Share

Pesta Pertunangan

Almeera menghela napas panjang. Meski terpaksa, ia tidak punya pilihan selain menuruti keinginan Reval. Bahkan, ia hanya diam saja tatkala Reval berbicara sebentar dengan resepsionis salon.

“Aku akan ke apartemen dulu untuk mandi dan ganti baju. Kita bertemu lagi di sini satu jam lagi, oke?” kata Reval sebelum pergi meninggalkan Almeera di salon.

Almeera mengangguk pelan, menatap kepergian Reval dengan perasaan campur aduk. Ia dibawa ke ruang make-up oleh petugas salon. Ketika duduk di kursi, seorang MUA dan hairstylist mendekatinya dengan senyuman ramah.

“Selamat sore. Apakah ada permintaan khusus untuk gaya make-up dan gaya rambutnya?” tanya MUA itu.

“Tidak ada, Mbak. Hanya saja, tolong jangan sampai menyentuh tompel saya,” jawab Almeera menunjuk ke pipinya.

MUA itu sedikit terkejut tetapi segera mengangguk, menyadari bahwa pelanggan punya preferensi khusus yang harus dihormati. “Baik, saya akan berhati-hati,” jawabnya.

Proses rias wajah dimulai. MUA tersebut dengan hati-hati men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status