Share

Undangan Makan Malam

Almeera pun menelan saliva, perasaan canggung mulai menguasainya. Pikirannya sedang berputar dengan berbagai kemungkinan. Meskipun merasa tak nyaman dengan situasi ini, ia mencoba untuk tetap tenang.

“Aku harus mempertemukan kamu dengan dia … harus,” lirih Nyonya Diana dengan suara tersendat.

"Saya tidak mengerti maksud Anda," Almeera memandang Nyonya Diana dengan tatapan penuh pertanyaan. Ia merasa bingung dengan arah percakapan ini. “Mempertemukan saya dengan siapa, Nyonya?”

Perempuan paruh baya itu menghela napas, seolah mempertimbangkan bagaimana cara terbaik untuk melanjutkan. Secara refleks, ia mengulurkan tangan untuk menyentuh pipi Almeera.

“Seseorang yang sangat berarti bagiku,” jawab Nyonya Diana dengan tatapan yang penuh haru.

"Almeera, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Mungkin ini terdengar agak pribadi, tapi penting,” lanjut Nyonya Diana berusaha menguasai diri.

"Tentu, Nyonya. Apa yang ingin Anda tanyakan?" balas Almeera mengerutkan dahi.

Nyonya Diana mencondongkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status