Hari ke-122 setelah aku menikah dengan Cedric. Cedric benar-benar menganggap serius ucapanku tentang tubuh kurusnya. Kini dia telah berlatih cukup keras hingga membuat tubuhnya lebih berisi dan berotot.
Saat ini aku dan Cedric sedang berada di tempat latihan prajurit seperti biasanya. Kami menunggangi kuda di arena berkuda. Tidak hanya sekedar berkuda, kami juga memanah target panahan yang ada di sekitar area berkuda sambil menunggangi kuda.
Aku menarik busurku sambil mempertahankan keseimbanganku di atas kuda yang berjalan. Aku melepaskan tali busurku lalu anak panah melesat ke arah target panahan. Anak panah itu menancap di target panahan namun tidak tepat di tengah. Aku mengulangi hal yang sama hingga aku menembak sepuluh target di sekitar area berkuda. Ada beberapa anak panah yang mendarat tepat di tengah target.
"Kau semakin membaik," kata Cedric.
"Tentu saja," kataku.
"Aku akan mengajakmu untuk ikut berburu di festival berburu," kata Cedric.<
Hari ke-129 setelah aku menikah dengan Cedric. Hari ini adalah festival berburu. Festival berburu adalah perayaan yang identik dengan perayaan hasil panen saat musim gugur. Festival berburu ini hanya diikuti oleh para bangsawan saja. Para bangsawan yang ikut kompetisi harus menangkap hewan buruan sebanyak-banyaknya untuk menang. Pemenang akan mendapatkan hadiah dari kaisar.Saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju ke tempat festival berburu diadakan. Tempatnya cukup jauh dan memerlukan waktu sekitar tiga jam untuk sampai ke tempat itu dari istana kekaisaran. Oleh karena itu, kami berangkat pagi-pagi sekali dari istana kekaisaran.Dan di sinilah aku, terjebak di dalam kereta kuda bersama Cedric dan Alicia. Tadinya aku mau menaiki kereta kuda yang lain namun Cedric menarikku ke sini.Cedric duduk di sebelahku sementara Alicia duduk di depanku dan menghadap aku. Seharusnya Cedric duduk di sebelah Alicia, bukan di sebelahku.Aku bis
Masih hari ke-129 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku dan Cedric hampir dibunuh oleh orang-orang berpakaian serba hitam. Oleh karena itu, aku mendorong Cedric untuk terjun bebas dari ketinggian sekitar sepuluh meter untuk menyelamatkan diri dari mereka.Aku dan Cedric mendarat di sungai yang cukup dalam. Aku berenang ke permukaan untuk bernapas. Aku melihat ke sekitar dan tidak menemukkan Cedric. Apa dia tidak bisa berenang?Aku menarik napas kemudian menyelam lagi untuk mencari Cedric. Ah, itu dia. Dia terlihat panik karena tidak bisa berenang. Aku meraih tangannya kemudian menariknya ke permukaan lalu berenang ke tepian."Hah! Aku pikir aku akan mati," kata Cedric sambil mengatur napasnya."Ayo bergerak. Mereka pasti akan mencari kita," kataku."Tunggu. Jembatan terdekat untuk menyebrangi sungai ini cukup jauh. Kita tidak perlu buru-buru," kata Cedric sambil menggenggam tanganku."Tetap saja harus bergerak,
Hari ke-130 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun dengan keadaan telanjang di dalam gua beralaskan jubah Cedric. Aku tidak menyangka kami melakukan hubungan intim semalam untuk menghangatkan tubuh. Aku merasa telah dimanipulasi olehnya karena wajah memelasnya yang ia buat tadi malam. Sial, aku masuk ke dalam perangkapnya.Ah, punggungku terasa sakit. Berapa kali kami melakukannya semalam? Staminanya benar-benar luar biasa.Aku bisa merasakan Cedric memelukku dari belakang dan menggosokkan hidungnya di leher belakangku dari tadi. Sampai kapan dia akan melakukan itu? Sesekali dia mencium leherku juga.“Apa kau sudah bangun?” tanya Cedric tanpa berhenti melakukan apa yang sedang dia lakukan.“Ya,” jawabku singkat sambil menguap.Cedric memutar tubuhku hingga membuatku berbaring menghadapnya. Dia menatap wajahku dengan intens sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi wajahku. Tatapannya terlihat sangat lembut.Ah, jantu
Hari ke-132 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun dengan keadaan telanjang di atas tempat tidurku. Tubuhku rasanya benar-benar sangat pegal karena kemarin Cedric sama sekali tidak membiarkan aku keluar dari kamarku sendiri. Kemarin kami menghabiskan waktu seharin di dalam kamarku ini dan kami melakukan hubungan intim setiap tiga jam sekali. Dia benar-benar gila."Sayangku sudah bangun, hm?" tanya Cedric dengan nada lembut."Ya....""Ayahmu akan mengantar kita ke ibu kota besok," kata Cedric sambil menciumi pundakku."Besok? Kau saja yang pergi. Aku akan tinggal di sini selama beberapa hari," kataku. Cedric berhenti menciumi pundakku setelah mendengar perkataanku."Kenapa?" tanya Cedric."Untuk menyelamatkan diri," kataku."Apa kau pikir para pembunuh waktu itu dikirim padamu karena kau ketahuan mendengar percakapan mereka?" tanya Cedric."Itu kau tahu," kataku."
Masih di hari ke-132 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku dan Albert berada di markas serikat pembunuh bayaran yang ada di Kota Nox. Di depan kami, adalah salah satu anggota dari serikat pembunuh bayaran ini. Sebut saja namanya Jack. "Jack, kenapa kau menahan seranganmu saat itu?" tanyaku pada Jack. Jack melihat ke arahku lalu tersenyum. "Kakakmu ini sangat jeli, Albert. Aku tidak terlalu menyukainya," kata Jack pada Albert. "Kemampuan pengamatan Kakakku cukup hebat, Jack," kata Albert.Aku mengeluarkan tiga keping koin emas dan meletakkan koin emas itu di atas meja. Aku mendorong koin-koin itu ke arah Jack. Tentu saja Jack tidak kuasa untuk tidak melirik ke arah koin-koin emas itu."Kami selalu melindungi informasi pribadi klien kami. Apa kau pikir aku tidak punya harga diri sebagai seorang pembunuh bayaran?" tanya Jack. Aku mengeluarkan satu koin emas lagi. "Itu tidak akan mempan," kata Jack. Aku mengeluarkan dua koin emas lagi. "Kalau kau tidak mau membuka mulutmu, koin-koin
Hari ke-134 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun terbangun di pagi hari karena aku merasa ada sesuatu yang menggigit pipiku. Tentu saja sesuatu itu tak lain dan tak bukan adalah Cedric."Aku bukan makanan," kataku sambil mendorong wajah Cedric menjauh."Tapi kau sangat enak," kata Cedric dengan nada menggoda."Jangan sampai kau benar-benar memakanku," kataku."Oh, tentu saja aku akan melahapmu," kata Cedric.Cedric mengecup dan menciumi leherku. Tangannya perlahan turun ke pinggulku lalu menarik gaun tidurku sedikit ke atas."Kakak!" Albert tiba-tiba masuk ke kamarku lagi tanpa permisi."Wow! Maaf, maaf," kata Albert saat melihat posisi kami di atas tempat tidur. Dia sama sekali tidak terlihat merasa bersalah."Sudah aku bilang ketuk pintunya sebelum masuk," protesku."Hehehe.... Kebiasaan," kata Albert dengan nada cengengesan. Dasar menyebalkan. Sampai kapan di
Hari ke-137 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah satu minggu semenjak kami dinyatakan hilang dan Cedric tidak ada niatan untuk kembali ke istana kekaisaran secepatnya. Dia selalu pergi setiap malam bersama William entah apa yang dia lakukan. Kemungkinan mereka masih melakukan penyelidikan tapi mereka tidak mendapatkan petunjuk maupun bukti yang kuat.Pagi ini aku bangun lebih dulu dari pada Cedric. Tidak biasanya dia bangsun kasiangan. Ya, wajar saja dia bangun lebih siang karena dia selalu keluar setiap malam akhir-akhir ini. Aku bahkan tidak tahu kapan dia kembali setelah dia pergi semalam.Aku berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu kamarku. Sudah ada troli berisi makanan yang ditinggalkan di depan kamarku. Aku pun membawa troli itu masuk.Aku menemukan amplop seukuran kertas yang ditindih oleh piring-piring makanan. Aku mengambil amplop itu lalu membukanya. Ah, ini laporan keadaan di istana seperti biasanya yang dikirim oleh William.
Hari ke-138 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku dan Cedric berada di sebuah bangunan yang ada di pinggir jalan yang akan dilalui oleh arak-arakan yang membawa jenazah kaisar. Kami berada di lantai dua agar bisa melihat arak-arakan lebih jelas.Aku melihat ke luar jendela. Ada banyak orang yang beridiri di pinggir jalan dengan menggunakan pakaian serba hitam. Mereka sedang menanti arak-arakan yang membawa jenazah kaisar yang akan lewat.Kaisar saat ini meninggal tanpa memiliki keturunan. Sehingga, urutan suksesi Kekaisaran Eqara yaitu, Pangeran Andreas, Pangeran Orion, Pangeran Cassius, Duke Aslan Velart, Pangeran Davis, Putri Charlotte, Pangeran Darwin, dan seterusnya.Pangeran Andreas, jangan ditanya lagi. Dia tidak memiliki niatan untuk menjadi kaisar. Kemudian Pangeran Orion dan Cassius, anak-anak Ratu Janda Elena, masih terlalu muda untuk menjadi Kaisar. Jadi untuk saat ini, mari kesampingkan mereka bertiga dulu.Duke Aslan mungkin bisa
Masih di hari ke-589 setelah aku menikah dengan Cedric. Saat ini aku sedang menghadiri rapat dewan di ruang rapat. Lalu aku terlibat perdebatan dengan Davis.Aku baru saja menyuruh Davis yang tidak tahu diri itu untuk menyadari posisinya. Namun, dia hendak membantah aku lagi. Jadi aku melemparkan sebuah belati yang kebetulan sedang aku bawa ke arah Davis. Belati itu menggores pipi dan telinga Davis.Ruang rapat ini hening seketika begitu aku melempar belati itu. Sepertinya mereka sangat terkejut dengan apa yang aku lakukan."Aku bilang berlutut," kataku pada Davis.Davis tidak punya pilihan lain selain berlutut. Dia sepertinya masih tidak mau untuk berlutut padaku. Lihatlah wajah kesalnya itu. Dia bahkan tidak bisa berkata apa-apa."Bagus. Sekarang mari kita luruskan permasalahan di sini. Kau ingin mengambil alih wewenang pemerintahan dari permaisuri kan? Padahal Kaisar sendiri yang memberi wewenang pada Permaisuri tap
Hari ke-587 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah seminggu sejak keberangkatan Cedric dan yang lainnya menuju ke perbatasan. Seharusnya mereka sudah setengah perjalanan untuk sampai ke perbatasan.Lalu bagaimana keadaan di istana kekaisaran sekarang? Ya, untuk saat ini istana masih tenang-tenang saja. Semoga saja tidak ada kerusuhan yang timbul di saat yang kritis ini.Saat ini aku berada di kamar saja seperti biasanya. Aku hanya makan, tidur, dan mengurus Arion. Benar-benar hari yang tenang.Tiba-tiba Alicia masuk ke kamarku. Rambutnya terlihat basah dan dia hanya memakai gaun yang santai. Yang lebih penting, dia terlihat marah.Apa yang terjadi padanya? Tidak mungkin ada orang yang berani menjahilinya dengan menyiram air ke tubuhnya kan?"Dimana Arion?" tanya Alicia. Aku memberinya isyarat mata pada Alicia untuk menunjukkan bahwa Arion ada di sebelahku.Alicia langsung naik ke atas tempat tidur lalu m
Hari ke-579 setelah aku menikah dengan Cedric. Hari ini adalah hari sebelum keberangkatan Cedric dan yang lainnya ke perbatasan. Persiapan untuk keberangkatan sudah selesai. Mereka akan berangkat besok pagi.Alicia sudah mengangkat Arion sebagai anak angkatnya secara resmi. Tapi tidak ada yang berubah kehidupan nyata. Itu hanya status di atas kertas untuk saat ini.Ini sudah larut malam. Arion sudah tidur di tempat tidur bayi yang ada di sebelah tempat tidurku. Aku berbaring di atas tempat tidur dan bersiap untuk tidur.Apa yang Cedric lakukan saat ini? Sepertinya dia akan menghabiskan malam dengan Alicia malam ini sebelum dia pergi.Aku baru saja menutup mataku. Lalu tiba-tiba pintu kamar ini terbuka. Aku kembali membuka mataku dan melihat siapa yang masuk ke sini. Ternyata itu Cedric dan Alicia. Kenapa mereka datang ke sini malam-malam begini?Cedric langsung berbaring di atas tempat tidurku lalu memelukku. Sementara
Hari ke-575 setelah aku menikah dengan Cedric. Hari ini istana di sibukkan dengan persiapan untuk keberangkatan Cedric dan yang lainnya ke perbatasan. Mereka akan pergi mungkin sekitar tiga atau lima hari lagi karena ada banyak yang harus di persiapkan.Cedric, Alicia, dan aku berkumpul di ruang kerja Cedric. Saat ini kami harus membahas tentang siapa yang akan melanjutkan pemerintahan saat Cedric pergi. Tentu saja kami juga harus membajas tentang kemungkinan terburuk.Cedric memberi kami daftar nama anggota dewan yang tidak akan ikut pergi ke perbatasan serta beberapa pengganti anggota dewan yang ikut ke perbatasan. Baiklah, aku tidak mengenal satu pun dari mereka. Mari serahkan ini pada Alicia saja.Aku lebih tertarik dengan rute pelarian yang sudah di siapkan. Aku baru tahu ada lorong rahasia di istana ini. Aku jadi ingin menjelajahinya.Cedric dan Alicia terus membicarakan tentang politik. Tapi aku tidak begitu memperhatikan.&n
Hari ke-574 setelah aku menikah dengan Cedric. Seminggu berlalu, Layla sudah dijatuhi hukuman mati oleh hakim kemarin. Sepertinya dia tidak di penggal tapi dipaksa untuk minum racun.Sepertinya wanita-wanita yang sering mengusik Alicia sudah mati semua. Setidaknya untuk saat ini.Lalu apa kegiatanku sekarang? Kegiatanku hanya makan dan tidur. Tiap pagi rasa mual dan pusingku tidak tertahan. Jadi aku hanya berbaring di atas tempat tidur.Aku terbangun di tengah hari setelah aku tidur lagi setelah aku sarapan tadi pagi. Saat aku terbangun, aku langsung melihat Alicia dan Cedric berada di kamar ini. Sepertinya mereka sedang berdebat. Apa yang mereka perdebatkan?"Kau sudah memonopoli Arion sejak beberapa hari yang lalu. Sekarang giliranku," kata Cedric."Tidak. Aku tidak akan menyerahkan Arion padamu," kata Alicia.Astaga, mereka seperti anak kecil yang berebut mainan saja. Tidak bisakah kalian memutuskannya secara
Masih di hari ke-567 setelah aku menikah dengan Cedric. Zoe baru saja kembali dari perbatasan alias medan perang. Cedric baru saja menanyakan alasan kenapa Zoe kembali dan kami sangat terkejut dengan jawaban dari Zoe. Aku benar-benar tidak bisa mempercayai apa yang baru saja aku dengar."Apa kau bilang?" tanyaku. Aku harus memastikan apakah yang aku dengar benar atau tidak."Saya kembali ke sini karena saya hamil," jawab Zoe."Anak siapa itu?" tanya Cedric."Duke Aslan," jawab Zoe.Aku dan Cedric saling bertatapan lalu menghela napas panjang. Ini bukan masalah kami tapi ...."Bukankah sebaiknya kau kembali saja ke Gilmond?" saranku."Ayahku bisa membunuhku jika ayahku tahu," kata Zoe. Ya, tentu saja itu mungkin akan terjadi."Lalu apa yang Aslan perintahkan padamu?" tanya Cedric."Duke Aslan memerintahkan saya untuk kembali ke ibu kota dengan selamat. Duke Aslan juga menitu
Hari ke-567 setelah aku menikah dengan Cedric. Kemarin aku tidur seharian karena kelelahan setelah masalah besar yang mempermainkan perasaanku.Dimana aku tinggal sekarang? Istana Teratai kan sudah hangus terbakar. Ya, sekarang aku tinggal di Istana Lili untuk sementara. Karena ini adalah satu-satunya istana di bagian istana dalam yang siap huni untuk sekarang.Pagi ini aku baru saja selesai menyusui Arion. Aku harus memakan sarapanku sekarang. Aku melihat ke arah makanan yang sudah tersaji di depanku. Aku langsung merasa mual begitu aku mencium aroma makanan itu."Yang Mulia, apa saya perlu mengganti makanan ini?" tanya Lucy yang baru saja menghidangkan makanan itu."Ya, tolong ganti dengan sesuatu yang mudah ditelan," kataku."Baiklah, Yang Mulia," kata Lucy. Lucy membungkuk kepadaku lalu berjalan keluar dari kamar ini.Tepat setelah Lucy keluar, Alicia masuk ke dalam. Alicia langsung berjalan menuju ke
Hari ke-565 setelah aku menikah dengan Cedric. Saat ini, persidangan untuk Ratu Janda Layla akan dimulai. Aku duduk di samping Cedric dengan memasang wajah sedih. Kemarin seorang pelayan yang membakar Istana Teratai mengaku bahwa dia di suruh oleh Layla. Lalu Layla ditangkap saat itu juga. Aku melihat ke arah Cedric. Matanya terlihat merah dan sembab. Sepertinya dia menangis semalaman. Aku juga bisa melihat tangannya mengepal sangat kuat hingga terlihat bergetar. Aku yakin dia merasa sedih dan marah di saat yang bersamaan. Beberapa saat kemudian, Layla dibawa masuk ke dalam ruang persidangan ini oleh beberapa penjaga. Layla berlutut di depan persidangan. "Apa kau tahu apa kesalahanmu?!" tanya Cedric pada Layla. "Saya tidak melakukan kesalahan apapun," kata Layla. "Masih tidak mau mengaku! Apa kau pikir aku bodoh?!" teriak Cedric. Aku menggenggam tangannya untuk menenangkan dirinya. Aku tidak bisa membiarkan dia hilang kendali di sini. "Saya difitnah, Yang Mulia!" teriak Layla.
Masih di hari 563 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku baru saja mendapai diriku hamil lagi lalu Istana Teratai kebakaran. Apa lagi yang bisa lebih buruk dari ini?Yang lebih penting sekarang aku harus memastikan keselamatan Arion. Benar, keselamatan Arion yang utama. Aku harus segera pergi ke Istana Teratai untuk memastikan Arion baik-baik saja. Mari berpikiran optimis bahwa Arion sudah keluar dari Istana Teratai. Arion pasti selamat. Arion pasti baik-baik saja. Tenangkan dirimu, Stella. Luruskan pikiranmu lalu mari kita lihat apa yang terjadi di Istana Teratai dengan tenang. Tetap saja aku tidak bisa. Jatungku berdetak sangat kenjang. Firasatku buruk. Pikiran-pikiran negatif langsung masuk ke dalam kepalaku. Bagaimana jika Arion masih berada di dalam Istana Teratai? Bagaimana jika Arion dilahap oleh api?!Aku berdiri dari tempat dudukku lalu aku langsung berjalan dengan cepat keluar dari ruang kerjaku. Aku bisa mendengar Cedric terus memanggil namaku tapi aku mengabaikannya. Aku