Beranda / Romansa / Istri Kedua di Antara Kita / Tidak Perlu Berteman Lagi

Share

Tidak Perlu Berteman Lagi

Penulis: Salwa Maulidya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-23 15:03:33

“Saya ingin mengajukan cuti selama lima hari, Dok,” ucap Ryan pada Damian—pemilik rumah sakit tersebut.

“Lama sekali. Mau ke mana, Dok? Mendadak sekali,” tanya Damian terheran-heran mendengar pengajuan cuti Ryan selama lima hari. Sebab tidak biasanya Ryan mengambil cuti selama itu.

“Ya. Ada yang mesti saya lakukan di luar sana. Nanti tugas saya dialihkan pada Dokter Firman.”

Damian menatap Ryan dengan lekat. “Mau ke mana, Dok? Nikah lagi, yaa?”

Ryan terkekeh pelan kemudian menggeleng dengan pelan. “Tidak, Pak. Hanya ingin liburan saja. Menenangkan diri sejenak.”

Damian manggut-manggut. “Beri izin. Saya ACC.”

“Baiklah. Isi form-nya saja, Dok,” ucap Dokter Haris—kepala rumah sakit di sana.

“Terima kasih, Dok. Pak Damian. Kalau begitu, saya pamit. Ada satu pasien yang mesti saya periksa.”

Ryan kemudian keluar dari ruangan pimpinan di sana dan melangkah dengan lebar menuju ruangannya. Hendak mengisi form cuti meski hanya lima hari.

Ia kemudian menghubungi Ayuni—berharap perempuan itu mau
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Kedua di Antara Kita   Diam Berarti Iya

    Hari terakhir di Maldives ….Tampak Shakira tengah asyik bermain di pesisir pantai dengan riangnya. Ia yang sudah merindukan liburan itu akhirnya bisa menikmati waktu liburan dengan riang gembira.“Kamu mau tinggal di apartemen atau kembali ke rumah suamimu?” tanya Ryan kepada Ayuni yang tengah memasukan bajunya ke dalam koper.Ayuni mengendikan bahunya. “Entahlah. Aku bingung, Ryan. Seperti sudah tidak punya arah dan tujuan. Aku belum bisa menerima kehadiran Gita. Rasanya aneh saja kalau aku tinggal bersama dengan maduku.”Ryan menyunggingkan senyum tipis. “Aku ngerti perasaan kamu, Ayuni. Sebaiknya kamu tinggal di apartemen saja kalau memang Gita masih ada di rumah kalian.”Ayuni mengangguk kemudian mengulas senyumnya. “Iya. Kalian boleh main kapan pun ke sana. Kalau Shakira lagi kangen sama aku. Shakira anak yang baik dan periang. Mungkin karena aku memang menyukai anak kecil, merasa nyaman aja main sama Shakira.”Ryan kembali mengulas senyumnya. “Aku ingin berteman denganmu dan ti

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Istri Kedua di Antara Kita   Di Depan Apartemen Kamu

    “Kamu yang udah milih untuk nikah secara diam-diam. Dan sekarang kamu juga yang kayak orang gila,” sengal Malik—pria yang memberi tahu tentang pernikahan Andreas dan Gita.Andreas kemudian menghela napas kasar. “Kamu kan, yang udah kasih tahu dia soal itu? Kenapa sih, harus dikasih tahu?”“Dia nanya. Yaa aku jawab. Batin istri itu kuat, Andreas. Mau kamu sembunyikan sekuat tenaga pun dia pasti tahu kebenarannya. Ya udah, mending sekalian aja aku kasih tahu.”Andreas berdecak pelan lalu menuangkan beer kembali ke dalam gelasnya. Dan meneguknya dalam satu tegukan.“Aku nggak mau pisah sama Ayuni. Aku nggak berniat punya dua istri. Itu semua hanya perintah dari Mama dan Papa aja.”“Karena mereka cuma punya kamu doang, Andreas. Mereka butuh keturunan dari kamu. Ayuni kenapa sih, nggak bisa punya anak?”Andreas menghela napas kasar. “Rahimnya luka. Tuba falopinya tersumbat. Nggak bisa hamil dengan normal. Kalau hamil, akan membahayakan kondisinya.”Malik menganga mendengarnya. “Cukup berba

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Istri Kedua di Antara Kita   Minta Mama Baru

    “Masuk,” titahnya kemudian. Meski sebenarnya dia masih sangat terkejut Ryan ada di depan apartemennya secara mendadak.Ayuni menoleh ke kanan dan ke kiri sekitarnya lalu menutup pintu itu menghampiri Ryan yang tengah berdiri di ruang tengah.“Kok gelap?” tanya Ryan kemudian.“Belum dinyalakan. Aku baru bangun dan langsung lari keluar waktu kamu bilang ada di depan,” ucapnya lalu segera mencari saklar lampu.Prang!“Aww!” Ayuni menyenggol gelas di atas meja dan pecahan itu mengenai kakinya.Ryan lantas mencari saklar lampu di sana dan menyalakannya. “Astaga, Ayuni.” Ia segera menggendong tubuh perempuan itu membawanya ke atas sofa. “Sorry, yaa. Malah jadi luka gini.”“Nggak apa-apa. Cuma luka sedikit.”“Robek, Ayuni. Ada P3K?”Ayuni mengangguk canggung. “Ada. Di laci paling bawah di sana.” Ayuni menunjuk laci dekat televisi.Ryan kemudian mengambilnya dan membawa untuk mengobati luka di kaki Ayuni. “Luka pecahan gelas seperti ini jangan diabaikan. Bisa infeksi. Harusnya sih dijahit.”“

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Istri Kedua di Antara Kita   Memangnya ada, Menyatakan Cinta padamu?

    “Kenapa aku ada di sini? Bukannya semalam ada di luar?” gumamnya lalu menggaruk rambutnya dengan pelan.Ia kemudian menoleh pada ponselnya. Ada panggilan dari suaminya. Ia hanya menatapnya sampai panggilan itu selesai.“Nggak penting banget angkat telepon kamu, Mas.” Ia lantas beranjak dari tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi.Lima belas menit kemudian Ayuni menyelesaikan mandinya. Andreas kembali menghubungi sang istri. Ia menghela napas kasar dan mengambil ponselnya.“Seratus panggilan tak terjawab?” Ayuni geleng-geleng. Ia lantas kembali melangkah dan mengenakan pakaian blouse berwarna hijau tosca dan celana jeans navy.“Sayang. Kenapa panggilan aku sedari tadi tidak kamu terima? Kamu di mana, Ayuni?” Andreas memelas menanyakan keberadaan istrinya itu.“Aku di tempat tinggalku. Dan jangan harap kalau aku akan memberi tahu di mana aku tinggal!” ucapnya sarkas.“Sayang. Gita sudah tidak ada di rumah kita. Please, pulanglah. Kamu mau aku jemput, heum? Kita bisa ketemuan di mana sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Istri Kedua di Antara Kita   Tidak bisa Lepas dari Arumi

    Ayuni memijat keningnya kemudian menatap Andreas dengan datar. “Kenapa kamu berasumsi seperti itu, huh? Kamu tahu apa soal perasaan? Bahkan kamu sendiri yang telah hilang perasaan. Menikah lagi secara diam-diam, kamu pikir punya perasaan?“Kamu sadar kan, saat kamu dan dia melakukan ijab kabul? Tidak dalam keadaan mabuk, kan? Sebelum menuduhku hanya karena Ryan seorang single parent, sebaiknya introspeksi diri. Bahkan kamu dan Gita sudah tidur bersama, kan?”Ayuni geleng-geleng kepala kemudian pergi meninggalkan Andreas. Banyak kecewa yang dia rasakan di dalam dirinya karena Andreas.“Halo, Pak. Memangnya kalau tidak ada tanda tangan dari tergugat, proses cerainya tidak akan bisa dilakukan?” tanya Ayuni menghubungi Alex.“Sayangnya tidak bisa, Bu. Anda ingin bercerai dengan cara yang sah, kan? Kedua belah pihak harus sepakat untuk berpisah. Kalau hanya satu orang saja yang ingin, hakim tidak bisa mengabulkannya.”Ayuni menghela napas lemas. “Dipalsukan saja bisa kali, Pak.”Alex terke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Istri Kedua di Antara Kita   Ingin Cerai dengan Gita

    Ada rasa yang tidak Ayuni mengerti setelah mendengar bila Shakira ingin memiliki mama lagi. Seolah dirinya tidak akan bisa bertemu dengan Ryan lagi bila nanti lelaki itu telah menikah lagi.“Arumi udah pergi setahun lebih. Wajar, kalau kamu mau menikah lagi. Orang tuanya Arumi pasti izinin kamu.”“Iya. Orang tua Arumi sudah mengizinkanku untuk menikah lagi sejak enam bulan yang lalu. Tapi, orang yang ingin kujadikan sebagai ibunya Shakira, masih belum jelas statusnya.”Ayuni lantas menoleh dengan cepat kepada Ryan. “Heuh?” tanyanya dengan pelan.Ryan tersenyum tipis. “Shakira ingin kamu, yang jadi mamanya. Kamu mau, jadi mamanya Shakira?" tanyanya dengan jantung yang hampir lepas dari tempatnya.Bugh!Tanpa aba-aba lagi, Andreas datang dan langsung menghantam wajah Ryan dengan segala kekuatan yang dia miliki.“Udah berkali-kali gue peringati elo, jangan pernah bermimpi akan mendapatkan Ayuni. Karena sampai kapan pun gue nggak akan pernah menceraikan dia. Dan sekarang elo berani ngomon

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Istri Kedua di Antara Kita   Percobaan Bunuh Diri

    “Kamu mau mati, huh?” pekik Fery begitu marah kala mendengar ucapan dari Andreas.Pria itu menghela napasnya. “Pa. Lebih baik tidak punya keturunan selamanya daripada harus berpisah dengan Ayuni. Dia ingin berpisah deng—““Papa nggak peduli!” pekiknya lagi. “Lebih baik kamu pisah dengan Ayuni daripada tidak memiliki keturunan!”“Lho, lho. Kamu ini gimana sih, Andreas? Kalau kamu ingin pisah dengan Gita, kamu mau punya anak sama siapa? Ayuni sudah tidak bisa memberi kamu anak.” Dewi juga ikut marah kala mendengar Andreas ingin mengakhiri pernikahan keduanya itu.“Aku nggak peduli, Ma, Pa. Pokoknya aku mau pisah dengan Gita!” ucapnya kemudian berbalik badan.“Andreas! Berani menceraikan Gita, itu artinya kamu sudah siap kehilangan Ayuni selamanya!” ancam Fery kemudian.Andreas memejamkan matanya sekejap kemudian berbalik badan lagi. “Apa sih, yang kalian sembunyikan dari aku? Kenapa harus aku yang jadi korbannya? Selama delapan tahun aku menikah dengan Ayuni, hubungan kami baik-baik saj

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Istri Kedua di Antara Kita   Sudah Pulang

    Di kediaman istri kedua ….Tak dapat terhitung berapa kali Andreas menggerayangi tubuh Gita. Ia yang tengah kalap akan emosi, sakit hati, takut kehilangan Ayuni membuatnya tak karuan.“Mas! Aku sudah tidak sanggup lagi. Kapan kamu mengakhiri semuanya?” Gita—yang tengah berada di bawah kungkungan Andreas meminta lelaki itu mengakhiri pergulatan mematikan itu.“Masih lama. Aku masih menginginkan ini,” kata Andreas berucap dengan suara penuh amarah.Gita hanya pasrah. Apa yang dilakukan Andreas kepadanya kini ia anggap bila lelaki itu sangat menikmati permainannya. Tak peduli bila tubuhnya akan remuk setelah ini.Tiga jam berlalu ….Andreas melajukan temponya dengan cukup kencang. Akan menaruh benih itu untuk kesekian kalinya. Tak dapat dihitung berapa kali ia mengeluarkan peluh itu.Ia segera beranjak dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi. Tidak ada ucapan terima kasih atau sekadar mengecup kening Gita setelah memberikan pelayanan kepadanya.“Issh! Memangnya pada Ayuni juga b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25

Bab terbaru

  • Istri Kedua di Antara Kita   Tamat!

    “Happy birthday, Sayang.” Ryan memakaikan kalung di leher Ayuni yang tengah melipat baju milik Melvin.Ia terkejut karena Ryan datang dengan tiba-tiba kemudian memberinya sebuah kalung di lehernya. “Mas!” Ayuni kemudian membalikan tubuhnya yang kini berhadapan dengan sang suami.“Selamat ulang tahun ya, Sayang. Di usia yang ketiga puluh tahun ini, kamu diberi hadiah yang luar biasa. Hadirnya Melvin di hidup kita, menjadi pelengkap sempurnanya rumah tangga kita. Menjadikan kita orang tua yang sempurna, dan menjadikan Shakira sebagai kakak.”Ryan lalu mengecup kening perempuan itu dan memeluknya. Senyum bahagia terukir di bibir perempuan itu. Bagaimana tidak, di malam ulang tahunnya itu ia diberi kejutan yang cukup membuatnya bahagia luar biasa.“Terima kasih, Mas. Terima kasih sudah menjadi pelengkap hidup aku. Terima kasih sudah menjaga aku sampai kita bisa melewati semuanya.”Ayuni kemudian mencium punggung tangan Ryan dan menatapnya lagi dengan senyum di bibir perempuan itu. “Ucapka

  • Istri Kedua di Antara Kita   Welcome, Baby Boy!

    Anggota keluarga Ayuni dan juga Ryan tengah menyambut cucu kedua mereka. Usia kandungan Ayuni sudah memasuki tujuh bulan. Karena kondisi rahim Ayuni yang semakin parah, Dokter Mia memutuskan untuk melalukan operasi Caesar di hari ini.Ya. Ayuni harus melahirkan bayi secara premature. Sebab kondisi Ayuni yang sudah tidak tahan lagi menahan sakit itu. Ryan pun menyetujui hal itu. Daripada Ayuni mengalami hal yang tak diinginkan, sebaiknya bayi mungil itu segera dikeluarkan.Di ruang operasi. Yang mengambil alih bedah perut Ayuni adalah Dokter Firman ditemani oleh Dokter Mia. Sementara Ryan hanya menginteruksi apa saja yang mesti dilakukan.“Kamu masih kuat, Sayang? Sabar, yaa. Sebentar lagi bayinya akan keluar. Setelah itu, kamu tidak akan mengalami sakit luar biasa itu,” bisik Ryan yang terus mengajak Ayuni bicara. Jangan sampai perempuan itu tertidur dalam keadaan lemas seperti itu.Ayuni menggenggam tangan Ryan dengan erat. Tak bisa bicara karena kondisinya yang sudah tak karuan. Ker

  • Istri Kedua di Antara Kita   Adik untuk Shakira

    Dua bulan kemudian.Ayuni terbangun karena mendengar suara percikan air di dalam kamar mandi juga Ryan yang tidak ada di kamar.“Baru jam enam dia udah mandi jam segini? Mau ke mana emang dia?” gumamnya kemudian beranjak dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi.“Mas. Kamu lagi apa?” tanya Ayuni menghampiri Ryan yang tengah berdiri di depan wastafel.“Mau gosok gigi,” jawabnya singkat.Ayuni mengerutkan keningnya. “Gosok gigi? Kamu ada kerjaan di jam tujuh apa gimana? Ini baru jam enam, Mas. Tumben banget jam segini udah ada di kamar mandi. Biasanya jug—”Ayuni memegang perutnya karena nyeri. “Ssstth!” lirihnya sembari memegang perutnya.Ryan menoleh kemudian segera berkumur. “Kembali ke kamar, Sayang.” Ryan menuntun Ayuni lalu mendudukan perempuan itu di tepi tempat tidur.“Perut aku sakit, Mas. Nyeri.”Ryan menganggukkan kepalanya. Ia lalu merebahkan tubuh sang istri dan mengambil stetoskop di dalam laci. Hendak memeriksa kondisi Ayuni yang tiba-tiba saja nyeri.“Aku tadi ha

  • Istri Kedua di Antara Kita   Menuntaskan Hasrat

    Ryan hanya menggaruk pelipisnya mendengar pertanyaan Ayuni yang berhasil membuat bulu kuduknya merinding. Bukan Ayuni yang tegang, Ryan lah yang tegang kala mendengarnya.Ayuni melihat tingkah laku Ryan hanya tertawa kemudian geleng-geleng. “Mas bojo memang sangat alim. Digoda seperti itu saja langsung panas dingin. Padahal memang benar, kalau sudah main pasti akan panas.”Ryan menghela napas pelan. “Kamu jangan macam-macam. Minta berapa ronde kayak yang iya. Sekali main langsung tidur, aku pukul bokong kamu.”Ayuni lantas tertawa. “Oh, yaa? Memangnya kamu berani, pukul aku? Mau aku laporin ke Komnas HAM?”“Nggak ada hubungannya, Sayang. Kalau kamu mau laporin aku ke Komnas HAM hanya karena memukul bokong, setiap kita main juga aku sering mukul. Harus ada bukti juga dan memangnya kamu mau kasih bukti saat kita lagi main?”Ayuni kalah telak. Ia kemudian mengibaskan tangannya karena tidak bisa menjawab pertanyaan dari sang suami.Ryan yang melihatnya hanya terkekeh lalu geleng-geleng. S

  • Istri Kedua di Antara Kita   Mau Main Berapa Ronde

    Tiga bulan setelah Ayuni mengalami koma selama satu tahun. Kondisinya sudah dibilang membaik setelah beberapa kali melakukan perawatan dengan sangat telaten dan Ayuni pun selalu menuruti perintah dari sang suami.“Mama. Kemarin aku ketemu sama Kak Cakra. Itu pun nggak sengaja ketemu.” Shakira menghampiri sang mama yang tengah merapikan bajunya di dalam kamar.“Oh, ya? Terus, dia ngomong apa aja ke kamu? Sudah lama sekali sepertinya kalian tidak bertemu.”Shakira mengangguk. “Iya. Dia nanya kabar Mama. Dia senang karena Mama udah sembuh. Tadinya mau aku ajak ke rumah buat ketemu Mama. Tapi, katanya dia lagi ada urusan. Mau ketemu sama kakeknya.”Ayuni manggut-manggut dengan pelan. “Ya sudah biarkan saja. Yang penting Cakra masih ingat sama kamu. Lagian kalian ini pada kecil. Belum waktunya untuk saling dekat. Biar saja dulu masing-masing. Kamu menikmati masa kecil kamu dan Cakra fokus sama pendidikannya.”Ayuni mengusapi rambut Shakira dengan lembut seraya menasihatinya agar anaknya pa

  • Istri Kedua di Antara Kita   Bakal jadi Pikun

    Satu minggu setelah Ayuni sadarkan diri, ia akhirnya sudah bisa pulang dan dirawat di rumah saja. Ayuni sudah jenuh dan bosan bila harus dirawat di rumah sakit. Sudah terlalu lama bahkan satu tahun lebih dia ada di sana.“Apa yang masih kamu rasa sakit, Sayang?” tanya Ryan setelah membawa Ayuni duduk di tempat tidur.“Ini.” Ayuni menunjuk kepalanya. “Terus ini.” Kemudian menunjuk kening, pipi hingga bibir. “Dan terakhir ini.”Ryan lantas geleng-geleng. “Baru juga sembuh udah mikir yang jorok. Nanti kita bulan madu lagi.”Ayuni menghela napas kasar. “Aku masih harus menunggu dua tahun lagi buat punya anak, Mas. Jadi, nggak usah ada bulan madu lagi.”Ryan kemudian memberikan secarik kertas hasil pemeriksaan terakhir kondisi rahim Ayuni. “Kamu sudah bisa hamil, Sayang.”Ayuni menganga kemudian menutup mulutnya. “Beneran, Mas? I—ini, ini nggak bohong, kan?”Ryan terkekeh pelan. “Nggak dong, Sayang. Rahim kamu sudah siap menampung bayi meski harus tetap dijaga dan dirawat sampai sembilan b

  • Istri Kedua di Antara Kita   Yang Terbaik Belum Cukup

    Sudah satu tahun berlalu. Ayuni masih enggan untuk membuka matanya. Masih betah tidur dengan alat bantu medis yang mengelilingi tubuhnya.“Ayuni sudah melewati masa pengobatannya, Ryan. Dan dia masih belum ingin membuka matanya. Ayuni pasti kesiksa karena alat-alat ini.”Biru menghampiri Ryan yang tengah memeriksa kondisi Ayuni. Ia lalu menoleh dan melepas stetoskop di telinganya.“Jantungnya masih berdetak normal, Biru. Aku sudah melepas beberapa alat yang ada di tubuh Ayuni. Dia hanya masih lemas saja. Belum bisa buka matanya.” Ryan menatap wajah Ayuni dengan wajah sendunya.Biru kemudian mengusapi bahu lelaki itu. “Kalau dia udah nggak kuat, jangan dipaksa. Kasihan Ayuni. Harus kesiksa karena alat-alat ini.”Ryan menelan salivanya. “Aku tidak ingin kehilangan untuk kedua kalinya, Biru. Ayuni sudah jadi yang terakhir untukku. Aku akan usahakan untuk menyembuhkan dia apa pun akan aku lakukan.”Biru menganggukkan kepalanya kemudian menolehkan matanya kepada Ayuni. Mulutnya menganga se

  • Istri Kedua di Antara Kita   Get Well Soon, Calon Mama Mertua

    Delapan bulan kemudian.“Happy anniversary, Sayang. Hari ini adalah hari pernikahan kita ke satu tahun. Aku punya hadiah buat kamu.”Ryan mengusapi pucuk kepala Ayuni dengan lembut sembari menyimpan hadiah di atas nakas berupa kotak musik sebagai hadiah satu tahun pernikahan mereka. Dan Ayuni masih terbaring di atas bangsal, di ruang ICU.“Aku ada sedikit cerita. Shakira dan Cakra harus berpisah karena Cakra sudah masuk SMP. Dia sering ke sini jengukin kamu, nemenin Shakira ngobrol dan dia sedikit terhibur karena ada Cakra. Tapi, sekarang Cakra udah menghilang. Dia masih belum ingin memberi tahu di mana dia sekolah. Kasihan Shakira, harus LDR dulu sama Cakra.”Ryan kemudian terkekeh pelan seraya mengusap air matanya. Ia yang selalu bercerita semua kejadian yang dia lewati selama Ayuni koma. Agar Ayuni tahu, apa saja yang dia lewati selama delapan bulan itu.Tok tok tok!Ryan menoleh ke arah pintu. Andreas tengah berdiri di sana dan akhirnya ia harus bangun dari duduknya menghampiri le

  • Istri Kedua di Antara Kita   I Miss You So Much

    Dua belas tahun yang lalu ….“Ayuni?”Perempuan yang tengah makan choki-choki itu kemudian menoleh. “Ryan? Lagi ngapain di sini?” tanyanya sembari menyodorkan choki-choki itu kepada Ryan.“Makasih. Kamu sendiri lagi ngapain di sini?” tanyanya kemudian duduk di samping perempuan itu.“Lagi bete sama dosen kampret satu itu. Cuma salah satu doang, tetep aja dihukum. Killer-nya minta ampun memang.”Ryan terkekeh pelan. “Daripada bete begitu, mending ikut aku, yuk! Aku nemu tempat bagus banget. Mau lihat?”“Di mana?”“Dekat panti. Ada danau buatan di sana, tapi bagus banget meski hanya buatan.”“Oh, yaa? Boleh deh! Tapi, memangnya kamu nggak ada jam kuliah?”Ryan menggeleng pelan. “Nggak ada. Dosennya lagi rapat. Mata kuliah terakhir juga. Setelah itu nggak ada lagi.”“Oh! Ayolah kalau begitu.” Ayuni kemudian menerbitkan cengiran kepada lelaki itu.Keduanya pergi dari kampus menuju danau buatan yang disebutkan Ryan tadi. Mengenakan sepeda milik lelaki itu yang sering ia pakai untuk pergi k

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status