Hari ke-134 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun terbangun di pagi hari karena aku merasa ada sesuatu yang menggigit pipiku. Tentu saja sesuatu itu tak lain dan tak bukan adalah Cedric."Aku bukan makanan," kataku sambil mendorong wajah Cedric menjauh."Tapi kau sangat enak," kata Cedric dengan nada menggoda."Jangan sampai kau benar-benar memakanku," kataku."Oh, tentu saja aku akan melahapmu," kata Cedric.Cedric mengecup dan menciumi leherku. Tangannya perlahan turun ke pinggulku lalu menarik gaun tidurku sedikit ke atas."Kakak!" Albert tiba-tiba masuk ke kamarku lagi tanpa permisi."Wow! Maaf, maaf," kata Albert saat melihat posisi kami di atas tempat tidur. Dia sama sekali tidak terlihat merasa bersalah."Sudah aku bilang ketuk pintunya sebelum masuk," protesku."Hehehe.... Kebiasaan," kata Albert dengan nada cengengesan. Dasar menyebalkan. Sampai kapan di
Hari ke-137 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah satu minggu semenjak kami dinyatakan hilang dan Cedric tidak ada niatan untuk kembali ke istana kekaisaran secepatnya. Dia selalu pergi setiap malam bersama William entah apa yang dia lakukan. Kemungkinan mereka masih melakukan penyelidikan tapi mereka tidak mendapatkan petunjuk maupun bukti yang kuat.Pagi ini aku bangun lebih dulu dari pada Cedric. Tidak biasanya dia bangsun kasiangan. Ya, wajar saja dia bangun lebih siang karena dia selalu keluar setiap malam akhir-akhir ini. Aku bahkan tidak tahu kapan dia kembali setelah dia pergi semalam.Aku berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu kamarku. Sudah ada troli berisi makanan yang ditinggalkan di depan kamarku. Aku pun membawa troli itu masuk.Aku menemukan amplop seukuran kertas yang ditindih oleh piring-piring makanan. Aku mengambil amplop itu lalu membukanya. Ah, ini laporan keadaan di istana seperti biasanya yang dikirim oleh William.
Hari ke-138 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku dan Cedric berada di sebuah bangunan yang ada di pinggir jalan yang akan dilalui oleh arak-arakan yang membawa jenazah kaisar. Kami berada di lantai dua agar bisa melihat arak-arakan lebih jelas.Aku melihat ke luar jendela. Ada banyak orang yang beridiri di pinggir jalan dengan menggunakan pakaian serba hitam. Mereka sedang menanti arak-arakan yang membawa jenazah kaisar yang akan lewat.Kaisar saat ini meninggal tanpa memiliki keturunan. Sehingga, urutan suksesi Kekaisaran Eqara yaitu, Pangeran Andreas, Pangeran Orion, Pangeran Cassius, Duke Aslan Velart, Pangeran Davis, Putri Charlotte, Pangeran Darwin, dan seterusnya.Pangeran Andreas, jangan ditanya lagi. Dia tidak memiliki niatan untuk menjadi kaisar. Kemudian Pangeran Orion dan Cassius, anak-anak Ratu Janda Elena, masih terlalu muda untuk menjadi Kaisar. Jadi untuk saat ini, mari kesampingkan mereka bertiga dulu.Duke Aslan mungkin bisa
Hari ke-260 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah empat bulan sejak pemakaman kaisar palsu. Tidak terasa musim dingin telah terlewati. Sekarang sudah masuk ke musim semi.Aku dan Cedric masih menyembunyikan diri di kastil milik keluarga Gilmond di wilayah Gilmond. Sementara itu, Ayah, ibu, dan Albert tinggal di ibu kota selama beberapa saat karena ayah harus ikut mengurusi urusan pemerintahan untuk sementara waktu. Sehingga hanya ada aku dan Cedric di kastil ini. Karena hanya kami berdua di kastil ini, Cedric benar-benar menganggap ini seperti bulan madu. Dia benar-benar menikmati 'liburan' ini. Untuk misteri siapa yang mengirim pembunuh bayaran pada kami pada saat festival berburu, masih belum terpecahkan. Jadi, kami mengabaikan hal itu untuk sementara waktu karena tidak ada bukti lebih lanjut.Pagi ini, aku membaca laporan dari William seperti biasanya. Laporan itu tertulis bahwa Alicia mengambil alih pemerintahan untuk sementara waktu. Lalu untuk kaisar selanjutnya masih belum
Masih di hari ke-270 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku dikejutkan dengan berita bahwa ayahku ditangkap karena ayahku diduga telah memalsukan kematian kaisar. Aku menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya. Aku mencoba untuk menenangkan diriku karena rasa terkejutku. "Kenapa bisa ayahku yang ditangkap?" tanyaku. "Ada saksi yang mengatakan bahwa Yang Mulia Kaisar ada di kastil ini," kata William. "Saksi? Siapa yang memberikan kesaksian itu?" tanyaku. "Saya tidak tahu karena Yang Mulia Permaisuri sudah mengamankan saksi itu," jawab William. "Alicia sialan!" umpatku. "Tenangkan dirimu," kata Cedric sambil mengusap bahuku. "Bagaimana aku bisa tenang?! Ayahku jadi terseret karena rencana bodohmu itu! Kau seharusnya lebih berhati-hati jika kau keluar dari kastil ini! Sialan!" Aku meluapkan emosiku pada Cedric. "Inilah alasan kenapa aku tidak suka jika wanita ikut campur dalam pembicaraan seperti ini," kata Aslan. "Apa kau bilang?!" Emosiku semakin memuncak karena Aslan. "Ba
Hari ke-271 setelah aku menikah dengan Cedric. Hari ini adalah hari ulang tahun Cedric. Seharusnya ada pesta apabila posisi kita ada di ibu kota. Tapi posisi kita hampir seperti buronan saat ini.Aku bangun pagi-pagi sekali sebelum Cedric bangun. Aku melepaskan diri dari pelukannya dengan hati-hati agar tidak membangunkannya.Aku baru saja berdiri namun tiba-tiba ada sesuatu yang menahan tanganku agar aku tidak pergi. Tentu saja itu adalah Cedric."Mau kemana?" tanya Cedric dengan suara yang terdengar masih mengantuk."Buang air," jawabku."Baiklah," kata Cedric sambil melepaskan tanganku.Aku pergi keluar dari kamar kemudian aku berjalan ke ruang bacaku. Aku mengambil hadiah ulang tahun yang sudah aku siapkan.Hadiah itu berupa pedang yang ditempa oleh pandai besi di Gilmond. Aku meletakkan pedang itu di dalam kotak lalu membawanya kembali ke kamar.Aku membuka pintu kamarku dengan hati-hati
Masih di hari ke-271 setelah aku menikah dengan Cedric. Kami baru saja mendapatkan berita bahwa Viscount Lionel sedang menuju ke sini dengan membawa tiga ribu pasukan.Saat ini aku, Cedric, dan beberapa kesatria sedang berada di markas kesatria Gilmond. Kami mendengarkan penjelasan dari kesatria yang membawa berita.Setelah mendengar penjelasan rinci dari kesatria yang mebawa berita, kami menyimpulkan bahwa Viscount Lionel diperkirakan akan tiba di sini besok jika mereka terus berjalan tanpa istirahat. Waktunya benar-benar sangat terbatas. Terlebih lagi kami hanya punya seribu pasukan."Coba ulurlah waktu selama mungkin. Aku akan mencari bantuan dan membawa pasukan," kata Cedric."Apa kau yakin? Mereka mengincarmu," tanyaku."Dia tidak hanya mengincarku. Dia juga mengincar Gilmond," kata Cedric. "Siapkan kuda tercepat, beberapa pakaian, makanan, dan air!" Dua orang kesatria langsung pergi untuk menyiapakan keperluannya untuk
Masih di hari ke-271 setelah aku menikah dengan Cedric. Matahari sudah hampir terbenam saat ini, nemun evakuasi para penduduk belum selesai.Aku berdiri di atas benteng pertahanan Gilmond sambil melihat para penduduk yang berbaris masuk ke dalam benteng. Para kesatria bekerja sangat baik dan para penduduk sangat kooperatif.Tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang melayang ke arahku. Aku menangkap benda itu dengan tanganku. Benda itu adalah ubi dan itu masih panas. Aku hampir menjatuhkan ubi itu karena terasa panas di tanganku.Aku mengengok ke arah dari mana ubi itu datang. Sudah aku duga kalau orang yang berani melempar ubi panas padaku adalah Zoe."Kau belum makan kan?" tanya Zoe."Ya, terimakasih," kataku. Aku membelah ubi itu lalu memakannya.Zoe berjalan mendekati lalu bersandar pada pembatas beteng. Aku bisa melihat dia menatap perutku."Apa?" tanyaku."Bagaimana rasanya?" tan
Hari ke-1154 setelah aku menikah dengan Cedric. Saat ini aku berada di ruang kerja Cedric. Aku berdiri di sebelah tempat duduk Cedric.Pintu ruangan ini terbuka, beberapa kesatria masuk ke dalam sambil membawa Alicia. Para kesatria itu memposisikan Alicia agar berlutut di hadapan kami.Aku melihat Alicia dengan perasaan dendam yang tidak bisa hilang dari hatiku. Rasanya aku ingin memenggal kepalanya. Namun, sepertinya hukuman mati terlalu ringan untuknya. Dia harus merasa tersiksa hingga dia memiliki keinginan untuk mati."Apa kau sudah puas?" tanya Cedric pada Alicia."Kenapa? Apa apa kau sangat sedih kehilangan anak dari wanita itu?" tanya Alicia dengan nada menantang.Dia benar-benar membuatku kesal. Bolehkah aku menonjok wajahnya lagi? Aku benar-benar ingin menonjok wajahnya lagi."Jaga bicaramu, Alicia!" kata Cedric dengan nada tegas."Oh, ayolah, Sayang. Jangan bersikap seperti itu pada istrim
Hari ke-1152 setelah aku menikah dengan Cedric. Hari ini adalah hari pemakaman Arion. Hatiku terasa sangat hampa saat melihat peti yang berisi tubuh Arion dimakamkan di pemakaman keluarga kerajaan di ibu kota.Aku menatap kosong ke arah makam Arion. Aku sudah tidak bisa menangis lagi untuk saat ini. Sepertinya air mataku sudah terkuras habis dan butuh waktu untuk mengisi stok air mataku lagi.Setelah prosesi pemakaman selesai, Cedric membawa aku kembali ke istanaku. Sesampainya di istanaku, Cedric tidak langsung meninggalkan aku. Sepertinya dia ingin menemaniku.Aku duduk di atas tempat tidurku dan Cedric duduk di sebelahku. Kami hanya diam saja di sini selama beberapa saat."Kau tidak perlu menemaniku terus, kau tahu," kataku memecah keheningan.Cedric menghela napas lalu menatapku selama beberapa saat. Cedric berkata, "Aku hanya khawatir padamu.""Aku baik-baik saja," kataku."Kau jelas-jelas tida
Hari ke-1150 setelah aku menikah dengan Cedric. Pagi ini, keadaan Arion sangat membaik dari pada hari sebelumnya. Dokter tidak melarang kami untuk membawa Arion ke kastil.Saat ini Arion, Brandon, Cedric, dan aku berkumpul di taman kastil. Kami akan merayakan ulang tahun Arion walaupun sudah terlambat beberapa hari.Kami berada di sebuah gazebo. Kami duduk sambil menikmati makanan kami dengan tenang.Hari ini semuanya terasa begitu damai. Aku bisa mengistirahatkan pikiranku sejenak karena Arion sudah lebih baik saat ini.Arion duduk di pangkuanku sambil memelukku erat. Dia benar-benar tidak mau lepas dariku dari tadi. Tapi aku sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini.Sementara itu, Brandon berada di pangkuan Cedric. Kalau dilihat-lihat, tampang dan tingkah mereka sangat mirip. Terlebih lagi saat mereka sedang makan. Gerakan mereka saat mengunyah sangat mirip."Arion, apa kau tidak merindukan Ayah?" tany
Hari ke-1147 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun di kamar lamaku yang ada di kastil Gilmond. Ternyata aku sudah sampai di sini. Ingatan terakhirku sebelum aku tidur adalah Cedric, Arion, dan aku sedang dalam perjalanan menuju ke Gilmond untuk mendapatkan pengobatan untuk Arion. Aku duduk di tempat tidurku. Aku meraih segelas air yang ada di nakas lalu aku meminumnya sampai habis.Pintu kamarku terbuka lalu Cedric Cedric masuk ke dalam sambil menggendong Brandon. Sudah lama aku tidak melihat Brandon. Ternyata dia tumbuh dengan cepat. "Akhirnya kau bangun juga. Kau sudah tidur selama dua hari," kata Cedric sambil berjalan mendekat. "Aku benar-benar kelelahan karena Alicia terus memaksaku untuk bekerja," kataku. Aku menghela napas panjang. "Kau juga terlihat lebih kurus," kata Cedric. "Lalu, bagaimana dengan Arion?" tanyaku. "Arion berada di rumah sakit," kata Cedric. "Apa dia baik-baik saja?" tanyaku. "Aku tidak bisa mengatakan bahwa dia baik-baik saja untuk sekaran
Hari ke-1144 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah dua bulan Alicia terus mengendalikan aku. Dia terus memaksaku untuk melakukan ini dan itu. Aku merasa sudah menjadi budaknya saja. Stress? Tentu saja aku sangat stress dan kelelahan. Aku tidak sempat untuk memikirkan hal lain selain apa yang harus aku lakukan pada saat itu juga. Aku bahkan melewatkan hari ulang tahun Arion tiga hari yang lalu. Maafkan ibumu ini, Arion. Pagi ini, aku baru saja bangun dan para kesatria sudah menjemputku untuk pergi ke Istana Anggrek. Mau tidak mau aku harus segera pergi ke sana untuk menyusui Caelan. Kepalaku rasanya seperti akan pecah. Telingaku bahkan berdenging. Rasanya aku ingin hibernasi selama beberapa hari tapi aku tidak bisa.Aku masuk ke kamar Caelan. Aku melihat Alicia sedang menggendong Cealan di dalam. Sepertinya Caelan sudah mulai terbiasa dengan Alicia. Aku duduk di sofa lalu Alicia memberikan Caelan padaku. Aku segera mulai untuk menyusui Caelan. Namun, tak lama kemudian, Caelan l
Hari ke-1084 setelah aku menikah dengan Cedric. Taylor sudah kembali ke sini setelah mengantar Brandon ke Gilmond. Aku menyuruhnya untuk tidak memperlihatkan diri pada para kesatria kaisar yang lainnya.Aku tidak tahu apa yang dilakukan Lucy pada Mina setelah kekacauan tadi malam. Yang jelas, hari ini Mina sama sekali tidak terlihat batang hidungnya. Aku terlalu kesal untuk bertanya pada Lucy di mana Mina berada.Aku baru saja selesai sarapan lalu tiba-tiba para kesatria masuk ke dalam kamarku secara paksa. Ada apa lagi ini?"Beraninya kalian masuk ke sini tanpa permisi," kata Lucy pada mereka."Maafkan kami, Yang Muna. Akan tetapi, Yang Mulia Permaisuri memerintahkan kami untuk membawa Anda ke hadapan Yang Mulia Permaisuri sekarang juga," kata salah satu kesatria."Ini belum saatnya untuk mulai mengerjakan dokumen-dokumen itu," kataku dengan nada datar sambil menyeruput tehku."Yang Mulia, sebaiknya Anda ikut kami se
Hari ke-1083 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah tiga hari ini Alicia terus mengendalikan aku seenak jidatnya. Aku sudah mulai muak dengan semua ini. Aku harus segera mencari cara untuk mengambil Arion dari genggamannya. Tapi bagaimana?!Saat ini hari sudah menjelang malam dan aku masih terjebak di dalam ruang kerja permaisuri. Aku masih harus mengerjakan tumpukan kertas-kertas yang tidak ada habisnya ini.Aku melirik ke arah Alicia. Dia masih fokus pada kertas-kertasnya. Mau sampai kapan dia akan terus menahanku di sini?Para pelayan masuk ke dalam mulai menyalakan lentera. Seorang pelayan meletakkan sebuah cangkir berisi teh di atas mejaku. Aku hanya menatap cangkir itu tanpa menyentuhnya."Minumlah, aku yakin kau haus," kata Alica."Apa ini?" tanyaku."Itu hanya teh," kata Alicia."Aku tidak percaya kalau itu hanya sekedar teh biasa," kataku."Aku sudah mencari bahan untuk membuat teh
Hari ke-1081 setelah aku menikah dengan Cedric. Alicia mengambil Arion dariku kemarin. Dan aku sangat marah pada diriku sendiri karena aku tidak berdaya saat Arion diambil dariku. Aku hanya bisa berharap Arion baik-baik saja di sana.Pagi ini, aku sedang menyusui Brandon di atas tempat tidurku. Aku terus menatap wajah Brandon dan mencoba untuk tetap tenang.Tapi bagaimana aku bisa tenang dengan suara tangisan Caelan yang tidak ada hentinya itu? Tidak bisakah mereka membuatnya diam sebentar saja?Kalau anaknya sendiri dibiarkan begitu saja, bagaimana dengan Arion? Aku benar-benar tidak bisa mengkhawatirkan keadaan Arion yang berada di sana.Sepertinya tidak ada cara lain untuk menyelamatkan Arion selain menculiknya dari sana. Tapi aku yakin Alicia menempatkan banyak penjaga di sana."Taylor, apa kau di sana?" panggilku.Pintu yang terhubung dengan balkon kamarku terbuka. Taylor masuk ke dalam lalu membungku
Masih di hari ke-1080 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku baru saja menyadari bahwa ada sesuatu yang berbahaya di mainan yang diberikan oleh Alicia pada Arion. Aku langsung menyuruh Mina untuk bersiap pergi ke Gilmond."Mau ke mana kau buru-buru seperti itu?"Aku menoleh ke arah pintu dan aku melihat Alicia beridir di sana. Mau apa lagi dia?"Apa yang kau lakukan pada Arion?" tanyaku sambil menahan amarahku."Tidak ada," kata Alicia sambil tersenyum.Aku bisa tahu bahwa itu adalah senyuman palsunya. Dia pasti memiliki niat yang tidak baik padaku."Apa kau mau menyingkirkan kami?" tanyaku."Oh, akhirnya kau sadar juga," kata Alicia."Alicia, kita tidak boleh berselisih seperti ini," kataku."Sepertinya kau salah paham. Kita menjadi teman karena kita menghadapi musuh yang sama. Karena musuh kita sudah tiada, tidak ada alasan lagi untuk kita berteman," kata Alicia.A