"Kau bilang kalian menumbalkan 'kalian berdua', siapa yang satunya lagi?" tanyaku.
"Yang satunya lagi adalah orang yang menjadi kambing hitam di persidangan. Dia adalah sepupu Alicia, kalau tidak salah namanya Ruby. Lagipula dia sudah dieksekusi," kata Cedric.
Mereka benar-benar membunuh perempuan yang tidak bersalah itu? Bagimana mereka bisa tega melakukannya?
"Kalau rencana kalian berhasil, seharusnya aku mati malam itu dan Ruby tetap akan dieksekusi karena tuduhan meracuni Permaisuri dan aku. Apa tebakanku benar?" tanyaku.
"Benar sekali. Otakmu benar-benar tajam walaupun kerjaanmu hanya makan dan tidur. Mungkin sesekali aku akan membiarkanmu ikut dalam rapat dewan," kata Cedric.
"Tidak terima kasih," kataku dengan kesal.
"Tapi aku benar-benar tidak menyangka kau akan selamat dari kejadian itu. Seharusnya yang kami tangkap di dapur istana utama waktu itu adalah Ruby, bukan kau," kata Cedric.
"Apa tujuanmu menumbalkan dua perempuan b
Hari ke-122 setelah aku menikah dengan Cedric. Cedric benar-benar menganggap serius ucapanku tentang tubuh kurusnya. Kini dia telah berlatih cukup keras hingga membuat tubuhnya lebih berisi dan berotot.Saat ini aku dan Cedric sedang berada di tempat latihan prajurit seperti biasanya. Kami menunggangi kuda di arena berkuda. Tidak hanya sekedar berkuda, kami juga memanah target panahan yang ada di sekitar area berkuda sambil menunggangi kuda.Aku menarik busurku sambil mempertahankan keseimbanganku di atas kuda yang berjalan. Aku melepaskan tali busurku lalu anak panah melesat ke arah target panahan. Anak panah itu menancap di target panahan namun tidak tepat di tengah. Aku mengulangi hal yang sama hingga aku menembak sepuluh target di sekitar area berkuda. Ada beberapa anak panah yang mendarat tepat di tengah target."Kau semakin membaik," kata Cedric."Tentu saja," kataku."Aku akan mengajakmu untuk ikut berburu di festival berburu," kata Cedric.
Hari ke-129 setelah aku menikah dengan Cedric. Hari ini adalah festival berburu. Festival berburu adalah perayaan yang identik dengan perayaan hasil panen saat musim gugur. Festival berburu ini hanya diikuti oleh para bangsawan saja. Para bangsawan yang ikut kompetisi harus menangkap hewan buruan sebanyak-banyaknya untuk menang. Pemenang akan mendapatkan hadiah dari kaisar.Saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju ke tempat festival berburu diadakan. Tempatnya cukup jauh dan memerlukan waktu sekitar tiga jam untuk sampai ke tempat itu dari istana kekaisaran. Oleh karena itu, kami berangkat pagi-pagi sekali dari istana kekaisaran.Dan di sinilah aku, terjebak di dalam kereta kuda bersama Cedric dan Alicia. Tadinya aku mau menaiki kereta kuda yang lain namun Cedric menarikku ke sini.Cedric duduk di sebelahku sementara Alicia duduk di depanku dan menghadap aku. Seharusnya Cedric duduk di sebelah Alicia, bukan di sebelahku.Aku bis
Masih hari ke-129 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku dan Cedric hampir dibunuh oleh orang-orang berpakaian serba hitam. Oleh karena itu, aku mendorong Cedric untuk terjun bebas dari ketinggian sekitar sepuluh meter untuk menyelamatkan diri dari mereka.Aku dan Cedric mendarat di sungai yang cukup dalam. Aku berenang ke permukaan untuk bernapas. Aku melihat ke sekitar dan tidak menemukkan Cedric. Apa dia tidak bisa berenang?Aku menarik napas kemudian menyelam lagi untuk mencari Cedric. Ah, itu dia. Dia terlihat panik karena tidak bisa berenang. Aku meraih tangannya kemudian menariknya ke permukaan lalu berenang ke tepian."Hah! Aku pikir aku akan mati," kata Cedric sambil mengatur napasnya."Ayo bergerak. Mereka pasti akan mencari kita," kataku."Tunggu. Jembatan terdekat untuk menyebrangi sungai ini cukup jauh. Kita tidak perlu buru-buru," kata Cedric sambil menggenggam tanganku."Tetap saja harus bergerak,
Hari ke-130 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun dengan keadaan telanjang di dalam gua beralaskan jubah Cedric. Aku tidak menyangka kami melakukan hubungan intim semalam untuk menghangatkan tubuh. Aku merasa telah dimanipulasi olehnya karena wajah memelasnya yang ia buat tadi malam. Sial, aku masuk ke dalam perangkapnya.Ah, punggungku terasa sakit. Berapa kali kami melakukannya semalam? Staminanya benar-benar luar biasa.Aku bisa merasakan Cedric memelukku dari belakang dan menggosokkan hidungnya di leher belakangku dari tadi. Sampai kapan dia akan melakukan itu? Sesekali dia mencium leherku juga.“Apa kau sudah bangun?” tanya Cedric tanpa berhenti melakukan apa yang sedang dia lakukan.“Ya,” jawabku singkat sambil menguap.Cedric memutar tubuhku hingga membuatku berbaring menghadapnya. Dia menatap wajahku dengan intens sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi wajahku. Tatapannya terlihat sangat lembut.Ah, jantu
Hari ke-132 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun dengan keadaan telanjang di atas tempat tidurku. Tubuhku rasanya benar-benar sangat pegal karena kemarin Cedric sama sekali tidak membiarkan aku keluar dari kamarku sendiri. Kemarin kami menghabiskan waktu seharin di dalam kamarku ini dan kami melakukan hubungan intim setiap tiga jam sekali. Dia benar-benar gila."Sayangku sudah bangun, hm?" tanya Cedric dengan nada lembut."Ya....""Ayahmu akan mengantar kita ke ibu kota besok," kata Cedric sambil menciumi pundakku."Besok? Kau saja yang pergi. Aku akan tinggal di sini selama beberapa hari," kataku. Cedric berhenti menciumi pundakku setelah mendengar perkataanku."Kenapa?" tanya Cedric."Untuk menyelamatkan diri," kataku."Apa kau pikir para pembunuh waktu itu dikirim padamu karena kau ketahuan mendengar percakapan mereka?" tanya Cedric."Itu kau tahu," kataku."
Masih di hari ke-132 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku dan Albert berada di markas serikat pembunuh bayaran yang ada di Kota Nox. Di depan kami, adalah salah satu anggota dari serikat pembunuh bayaran ini. Sebut saja namanya Jack."Jack, kenapa kau menahan seranganmu saat itu?" tanyaku pada Jack. Jack melihat ke arahku lalu tersenyum."Kakakmu ini sangat jeli, Albert. Aku tidak terlalu menyukainya," kata Jack pada Albert."Kemampuan pengamatan Kakakku cukup hebat, Jack," kata Albert.Aku mengeluarkan tiga keping koin emas dan meletakkan koin emas itu di atas meja. Aku mendorong koin-koin itu ke arah Jack. Tentu saja Jack tidak kuasa untuk tidak melirik ke arah koin-koin emas itu."Kami selalu melindungi informasi pribadi klien kami. Apa kau pikir aku tidak punya harga diri sebagai seorang pembunuh bayaran?" tanya Jack. Aku mengeluarkan satu koin emas lagi."Itu tidak akan mempan," kata Jack. Aku mengeluarkan dua
Hari ke-134 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun terbangun di pagi hari karena aku merasa ada sesuatu yang menggigit pipiku. Tentu saja sesuatu itu tak lain dan tak bukan adalah Cedric."Aku bukan makanan," kataku sambil mendorong wajah Cedric menjauh."Tapi kau sangat enak," kata Cedric dengan nada menggoda."Jangan sampai kau benar-benar memakanku," kataku."Oh, tentu saja aku akan melahapmu," kata Cedric.Cedric mengecup dan menciumi leherku. Tangannya perlahan turun ke pinggulku lalu menarik gaun tidurku sedikit ke atas."Kakak!" Albert tiba-tiba masuk ke kamarku lagi tanpa permisi."Wow! Maaf, maaf," kata Albert saat melihat posisi kami di atas tempat tidur. Dia sama sekali tidak terlihat merasa bersalah."Sudah aku bilang ketuk pintunya sebelum masuk," protesku."Hehehe.... Kebiasaan," kata Albert dengan nada cengengesan. Dasar menyebalkan. Sampai kapan di
Hari ke-137 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah satu minggu semenjak kami dinyatakan hilang dan Cedric tidak ada niatan untuk kembali ke istana kekaisaran secepatnya. Dia selalu pergi setiap malam bersama William entah apa yang dia lakukan. Kemungkinan mereka masih melakukan penyelidikan tapi mereka tidak mendapatkan petunjuk maupun bukti yang kuat.Pagi ini aku bangun lebih dulu dari pada Cedric. Tidak biasanya dia bangsun kasiangan. Ya, wajar saja dia bangun lebih siang karena dia selalu keluar setiap malam akhir-akhir ini. Aku bahkan tidak tahu kapan dia kembali setelah dia pergi semalam.Aku berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu kamarku. Sudah ada troli berisi makanan yang ditinggalkan di depan kamarku. Aku pun membawa troli itu masuk.Aku menemukan amplop seukuran kertas yang ditindih oleh piring-piring makanan. Aku mengambil amplop itu lalu membukanya. Ah, ini laporan keadaan di istana seperti biasanya yang dikirim oleh William.
Masih di hari ke-271 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku dikejutkan dengan berita bahwa ayahku ditangkap karena ayahku diduga telah memalsukan kematian kaisar.Aku menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya. Aku mencoba untuk menenangkan diriku karena rasa terkejutku."Kenapa bisa ayahku yang ditangkap?" tanyaku."Ada saksi yang mengatakan bahwa Yang Mulia Kaisar ada di kastil ini," kata William."Saksi? Siapa yang memberikan kesaksian itu?" tanyaku."Saya tidak tahu karena Yang Mulia Permaisuri sudah mengamankan saksi itu," jawab William."Alicia sialan!" umpatku."Tenangkan dirimu," kata Cedric sambil mengusap bahuku."Bagaimana aku bisa tenang?! Ayahku jadi terseret karena rencana bodohmu itu! Kau seharusnya lebih berhati-hati jika kau keluar dari kastil ini! Sialan!" Aku meluapkan emosiku pada Cedric."Inilah alasan kenapa aku tidak suka jika wanita ikut ca
Hari ke-260 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah empat bulan sejak pemakaman kaisar palsu. Tidak terasa musim dingin telah terlewati. Sekarang sudah masuk ke musim semi.Aku dan Cedric masih menyembunyikan diri di kastil milik keluarga Gilmond di wilayah Gilmond. Sementara itu, Ayah, ibu, dan Albert tinggal di ibu kota selama beberapa saat karena ayah harus ikut mengurusi urusan pemerintahan untuk sementara waktu. Sehingga hanya ada aku dan Cedric di kastil ini.Karena hanya kami berdua di kastil ini, Cedric benar-benar menganggap ini seperti bulan madu. Dia benar-benar menikmati 'liburan' ini.Untuk misteri siapa yang mengirim pembunuh bayaran pada kami pada saat festival berburu, masih belum terpecahkan. Jadi, kami mengabaikan hal itu untuk sementara waktu karena tidak ada bukti lebih lanjut.Pagi ini, aku membaca laporan dari William seperti biasanya. Laporan itu tertulis bahwa Alicia mengambil alih pemerintahan untuk sementara waktu. L
Hari ke-138 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku dan Cedric berada di sebuah bangunan yang ada di pinggir jalan yang akan dilalui oleh arak-arakan yang membawa jenazah kaisar. Kami berada di lantai dua agar bisa melihat arak-arakan lebih jelas.Aku melihat ke luar jendela. Ada banyak orang yang beridiri di pinggir jalan dengan menggunakan pakaian serba hitam. Mereka sedang menanti arak-arakan yang membawa jenazah kaisar yang akan lewat.Kaisar saat ini meninggal tanpa memiliki keturunan. Sehingga, urutan suksesi Kekaisaran Eqara yaitu, Pangeran Andreas, Pangeran Orion, Pangeran Cassius, Duke Aslan Velart, Pangeran Davis, Putri Charlotte, Pangeran Darwin, dan seterusnya.Pangeran Andreas, jangan ditanya lagi. Dia tidak memiliki niatan untuk menjadi kaisar. Kemudian Pangeran Orion dan Cassius, anak-anak Ratu Janda Elena, masih terlalu muda untuk menjadi Kaisar. Jadi untuk saat ini, mari kesampingkan mereka bertiga dulu.Duke Aslan mungkin bisa
Hari ke-137 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah satu minggu semenjak kami dinyatakan hilang dan Cedric tidak ada niatan untuk kembali ke istana kekaisaran secepatnya. Dia selalu pergi setiap malam bersama William entah apa yang dia lakukan. Kemungkinan mereka masih melakukan penyelidikan tapi mereka tidak mendapatkan petunjuk maupun bukti yang kuat.Pagi ini aku bangun lebih dulu dari pada Cedric. Tidak biasanya dia bangsun kasiangan. Ya, wajar saja dia bangun lebih siang karena dia selalu keluar setiap malam akhir-akhir ini. Aku bahkan tidak tahu kapan dia kembali setelah dia pergi semalam.Aku berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu kamarku. Sudah ada troli berisi makanan yang ditinggalkan di depan kamarku. Aku pun membawa troli itu masuk.Aku menemukan amplop seukuran kertas yang ditindih oleh piring-piring makanan. Aku mengambil amplop itu lalu membukanya. Ah, ini laporan keadaan di istana seperti biasanya yang dikirim oleh William.
Hari ke-134 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun terbangun di pagi hari karena aku merasa ada sesuatu yang menggigit pipiku. Tentu saja sesuatu itu tak lain dan tak bukan adalah Cedric."Aku bukan makanan," kataku sambil mendorong wajah Cedric menjauh."Tapi kau sangat enak," kata Cedric dengan nada menggoda."Jangan sampai kau benar-benar memakanku," kataku."Oh, tentu saja aku akan melahapmu," kata Cedric.Cedric mengecup dan menciumi leherku. Tangannya perlahan turun ke pinggulku lalu menarik gaun tidurku sedikit ke atas."Kakak!" Albert tiba-tiba masuk ke kamarku lagi tanpa permisi."Wow! Maaf, maaf," kata Albert saat melihat posisi kami di atas tempat tidur. Dia sama sekali tidak terlihat merasa bersalah."Sudah aku bilang ketuk pintunya sebelum masuk," protesku."Hehehe.... Kebiasaan," kata Albert dengan nada cengengesan. Dasar menyebalkan. Sampai kapan di
Masih di hari ke-132 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku dan Albert berada di markas serikat pembunuh bayaran yang ada di Kota Nox. Di depan kami, adalah salah satu anggota dari serikat pembunuh bayaran ini. Sebut saja namanya Jack."Jack, kenapa kau menahan seranganmu saat itu?" tanyaku pada Jack. Jack melihat ke arahku lalu tersenyum."Kakakmu ini sangat jeli, Albert. Aku tidak terlalu menyukainya," kata Jack pada Albert."Kemampuan pengamatan Kakakku cukup hebat, Jack," kata Albert.Aku mengeluarkan tiga keping koin emas dan meletakkan koin emas itu di atas meja. Aku mendorong koin-koin itu ke arah Jack. Tentu saja Jack tidak kuasa untuk tidak melirik ke arah koin-koin emas itu."Kami selalu melindungi informasi pribadi klien kami. Apa kau pikir aku tidak punya harga diri sebagai seorang pembunuh bayaran?" tanya Jack. Aku mengeluarkan satu koin emas lagi."Itu tidak akan mempan," kata Jack. Aku mengeluarkan dua
Hari ke-132 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun dengan keadaan telanjang di atas tempat tidurku. Tubuhku rasanya benar-benar sangat pegal karena kemarin Cedric sama sekali tidak membiarkan aku keluar dari kamarku sendiri. Kemarin kami menghabiskan waktu seharin di dalam kamarku ini dan kami melakukan hubungan intim setiap tiga jam sekali. Dia benar-benar gila."Sayangku sudah bangun, hm?" tanya Cedric dengan nada lembut."Ya....""Ayahmu akan mengantar kita ke ibu kota besok," kata Cedric sambil menciumi pundakku."Besok? Kau saja yang pergi. Aku akan tinggal di sini selama beberapa hari," kataku. Cedric berhenti menciumi pundakku setelah mendengar perkataanku."Kenapa?" tanya Cedric."Untuk menyelamatkan diri," kataku."Apa kau pikir para pembunuh waktu itu dikirim padamu karena kau ketahuan mendengar percakapan mereka?" tanya Cedric."Itu kau tahu," kataku."
Hari ke-130 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun dengan keadaan telanjang di dalam gua beralaskan jubah Cedric. Aku tidak menyangka kami melakukan hubungan intim semalam untuk menghangatkan tubuh. Aku merasa telah dimanipulasi olehnya karena wajah memelasnya yang ia buat tadi malam. Sial, aku masuk ke dalam perangkapnya.Ah, punggungku terasa sakit. Berapa kali kami melakukannya semalam? Staminanya benar-benar luar biasa.Aku bisa merasakan Cedric memelukku dari belakang dan menggosokkan hidungnya di leher belakangku dari tadi. Sampai kapan dia akan melakukan itu? Sesekali dia mencium leherku juga.“Apa kau sudah bangun?” tanya Cedric tanpa berhenti melakukan apa yang sedang dia lakukan.“Ya,” jawabku singkat sambil menguap.Cedric memutar tubuhku hingga membuatku berbaring menghadapnya. Dia menatap wajahku dengan intens sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi wajahku. Tatapannya terlihat sangat lembut.Ah, jantu
Masih hari ke-129 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku dan Cedric hampir dibunuh oleh orang-orang berpakaian serba hitam. Oleh karena itu, aku mendorong Cedric untuk terjun bebas dari ketinggian sekitar sepuluh meter untuk menyelamatkan diri dari mereka.Aku dan Cedric mendarat di sungai yang cukup dalam. Aku berenang ke permukaan untuk bernapas. Aku melihat ke sekitar dan tidak menemukkan Cedric. Apa dia tidak bisa berenang?Aku menarik napas kemudian menyelam lagi untuk mencari Cedric. Ah, itu dia. Dia terlihat panik karena tidak bisa berenang. Aku meraih tangannya kemudian menariknya ke permukaan lalu berenang ke tepian."Hah! Aku pikir aku akan mati," kata Cedric sambil mengatur napasnya."Ayo bergerak. Mereka pasti akan mencari kita," kataku."Tunggu. Jembatan terdekat untuk menyebrangi sungai ini cukup jauh. Kita tidak perlu buru-buru," kata Cedric sambil menggenggam tanganku."Tetap saja harus bergerak,