Share

Terpaksa Berbohong

Di dalam mobil, suasana terasa hening. Kaisar memandang lurus ke depan, matanya tampak jauh seperti sedang melamun. Almeera, yang duduk di sampingnya, merasa tidak nyaman dengan keheningan yang tiba-tiba menyelimuti mereka. Ia takut kalau Kaisar marah karena tadi ia nekat menyuapi Kaisar di tenda ayam bakar yang sederhana.

“Tuan marah? Maaf, seharusnya saya tidak memaksa Tuan makan di sana,” kata Almeera pelan, mencoba memecah keheningan.

Kaisar menoleh sejenak, tersenyum tipis. “Aku hanya kekenyangan. Tadi sudah makan sedikit bersama Tuan Gani.”

Almeera mengangguk, merasa sedikit lega, tetapi rasa penasaran masih menggelitik pikirannya. “Kenapa Tuan tidak menolak saat saya suapi? Kalau memang sudah kenyang, Tuan bilang saja.”

Kaisar terdiam sejenak, matanya kembali tertuju ke jalanan di depannya. Ia tidak menjawab ucapan Almeera barusan.

Setibanya di mansion, Kaisar dan Almeera melangkah masuk dengan perasaan campur aduk. Di ruang tengah, Karenina sudah menunggu dengan kursi rodanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status