Share

Bab 55

Author: Evie Everly
last update Last Updated: 2023-06-23 00:27:03

Hati Annabelle terasa remuk. Bahkan dia bisa mendengar bagaimana hatinya pecah berkeping-keping. Akan tetapi, dia tahu tak akan guna jika berbicara dengan orang yang memang sedang di luar kendalinya.

Annabelle juga tak bisa memaksa Samuel agar percaya pada apa yang dia katakan, karena dia tak bisa membuktikan kata-katanya. Yang dia tahu, Samuel tak mungkin selamanya berada di bawah kendali itu.

Namun, dia juga tahu, akan sulit bagi Samuel untuk pulih jika keimanannya lebih tipis dari tisu. Sama seperti dirinya yang menjerumuskan diri menjadi pelacur, karena imannya yang terlalu kecil. Jadi, tak heran jika mereka lebih mudah dikuasai oleh hawa nafsu, bahkan makhluk astral yang sengaja dihadirkan untuk mengendalikan Samuel.

Mengalah, mungkin itu yang bisa Annabelle lakukan sekarang. Sebenarnya, dia ingin membawa Samuel pergi, karena merasa yakin Samuel tak akan mendekatkan diri pada Tuhan, kecuali hanya karena dipaksa.

Namun, dia tahu reaksi yang akan diterima adalah penolakan dan sikap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kedua Om Tampan    Bab 56

    'Aku mencintaimu, Wahai Semestaku ... Aku tak bisa berteriak pada semesta ku, karena aku tahu dia bisa mendengar bisikan jiwaku.'Annabelle tak tahu seberapa lama dia menangis, terutama ketika lagi-lagi setiap bisikan lembut ucapan Samuel terus berdengung di telinganya.Yang dia tahu, kepalanya terasa berdenyut-denyut akibat begitu banyak air mata yang terus keluar tanpa bisa dikendalikan.Yang Annabelle tahu, dia bahkan tak sanggup untuk mengatakan pada diri sendiri bahwa dia bukan tak pernah merasakan kegagalan dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Bahwa perceraian bukan hal yang bisa melumpuhkan semangatnya dalam merajut kehidupan.Hanya saja, miris rasanya saat mengingat usia dia yang baru dua puluh satu tahun, tetapi sudah dua kali gagal berumah tangga.Dua minggu lalu, dia bisa mengatakan pada diri sendiri, bahwa takdirnya menjadi istri simpanan bukan untuk diratapi.Akan tetapi, saat ini rasanya ribuan kata-kata penyemangat pun seolah hilang dalam benaknya. Mungkin, sekali saja

    Last Updated : 2023-06-23
  • Istri Kedua Om Tampan    Bab 57

    Anji terdiam, tahu bahwa Annabelle sedang bersusah payah menahan tangis. Hal yang jarang dia lihat semenjak mengenal Annabelle yang kerap mewarnai percakapan mereka dengan lelucon polosnya.Tak ingin terlalu lama terjebak di situasi yang membuat serba salah, akhirnya Anji buru-buru berbalik dan melangkah menuju motornya sambil berkata, "Ya udah, anggap aja itu biaya masa idah dan kompensasi atas rasa sakit yang kamu terima. Lagian, itu surat atas nama kamu. Kalau dikasihin ke si Om Samuel terus bininya tau atas nama Annabelle, bisa berabe juga urusannya."Annabelle tertawa getir. Lagi-lagi semua demi menjaga hati istri Samuel. Namun, bukan kalimat itu yang membuat Annabelle semakin nyeri, tetapi ...Kompensasi atas rasa sakit katanya? Apakah itu seimbang dengan rasa sakit yang ditorehkan Samuel ketika menuding dirinya yang menularkan penyakit seksual pada Samuel dan istrinya?"Maksudnya, kamu dikasih ruko sama mantan suamimu, Neng?""Iya, Pak," balas Annabelle setelah menjelaskan pada

    Last Updated : 2023-06-23
  • Istri Kedua Om Tampan    Bab 58

    "Hamil? Kok bisa?"Annabelle nyaris tak percaya ketika dokter menjelaskan kabar tersebut sambil menunjukkan strip uji kehamilan dengan dua garis merah, yang menyatakan dirinya positif hamil.Dokter wanita paruh baya yang bertugas di puskesmas itu sedikit mengernyit melihat reaksi Annabelle yang tercengang. Dia membetulkan kacamata baca yang bertengger di hidungnya saat berupaya menjelaskan."Gini, ya, Teh Annabelle. Tadi kan saya udah bilang, memang mual muntah sama meriang yang dikeluhin sama Teteh itu bisa aja gejala asam lambung. Tapi, tadi kan Tetehnya tau di perutnya udah kepegang kayak gitu. Udah saya bilang Teteh hamil, masih aja nggak percaya. Sekarang hasil tespeknya garis dua kayak gini, masih nggak percaya juga?""Tapi, Bu Dokter, aku udah sebulan lebih nggak berhubungan. Kenapa bisa hamil kayak gini?""Hmm?" Sang dokter terdiam sejenak sebelum kemudian bertanya dengan sabar, "Kapan HPHT—Hari Pertama Haid Terakhir?"Annabelle tercengang mendengar pertanyaan tersebut. Kapan

    Last Updated : 2023-07-03
  • Istri Kedua Om Tampan    Bab 59

    Annabelle ingat betul saat Samuel memungkasi pernyataan Annabelle yang melayani para tamunya tanpa mengenakan pengaman.Padahal, andai saja Samuel tahu seberapa banyak tamu yang dilayani Annabelle selama lima bulan dia menjadi janda, dan dia tahu benar siapa saja yang berhubungan dengan memakai pengaman atau tidak.Rasa dingin tiba-tiba merambati seluruh tubuh Annabelle. Bahkan, dia sedikit lemas ketika keluar dari ruang pemeriksaan itu dan berjalan menuju tempat penebusan obat.Annabelle memikirkan kemungkinan Samuel yang mungkin tak akan mempercayai bahwa dia mengandung anaknya. Dan jika benar hal itu yang akan dia terima seandainya memberitahu Samuel, dia tahu hatinya akan semakin terluka.Rasanya sudah cukup sakit tudingan Samuel yang menyatakan kemungkinan dia menularkan penyakit sipilis. Jadi, Annabelle tak ingin berspekulasi akan menambah daftar panjang rasa sakit yang mungkin dia terima dari Samuel.Memikirkan gagasan tersebut membuat Annabelle sedikit bingung dan takut. Taku

    Last Updated : 2023-07-03
  • Istri Kedua Om Tampan    Bab 60

    Untuk beberapa saat Annabelle mematung, antara percaya dan tidak dengan yang terlihat di depan mata. Kemudian, Annabelle mengerjap saat lelaki itu kian mendekat.Melihat dia hadir di sini berhasil membuat semua itu terasa seperti mimpi bagi Annabelle. Benarkah dia adalah lelaki yang dirindukan sepanjang malam-malam Annabelle yang begitu sepi?Lelaki itu berhenti ketika jarak antara mereka tersisa dua langkah saja. Sementara Annabelle mematung— dengan tubuh membeku dan lidah yang begitu kelu.Annabelle memindai wajah pria itu dengan saksama, seolah-olah memastikan bahwa benar dia yang ada di depan matanya saat ini. Bukan mimpi atau halusinasi.Entah karena pantulan dari kaus putih berlengan panjang yang digulung hingga siku yang membuat wajahnya tampak bersih, atau mungkin pria itu memang terlanjur tampan, tetapi pria itu tampak lebih segar dari pada terakhir kali mereka bertemu.Rambut yang dulu agak ikal kini tersisir rapi ke belakang, tak berbeda dengan bulu-bulu kasar di sekitar da

    Last Updated : 2023-07-03
  • Istri Kedua Om Tampan    Bab 61

    "Kamu kenapa nyuruh aku pulang terus sih?" keluh Samuel pelan.Dia tak berani berbicara dengan suara tinggi seperti biasa, terutama ketika bayinya berada dalam gendongan Samuel, di antara lipatan tangan kirinya.Samuel sadar, ini bukan pertama kali dia menimang bayi, tentu saja. Sebelumnya, dia sudah merawat Alif— anak adopsinya sejak anak itu berusia satu hari.Namun, tentu saja bayi perempuan yang kini sedang ditimangnya berbeda. Bayi itu anak kandungnya, meski sebenarnya dia masih cukup terkejut ketika kemarin bapak Annabelle datang dan memberitahu bahwa Annabelle akan melahirkan anak mereka.Hingga detik ini, rasanya hal itu masih sedikit sulit untuk dipercaya.Bagaimana tidak?Setelah berbulan-bulan dia tak bertemu dengan wanita itu dan orang tuanya, tiba-tiba bapak Annabelle datang membawa kabar tersebut.Jadi, mungkin wajar jika mulanya Samuel sulit percaya dengan apa yang dikatakan oleh bapak Annabelle.Bukan tanpa alasan, tetapi dia bercermin pada rumah tangganya dengan Yuani

    Last Updated : 2023-07-03
  • Istri Kedua Om Tampan    Bab 62

    "Cerai?" Annabelle terperangah mendengar ucapan spontan yang dilontarkan Samuel. "Kok bisa? Kapan?"Annabelle ingat betul bagaimana terakhir kali dia mendengar cara Samuel berbicara dengan istri pertamanya, begitu lembut dan terkesan harmonis. Jadi, tak heran jika dia benar-benar terkejut mendengar kabar itu.Anna, aku ... sebenarnya aku—"Entah mengapa, Samuel merasakan sesuatu tiba-tiba mencekik lehernya. Lidahnya seolah kelu, nyaris tak bisa menemukan kata yang tepat untuk mulai menjelaskan pada Annabelle perihal perceraiannya dengan Yuanita."Assalamualaikum ... Annabelle."Suara seseorang dari luar berhasil mengalihkan situasi Samuel yang kini tergagap-gagap ketika berbicara dengan Annabelle. Samuel mengembuskan napas gusar, merasa terselamatkan dari keadaan yang membuatnya merasa sulit.Bukan, Samuel bukan mengada-ngada atau berniat untuk berbohong. Namun, untuk saat ini, Samuel juga belum bisa bersikap lugas seperti sebelumnya.Mungkin karena perpisahan mereka beberapa bulan ini

    Last Updated : 2023-07-11
  • Istri Kedua Om Tampan    Bab 63

    "Ih, kenapa harus repot-repot bawa ginian segala sih, Teh?" kata Annabelle saat menerima sebuah tote bag pemberian tamu wanitanya yang masuk ke kamar tak lama setelah Samuel keluar. "Mau jenguk mah jenguk aja atuh, Teh Eca, nggak perlu—""Hust, jangan nolak rezeki," pungkas wanita berkerudung putih berparas cantik yang berdiri di samping Annabelle. Dia kemudian mengulurkan kedua tangan pada bayi di pangkuan Annabelle. "Coba Teteh pengen gendong calon ponakanku."Dan setelah bayi itu berpindah tangan, wanita berperangai ramah itu kembali berseru, "Aduh, gemesnya ... Teteh jadi pengen bawa pulang. Ini idungnya mirip kamu, ya? Kecil, kaya cherry."Annabelle tersenyum merona atas pujian yang diucapkan wanita tersebut. Kemudian melirik sekilas pada Zuco yang sejak tadi hanya berdiri di depan pintu kamar, tetapi matanya jelas-jelas mengamati interaksi Annabelle dan kakak perempuannya."Kamu sehat 'kan, Anna?""Alhamdulillah." Annabelle mengangguk sambil tersenyum sopan. "Gimana sebaliknya?"

    Last Updated : 2023-07-16

Latest chapter

  • Istri Kedua Om Tampan    Garis Dua (Ending)

    Samuel berhasil tiba di rumah ketika waktu menunjukkan pukul lima subuh, persis seperti yang Annabelle ingatkan.Selimut tebal berbulu lembut menggulung di atas betis Annabelle, dan Samuel memperkirakan wanita itu tampaknya berulang kali terbangun. Lalu, keadaan kembali menyeret Samuel pada realita tentang Annabelle. Menyadarkan dirinya tentang apa yang sudah dia lakukan pada wanita itu.Wanita yang sekali lagi Samuel paksa untuk masuk ke kehidupan dirinya dengan sisa-sisa kebahagiaan yang mungkin masih dia miliki. Jika Samuel berpikir masa lalunya begitu mengerikan, lalu bagaimana dengan Annabelle yang tadi siang histeris di rumah sakit?Samuel berjalan mengendap-endap ke arah tempat tidur, menarik selimut dan menutupi tubuh Annabelle. Meski gerakan Samuel begitu hati-hati, tetapi tetap saja hal itu membuat Annabelle terperanjat dengan mata terbelalak sekaligus. Untuk beberapa saat, keterkejutan jelas mewarnai Annabelle.Lalu, kemudian wanita itu mengembuskan napas lega— meskipun wa

  • Istri Kedua Om Tampan    Hanya Milik Annabelle

    "Banyak, Om, banyak ..." Annabelle menaikkan dagu dan menatap Samuel dengan angkuh."Misalnya?" Samuel menaikkan sebelah alis, mendesak penjelasan yang sama sekali tidak bisa dia pahami."Kan waktu itu kamu kasih aku sembilan juta, waktu kamu bilang mau pergi ke Bali sama istri dan anakmu selama sebelas hari, kamu janjinya mau luangin waktu seharian buat aku kalau udah pulang—""Anna, aku udah hampir dua minggu ini nemenin kamu seharian, masa kamu masih mau ungkit—""Dengerin dulu ih!" gerutu Annabelle kesal.Jadi, Samuel mengamati Annabelle sambil menahan sorot geli. Samuel menatap Annabelle lekat-lekat sementara dia menanti untaian kalimat yang akan bergulir di bibir ranum istrinya."Nih, yah, dengerin ... Kalau sebelas hari kepergian kamu sama dengan satu hari buat aku, aku perkirakan waktu kita berpisah itu selama dua ratus dua puluh hari, yang artinya utang waktu kamu buat aku itu ada dua puluh hari ..."Annabelle memelototi Samuel ketika pria itu hampir menertawainya, dan saat S

  • Istri Kedua Om Tampan    Annabelle Wanita Matre

    Tepat pukul sepuluh malam, Annabelle dan Samuel bersama anak mereka tiba di villa. Annabelle sudah terlihat sangat lelah, seolah ingin segera melemparkan tubuhnya ke tempat tidur— tak berbeda dengan Samuel.Namun, sayangnya Samuel tak bisa langsung beristirahat, terutama karena dia sudah ditunggu Dika sejak tadi.Selama tinggal di villa, Annabelle sudah terbiasa melihat kehadiran adik lelaki Samuel yang datang setiap malam, dan dia tak pernah mempertanyakan apa yang dilakukan Samuel dan adiknya.Saat itu, dia memilih untuk sama sekali tak peduli dengan apa yang dilakukan Samuel, atau pun ke mana pria itu pergi.Akan tetapi, kali ini mungkin dia harus sedikit peduli dan mencari tahu lebih banyak tentang suaminya. Terutama setelah dia Annabelle menyadari bahwa rumah tangganya dengan Samuel kali ini benar-benar dimulai dari awal, dengan status yang jelas berbeda dari sebelumnya."Kamu istirahat duluan, nanti aku nyusul," kata Samuel setelah mengantar Annabelle ke kamar. "Kalau mau mandi

  • Istri Kedua Om Tampan    Butuh Pelukanku

    Untuk pertama kalinya Annabelle memindai wajah Yunita, seolah merekam wajah dan penampilan wanita tersebut dalam memorinya. Namun, semakin menyadari bahwa wajah Yunita begitu mulus dan pandai bersolek, Annabelle semakin membandingkan dirinya dengan wanita itu, dan tak salah jika dia berkecil hati untuk saat ini.Yunita mengenakan jeans hitam ketat, dipadu atasan merah muda yang juga ketat, sehingga membentuk setiap lekuk tubuh wanita itu. Bahkan, kerah bajunya yang berpotongan rendah sedikit memperlihatkan payudaranya yang penuh dan tampak sintal.Harus Annabelle akui, bahwa dirinya lebih pendek dari pada Yunita. Posisi mereka yang berdekatan membuatnya tersadar bahwa tinggi Annabelle hanya sebatas dagu Yunita. Dari awal melihat wanita itu, pandangan Annabelle memang hanya terfokus pada bibir dan mata Yunita, tetapi kini dia juga bisa melihat hidung Yunita sedikit lebih mancung dibanding dirinya.Hal tersebut membuat Annabelle berpikir, pantas saja dulu Samuel langsung menceraikan Ann

  • Istri Kedua Om Tampan    Bertemu Yunita

    "Kamu aja yang ke sana, aku nunggu di sini. Ngambil Samantha doang, terus nanti kamu langsung—""Kamunya ikut turun, Anna," tukas Samuel yang berdiri sambil menahan pintu di dekat Annabelle. Terkadang, Samuel harus ekstra sabar saat mendapati Annabelle bersikap kekanak-kanakan seperti itu. "Aku khawatir bakalan sedikit lama, soalnya si Alfian udah seminggu nggak ketemu aku. Ikut turun, ya?""Ish, tapi kan aku malu sama kakak kamu, Om!" Annabelle memberingis masam. "Pas ketemu waktu itu aku bentak-bentak kakak kamu. Masa sekarang—""Sayang, nggak apa-apa, dia juga nggak ambil hati, kok," Samuel membujuk sambil mengulurkan tangan, tetapi Annabelle tetap tak bergerak dari kursinya. "Lagian, kamu bilang kan waktu itu kaget karena Samantha nggak ada. Turun, yuk? Kakakku nggak suka gigit orang, kok."Annabelle tampak ragu. Sekali lagi dia mengedarkan pandangan ke depan, pada sederet motor yang terparkir di pelataran rumah. Sesungguhnya, dia benar-benar malu saat berpikir akan berhadapan den

  • Istri Kedua Om Tampan    Anak Adopsi

    "Kamu mah bener-bener keterlaluan. Udah mah ngasih hadiah ke cowok lain, ngerepotin sampe harus nemenin kamu nyari kantor pos buat kirim barang. Terbuka sih terbuka sama suami, nggak mau nyembunyiin hal apa pun, tapi kalau sampe perhatiannya kayak gitu, aku juga bisa sakit hati, Anna."Annabelle memiringkan kepala melihat bagaimana wajah Samuel begitu kusut, sementara bibir Samuel terus menggerutu selagi pria itu melaju dengan kecepatan tinggi.Bahkan, manuver-manuver yang dilakukan Samuel sedikit kasar. Dan Annabelle hanya bisa kasihan sekaligus berbunga-bunga melihat kecemburuan Samuel yang begitu besar.Sebelumnya, Annabelle tak pernah merasa dicemburui sebegitu terang-terangan oleh pria. Jadi, ketika Samuel bersikap demikian, bukan salah Annabelle jika dia ingin berlama-lama melihat suaminya terbakar cemburu. Entah mengapa, ada kebanggaan tersendiri bagi Annabelle dicemburui oleh pria yang dia cintai, suaminya."Ya udah ntar mah nggak usah bilang-bilang kamu kalau aku mau kasih ha

  • Istri Kedua Om Tampan    Usil

    "Bisa nggak sih beli susunya di minimarket pertigaan villa aja? Kanapa harus ke mall cuma mau beli susu doang?""Nggak ada salahnya mampir sekalian lewat 'kan?" Samuel menggandeng tangan Annabelle ketika berjalan memasuki gedung pusat perbelanjaan."Emang susunya Samantha beneran udah mau abis?" Annabelle berusaha mengingat-ingat sebelum akhirnya kembali berkata, "Perasaan aku liat masih ada dua kaleng yang belum dibuka. Minggu lalu kan kamu belinya tiga, masa seminggu udah abis semua sih?"Samuel tak menjawab, hanya mengulum senyum nakal sambil melirik Annabelle ketika mereka berjalan ke ekskalator.Annabelle mendongak dan menyadari bahwa susu Samantha yang katanya habis hanya alasan Samuel agar dia mau diajak mampir ke mall. Jadi, tak heran jika sekarang Annabelle mendengkus jengkel dan mengempas tangan Samuel yang menggandengnya."Dasar pria licik," gerutu Annabelle ketika mereka tiba di lantai dua. "Udah pulang aja sekarang. Ini udah sore, kasian Samantha.""Pulang sekarang atau

  • Istri Kedua Om Tampan    Menjenguk Kavling

    "Jadi itu alesannya kenapa kamu juga konsultasi ke dokter Cheppy?" Annabelle tak tahu sejak kapan air matanya bercucuran saat lagi-lagi mengetahui fakta yang dialami Samuel selama ini.Ketika Samuel hanya mengangguk dan mengembuskan napas berat, Annabelle kembali menambahkan dengan pedih, "Kenapa Om nggak datang sejak awal dan ngasih tau aku, kenapa kamu nggak bilang kalau kamu butuh aku?"Air wajah Samuel masam dan serba salah ketika sejak tadi tak bisa menghentikan tangis Annabelle. "Akunya malu, Anna. Aku sadar udah nyakitin kamu, aku takut kamu nggak maafin aku," kata Samuel pahit. "Lagian, aku bener-bener takut, takut aku bawa penyakit yang ujung-ujungnya bakal nular ke kamu. Aku nggak mau kamu sampe kenapa-kenapa gara-gara aku.""Nyampe nahan diri nggak mau nemuin aku, padahal kamu kangen pengen ketemu aku? Gitu?" Annabelle terisak-isak menahan sesak. "Padahal, setelah aku tau kalau aku hamil, tiap hari aku nungguin kamu. Tiap hari aku berdoa supaya Tuhan buka hati kamu biar sek

  • Istri Kedua Om Tampan    Skandal Kebusukan Yunita

    Malam itu, seusai menjatuhkan talak tiga pada Yunita, Samuel langsung pergi tanpa membawa Alfian. Awalnya, Samuel berpikir dia bisa melepaskan Alfian begitu saja.Akan tetapi, kehilangan Alfian ternyata jauh lebih menyakitkan dari pada kehilangan Annabelle dan pengkhianatan yang dilakukan Yunita.Ketika malam semakin larut dan semakin banyak Samuel meneguk Marteel, dia mendapati dirinya semakin hancur dalam kesendirian dan rasa sakit.Dalam kondisinya yang berada di bawah pengaruh alkohol, benak Samuel dipenuhi oleh bayang-bayang Annabelle yang begitu terluka ketika dia menceraikannya tadi sore.Samuel tertawa getir saat berkelebat pemikiran bahwa karma tersadis yang dia lakukan pada Annabelle dibayar kontan sebelum dua puluh empat jam. Samuel tak bisa menebak seberapa terlukanya Annabelle, tetapi dia sadar, rasa sakit yang dia dapatkan saat ini mungkin tak sebanding dengan luka yang dirasakan Annabelle.Meski demikian, Samuel hanya berharap wanita itu belum benar-benar jatuh cinta p

DMCA.com Protection Status