Home / Romansa / Istri Kedua di Antara Kita / Lama-lama Terbiasa, kemudian Jatuh Cinta

Share

Lama-lama Terbiasa, kemudian Jatuh Cinta

last update Last Updated: 2025-01-23 14:56:20

Vita terdiam sejenak kemudian menghela napas kasar. “Tahu. Orang tua Ayuni juga tahu. Hanya Andreas yang nggak tahu karena saat itu memang usia kandungannya baru tiga minggu.”

“Seharusnya Andreas diberitahu.”

“Harusnya. Tapi, Ayuni juga harus ngasih tahu kalau dia dijaga. Lima tahun lamanya, Ryan. Udah lima tahun Ayuni dijaga karena kondisi rahimnya nggak baik kalau hamil lagi. Ayuni sempat kok, minta cerai sama Andreas.

“Tapi dianya yang nggak mau dan akan menerima Ayuni apa adanya. Eeh! Ternyata semuanya bulshit. Dia nikah lagi bahkan tanpa sepengetahuan Ayuni. Kan kampret.  Ayuni sempat mikir, katanya itu karma buat dia karena udah merahasiakan penyakit dia.”

Ryan menghela napas dengan pelan. “Sebenarnya Ayuni masih mencintai suaminya, kan?”

Vita mengendikan bahunya. “Entah. Hanya Ayuni yang tahu kalau soal itu.”

Ryan tersenyum tipis kemudian pamit pergi. Pun dengan Vita yang akhirnya mengurungkan diri untuk menjenguk Ayuni sebab perempua itu rupanya sudah tidur.

**

Waktu sudah menunjuk angka delapan pagi.

Dan lelaki itu sudah berada di kamar rawat Ayuni sembari membawakan obat untuk diminum Ayuni setelah dirawat.

“Thank you, Ryan.” Ayuni kemudian mengulas senyum kepada lelaki itu.

“Sama-sama. Pulang sama siapa? Andreas?”

Ayuni menggelengkan kepalanya. “Aku nggak bilang kalau udah mau pulang.”

Ryan kemudian menghela napasnya dengan panjang. “Mau, aku antar?”

Ayuni lantas menoleh dengan cepat kepada Ryan. “Ng—nggak usah, Ryan. Nggak usah repot-repot. Kamu kan, harus kerja. Pasien kamu bukan hanya aku doang, kan? Masih banyak yang lain. Nanti ada Dhita yang antar aku pulang.”

Ayuni tidak enak hati bila menerima tawaran dari Ryan. Meski lelaki itu teman lamanya, tetap saja membuatnya canggung.

“Ya sudah kalau tidak mau diantar. Kamu, sudah save nomor aku, kan?”

“Sudah, sudah kok. Nanti aku kabarin kalau mau check up,” ucapnya kemudian menerbitkan senyum kepada lelaki itu.

Di apartemen ….

Ayuni, Dhita dan juga Vina tengah duduk di sofa ruang tengah. Ayuni tampak menatap kosong ke depan lalu menghela napas pelan.

Ayuni kemudian menghubungi Alex.

“Halo, Pak. Sepertinya surat cerainya dibatalkan saja. Saya masih mau membujuk Andreas dulu agar mau berpisah secara baik-baik. Terima kasih atas kerja samanya, Pak.”

Ayuni kemudian menghela napas kasar setelah menutup panggilan tersebut.

“Aku harus gimana?” ucapnya dengan pelan.

“Kamu harus move on,” jawab Vita sembari memakan snack miliknya.

“Aku udah move on. Udah nggak ada lagi cinta di hati aku buat Andreas. Tapi, kalau Andreas belum juga menceraikan aku, itu artinya aku masih jadi istrinya dia.”

Dhita kemudian menatap Ayuni dengan lekat. “Andreas kok nggak pernah nengok kamu lagi?”

Ayuni mengendikan bahunya. “Dua hari yang lalu ada jenguk aku. Tapi, aku usir karena males ketemu sama dia. Dan akhirnya dia menurut. Nggak pernah datang lagi. Tapi, sehari bisa seribu panggilan dan ratusan ribu pesan dari dia.”

Vita dan Dhita lantas tertawa mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh Ayuni kepada mereka. Terlihat ia sangat kesal kepada suaminya itu.

“Ay. Jangan-jangan mereka lagi bulan madu?” ucap Dhita berasumsi.

“Bodo amat deh, Dhit. Kata Ryan ….”

“Cieee! Kata Ryan ceunah.” Vita dan Dhita begitu heboh mendengarnya.

Ayuni lantas menyunggingkan bibirnya. “Nggak usah ribut kayak gitu, kalian berdua! Dia cukup menenangkan aku yang kalau lihat Andreas emosi mulu.”

“Yaa nanti lama-lama terbiasa kemudian jatuh cinta. Dari nyaman, akan berakhir falling in love. Iya nggak, Dhit?”

Dhita mengangguk antusias. “Betul!”

Ayuni geleng-geleng kepala kemudian mengembungkan pipinya. Dering ponselnya kembali berbunyi. Panggilan dari suami yang tak pernah jenuh menghubunginya.

“Angkat, Ayuni.”

Ayuni menoleh pada Dhita kemudian menerima panggilan tersebut.

“Kenapa nggak bilang kalau sudah pulang, Ayuni?”

“Untuk apa? Aku udah punya tempat tinggal. Kamu boleh menolak berpisah denganku. Tapi, bukan berarti aku mau tinggal di sana!” ucapnya dengan tegas.

“Sayang. Setidaknya kamu memberi tahu aku kalau kamu sudah pulang. Aku baru pulang dari Bandung karena ada kerjaan yang harus aku selesaikan. Kamu di mana? Please, Ayuni. Tinggal kembali di rumah kita.”

Ayuni tersenyum lirih. “Kita? Bukan kita lagi, Mas. Di antara kita itu sudah tidak bisa dibilang kita.”

“Ayuni. Rumah itu masih menjadi rumah kita. Aku sudah membawa Gita keluar dari rumah itu. Dia tidak akan tinggal di rumah kita lagi, Sayang.”

Ayuni terdiam sejenak. Bagaimana mungkin ia mau kembali ke rumah itu meskipun sudah tidak ada Gita di sana.

Ia kemudian menghela napas kasar. “Aku pikirkan dulu,” ucapnya lalu menutup panggilan tersebut.

“Pulang aja kalau memang nggak niat buat buka hati untuk Ryan,” ucap Vita dengan santainya.

“Kalian ini. Kenapa sih, malah mikir yang aneh soal aku sama Ryan? Kalian juga deket kan, sama dia? Bukan sama aku doang. Gimana sih!”

“Kita tahu kok, Ay. Kalau Ryan udah mulai buka hati buat kamu. Karena nggak akan selamanya dia menduda, Ay.”

Ayuni menghela napas kasar kemudian menggelengkan kepalanya. “Aku masih berstatus istri orang, guys!”

“Dan kamu mau balik lagi ke rumah itu?”

Ayuni mengendikan bahunya. “Bingung juga.”

“Nggak usah bingung. Kalian masih jadi suami-istri.”

“Hanya sampai Gita melahirkan.”

“Emang udah hamil?”

“Nanti.”

Dhita manggut-manggut.

“Ya udahlah. Lagian, hanya tinggal serumah doang. Nggak akan ngapa-ngapain.” Ayuni lantas beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam kamarnya.

Mengambil satu koper kecil. Hanya membawa sedikit pakaian saja untuk kembali ke rumah itu. Andreas bermohon-mohon dan Ayuni juga sudah menerima semuanya.

Namun, baru saja ia hendak menarik kopernya keluar dari kamar, panggilan dari Ryan membuatnya harus menerima panggilan itu terlebih dahulu.

“Ya, kenapa Ryan?” tanyanya kemudian.

“Ada waktu? Shakira pengen ketemu sama kamu sekarang, katanya.”

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kania Putri
udah sih Andreas jangan halangi ayuni pergi lagi biarkan dia pergi aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kedua di Antara Kita   Dalam Proses Cerai

    Di taman kota dekat permainan anak-anak, Ayuni duduk di kursi panjang menunggu Ryan dan juga Shakira yang ingin bertemu dengannya.Ya. Ayuni memilih bertemu dengan Shakira yang ingin bertemu dengannya. Entah memang Shakira yang ingin bertemu, atau Ryan sendiri yang ingin kembali menemui perempuan itu.“Hei! Sorry banget, baru sampai.” Ryan menghampiri Ayuni kemudian mengulas senyumnya.“Eh! Iya, nggak apa-apa.” Ayuni kemudian mengusapi pucuk kepala Shakira. “Halo, anak manis. Namanya Shakira, yaa?”Shakira mengangguk. “Halo, Tante. Tante namanya Ayuni, yaa? Cantik banget, mirip Mama.”Ayuni tersenyum malu-malu mendengar ucapan Shakira. “Shakira juga cantik. Mirip sekali sama mamanya.” Ayuni mengusapi pucuk kepala anak kecil itu.Ayuni kemudian menatap Ryan yang tengah menatapnya juga. “Eh! Kacamatanya ke mana? Kok nggak dipake?”“Hanya kalau lagi kerja saja. Kalau di luar, males pake.”Ayuni manggut-manggut. “Sini, duduk, Sayang. Kamu baru pulang sekolah, yaa?” tanyanya kepada Shakira

    Last Updated : 2025-01-23
  • Istri Kedua di Antara Kita   Akui Saja

    “Keterlaluan kamu, Ayuni! Kamu bilang akan pulang. Tapi kenapa malah ke sini sama dia?” pekik Andreas naik pitam kala melihat dengan mata kepalanya sendiri bila Ayuni memang benar tengah bersama dengan Ryan.Ayuni menghela napas pelan. “Aku, keterlaluan? Kamu sendiri, harus disebut dengan apa kalau aku makan siang aja disebut keterlaluan? Sementara kamu, menikah lagi tanpa seizing aku. Lebih dari keterlaluan, kan?”Andreas lantas menyeret tangan Ayuni, membawa perempuan itu keluar dari resto tersebut dengan langkah lebarnya.Ryan kemudian mengejarnya. Menarik tangan Ayuni yang mengaduh sakit karena genggaman tangan yang erat.“Tidak baik memperlalukan wanita seperti itu, Andreas!” ucap Ryan sembari melepaskan tangannya dari tangan Ayuni.“Kamu tidak usah ikut campur, Ryan! Hubungan kalian hanya sampai di rumah sakit saja. Kamu hanya dokter yang merawat dia! Di luar itu, kalian tidak perlu bertemu apalagi sampai makan siang bersama!” pekik Andreas begitu marah.Ryan tersenyum tipis men

    Last Updated : 2025-01-23
  • Istri Kedua di Antara Kita   Ayuni Pergi

    “Sudahlah, Ayuni. Kamu jangan seperti ratu yang semuanya ingin dituruti. Memangnya kamu bisa, menuruti keinginan Mas Andreas dan orang tuanya? Nggak, kan?”Ayuni menoleh kemudian menatap Andreas lagi. “Mas. Kamu bohong sama aku, huh? Kamu bohong, kalau dia udah nggak tinggal di sini lagi? Kurang ajar kamu, Mas! Aku mau kembali lagi ke sini karena kamu bilang dia sudah tidak tinggal di sini!”Ayuni geleng-geleng kemudian keluar lagi dari rumah itu.Andreas lantas mengejar Ayuni dan menarik tangan itu.“Lepas, Mas! Kamu sudah menyakiti tanganku di resto tadi. Kamu nggak lihat, luka karena kuku kamu di sini?” pekik Ayuni naik pitam.“Jangan pergi lagi aku mohon, Ayuni. Aku sudah membawanya perg—““Kalau memang sudah tidak tinggal di sini, kenapa dia masih ada di sini? Aku nggak akan pernah menginjakan kaki di sini lagi kalau ada dia!” ucapnya tegas.“Taksi!” Ayuni segera masuk ke dalam taksi tanpa peduli dengan Andreas yang berteriak memanggil namanya.“Ke mana, Bu?” tanya sopir itu.“Fl

    Last Updated : 2025-01-23
  • Istri Kedua di Antara Kita   Tidak Perlu Berteman Lagi

    “Saya ingin mengajukan cuti selama lima hari, Dok,” ucap Ryan pada Damian—pemilik rumah sakit tersebut.“Lama sekali. Mau ke mana, Dok? Mendadak sekali,” tanya Damian terheran-heran mendengar pengajuan cuti Ryan selama lima hari. Sebab tidak biasanya Ryan mengambil cuti selama itu.“Ya. Ada yang mesti saya lakukan di luar sana. Nanti tugas saya dialihkan pada Dokter Firman.”Damian menatap Ryan dengan lekat. “Mau ke mana, Dok? Nikah lagi, yaa?”Ryan terkekeh pelan kemudian menggeleng dengan pelan. “Tidak, Pak. Hanya ingin liburan saja. Menenangkan diri sejenak.”Damian manggut-manggut. “Beri izin. Saya ACC.”“Baiklah. Isi form-nya saja, Dok,” ucap Dokter Haris—kepala rumah sakit di sana.“Terima kasih, Dok. Pak Damian. Kalau begitu, saya pamit. Ada satu pasien yang mesti saya periksa.”Ryan kemudian keluar dari ruangan pimpinan di sana dan melangkah dengan lebar menuju ruangannya. Hendak mengisi form cuti meski hanya lima hari.Ia kemudian menghubungi Ayuni—berharap perempuan itu mau

    Last Updated : 2025-01-23
  • Istri Kedua di Antara Kita   Diam Berarti Iya

    Hari terakhir di Maldives ….Tampak Shakira tengah asyik bermain di pesisir pantai dengan riangnya. Ia yang sudah merindukan liburan itu akhirnya bisa menikmati waktu liburan dengan riang gembira.“Kamu mau tinggal di apartemen atau kembali ke rumah suamimu?” tanya Ryan kepada Ayuni yang tengah memasukan bajunya ke dalam koper.Ayuni mengendikan bahunya. “Entahlah. Aku bingung, Ryan. Seperti sudah tidak punya arah dan tujuan. Aku belum bisa menerima kehadiran Gita. Rasanya aneh saja kalau aku tinggal bersama dengan maduku.”Ryan menyunggingkan senyum tipis. “Aku ngerti perasaan kamu, Ayuni. Sebaiknya kamu tinggal di apartemen saja kalau memang Gita masih ada di rumah kalian.”Ayuni mengangguk kemudian mengulas senyumnya. “Iya. Kalian boleh main kapan pun ke sana. Kalau Shakira lagi kangen sama aku. Shakira anak yang baik dan periang. Mungkin karena aku memang menyukai anak kecil, merasa nyaman aja main sama Shakira.”Ryan kembali mengulas senyumnya. “Aku ingin berteman denganmu dan ti

    Last Updated : 2025-01-24
  • Istri Kedua di Antara Kita   Di Depan Apartemen Kamu

    “Kamu yang udah milih untuk nikah secara diam-diam. Dan sekarang kamu juga yang kayak orang gila,” sengal Malik—pria yang memberi tahu tentang pernikahan Andreas dan Gita.Andreas kemudian menghela napas kasar. “Kamu kan, yang udah kasih tahu dia soal itu? Kenapa sih, harus dikasih tahu?”“Dia nanya. Yaa aku jawab. Batin istri itu kuat, Andreas. Mau kamu sembunyikan sekuat tenaga pun dia pasti tahu kebenarannya. Ya udah, mending sekalian aja aku kasih tahu.”Andreas berdecak pelan lalu menuangkan beer kembali ke dalam gelasnya. Dan meneguknya dalam satu tegukan.“Aku nggak mau pisah sama Ayuni. Aku nggak berniat punya dua istri. Itu semua hanya perintah dari Mama dan Papa aja.”“Karena mereka cuma punya kamu doang, Andreas. Mereka butuh keturunan dari kamu. Ayuni kenapa sih, nggak bisa punya anak?”Andreas menghela napas kasar. “Rahimnya luka. Tuba falopinya tersumbat. Nggak bisa hamil dengan normal. Kalau hamil, akan membahayakan kondisinya.”Malik menganga mendengarnya. “Cukup berba

    Last Updated : 2025-01-24
  • Istri Kedua di Antara Kita   Minta Mama Baru

    “Masuk,” titahnya kemudian. Meski sebenarnya dia masih sangat terkejut Ryan ada di depan apartemennya secara mendadak.Ayuni menoleh ke kanan dan ke kiri sekitarnya lalu menutup pintu itu menghampiri Ryan yang tengah berdiri di ruang tengah.“Kok gelap?” tanya Ryan kemudian.“Belum dinyalakan. Aku baru bangun dan langsung lari keluar waktu kamu bilang ada di depan,” ucapnya lalu segera mencari saklar lampu.Prang!“Aww!” Ayuni menyenggol gelas di atas meja dan pecahan itu mengenai kakinya.Ryan lantas mencari saklar lampu di sana dan menyalakannya. “Astaga, Ayuni.” Ia segera menggendong tubuh perempuan itu membawanya ke atas sofa. “Sorry, yaa. Malah jadi luka gini.”“Nggak apa-apa. Cuma luka sedikit.”“Robek, Ayuni. Ada P3K?”Ayuni mengangguk canggung. “Ada. Di laci paling bawah di sana.” Ayuni menunjuk laci dekat televisi.Ryan kemudian mengambilnya dan membawa untuk mengobati luka di kaki Ayuni. “Luka pecahan gelas seperti ini jangan diabaikan. Bisa infeksi. Harusnya sih dijahit.”“

    Last Updated : 2025-01-24
  • Istri Kedua di Antara Kita   Memangnya ada, Menyatakan Cinta padamu?

    “Kenapa aku ada di sini? Bukannya semalam ada di luar?” gumamnya lalu menggaruk rambutnya dengan pelan.Ia kemudian menoleh pada ponselnya. Ada panggilan dari suaminya. Ia hanya menatapnya sampai panggilan itu selesai.“Nggak penting banget angkat telepon kamu, Mas.” Ia lantas beranjak dari tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi.Lima belas menit kemudian Ayuni menyelesaikan mandinya. Andreas kembali menghubungi sang istri. Ia menghela napas kasar dan mengambil ponselnya.“Seratus panggilan tak terjawab?” Ayuni geleng-geleng. Ia lantas kembali melangkah dan mengenakan pakaian blouse berwarna hijau tosca dan celana jeans navy.“Sayang. Kenapa panggilan aku sedari tadi tidak kamu terima? Kamu di mana, Ayuni?” Andreas memelas menanyakan keberadaan istrinya itu.“Aku di tempat tinggalku. Dan jangan harap kalau aku akan memberi tahu di mana aku tinggal!” ucapnya sarkas.“Sayang. Gita sudah tidak ada di rumah kita. Please, pulanglah. Kamu mau aku jemput, heum? Kita bisa ketemuan di mana sa

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Istri Kedua di Antara Kita   Mending sama Kamu

    Ucapan Shakira membuat Ryan terdiam dan hanya bisa menelan saliva dengan pelan. Ia lalu mengulas senyum sembari mengusapi sisian wajah anaknya itu.Sementara Ayuni tengah menyendok nasi goreng dengan canggung melihat kedekatan ayah dan anak itu. Ia lalu menghela napasnya dengan panjang dan kembali tersenyum melihat kedua orang yang sudah menghiburnya di sana.“Tante cepat sembuh, yaa. Biar kita bisa jalan-jalan bareng lagi,” kata Shakira sembari mengusap lembut rambut panjang Ayuni.Perempuan itu kemudian menganggukkan kepalanya. “Memangnya Shakira pengen jalan-jalan ke mana?” tanyanya kemudian.“Eum … ke mana aja boleh. Yang penting sama Papa dan Tante, hehe. Tante Ayuni tinggal sendiri di sini?”Ayuni menoleh kepada Ryan yang tengah menggaruk alisnya karena malu pada Ayuni sebab anaknya yang banyak bertanya sedari tadi. Seolah tengah meniterogasi Ayuni.“I—iya. Tante tinggal sendiri di sini, Sayang,” ucap Ayuni gugup seraya menatap Shakira yang sedari tadi bertanya tentang dirinya.

  • Istri Kedua di Antara Kita   Pelanginya sudah Hadir

    ‘Argghhhh!!’Andreas memekik sangat hebat di ujung jalan yang saat itu tampak sepi. Napasnya memburu dengan hebatnya. Dadanya naik turun dengan tangan mengepal dengan erat.Ia lalu menundukkan kepalanya setelah melepaskan semua rasa kesal dalam dirinya. Terduduk lemas di pinggiran mobilnya dan menundukkan kepalanya lagi.“Kamu di mana, Ayuni? Kenapa sulit sekali aku mencari keberadaan kamu,” ucapnya dengan lirih.“Aku sudah capek, Ayuni. Capek!” Andreas mengatur napasnya kemudian masuk kembali ke dalam mobil. Kini, ia menundukan kepalanya di atas setir mobilnya.Menelan saliva dengan pelan lalu menoleh pada ponsel yang berdering sejak tadi. Ia hanya melihat nama kontak yang tertera di sana. Bila bukan Ayuni yang menghubunginya, tidak akan pernah ia terima dari siapa pun.“Seharusnya kamu bisa menerima dulu, Ayuni. Kita bicarakan ini baik-baik. Hubungan kita tidak akan seperti ini bila kamu dapat memahami kondisi kita.”Andreas seolah menyalahkan Ayuni yang terlalu menurutkan egonya. P

  • Istri Kedua di Antara Kita   Siapa Ayuni sebenarnya?

    Setengah jam kemudian, Ryan masuk sembari membawa satu piring nasi hangat, ayam kecap dan sup daging yang dia buat.Ayuni mengulas senyumnya kepada Ryan. “Selain jadi dokter pribadi, jadi pelayan juga kamu, heum? Double dong, bayarannya?”Ryan terkekeh pelan. “Bayarannya kamu sehat aja udah bayaran paling mahal,” ucapnya lalu menyuapi nasi kepada Ayuni.Perempuan itu lantas menatap Ryan yang begitu tulus merawatnya. “Ryan?” panggilanya kemudian.“Heum? Mau lagi?”“Entar dulu. Masih ada di mulut.”“Oh. Kirain udah pengen makan lagi. Tanya bayaran lagi?”Ayuni terkekeh pelan. “Ryan. Kamu tahu kan, kenapa aku ingin berpisah dengan Andreas?”Ryan mengangguk. “Karena ada Gita.”Ayuni lalu tersenyum lagi. “Aku juga tidak bisa menjadi mama untuk Shakira kalau kamu menempatkan dua hati di hati kamu. Sekarang aku mau tanya sama kamu. Menjadikan aku istri kamu karena Shakira, atau karena kamu cinta?"Ryan terdiam sesaat. Hanya menatap Ayuni yang tengah menunggu jawaban darinya. Ia lalu mengambi

  • Istri Kedua di Antara Kita   Aku nggak Peduli

    Andreas lantas menjambak rambutnya. Terlambat datang ke rumah sakit karena Ayuni sudah pulang dari sana.“Kondisinya bagaimana, Dok?” tanya Andreas lagi.“Sebenarnya kondisinya masih belum stabil. Tapi, Bu Ayuni memaksa untuk pulang saja. Kami sudah memintanya agar jangan melakukan bunuh diri lagi. Dan dia berjanji tidak akan melakukannya.” Dokter Firman menjelaskan kepada Andreas mengenai kondisi Ayuni.Andreas kemudian mengusap wajahnya dengan kasar. “Sama siapa, Ayuni perginya?”“Dengan temannya, Pak. Saya lupa namanya siapa. Sama suaminya juga yang mengantar Bu Ayuni ke sana.”“Apa mungkin Dhita?” gumamnya kemudian berlari ke tempat parkir untuk mengejar Ayuni. Sembari menghubungi Dhita, berharap perempuan itu menerima panggilan darinya.“Angkat, Dhita.” Andreas semakin geram. Ia lantas menaikan kecepatannya. Padahal dia sendiri tidak tahu ke mana Ayuni pergi. Tidak mungkin bila kembali ke rumah mereka.“Ada apa?” Dhita akhirnya menerima panggilan tersebut.“Kamu, yang mengantar p

  • Istri Kedua di Antara Kita   Sudah Pulang

    Di kediaman istri kedua ….Tak dapat terhitung berapa kali Andreas menggerayangi tubuh Gita. Ia yang tengah kalap akan emosi, sakit hati, takut kehilangan Ayuni membuatnya tak karuan.“Mas! Aku sudah tidak sanggup lagi. Kapan kamu mengakhiri semuanya?” Gita—yang tengah berada di bawah kungkungan Andreas meminta lelaki itu mengakhiri pergulatan mematikan itu.“Masih lama. Aku masih menginginkan ini,” kata Andreas berucap dengan suara penuh amarah.Gita hanya pasrah. Apa yang dilakukan Andreas kepadanya kini ia anggap bila lelaki itu sangat menikmati permainannya. Tak peduli bila tubuhnya akan remuk setelah ini.Tiga jam berlalu ….Andreas melajukan temponya dengan cukup kencang. Akan menaruh benih itu untuk kesekian kalinya. Tak dapat dihitung berapa kali ia mengeluarkan peluh itu.Ia segera beranjak dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi. Tidak ada ucapan terima kasih atau sekadar mengecup kening Gita setelah memberikan pelayanan kepadanya.“Issh! Memangnya pada Ayuni juga b

  • Istri Kedua di Antara Kita   Percobaan Bunuh Diri

    “Kamu mau mati, huh?” pekik Fery begitu marah kala mendengar ucapan dari Andreas.Pria itu menghela napasnya. “Pa. Lebih baik tidak punya keturunan selamanya daripada harus berpisah dengan Ayuni. Dia ingin berpisah deng—““Papa nggak peduli!” pekiknya lagi. “Lebih baik kamu pisah dengan Ayuni daripada tidak memiliki keturunan!”“Lho, lho. Kamu ini gimana sih, Andreas? Kalau kamu ingin pisah dengan Gita, kamu mau punya anak sama siapa? Ayuni sudah tidak bisa memberi kamu anak.” Dewi juga ikut marah kala mendengar Andreas ingin mengakhiri pernikahan keduanya itu.“Aku nggak peduli, Ma, Pa. Pokoknya aku mau pisah dengan Gita!” ucapnya kemudian berbalik badan.“Andreas! Berani menceraikan Gita, itu artinya kamu sudah siap kehilangan Ayuni selamanya!” ancam Fery kemudian.Andreas memejamkan matanya sekejap kemudian berbalik badan lagi. “Apa sih, yang kalian sembunyikan dari aku? Kenapa harus aku yang jadi korbannya? Selama delapan tahun aku menikah dengan Ayuni, hubungan kami baik-baik saj

  • Istri Kedua di Antara Kita   Ingin Cerai dengan Gita

    Ada rasa yang tidak Ayuni mengerti setelah mendengar bila Shakira ingin memiliki mama lagi. Seolah dirinya tidak akan bisa bertemu dengan Ryan lagi bila nanti lelaki itu telah menikah lagi.“Arumi udah pergi setahun lebih. Wajar, kalau kamu mau menikah lagi. Orang tuanya Arumi pasti izinin kamu.”“Iya. Orang tua Arumi sudah mengizinkanku untuk menikah lagi sejak enam bulan yang lalu. Tapi, orang yang ingin kujadikan sebagai ibunya Shakira, masih belum jelas statusnya.”Ayuni lantas menoleh dengan cepat kepada Ryan. “Heuh?” tanyanya dengan pelan.Ryan tersenyum tipis. “Shakira ingin kamu, yang jadi mamanya. Kamu mau, jadi mamanya Shakira?" tanyanya dengan jantung yang hampir lepas dari tempatnya.Bugh!Tanpa aba-aba lagi, Andreas datang dan langsung menghantam wajah Ryan dengan segala kekuatan yang dia miliki.“Udah berkali-kali gue peringati elo, jangan pernah bermimpi akan mendapatkan Ayuni. Karena sampai kapan pun gue nggak akan pernah menceraikan dia. Dan sekarang elo berani ngomon

  • Istri Kedua di Antara Kita   Tidak bisa Lepas dari Arumi

    Ayuni memijat keningnya kemudian menatap Andreas dengan datar. “Kenapa kamu berasumsi seperti itu, huh? Kamu tahu apa soal perasaan? Bahkan kamu sendiri yang telah hilang perasaan. Menikah lagi secara diam-diam, kamu pikir punya perasaan?“Kamu sadar kan, saat kamu dan dia melakukan ijab kabul? Tidak dalam keadaan mabuk, kan? Sebelum menuduhku hanya karena Ryan seorang single parent, sebaiknya introspeksi diri. Bahkan kamu dan Gita sudah tidur bersama, kan?”Ayuni geleng-geleng kepala kemudian pergi meninggalkan Andreas. Banyak kecewa yang dia rasakan di dalam dirinya karena Andreas.“Halo, Pak. Memangnya kalau tidak ada tanda tangan dari tergugat, proses cerainya tidak akan bisa dilakukan?” tanya Ayuni menghubungi Alex.“Sayangnya tidak bisa, Bu. Anda ingin bercerai dengan cara yang sah, kan? Kedua belah pihak harus sepakat untuk berpisah. Kalau hanya satu orang saja yang ingin, hakim tidak bisa mengabulkannya.”Ayuni menghela napas lemas. “Dipalsukan saja bisa kali, Pak.”Alex terke

  • Istri Kedua di Antara Kita   Memangnya ada, Menyatakan Cinta padamu?

    “Kenapa aku ada di sini? Bukannya semalam ada di luar?” gumamnya lalu menggaruk rambutnya dengan pelan.Ia kemudian menoleh pada ponselnya. Ada panggilan dari suaminya. Ia hanya menatapnya sampai panggilan itu selesai.“Nggak penting banget angkat telepon kamu, Mas.” Ia lantas beranjak dari tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi.Lima belas menit kemudian Ayuni menyelesaikan mandinya. Andreas kembali menghubungi sang istri. Ia menghela napas kasar dan mengambil ponselnya.“Seratus panggilan tak terjawab?” Ayuni geleng-geleng. Ia lantas kembali melangkah dan mengenakan pakaian blouse berwarna hijau tosca dan celana jeans navy.“Sayang. Kenapa panggilan aku sedari tadi tidak kamu terima? Kamu di mana, Ayuni?” Andreas memelas menanyakan keberadaan istrinya itu.“Aku di tempat tinggalku. Dan jangan harap kalau aku akan memberi tahu di mana aku tinggal!” ucapnya sarkas.“Sayang. Gita sudah tidak ada di rumah kita. Please, pulanglah. Kamu mau aku jemput, heum? Kita bisa ketemuan di mana sa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status