Share

Bab 6

Author: Risma123
last update Last Updated: 2025-02-18 12:04:27

Candra terkejut dengan kedatangan seorang wanita cantik di rumahnya itu. Padahal jelas-jelas selama ini, setelah dia menikah dengan Vania, dia tidak pernah merasakan lagi getaran cinta selain saat bersama istrinya. Tapi bisa-bisanya di pertemuan pertamanya dengan wanita ini, hati Candra dibuat bergetar dan jatuh cinta pada pandangan pertama. 

Candra tahu ini salah. Dia sadar kalau seharusnya tidak ada perasaan semacam ini setelah dia menikah dan punya anak dari Vania. Vania istri yang baik, Candra pun sangat mencintai dia. Tapi di sisi lain, Candra juga seorang pria. Dia kaya, dia punya segalanya, dan dia juga ingin merasakan cinta lain yang mungkin bisa lebih memuaskan hasratnya.

Pikiran Candra masih melayang, menatap gadis cantik yang menanyakan tentang istrinya itu. Siapa yang mengira jika wanita cantik yang membuat Candra jatuh cinta pandangan pertama adalah Irma, sahabat istrinya yang selama ini memanfaatkan uang Vania. 

"Kalau Irma suka uang, bukankah mudah untuk membuat dia tertarik padaku? Harusnya aku bisa menaklukkan dia dengan harta kekayaan yang saat ini aku miliki," batin Candra. 

Candra masih melamun, dan otaknya seperti berhenti di titik ini. Titik di mana Irma sengaja memamerkan tubuhnya yang seksi di hadapan Candra. Candra bisa merasakan aliran darahnya mengalir, membayangkan tubuh seksi itu berada di ranjang yang sama dengannya. Padahal dia bukan pria bajingan, tapi dia tidak bisa melawan ketertarikan dalam dirinya pada teman istrinya ini. 

"Mas, kenapa? Kok bengong?" tanya Irma yang membuat Candra kaget mendengarnya. 

"Tidak, tidak apa-apa. Masuklah. Vania ada di dalam. Aku panggil dia sebentar!" ucap Candra, walau sebenarnya enggan berpisah dari gadis cantik di hadapannya itu. 

Candra pun memanggil istrinya yang ada di kamar anak-anak. Melihat wajah cantik Vania yang selama ini setia dan patuh padanya, Candra merasa berdosa punya perasaan suka semacam ini pada wanita lain. 

"Tidak boleh, aku tidak boleh mengecewakan Vania. Bagaimanapun Vania sudah melakukan banyak hal untukku. Dia mencintaiku dengan sepenuh hati. Dia juga mengorbankan nyawanya saat melahirkan dua anak perempuanku, dan dirawat di rumah sakit hampir satu bulan lebih," batin Candra terus merasa bersalah menatap wajah istrinya. 

Pikiran Candra berkecamuk. Akan lebih baik jika dia tidak lagi bertemu dengan Irma. Wanita itu terlalu mendekati tipe wanita yang Candra sukai secara fisik. Kalau terus dekat dengan Irma, Candra takut dia khilaf. 

Setelah itu Candra pun mendekati Vania untuk memberitahukan tentang kedatangan Irma ke rumah itu. Terlihat istrinya langsung antusias, dan mencari keberadaan Irma yang ada di ruang tamu. Candra pun berjalan masuk ke dalam kamarnya yang ada di lantai dua. Dia berusaha untuk mengendalikan diri dari hasrat tidak pantas yang melintas di pikirannya terhadap teman istrinya itu. 

Keesokan harinya, Candra bangun pagi. Dia melihat Vania masih tidur di sampingnya dengan wajah cantik alami tanpa riasan. Melihat Vania saat itu, Candra pun kembali mengingat masa lalu tentang hubungan mereka di masa dia masih jadi bos Vania.

Siapa yang mengira jika pria dingin, arogan, dan tidak pernah jatuh cinta seperti Candra bisa menyukai Vania sampai ngebet untuk menikahinya. Yang tidak bisa dia lupakan adalah saat itu Vania adalah pacar kakaknya, Galang Adiputra. Candra menyukainya, dan Vania juga menyukai Candra. Akhirnya tanpa mengabari kakaknya yang bekerja di luar negeri, Candra dan Vania menikah. 

Galang tahu kabar tentang pernikahan Candra dan pacarnya. Dia pun memutuskan untuk tinggal di luar negeri dan tidak pernah kembali. Sesekali dia menghubungi Candra, menanyakan tentang kabar Vania darinya. Sebenarnya kadang Candra muak dengan sikap kakaknya yang masih perduli pada mantan pacarnya, yang kini sudah jadi istrinya itu. Bahkan setelah Candra punya dua anak dari Vania pun, Galang tak pernah berhenti menanyakan tentang Vania darinya.  

Vania sendiri, setelah memutuskan menikahi Candra, dia sudah lama melupakan kisah cintanya dengan Galang. Vania benar-benar jatuh cinta pada Candra, dan dia melakukan segala cara untuk menjadi istri yang baik di mata Candra. Itu juga yang mungkin mencegah Candra dari kekhilafan agar tetap setia padanya selama ini. Tapi untuk Irma, Candra sendiri tidak tahu, kenapa bisa-bisanya dia begitu tertarik dengan teman istrinya itu. 

"Mas, kamu sudah bangun?" tanya Vania saat menyadari suaminya memperhatikan dia yang sedang tidur. 

"Kamu sudah bangun, sayang?" bisik Candra sambil menempelkan bibirnya di pipi istri kesayangannya itu. 

"Ya, aku baru bangun. Kamu mau berangkat dinas ke luar kota pagi ini kan? Aku siapkan sarapan untukmu ya!" ucap Vania yang bergegas bangun dari tempat tidur. 

Tapi Candra menarik tangannya agar kembali tidur di tempat tidur sambil memeluknya. Dia menahan Vania pergi dari sisinya. 

"Mana bisa aku biarkan istriku pergi sebelum aku mencicipi tubuhnya. Aku akan pergi ke luar kota. Aku mungkin akan pulang satu atau dua Minggu, dan tidak punya kesempatan untuk bercinta dengan istriku. Sebelum aku pergi, aku harus melampiaskan nafsuku dulu sebelum nantinya harus berpuasa beberapa Minggu di luar kota," batin Candra sambil tersenyum kecil menatap Vania. 

"Mau kemana? Jangan pergi kemana-mana! Aku butuh kamu!" bisik Candra sambil melingkarkan tangannya di pinggang Vania. 

"Vania, aku mau...."

Saat itu Vania tak bicara. Dia tentu saja paham, apa yang Candra mau. Dia membiarkan suaminya membuka bajunya, dan melakukan hal yang dia inginkan dari tubuhnya hingga Candra puas. 

Entah berapa lama Candra bercinta pagi itu dengan istrinya. Kalau sudah melakukan hubungan intim seperti ini dengan Vania, rasanya Candra tidak ingin berhenti, dan tak ingin berpisah darinya. Candu wangi tubuhnya benar-benar membuat Candra hilang akal dan nyaris gila. Bahkan setelah mereka menikah selama bertahun-tahun, dia tak pernah bosan dengan rasa tubuh istrinya ini. 

Saat sedang menikmati kebersamaan mereka, entah kenapa Candra membayangkan sesuatu yang tidak seharusnya dibayangkan. Candra melihat Vania yang sedang dia tiduri menjadi mirip dengan Irma. Lama kelamaan dia semakin bernafsu menyetubuhinya dengan membayangkan bahwa wanita yang dia setubuhi adalah Irma, teman baik istrinya itu. 

"Mas Candra, sudah, ampun..." 

Saat itu Candra merasa tidak bisa mengendalikan diri. Dia benar-benar membayangkan hal yang seharusnya tidak dia bayangkan pada sosok istrinya. 

"Bagaimana bisa aku menyetubuhi istriku tapi yang kubayangkan adalah sosok Irma, teman istriku. Sialan, aku ini kenapa?" batin Candra bingung. 

Candra pun perlahan melepaskan tubuh Vania setelah selesai dengan nafsu gilanya. Dia mengecup kening Vania dengan penuh rasa bersalah. 

"Maaf, aku tidur denganmu, tapi yang aku bayangkan malah wanita lain," batin Candra. 

Candra lalu pergi ke kamar mandi untuk segera bersiap berangkat ke bandara. Tiket pesawat sudah dipesan oleh asisten pribadinya yang saat ini sudah menunggu di ruang tamu. Asistennya paling tahu, kalau Candra ada acara dinas seperti ini, dia tidak akan melepaskan istrinya sampai dia puas. Baru setelah dia merasa cukup, dia bisa pergi dinas ke luar kota dengan hati tenang tanpa terbebani hal apapun. 

Candra keluar dari kamar mandi, dan menatap Vania berjalan mendekatinya sambil memberikan jas kantor yang sudah dia siapkan untuk suaminya itu. 

"Bodohnya aku! Sudah punya istri cantik, baik, dan penurut seperti Vania, kenapa malah tiba-tiba tertarik dengan gadis binal semacam Irma? Kalau salah satu karyawan laki-lakiku benar-benar pernah tidur dengan Irma, bukankah wanita itu sama saja seperti wanita binal yang jual diri demi uang? Lalu, kapan aku bisa punya kesempatan untuk mencicipinya juga? Setidaknya aku ingin sekali mencicipinya, dan aku harap aku bisa melakukan itu tanpa sepengetahuan istriku," batin Candra yang masih terus memikirkan tentang sahabat istrinya itu. 

Related chapters

  • Istri Kedua Suamiku    Bab 7

    Setelah selesai berpakaian lengkap, Candra pun keluar dari kamar menuju arah ruang tamu. Asisten pribadinya sudah menunggu di sana dengan wajah tampak gelisah. Mungkin dia takut mereka ketinggalan pesawat untuk dinas ke luar kota. Candra pun menatap Vania, dan mencium kening istrinya sebelum dia berangkat. Anak-anak mereka sudah pergi dengan sopir ke sekolah mereka, jadi suasana rumah akan sepi saat Candra berangkat saat itu. Melihat wajah cantik Vania, rasanya berat hati Candra meninggalkan istrinya sendirian di rumah seperti ini. "Aku akan cepat pulang kalau pekerjaanku sudah selesai. Ingat hal yang aku katakan, kamu gak boleh bergaul terlalu dekat dengan Irma. Paham?" ucap Candra sambil mengusap lembut wajah Vania."Memangnya kenapa sih dengan Irma, Mas? Kenapa sepertinya kamu memusuhi Irma sekali?" tanya Vania terlihat keberatan dengan pesan yang Candra katakan padanya itu. "Pokonya nurut aja ya!" ucap Candra yang disambut anggukan kepala dari Vania. Alih-alih minta Vania menja

    Last Updated : 2025-02-18
  • Istri Kedua Suamiku    Bab 8

    Candra terlihat kebingungan sendiri, apa sebenarnya yang ingin dilakukan pada Irma? Jelas-jelas dia punya Vania, istri yang nyaris sempurna dan sangat mencintainya. Bisa-bisanya dia malah cemburu melihat Irma jual diri, dan berniat ingin menafkahinya. Hal itu benar-benar membuat Candra tak habis pikir pada dirinya sendiri. Sesaat Candra masih diam dengan pertanyaan yang ditanyakan Irma padanya saat itu. Apakah sungguh dia ingin Irma jadi simpanannya? Rasanya Candra tidak bisa berpikir saat itu, dan memilih untuk meninggalkan Irma dengan cek yang dia berikan pada gadis itu. "Tunggu!" teriak Irma lagi sambil memeluk tubuh Candra dari belakang. Tentu saja Irma tidak menyia-nyiakan kesempatan baik ini. Kapan lagi dia bisa dapat uang banyak dari seorang pria, bahkan pria itu menjanjikan akan menafkahinya seumur hidup. Walaupun tahu Candra suami sahabatnya, Irma yang buta akan uang dan harta, memilih menutup mata dan mencari cara untuk membuat suami sahabatnya itu terikat padanya. "Mas

    Last Updated : 2025-02-19
  • Istri Kedua Suamiku    Bab 9

    Irma membalas pelukan Vania. Dia memperlihatkan wajah meremehkan di balik punggung Vania saat itu."Ya, bagiku, kamu juga sudah seperti saudara kandungku sendiri. Terima kasih sudah jadi teman baikku selama ini," ucap Irma sambil terus memasang wajah licik sambil memeluk tubuh sahabatnya itu.Vania selalu berusaha untuk menjadi sahabat baik yang bisa membantu Irma sebisa yang dia mampu. Tapi di sisi lain, Irma justru berusaha sekuat tenaga menghancurkan sahabatnya hanya karena rasa iri, dan dengki pada kehidupan Vania yang jauh lebih baik dari kehidupannya.Sejak saat itu, Irma sering bolak-balik ke rumah Vania. Dia sengaja datang dan pergi ke rumah itu untuk mengecek kapan Candra, suami Vania pulang dari perjalanan bisnisnya.Hingga seminggu berlalu, saat Irma sedang main di rumah Vania, mobil mewah Candra datang, dan berhenti tepat di halaman rumah mewah itu. Candra berjalan kelua

    Last Updated : 2025-02-19
  • Istri Kedua Suamiku    Bab 10

    Irma tersenyum senang. Tidak mengira impiannya bisa tidur dengan suami Vania bisa benar-benar terwujud tadi malam. Tubuh gagah dan kuat Candra benar-benar menggagahi tubuhnya. Rasanya Irma terlena dengan hebatnya pria tampan itu saat bergulat di atas ranjang tadi malam. Irma memakai pakaiannya, dan berjalan keluar dari kamar hotel itu. Dia diminta Candra untuk meminum obat pencegah kehamilan, tapi hal yang diminta Candra lakukan tak dilakukan oleh Irma karena kehamilan memang hal yang dia tunggu untuk menjerat Candra agar bisa memiliki hubungan lebih dalam, dengannya. Di sisi lain, terlihat Vania bangun tidur dalam keadaan linglung. Dia menatap di samping tempat tidur, dan mendapati suaminya sudah tidak ada di sana. Dengan cepat Vania bangun untuk mencari keberadaan suaminya. Dia pun berkeliling rumah, namun tak menemukan keberadaan suaminya itu. "Kemana perginya mas Candra pagi-pagi begini?" batin Vania bingung. Saat sedang mencari keberadaan Candra, tiba-tiba ponsel Vania berder

    Last Updated : 2025-02-20
  • Istri Kedua Suamiku    Bab 11

    Vania masih terlihat memperhatikan hal yang dilakukan suami dan sahabatnya itu. Dia pun dengan cepat menghampiri mereka seraya pasang wajah kesal dan marahnya. "Ada apa ini? Apa yang sedang kalian lakukan? Kenapa kalian diam-diam bertemu di belakangku? Ada apa?" tanya Vania dengan ekspresi marahnya. Saat itu terlihat wajah Candra kaget. Dia benar-benar tidak pintar mengelak, dan mencari alasan untuk menghadapi hal semacam ini. Bagaimana dia harus beralasan di depan sang istri perihal hubungannya dengan Irma? Tentu saja dia tidak ingin Vania tahu tentang hubungan terlarang antara dia dan Irma. "Kamu kok di sini, Vania? Ngapain?" tanya Irma yang membuat Vania makin meradang mendengar kata-katanya. "Ngapain? Pertanyaan macam apa itu? Aku datang ke kantor suamiku adalah hal yang wajar karena aku istrinya. Sementara kamu, kamu sahabatku, tapi kamu datang ke kantor suamiku di belakangku. Kamu bertemu berduaan dengan suamiku, dan berbincang dekat seperti ini. Tidak bolehkah aku tahu, apa

    Last Updated : 2025-02-20
  • Istri Kedua Suamiku    Bab 12

    Setelah cukup lama berbelanja bahan makanan, akhirnya Vania, Candra, dan Irma pun pulang. Terlihat Candra masih memberikan perhatian mesra pada Vania, seakan tidak ada wanita lain di mata Candra selain istrinya itu. Sementara Irma terlihat menatap benci dengan hal yang dilakukan pria itu. Padahal sebelumnya begitu menggilai tubuhnya, kini malah bersikap seperti orang asing yang benar-benar tidak saling kenal.Saat sampai rumah, Vania menatap dua anaknya sudah ada di sana dengan supir jemputan mereka. Melihat itu Vania pun langsung bergegas masuk, dan menemani dua anaknya yang memintanya mengikat rambut.Setelah Vania masuk ke kamar anak-anaknya, Irma yang melihat Candra duduk di sofa ruang tamu, langsung ikut duduk di sampingnya. Dia tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya pada Candra yang ada di sisinya itu."Mumpung Vania di kamar, bagaimana kalau kita lakukan satu ronde di kamar tamu? Tidakkah k

    Last Updated : 2025-02-21
  • Istri Kedua Suamiku    Bab 13

    Vania tak berhenti menangis. Dia tidak bisa melupakan hal yang dia dengar di kamar tamu tadi. Bagaimana bisa dua orang yang sangat dia sayangi dan dia percaya selama ini, ternyata mereka berkhianat di belakang Vania?Sakit rasanya hati Vania saat itu. Bahkan dia seakan tidak ingin lagi muncul di hadapan suami dan sahabatnya itu. Alih-alih mau makan malam untuk permohonan maafnya karena salah paham pada suami dan sahabatnya, justru dia malah mendapati kebenaran dari hal yang selama ini dia ragukan.Berulang kali Vania terus berpikir dalam tangisnya. Apa sebenarnya kurangnya dia selama ini sebagai seorang istri? Kenapa teganya suaminya berkhianat, bahkan berselingkuh dengan sahabat baik istrinya sendiri.Begitu pula Vania berpikir, kenapa sahabat yang selama ini dia tolong, dan dia anggap sebagai saudara sendiri, tega merebut suaminya. Kenapa keduanya bisa bekerjasama menghancurkan hati Vania hingga dia merasa mau ma

    Last Updated : 2025-02-21
  • Istri Kedua Suamiku    Bab 1

    "Irma! Kamu kalau gak bisa bayar kontrakan, mending kamu keluar dari rumah ini. Emang kamu pikir bisa tinggal di rumahku gratis? Aku sewakan rumah, bukan buka panti sosial yang bisa kamu tinggali secara gratis. Keluargaku juga butuh uang! Keluar dari rumah ini sekarang!" teriak pemilik rumah kontrakan yang ditinggali gadis bernama Irma itu. Saat itu Vania, sahabat Irma yang kebetulan berada di rumah kontrakan itu terlihat kaget. Ini pertama kalinya dia bertamu ke rumah Irma, teman kuliahnya, yang cukup dekat dengannya itu. Dia tidak mengira jika kehidupannya setelah menikah akan sangat buruk, sampai-sampai Irma harus berkali-kali mengalami diusir dari rumah kontrakannya itu. Irma pernah bercerita pada Vania, kalau suaminya sudah hampir tiga tahun ini tidak pulang, dan tidak pernah memberi dia nafkah. Itulah yang membuat Irma harus cari uang sendiri untuk membiayai hidupnya, dan juga membayar sewa kontrakan. Selama ini Irma bekerja serabutan. Dia tidak kuliah sampai tuntas, karena m

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Istri Kedua Suamiku    Bab 13

    Vania tak berhenti menangis. Dia tidak bisa melupakan hal yang dia dengar di kamar tamu tadi. Bagaimana bisa dua orang yang sangat dia sayangi dan dia percaya selama ini, ternyata mereka berkhianat di belakang Vania?Sakit rasanya hati Vania saat itu. Bahkan dia seakan tidak ingin lagi muncul di hadapan suami dan sahabatnya itu. Alih-alih mau makan malam untuk permohonan maafnya karena salah paham pada suami dan sahabatnya, justru dia malah mendapati kebenaran dari hal yang selama ini dia ragukan.Berulang kali Vania terus berpikir dalam tangisnya. Apa sebenarnya kurangnya dia selama ini sebagai seorang istri? Kenapa teganya suaminya berkhianat, bahkan berselingkuh dengan sahabat baik istrinya sendiri.Begitu pula Vania berpikir, kenapa sahabat yang selama ini dia tolong, dan dia anggap sebagai saudara sendiri, tega merebut suaminya. Kenapa keduanya bisa bekerjasama menghancurkan hati Vania hingga dia merasa mau ma

  • Istri Kedua Suamiku    Bab 12

    Setelah cukup lama berbelanja bahan makanan, akhirnya Vania, Candra, dan Irma pun pulang. Terlihat Candra masih memberikan perhatian mesra pada Vania, seakan tidak ada wanita lain di mata Candra selain istrinya itu. Sementara Irma terlihat menatap benci dengan hal yang dilakukan pria itu. Padahal sebelumnya begitu menggilai tubuhnya, kini malah bersikap seperti orang asing yang benar-benar tidak saling kenal.Saat sampai rumah, Vania menatap dua anaknya sudah ada di sana dengan supir jemputan mereka. Melihat itu Vania pun langsung bergegas masuk, dan menemani dua anaknya yang memintanya mengikat rambut.Setelah Vania masuk ke kamar anak-anaknya, Irma yang melihat Candra duduk di sofa ruang tamu, langsung ikut duduk di sampingnya. Dia tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya pada Candra yang ada di sisinya itu."Mumpung Vania di kamar, bagaimana kalau kita lakukan satu ronde di kamar tamu? Tidakkah k

  • Istri Kedua Suamiku    Bab 11

    Vania masih terlihat memperhatikan hal yang dilakukan suami dan sahabatnya itu. Dia pun dengan cepat menghampiri mereka seraya pasang wajah kesal dan marahnya. "Ada apa ini? Apa yang sedang kalian lakukan? Kenapa kalian diam-diam bertemu di belakangku? Ada apa?" tanya Vania dengan ekspresi marahnya. Saat itu terlihat wajah Candra kaget. Dia benar-benar tidak pintar mengelak, dan mencari alasan untuk menghadapi hal semacam ini. Bagaimana dia harus beralasan di depan sang istri perihal hubungannya dengan Irma? Tentu saja dia tidak ingin Vania tahu tentang hubungan terlarang antara dia dan Irma. "Kamu kok di sini, Vania? Ngapain?" tanya Irma yang membuat Vania makin meradang mendengar kata-katanya. "Ngapain? Pertanyaan macam apa itu? Aku datang ke kantor suamiku adalah hal yang wajar karena aku istrinya. Sementara kamu, kamu sahabatku, tapi kamu datang ke kantor suamiku di belakangku. Kamu bertemu berduaan dengan suamiku, dan berbincang dekat seperti ini. Tidak bolehkah aku tahu, apa

  • Istri Kedua Suamiku    Bab 10

    Irma tersenyum senang. Tidak mengira impiannya bisa tidur dengan suami Vania bisa benar-benar terwujud tadi malam. Tubuh gagah dan kuat Candra benar-benar menggagahi tubuhnya. Rasanya Irma terlena dengan hebatnya pria tampan itu saat bergulat di atas ranjang tadi malam. Irma memakai pakaiannya, dan berjalan keluar dari kamar hotel itu. Dia diminta Candra untuk meminum obat pencegah kehamilan, tapi hal yang diminta Candra lakukan tak dilakukan oleh Irma karena kehamilan memang hal yang dia tunggu untuk menjerat Candra agar bisa memiliki hubungan lebih dalam, dengannya. Di sisi lain, terlihat Vania bangun tidur dalam keadaan linglung. Dia menatap di samping tempat tidur, dan mendapati suaminya sudah tidak ada di sana. Dengan cepat Vania bangun untuk mencari keberadaan suaminya. Dia pun berkeliling rumah, namun tak menemukan keberadaan suaminya itu. "Kemana perginya mas Candra pagi-pagi begini?" batin Vania bingung. Saat sedang mencari keberadaan Candra, tiba-tiba ponsel Vania berder

  • Istri Kedua Suamiku    Bab 9

    Irma membalas pelukan Vania. Dia memperlihatkan wajah meremehkan di balik punggung Vania saat itu."Ya, bagiku, kamu juga sudah seperti saudara kandungku sendiri. Terima kasih sudah jadi teman baikku selama ini," ucap Irma sambil terus memasang wajah licik sambil memeluk tubuh sahabatnya itu.Vania selalu berusaha untuk menjadi sahabat baik yang bisa membantu Irma sebisa yang dia mampu. Tapi di sisi lain, Irma justru berusaha sekuat tenaga menghancurkan sahabatnya hanya karena rasa iri, dan dengki pada kehidupan Vania yang jauh lebih baik dari kehidupannya.Sejak saat itu, Irma sering bolak-balik ke rumah Vania. Dia sengaja datang dan pergi ke rumah itu untuk mengecek kapan Candra, suami Vania pulang dari perjalanan bisnisnya.Hingga seminggu berlalu, saat Irma sedang main di rumah Vania, mobil mewah Candra datang, dan berhenti tepat di halaman rumah mewah itu. Candra berjalan kelua

  • Istri Kedua Suamiku    Bab 8

    Candra terlihat kebingungan sendiri, apa sebenarnya yang ingin dilakukan pada Irma? Jelas-jelas dia punya Vania, istri yang nyaris sempurna dan sangat mencintainya. Bisa-bisanya dia malah cemburu melihat Irma jual diri, dan berniat ingin menafkahinya. Hal itu benar-benar membuat Candra tak habis pikir pada dirinya sendiri. Sesaat Candra masih diam dengan pertanyaan yang ditanyakan Irma padanya saat itu. Apakah sungguh dia ingin Irma jadi simpanannya? Rasanya Candra tidak bisa berpikir saat itu, dan memilih untuk meninggalkan Irma dengan cek yang dia berikan pada gadis itu. "Tunggu!" teriak Irma lagi sambil memeluk tubuh Candra dari belakang. Tentu saja Irma tidak menyia-nyiakan kesempatan baik ini. Kapan lagi dia bisa dapat uang banyak dari seorang pria, bahkan pria itu menjanjikan akan menafkahinya seumur hidup. Walaupun tahu Candra suami sahabatnya, Irma yang buta akan uang dan harta, memilih menutup mata dan mencari cara untuk membuat suami sahabatnya itu terikat padanya. "Mas

  • Istri Kedua Suamiku    Bab 7

    Setelah selesai berpakaian lengkap, Candra pun keluar dari kamar menuju arah ruang tamu. Asisten pribadinya sudah menunggu di sana dengan wajah tampak gelisah. Mungkin dia takut mereka ketinggalan pesawat untuk dinas ke luar kota. Candra pun menatap Vania, dan mencium kening istrinya sebelum dia berangkat. Anak-anak mereka sudah pergi dengan sopir ke sekolah mereka, jadi suasana rumah akan sepi saat Candra berangkat saat itu. Melihat wajah cantik Vania, rasanya berat hati Candra meninggalkan istrinya sendirian di rumah seperti ini. "Aku akan cepat pulang kalau pekerjaanku sudah selesai. Ingat hal yang aku katakan, kamu gak boleh bergaul terlalu dekat dengan Irma. Paham?" ucap Candra sambil mengusap lembut wajah Vania."Memangnya kenapa sih dengan Irma, Mas? Kenapa sepertinya kamu memusuhi Irma sekali?" tanya Vania terlihat keberatan dengan pesan yang Candra katakan padanya itu. "Pokonya nurut aja ya!" ucap Candra yang disambut anggukan kepala dari Vania. Alih-alih minta Vania menja

  • Istri Kedua Suamiku    Bab 6

    Candra terkejut dengan kedatangan seorang wanita cantik di rumahnya itu. Padahal jelas-jelas selama ini, setelah dia menikah dengan Vania, dia tidak pernah merasakan lagi getaran cinta selain saat bersama istrinya. Tapi bisa-bisanya di pertemuan pertamanya dengan wanita ini, hati Candra dibuat bergetar dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Candra tahu ini salah. Dia sadar kalau seharusnya tidak ada perasaan semacam ini setelah dia menikah dan punya anak dari Vania. Vania istri yang baik, Candra pun sangat mencintai dia. Tapi di sisi lain, Candra juga seorang pria. Dia kaya, dia punya segalanya, dan dia juga ingin merasakan cinta lain yang mungkin bisa lebih memuaskan hasratnya.Pikiran Candra masih melayang, menatap gadis cantik yang menanyakan tentang istrinya itu. Siapa yang mengira jika wanita cantik yang membuat Candra jatuh cinta pandangan pertama adalah Irma, sahabat istrinya yang selama ini memanfaatkan uang Vania. "Kalau Irma suka uang, bukankah mudah untuk membuat dia ter

  • Istri Kedua Suamiku    Bab 5

    Vania terlihat diam, tak berani mengelak pada apa yang dikatakan suaminya itu. Tidak ada yang salah dengan apa yang dikatakan Candra, selama ini Vania dekat dengan Irma, tapi tidak pernah sekalipun wanita itu bersikap seperti seorang teman. Dia datang hanya saat butuh. Dia selalu meminta bantuan pada Vania, dan selalu berakhir membuat Vania mengeluarkan uang yang tak sedikit untuk wanita itu. Sudah lama Candra geram. Setiap kali ditanya darimana, Vania mengatakan pergi dengan Irma. Awalnya Candra tidak terlalu perduli, tapi saat Vania beberapa kali bercerita jika Irma berulang kali diusir dari kontrakan karena nunggak, tentu saja Candra marah. Lagi-lagi istrinya lah yang harus membayar uang kontrakan temannya yang nunggak beberapa bulan. Masih muda tapi suka dikasihani, mirip pengemis, itulah bayangan Candra tentang wanita yang jadi teman baik istrinya itu. "Pokonya lain kali kalau dia pinjam uang, atau dia nunggak bayar kontrakan, kamu gak boleh kasih pinjam dia uang lagi. Dia itu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status