edbert langsung mengecup pipi gembil Malven.

Putra sulungnya itu terlihat menggeliatkan tubuhnya, mungkin dia merasa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kedua    Pulang Ke Tanah Air

    Pukul sebelas malam Edbert dan Indira sudah sampai di tanah air, tanpa ragu Edbert langsung membawa Indira bersama dengan baby twins dan juga babysitter mereka ke kediaman pribadi milik Edbert. Biarlah orang akan berkata apa, pikirnya. Biar nanti dia akan menjelaskannya, yang terpenting sekarang adalah Indira dan kedua putranya bisa tinggal bersama dengan dirinya. Dia seakan sudah tidak peduli lagi jika ada orang yang berkata apa pun, saat ini yang dia pikirkan adalah memulai kebahagiaannya kembali. Tentunya, dia juga sedang memikirkan cara untuk berbicara dengan keluarga Leichan. Karena walau bagaimanapun juga, Liliana Leichan dan juga Archan Leichan masih tetap mertuanya. Bagi dirinya, bahkan mereka sudah seperti orang tua sendiri. Karena sifat mereka yang begitu baik terhadap Edbert. "Masuklah, Sayang," ucap Edbert ketika membuka pintu rumahnya. Indira langsung tersenyum, lalu dia pun menuruti apa kata suaminya. Dia masuk ke dalam rumah megah tersebut seraya mengedarkan pandan

  • Istri Kedua    Kedatangan Kedua Orang Tua Edbert

    Indira lalu menuangkan segelas air putih dan meminumnya hingga tandas, setelah tenggorokannya terasa basah Indira pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar baby twins. Dia ingin melihat keadaan kedua putranya, karena dari saat dia tidur kedua babysitternya sama sekali tidak mengetuk pintu kamar utama. "Kenapa tidak ada yang membangunkan aku?" tanya Indira kebingungan.Saat tiba di depan kamar baby twins, Indira langsung membuka pintu kamar tersebut dengan perlahan. Senyum Indira pun langsung mengembang, kala melihat baby twins yang sedang menggeliat. Sepertinya mereka sudah sangat haus, bahkan Malven terlihat sedang mencari sumber makanannya. Indira langsung mendekati Malven dan menyusui putra pertamanya itu, untuk sesaat pandangan Indira tertuju pada kedua babysitter putranya. Mereka nampak tidur dengan sangat pulas, Indira sengaja tidak membangunkan mereka. Karena Indira tahu kalau mereka pasti sangat capek setelah perjalanan dari Singapura ke Indonesia. Setelah Malven terlihat

  • Istri Kedua    Kejutan

    Indira terlihat kebingungan kala Berliana Law membentaknya, sungguh saat ini Indira merasa sangat takut melihat wajah Berliana Law dan juga Leon Law. "Jawab Indira, jangan diam saja!" kata Berliana Law dengan suara yang tertahan karena dia takut cucunya akan terbangun. "Maaf, Nyonya. Aku--" Ucapan Indira langsung tertahan, karena dia melihat Edbert yang sudah menyelesaikan ritual mandinya. Edbert baru selesai mandi dan hanya menggunakan handuk saja. Dia terlihat sangat terkejut karena melihat kedua orang tuanya yang sedang menyidang Indira, Edbert langsung menghampiri mom dan juga dadnya. "Mom, Dad. Sejak kapan kalian di sini?" tanya Edbert. Berliana Law langsung menatap Edbert dengan tatapan tajamnya, dia merasa tidak suka saat putranya bertanya seperti itu kepada dirinya. Karena seharusnya putranya itu langsung menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, bukan malah bertanya sejak kapan mereka di sini."Tidak usah berbasa-basi, Ed. Sekarang pakailah bajumu dan cepat jelaskan kepa

  • Istri Kedua    Kejutan 2

    Mendengar kepulangan baby twins ke Indonesia membuat Archan Leichan dan juga Liliana Leichan berniat untuk menemui kedua cucunya, mereka sangat rindu dengan wajah tampan kedua cucunya, mereka juga sangat rindu ingin segera menggendong kedua cucunya. Sebelum pergi ke rumah Edbert, Archan Leichan dan Liliana Leichan pergi menuju supermarket di dekat rumah mereka. Mereka membeli susu yang biasa diminum oleh kedua cucu kembarnya, mereka sangat tahu jika kedua cucunya disusui oleh Indira. Namun, mereka juga sangat tahu jika Indira begitu kewalahan dalam menyusui kedua cucunya tersebut. Jika terlalu mengandalkan ASI miliknya, Indira tentu saja tidak akan sanggup. Karena kedua cucunya adalah lelaki, dia sangat tahu jika menyusui 2 bayi laki-laki akan lebih banyak dibandingkan dengan menyusui satu bayi saja. Liliana Leichan bahkan memasak makanan yang banyak mengandung serat dan juga membeli banyak buah-buahan. Tentu saja untuk Indira, karena mereka pikir Indira memang membutuhkan asupan g

  • Istri Kedua    Aqiqah Twins M

    Indira terlihat sangat senang sekali, karena dia bisa mendapatkan pelukan hangat dari Liliana Leichan. Pelukan yang telah lama tak dia rasakan dari seorang ibu, kini dapat dia rasakan dari Berliana Law dan juga Liliana Leichan. Edbert yang melihatnya pun turut senang, karena ternyata Liliana Leichan mau menerima kehadiran Indira. Padahal, awalnya dia merasa sangat takut jika Liliana Leichan akan marah dan tak mau bertemu dengan dirinya lagi. Namun, ternyata anggapannya salah. Ya, walaupun Indira sempat mendapatkan tamparan dari Liliana Leichan. Hingga di pipinya membekas cap lima jari dari Liliana Leichan, tetapi wanita itu kini terlihat begitu baik kepada Indira."Mom, sebaiknya kita lanjutkan ngobrolnya di ruang keluarga saja. Agar terasa lebih nyaman," ucap usul Edbert. Liliana Leichan melirik ke arah Edbert, lalu dia menganggukkan kepalanya. Karena hari semakin sore, anginnya juga lumayan kencang."Ya, kamu benar. Lagian udara luar juga tidak bagus untuk kedua putra kalian," uca

  • Istri Kedua    Melepas Hasrat Kerinduan

    Semuanya berjalan dengan lancar, Edbert benar-benar terlihat sangat bahagia. Walaupun awalnya banyak yang terlihat mencibir Indira, tetapi pada akhirnya tidak ada yang berani lagi bersuara. Kedua baby Indira terlihat sudah kelelahan. Malven dan Melvin terus saja menguap, hal itu membuat Indira tidak tega melihatnya. "Mas, twins sudah sangat kelelahan. Mereka terlihat mengantuk," adu Indira. Edbert terlihat tersenyum lalu memandang kedua putranya yang terlihat begitu tidak nyaman berada di sana, bahkan mulut mereka terlihat menguap dengan sangat lebar. "Apa kalian lelah, hem?" tanya Edbert seraya mengusap pipi gembil kedua putranya secara bergantian. Malven dan Melvin terlihat tersenyum sambil menggoyangkan tangan dan kakinya, Edbert sangat senang melihatnya. Pada akhirnya dia bisa merasakan kebahagiaan, mempunyai istri cantik dan penurut serta memiliki dua putra yang sangat tampan. Hal itu benar-benar membuat hidupnya terasa lebih sempurna. "Baiklah, Sayang. Biar aku antar," uca

  • Istri Kedua    Hilangnya Indira Dan Twins M

    Selepas melakukan ritual mandinya, Edbert langsung berganti pakaian dan kembali ke acara yang sedang berlangsung. Saat dia datang, semua memandang wajah Edbert yang terlihat begitu berseri. Tentu saja dia sangat senang, karena setelah dua bulan puasa dia bisa melepaskan hasratnya juga. Walaupun hanya sebentar tetapi terasa begitu nikmat, miliknya bahkan masih bisa merasakan kenikmatan yang Indira berikan untuk dirinya.Leon Law dan Berliana Law yang menyaksikan sendiri penampilan putranya yang telah berubah hanya bisa mengatupkan mulut menahan tawa, mereka paham jika Edbert pastinya sudah tidak tahan. Berbeda dengan Shamanta yang langsung menghampiri Edbert, dia langsung memeluk lengan Edbert kemudian dia berjinjit. Tanpa ragu dia berbisik tepat di telinga Edbert. "Cieee yang abis buka puasa, rambutnya masih basah. Harusnya tuh rambut dikeringkan pake hair dryer, bukan pake anduk doang." Edbert langsung menatap wajah adiknya itu dengan lekat, Shamanta sempat menelan salivanya denga

  • Istri Kedua    Mencari Mereka

    Edbert terlihat mondar-mandir tidak jelas seperti orang gila, dia sudah tidak bisa berpikir dengan jernih. Baru saja dia mendapatkan kebahagiaan, pikirnya. Lalu, apa ini? Kenapa seakan ada orang yang begitu ingin merenggut kebahagiaannya itu? Siapa yang dengan teganya menculik tiga orang yang sangat berharga di dalam hidupnya? "Ya Tuhan, Ed. Cepat perintahkan anak buahmu untuk mencari Indira dan twins M, aku tidak mau terjadi sesuatu terhadap mereka." Berliana langsung memeluk Leon Law dan menangis tersedu-sedu. Edbert langsung menurut, dia langsung mengambil ponselnya dan dengan cepat menghubungi Anthony. Dia terlihat begitu tidak sabar untuk segera meminta bantuan."Halo, Kak. Ada apa?" tanya Anthony dari sebrang sana. "Indira dan twins hilang, ada yang menculik mereka. Tolong kamu lacak jejak mereka, retas semua CCTV jalanan dan segera temukan mereka." Edbert terlihat menjambak rambutnya dengan kasar. Dia benar-benar tidak habis pikir jika kini dirinya mendapatkan ujian yang be

Latest chapter

  • Istri Kedua    Happy Ending

    Keesokan harinya.Anthony dan Melly datang ke rumah Edbert, karena memang ada yang ingin Edbert ingin sampaikan kepada mereka berdua. Tiba di kediaman Edbert, Anthony dan juga Melly langsung disambut gembira oleh Indira. Bahkan di sana juga ada Berliana Law dan juga Leo Law, mereka ikut menyambut kedatangan keduanya."Selamat datang Kakak-ku, Sayang." Indira langsung memeluk Melly dengan erat. Memeluk wanita yang merupakan sahabatnya sejak lama, wanita yang selalu berperilaku baik terhadap dirinya. Wanita yang mau berbagi senang dan juga susah dengan dirinya."Terima kasih untuk sambutannya," ucap Melly seraya tersenyum. Indira terlihat tersenyum, lalu dia mencondongkan wajahnya. Kemudian, dia berbisik tepat di telinga Melly. "Semalam kalian melakukannya berapa kali?" tanya Indira.Melly nampak tersipu mendengar pertanyaan dari Indira, menurutnya ini adalah hal yang intim. Kenapa juga Indira harus menanyakan hal itu, pikirnya. "Rahasia," jawab Melly dengan salah tingkah.Melihat

  • Istri Kedua    Belah Duren

    Tangannya memang berada di atas kepala Melly, tetapi bibirnya sesekali mengecupi leher jenjang istrinya, bahkan dia juga suka sekali menggigit pelan pundak Melly. "Aduh, Mas. Sakit!" keluh Melly kala Anthony kembali menggigit pundaknya. Anthony memutarkan bola matanya dengan malas, karena istrinya itu terus saja melayangkan protesnya. Padahal, dia hanya merasa gemas terhadap istrinya tersebut."Yaelah, Yang. Baru juga digigit. Belum juga aku patuk," ucap Anthony seraya terkekeh. Melly langsung menatap suaminya dengan tatapan tajamnya, dia merasa tidak suka kala suaminya mengatakan hal seperti itu."Emangnya kamu ular, pake matuk segala?" tanya Melly. "Hem, aku bukan ular. Tapi, ada king kobra yang sudah sangat siap menyemburkan bisanya, bersiaplah, Sayang. Aku akan terus menyemburkan bisanya agar bisa mencetak Anthony junior di sini," kata Anthony seraya mengelus lembut perut istrinya. Mendengar ucapan suaminya, Melly nampak tersipu malu. Dia juga merasa ingin segera memiliki ketu

  • Istri Kedua    Malam Sahnya Anthony

    Hari yang Anthony tunggu-tunggu telah tiba, hari ini di sebuah ballroom hotel mewah milik keluarga Law sudah diselenggarakan acara pernikahan Anthony dengan Melly. Pasangan pengantin baru itu terlihat sangat bahagia, apa lagi dengan Anthony. Pria muda itu terlihat sangat antusias dan tidak sabar untuk menyambut malam pertamanya. Dia sudah tidak sabar untuk merasakan yang namanya nikmatnya surga dunia seperti apa, dia sudah tidak sabar untuk mengajak Melly bermain kuda-kudaan. Sayangnya keinginan Anthony tidak bisa langsung dilaksanakan, karena dia masih harus mengikuti acara resepsi pernikahan yang sudah disiapkan oleh Leon Law. Anthony dan Melly kini sedang berdiri di atas pelaminan, wajah mereka terlihat sangat bahagia. Terlebih lagi dengan Anthony, dia merasa bangga karena bisa mempersunting wanita yang dia puja.Walaupun pada awalnya dia sempat menyukai Indira, tetapi rasa itu sudah tidak ada lagi. Anthony merasa jika Tuhan tidak menjodohkan dirinya dengan Indira, tetapi tuhan

  • Istri Kedua    Permintaan Maaf Mahendra

    Mahendra benar-benar merasa menyesal, dia baru sadar jika Indira memanglah wanita baik hati yang terlihat begitu tulus. Bahkan kasih sayangnya terhadap Liliana Leichan saja sangat tulus, tak terlihat adanya pencitraan di sana. Pantas saja Merry sang kakak begitu memuja perempuan bernama Indira itu, pikirnya. Dia bahkan rela tinggal satu atap dengan wanita yang dia pilih sebagai madunya. Mahendra baru sadar jika itu semua dia lakukan karena Merry ingin memberikan mutiara untuk suami tercintanya. Merry ingin memberikan kebahagiaan pada suaminya lewat wanita lain yang lebih baik dari dirinya. Indira terlihat tersenyum sambil menatap Mahendra, dia bisa melihat dengan jelas jika Mahendra terlihat begitu menyesal akan perbuatan yang pernah dia lakukan terhadap dirinya dan kedua putranya. Namun, Indira tak bisa berkata apa pun. Dia hanya ingin menunggu apa yang akan dikatakan oleh Mahendra selanjutnya. Tak lama kemudian, Mahendra terlihat memberanikan diri untuk menatap Indira. Kemudian,

  • Istri Kedua    Penyesalan Mahendra

    Dua minggu sudah Mahendra mendapatkan perawatan di Rumah Sakit, wajahnya sudah terlihat segar, luka di tubuhnya pun sudah terlihat membaik. Bahkan, kakinya kini sudah tidak memakai gips lagi, jika diraba kakinya sudah mulai bisa merasakan sentuhan. Selama dua minggu ini, Mahendra selalu saja memikirkan tentang Indira yang mau mendonorkan darahnya untuk dirinya. Sebenarnya dia sungguh bertanya-tanya di dalam hatinya, kenapa Indira mau mendonorkan darah untuknya. Padahal, dia sudah berbuat jahat kepada Indira, rasa-rasanya Edbert pasti sudah tahu kelakuan dirinya terhadap istrinya dan kedua putranya.Namun, kenapa mereka seakan tidak marah. Bahkan, seminggu yang lalu Indira dan juga Edbert sempat menjenguk Mahendra ke Rumah Sakit. Mereka terlihat biasa saja, Mahendra jadi berpikir, mungkinkah Indira mempunyai hati yang begitu tulus seperti yang diungkapkan oleh Merry melalui surat yang dikirimkan kepada kedua orang tuanya, pikirnya.Makanya Edbert bisa dengan mudahnya menerima keberad

  • Istri Kedua    Reaksi Mahendra

    Selama satu minggu Mahendra tak sadarkan diri, dokter berkata jika dia baik-baik saja. Kondisi kesehatannya juga sudah sangat bagus, hasil operasinya juga baik. Namun, dokter juga tak tahu kenapa Mahendra tak juga kunjung sadarkan diri. Liliana Leichan dan juga Archan Leichan sempat di kebingungan, mereka benar-benar takut akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan terhadap putranya tersebut. Walaupun dokter berkata dia baik-baik saja, tetapi ketika mereka bicara dan berusaha untuk mengajak Mahendra mengobrol, sayangnya Mahendra tak pernah memberikan respon sama sekali. Mahendra seperti orang yang kehilangan semangat hidupnya, dia seperti enggan untuk melanjutkan kehidupannya. Dia seperti ingin tertidur lama, beristirahat tanpa merasakan beban dan juga tanpa merasakan tekanan di dalam hidupnya. Liliana Leichan sempat berkonsultasi dengan dokter psikologi, dia pernah berkata jika kemungkinan Mahendra mengalami guncangan yang hebat di dalam dirinya. Dia merasa lebih baik tidur la

  • Istri Kedua    Butuh Donor Darah

    Edbert terlihat berlari di lorong Rumah Sakit, dia mencari ruang operasi sesuai dengan apa yang diucapkan oleh seorang suster saat menelpon dirinya. Ya! Seorang suster telah meneleponnya, dia memberitahukan Edbert jika Mahendra mengalami kecelakaan hebat saat sedang mengendarai mobilnya menuju perusahaan milik keluarga Leichan. Kecelakaan tunggal yang dialami Mahendra mengakibatkan tulang kakinya remuk, karena terhimpit body mobil. Bila dilihat dari cctv jalanan, Mahendra terlihat tidak fokus saat menjalankan mobilnya. Dia terlihat membanting setir mobilnya ke arah kanan secara tiba-tiba hingga akhirnya mobil yang dikendarai oleh Mahendra langsung menabrak pembatas jalan dengan sangat kencang. Kecelakaan tidak dapat dihindari, beruntung banyak orang kala itu. Hal itu membuat Mahendra mendapatkan pertolongan dengan cepat. Tidak lama kemudian, dia melihat Liliana Leichan dan juga Archan Leichan yang sedang saling memeluk dengan wajah yang sudah basah dengan air mata. Edbert bisa me

  • Istri Kedua    Ancaman Mahendra

    Aku melangkahkan kakiku menuju kamar utama, saat aku membuka pintunya, Indira nampak sedang duduk di depan meja rias. Dia sedang memakai serum di wajahnya, tak lama kemudian dia memakai lotion di tangannya. Aku menghampirinya dan langsung memeluknya dengan erat. "kamu wangi, Sayang." Aku kecup dan aku cium bibirnya, aku pagut bibir itu dengan penuh hasrat.Setiap kali aku berdekatan dengan istri keduaku ini, aku selalu saja berhasrat. Dia selalu bisa memancing gairahku, padahal dia tidak sedang melakukan gerakan sensual."Mas, ih!" keluh Indira.Dia terlihat risih karena aku terus saja mengecupi leher jenjangnya, bahkan tanpa ragu Aku mengecup cerukan lehernya. "Kamu cantik banget sih, Yang." Aku kembali menyesap bibir itu, bibir yang selalu membuat aku ingin mengecup dan memagutnya.Aku sengaja berbasa-basi sebelum aku menanyakan tentang Mahendra, karena biasanya wanita itu butuh pancingan. Entah masalah obrolan biasa, ataupun masalah di atas ranjang."Iya, aku sudah cantik dan wan

  • Istri Kedua    Berkumpul Bersama

    POV Edbert Sore telah menjelang, rasa lelah begitu mendera tubuhku. Rasanya aku ingin sekali untuk segera pulang dan bertemu dengan istri dan juga kedua putraku. Jika sudah melihat mereka, rasa lelah pun tiba-tiba sirna entah ke mana. Aku segera bersiap lalu bergegas untuk pulang menuju kediamanku. Saat aku keluar dari ruanganku, aku melihat Anthony dan juga Melly yang sedang asyik mengobrol berdua di depan ruangan Melly. Mereka terlihat mesra sekali, sesekali Anthony terlihat mengusap lembut pipi Melly. Hal itu membuat teman dari istriku itu nampak tersipu. Aku sempat berdehem seraya menyenggol adik sepupuku itu, dia terlihat tersipu saat menyadari apa yang telah aku lakukan padanya karena memang disengaja. "Cie, yang baru jadian. Lagi anget-angetnya kayaknya, jangan dipepet terus entar khilaf. Mending halalin dulu saja," godaku. Anthony hanya mengusap tengkuk lehernya, dia terlihat salah tingkah saat aku goda. Begitu pun dengan Melly, lalu Anthony mulai berkata. "Apa sih, Bang

DMCA.com Protection Status