Share

Tersadar dari Tidur Panjang

Usai sang dokter menyanggupi permintaannya, Hana segera memutus sambungan telepon. Matanya yang jeli dan tajam menangkap keberadaan Almeera yang berdiri di dekat pintu. Tak ayal, amarahnya yang belum padam kembali muncul ke permukaaan.

“Kenapa kamu masih berdiri di situ, hah? Pergi dari sini!” perintah Hana dengan berang.

Tak ingin memperpanjang masalah, Almeera bergegas meninggalkan kamar Karenina. Air matanya mengalir deras saat menaiki anak tangga ke lantai dua. Di satu sisi, ia sangat mencemaskan kondisi Karenina, tetapi di sisi lain ia juga tak mau membuat Hana semakin murka.

Kini, hanya kamar sang adik yang bisa menjadi tempat persembunyian Almeera. Setibanya di kamar Rifki, Almeera pun terduduk di tepi ranjang. Gadis itu langsung terisak sembari menutupi wajahnya dengan telapak tangan. Rongga dadanya terasa sesak, mengingat semua tuduhan yang dilemparkan oleh Hana.

Rifki, yang mendengar suara isakan kakaknya, segera mendekat. “Mbak Meera, ada apa?” tanya Rifki dengan suara p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status