Share

Masuk Jebakan

Esok paginya, Almeera terbangun karena mendengar suara langkah kaki Kaisar yang mondar-mandir di kamar. Matanya masih setengah terpejam, tetapi ia bisa melihat siluet sang suami. Kaisar yang sudah rapi dengan setelan jas, tampak sibuk mempersiapkan sesuatu. Almeera segera duduk di atas ranjang, menggosok matanya dan mencoba mengumpulkan kesadaran.

“Tuan, kenapa tidak membangunkan saya?” tanyanya dengan suara serak.

Kaisar berhenti sejenak, menatap Almeera dengan tatapan yang sulit diartikan. “Tidak perlu. Lagi pula, kita akan segera berpisah kamar,” jawabnya dengan nada datar.

Almeera merasa dadanya sesak mendengar kata-kata itu. “Berpisah kamar?” tanyanya, meskipun sudah tahu jawabannya.

Kaisar mengangguk. “Aku pikir ini yang terbaik untuk kita berdua. Sesuai dengan permintaanmu semalam.”

Almeera menggigit bibirnya, berusaha menahan emosi yang tiba-tiba meluap. “Lalu, kenapa Tuan sudah rapi pagi-pagi begini?”

Kaisar merapikan dasinya, seolah menghindari tatapan Almeera. “Aku ada meet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status