Share

Part 40. Itu Aku

“Kamu udah bangun.”

Orang pertama yang Sinar lihat saat dia baru saja keluar dari kamar adalah Praba. Lelaki itu memberikan tatapan tidak seperti biasanya. Apa? Lelaki itu mengasihaninya? Tidak! Sinar tidak perlu rasa kasihan dari siapa pun.

“Kenapa Bapak belum pergi?” tanya Sinar dan pergi begitu saja.

Di sofa ruang keluarga, Talita duduk diam dengan kepala menunduk. Sesekali dia menarik napasnya panjang seolah ada beban berat yang tengah dipikulnya. Tatapan Sinar semakin tajam ketika tiba-tiba saja Talita mendongak dan tatapan mereka bertemu.

Sinar berjalan ke sofa. Duduk di sana dan tepat di depan Talita. Aura yang dikeluarkan adalah aura permusuhan yang kental. Sinar sudah tidak akan lagi menghormati perempuan itu. Talita sudah berbuat sadis di luar perjanjiannya.

Praba menyusul dan duduk tepat di samping Sinar.

“Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan kepada Ibu dan saya harap Ibu bisa menjawabnya dengan jujur.”

Ada decisan yang keluar dari mulut Talita. “Sekarang kamu bertindak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status