Share

29. Insiden Pagi Hari

**

“Selamat pagi, Binar.”

Kedua netra Binar membola seketika. Ia sangat terkejut sebab ketika membuka mata pagi ini, hal pertama yang ia lihat adalah senyum William Aarav yang sanggup membuat hatinya meleleh. Binar sungguh berpikir dirinya masih bermimpi.

“T-Tuan? Apa yang Tuan lakukan di dalam kamar saya?”

“Hm? Apa kamu lupa? Kita tidur bersama semalam.”

Tanpa peringatan apapun, kedua pipi Binar seketika bersemu merah. Perempuan itu reflek menarik selimut dan menutupi tubuhnya hingga sebatas dada. Membuat heran satu yang lain.

“Kenapa kamu tutupi segala? Aku juga sudah tahu semuanya, dari ujung rambut hingga ujung kakimu.”

Oh, sial sekali. Binar merasa wajahnya benar-benar terbakar. Ia berharap bisa membenamkan diri ke dalam ranjangnya dan tidak muncul lagi hingga minggu depan. Nah, namun ternyata sang tuan justru terkekeh.

“Bangunlah, jangan malu-malu begitu. Cuci muka dan sarapan, hm? Aku akan menunggumu di ruang tengah.”

“Apakah ini sudah siang, Tuan?”

“Setengah sembilan pagi. Kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status