Share

25. Going to Heaven

**

Binar menatap dengan sedih mobil putih yang meluncur menjauhi halaman rumah. Ia menghela napas panjang, lantas menyingkir dari ambang pintu depan dengan nampan yang masih berada di tangan. Sebelumnya, perempuan itu lagi-lagi berinisiatif membawakan sarapan untuk Rachel. Kebetulan sang nyonya rumah sedang berada di kursi beranda depan, tengah bersiap-siap berangkat bekerja. Maka Binar berpikir ingin membawakan roti panggang dan teh untuknya. Namun apa yang terjadi, bukannya menerima, perempuan cantik itu justru berteriak kepada Binar, mengatakan bahwa ia tidak bisa sembarangan makan.

“Berapa kali aku katakan kepadamu, tubuhku adalah investasiku! Aku harus menjaganya baik-baik! Kenapa nggak ngerti-ngerti juga?” Rachel berteriak demikian sembari melangkah pergi.

“Aku hanya nggak ingin Mbak Rachel telat makan,” desahnya sembari membawa kembali nampan sarapannya dengan putus asa.

Di tengah jalan, ia berpapasan dengan sang tuan.

“Binar? Mau dibawa ke mana itu?”

“Oh, ini ….” Sedikit gugup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status