Saat Alexa tengah menderita dengan kehancuran hati dan kepercayaannya pada pria yang amat dicintainya tersebut, Aaron sendiri tengah berbaring tanpa sadar di rumah sakit keluarganya. Austin membawa kakaknya ke rumah sakit setelah mendapati Aaron terbaring tidak berdaya karena terlalu banyak minum. Aaron terus muntah dan lemas hingga akhirnya pingsan tanpa seorang pun di rumah. Beruntung Austin cepat pulang saat itu."Kak, sebenarnya situasi kacau macam apa yang kita hadapi ini? Aku tidak akan tahan kalau kau terus menghancurkan dirimu sendiri seperti ini. Bangun dan kuatlah seperti dirimu yang dulu, aku dan Axel sangat membutuhkanmu, ..." ucap Austin lirih sambil menggenggam tangan Aaron yang masih terpejam."Papa?" panggil Axel yang berada di depan pintu sambil menggenggam tangan kakeknya. Si kecil datang bersama Tuan Daniel."Kemarilah, Nak." panggil Austin pada Axel yang kemudian mendekat dan duduk di pangkuannya, "Axel, bangunkan Papamu. Katakan padanya, saat ini bukan waktu yang
Ryanlah yang amat tahu seberapa berbahaya obat yang telah diminum oleh Alexa. Karena dirinya sendiri yang meracik obat tersebut untuk Alexa. Racikan obat perangsang yang dicampurkan dengan herbal tertentu hingga menghasilkan efek rangsangan kuat bagi yang meminumnya. Dan itulah yang terjadi pada Alexa setelah meminum obat tersebut.Namun, selain khasiatnya yang begitu kuat, efek sampingnya juga tidak main-main. Orang yang meminum obat tersebut akan kehilangan nyawanya saat hasrat seksnya tidak tersalurkan setelah beberapa saat efek obat mulai terasa.Dan hal itu yang saat ini menjadi ketakutan bagi Ryan. Ia tidak ingin Alexa mati konyol karena perbuatannya. Awalnya Ryan sangat yakin Alexa akan menuruti hasrat yang diminta tubuhnya. Akan tetapi, Ryan salah. Cinta Alexa pada Aaron dan keteguhan hati Alexa terlalu keras untuk dihancurkan oleh nafsu yang bisa membunuhnya saat ini.Walaupun Ryan sudah mengakui kesalahannya dari lubuk hati yang terdalam, dirinya tetap harus membuat Alexa te
"Kak, apa kau ingin seperti ini saja? Kau tidak peduli lagi dengan perusahaan kita? Asistenku masih dirawat, dan aku kewalahan saat ini. Bagaimana kau bisa begitu kejam padaku, Kak? Aku tidak suka melihatmu seperti ini. Kau tidak seperti Kakakku Aaron yang tangguh!" omel Austin lagi."Maaf, Austin. Aku memang tidak berguna. Aku tidak bisa menjaga apapun yang kumiliki. Perusahaan, keluarga, dan istriku. Aku benar-benar pecundang." jawab Aaron pasrah dan putus asa.‘Plak!’"Maaf, Kak! Aku tidak tahan lagi melihatmu seperti ini. Tamparan itu untuk menyadarkanmu kalau kau tidak sedang tidur dan bermimpi. Ini kenyataan, dan kau harus menjalaninya! Jangan terus berputar-putar seperti ini. Ceritakanlah padaku apa yang sebenarnya terjadi pada kalian?!" bentak Austin tidak bisa lagi menahan kekesalannya.'Aku tidak akan membahayakan hidupmu, Austin. Kau akan kecewa padaku karena masalah Karina. Kau juga mungkin akan kecewa pada Alexa karena sebenarnya dia sudah memiliki hubungan lain sebelum p
"Rain, sepertinya kau akan kedatangan tamu," ucap Ryan santai pada Alexa yang baru saja bangun."Siapa?" tanya Alexa singkat."Austin Hobbs. Apa selain saudaranya, dia juga tahu identitasmu yang seorang mafia? Kuharap kau mengatakan tidak," balas Ryan dengan ekspresi serius."Aku tidak yakin, tapi sepertinya dia tidak tahu. Jangan bertindak berlebihan, Ryan. Meskipun dia tahu, aku yakin dia akan menjaga rahasiaku. Austin bisa dipercaya." jawab Alexa yang curiga dengan ucapan Ryan tentang Austin."Kenapa kau begitu yakin orang-orang itu tidak akan membuka mulut mereka lebih lebar setelah semua ini?" Ryan kembali bertanya."Mereka orang-orang yang baik. Aku yakin mereka akan menjaga rahasiaku dan tidak membuat masalah lebih." jawab Alexa dengan perasaan miris."Baiklah, aku akan mengabaikan keteledoranmu kali ini. Tapi, kalau saja di kemudian hari kudengar kau bermasalah karena mereka, jangan salahkan aku, Rain. Aku hanya berusaha melindungimu," balas Ryan tenang."Ayo, kubantu kau memb
"Kau yakin akan ke luar? Angin di luar begitu sejuk. Ingatlah tubuhmu, Rain." tanya Ryan pada Alexa saat membantunya duduk di sebuah kursi roda. "Tidak akan ada yang terjadi padaku, kau tenang saja. Aku ingin bicara dengan Axel saat hatinya bahagia. Dengan begitu, perpisahan kami tidak begitu menyedihkan untuknya." jawab Alexa tenang seraya tersenyum miris. "Baiklah, terserah padamu. Pergilah bersama anak buahmu." ucap Ryan. "Kau tidak takut aku akan lari?" Alexa menggoda Ryan. "Lari saja kalau kau bisa. Aku akan selalu tahu keberadaanmu walau tanpa alat pelacak. Sudahlah, ada hal yang harus kukerjakan setelah komputerku kau hancurkan." jawab Ryan santai. "Baiklah kalau begitu, aku keluar dulu. Ayo, Kay. Axel sudah menunggu kita." ucap Alexa pada Ryan lalu menoleh pada Kay yang bersiap untuk mendorong kursi rodanya. Setelah Alexa menghilang di balik pintu apartemen, Ryan mulai menunjukkan wajah serius. *** Alexa bersama Kay tengah di perjalanan menuju taman kota. Mereka akan m
Sesaat memandang wajah teduh sang mama, mata Axel mulai memerah seperti akan menangis, tapi dengan cepat ia seka sebelum air mata itu turun."Mama tahu apa yang Axel pikirkan. Jangan takut, Nak. Mama ingin Axel menjadi kuat tapi tidak harus seperti yang Axel lihat dari Mama. Axel hanya perlu berlatih untuk melindungi diri sendiri agar kejadian mengerikan seperti yang kau, mama, dan Nenek alami tidak terulang lagi. Axel mengerti apa maksud mama, kan?" Alexa bertanya setelah memberikan pandangan ke depan.Alexa menoleh ke Austin yang sedari tadi mendengarkannya bicara dengan Axel."Austin, bisa aku memintamu untuk menyewa guru bela diri untuknya mulai dari sekarang? Aku rasa Axel sudah harus belajar untuk menjaga keselamatannya sendiri. Keluarga Hobbs memiliki banyak musuh dan titik terlemah keluarga kalian adalah Axel. Tidak berlebihan kalau mulai dari sekarang kalian mengarahkannya untuk melindungi dirinya sendiri. Aku yakin anakku bisa melakukannya dengan baik." ucap Alexa pada Austi
Di kamarnya, tangis Alexa mulai pecah tak terbendung lagi. Jika dulu air matanya keluar karena kesedihan ditinggalkan semua keluarganya sendirian. Kini, malah dirinyalah yang pergi meninggalkan semua yang ia sayangi. Pedih, sakit, dan hancur? Tentu saja. Saat Alexa telah memilih dan yakin kalau hidupnya telah bahagia bersama Aaron dan yang lainnya, ia melupakan status yang diberikan takdir untuknya. Kenyataan bahwa dirinya seorang mafia dan memiliki Ryan sebagai tunangannya. "Ryan, apa semuanya sudah selesai? Bisakah kita pergi sekarang sebelum aku terlalu berat meninggalkan semua yang ada di sini?" tanya Alexa sambil terisak saat Ryan datang mendekatinya. “Aku sudah menunggu kalimat itu sejak awal. Kau saja yang terlalu keras kepala.” Ryan mencibir, “Kita akan berangkat besok. Semuanya sudah kuurus jadi mari kita pulang. Ayah sudah menunggu kita ataupun sebaliknya.” sambungnya bicara dengan artian yang dalam. *** Di tepat berbeda, ada Megan yang sedang berharap cemas. Pasalnya
"Alexa, apa yang baru saja kau katakan? Kenapa kau malah menyalahkanku? Bukankah kita saling mencintai? Kenapa kau tega menyalahkanku dengan keadaan kita yang seperti ini?" Aaron bertanya bingung karena masih belum percaya pada setiap ucapan Alexa."Kita? Kukira kau salah menyebut. Karena aku tidak merasa terbebani ataupun tersakiti saat ini. Semua kesakitan dan penderitaanmu sekarang adalah bentuk balas dendamku untuk kehidupanku yang hancur setelah perbuatanmu malam itu.”“Maaf, karena aku sudah membuatmu jatuh cinta dan terluka. Jadi, lupakan saja semuanya, anggap saja kita sudah impas karena masing-masing dari kita telah menjalani hidup yang berat, terlebih kita sudah memiliki pasangan masing-masing." ucap Alexa tegas dan penuh dengan kalimat menyakitkan."Ryan, kita berangkat sekarang. Aku sudah selesai." ucap Alexa pada Ryan."Alexa, kau tidak mungkin sekejam ini. Jadi apa artinya semua yang sudah kita jalani? Bukankah kita saling mencintai?!" Aaron masih berusaha menolak semuan
Austin terlihat mengecek kembali penampilannya yang sudah paripurna. Jas putih dengan dasi hitam yang menghiasai tubuh gagahnya itu kini membuatnya sempurna.“Kenapa aku merasa tidak ada yang berubah selain warna jas?” tanyanya konyol.“Itu karena kau menggunakan jas ke kantor setiap hari. Jadi tidak ada bedanya sama sekali. Yang berbeda adalah harinya, hari ini sangat spesial bagimu. Aku benar, kan?” Alexa menjawab sambil tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari penampilan adik iparnya itu.“Kau sempurna, tidak ada celah, dan kau siap menjadi bintang hari ini!” pujinya lagi sambil mengarahkan ibu jarinya pada Austin.“Austin, jadilah suami yang baik untuk Ruby. Dia wanita yang sangat baik dan layak bahagia. Dia juga begitu mencintaimu. Aku akan membunuhmu kalau dia mengaduh tentangmu sambil menangis.” Alexa memberi peringatan dalam perhatiannya.“Apa kau perlu menyebutkan kalimat mengerikan di hari bahagiaku? Ayolah, aku bukan suamimu yang selalu mengacaukan momen indah, Alexa..
Axel terlihat menonton tayangan kartun kesukaannya dengan tenang di ruang TV. Pandangan dan konsentrasinya buyar saat seorang mengalihkan perhatiannya.“Hai, Axel yang tampan. Bagaimana kabarmu, My Hero?” sapa Ruby dengan senyuman di wajah cantiknya.Ternyata hubungan satu malam salah paham itu terus berjalan hingga melewati tahun pertama pertemuan Ruby dan Austin.Kecantikan, kepolosan, dan sikap Ruby yang sederhana mampu menggoyahkan hati Austin yang keras dan pernah berjanji tidak akan menikah. Tapi wanita itu mampu membuatnya tergila-gila dengan cinta.Namun, tidak hanya Austin saja yang tersihir oleh Ruby, Alexa dan seluruh keluarga Hobbs menyukainya, termasuk Axel dan Anna yang baru mulai mengenali orang di dekatnya.Terkhusus Axel, ia melihat Ruby sebagai sosok wanita lembut yang menjadi idolanya, selain mamanya sendiri. Bahkan setiap kali bertemu dengan bibi barunya itu membuat wajah anak kecil itu tersipu malu.“Bibi Ruby?” tanggapnya, “Bibi sudah kembali? Bibi semakin canti
Sekalipun di dalam ruangan hotel yang megah, tapi sinar matahari yang menerangi bumi tetap menyelinap masuk ke kamar di mana Ruby berbaring saat ini.“Ugh... silau sekali. Kepalaku juga sakit...” keluhnya karena silau sinar matahari membangunkannya dan membuat ia sadar kalau saat ini kepalanya sangat sakit.Ruby memijat kepalanya berulang, “Aku ingat kalau aku tidak minum banyak, tapi kenapa kepalaku begitu sakit?”“Ah, pasti karena aku bertemu dengan wanita jalang itu...” sambungnya bergumam tanpa ingat hal lain selain Mary.“Apa tidurmu nyenyak, Sayang?”Suara seorang pria yang begitu dekat dan jelas sontak membuat Ruby terkesiap kaget. Mata malasnya langsung terbuka lebar saat ini. Terlebih ketika ia menoleh ke samping, ada wajah pria tampan yang tersenyum secerah mentari. Siapa lagi kalau bukan Austin?“Ahk!!!” teriaknya seketika hingga Austin refleks menutup telinganya dengan bantal.Tapi suara Ruby yang nyaring harus dihentikan. Oleh karena itu Austin memegangi tangan Ruby sekal
“Ya ampun... Malam ini aku sangat kenyang. Mungkin aku akan tidur sampai besok karena kekenyangan, haha!” Kay berucap puas sambil mengelus perutnya yang penuh dengan makan malam spesial.Ia bahkan sedikit kesulitan memasang sabuk pengaman mobilnya karena akan segera menyetir dan pulang.“Kemampuan memasak sushi calon adik ipar bosku memang sangat hebat. Aku bahkan terus membuka mulutku karena kagum dengan caranya memainkan pisau saat memisahkan duri ikan dari dagingnya!”“Jangan menyebutnya seperti itu atau aku akan marah padamu karena itu sama saja dengan mengejekku. Kau lihat sendiri bagaimana dia menerima pertunangan dadakan tadi, kan? Ekspresinya membuatku merinding.” Austin di sebelahnya menjawab dengan tak acuh.“Tapi bodohnya lagi, kakakku malah menyetujui pertunangan itu agar aku bisa segera menikah. Dasar kakak brengsek!” sambungnya menggerutu saat mengingat ucapan konyol Aaron di depan semua orang tadi.“Baiklah, aku tidak akan menyebutkan itu lagi. Tapi aku sangat kagum kar
‘Tidak! Hari ini kau sudah terlalu lelah. Kembali ke rumah. Mama akan datang dan sepertinya mereka akan menginap di rumah kita untuk beberapa waktu. Aku juga membutuhkan Kay untuk menjelaskan padaku tentang World Shadow pada investor baru.’‘Kay sudah menceritakan semuanya padaku, Babe. Tentang bosnya yang terlalu girang bertemu banyak pria gila luar sana. Aku harus memberimu pelajaran saat aku pulang nanti.’‘Sekarang, dengarkan aku, Babe. Arahkan mobilmu kembali ke mansion dan biarkan Kay ke kantornya. Kita akan bertemu di rumah nanti.’‘Dan satu hal lagi. Aku mencintaimu, Babe...’Seakan tidak ada remnya dan tidak membiarkan Alexa bicara, Aaron yang baru menerima panggilan dari Kay terus saja mengomeli istrinya tanpa henti.Alexa langsung menoleh pada Kay yang seketika buru-buru menjauh dan memasuki mobilnya sendiri. Kay pergi tanpa mengatakan apapun dan hanya melambaikan tangan bak sedang menertawakan keusilannya pada bosnya itu.“Awas saja kau, ya! Beraninya kau mengaduhkanku pad
Sambil berjalan perlahan, Alexa mengusap air mata yang sempat jatuh. Hanya sesaat pikirannya tenggelam memutar kembali momen terakhirnya tadi bersama Regan Abbott tadi. Tanpa menjelaskan hubungan di antara mereka sebenarnya bukan ayah dan anak, Alexa tidak ingin memperpanjang waktu bersama Regan. Regan tidak perlu tahu fakta itu karena mereka juga tidak akan bertemu lagi di hari mendatang. Setidaknya itu yang diinginkan Alexa."Kalian, apa sudah mendapatkan informasi tentang Harley?" tanya Alexa tenang pada Kay."Sudah, Bos. Aku selalu menempatkan orang untuk memperhatikan Nyonya Harley dari jauh. Dan informasi yang dikirimkan, Nyonya Harley sekarang tinggal di perkampungan kumuh setelah rumah keluarga Abbott disita pihak bank. Dan juga, beliau sering terlihat di sekitar perumahan elite dan menjadi buruh cuci di beberapa rumah di kawasan itu." Kay menjelaskan secara detail apa yang terjadi pada ibu Alexa.'Kalian berubah menjadi menyedihkan setelah aku pergi. Kenapa nasib tidak membua
Peristiwa berdarah yang terjadi saat penculikan Axel dulu masih menyisahkan beberapa hal. Dalam waktu yang ditentukan, semua orang yang menyaksikan kejadian berdarah itu diwajibkan melapor ke kantor polisi. Hari ini adalah hari terakhir Alexa mendatangi kantor keamanan negara itu sebagai kewajibannya. Akan tetapi, rasanya ia ingin sekali menemui beberapa orang yang ingin ia lihat keadaannya.Setelah mendapat persetujuan dari Tuan Parker dan suaminya, Alexa yang didampingi mulai bergegas. Tempat pertama yang akan didatangi mereka adalah rumah tahanan tempat Regan ditahan.Setelah mendapatkan izin menjenguk Regan yang diurus oleh kenalan Reed di sana, Alexa melangkah mendekati sel tempat Regan ditahan. Sesuai permintaan, Alexa yang tidak ingin diberitahukan kedatangannya pada Regan mulai mendekat dalam diam.Di balik jeruji besi dengan ruangan yang sempit yang harus dibagi dengan beberapa orang, Regan Abbott terlihat meringkuk sambil memejamkan mata. Perasaan iba muncul di hati Alexa s
Satu bulan masa berkabung sepeninggalnya Ryan usai, Tuan Parker menyetujui permintaan yang ingin mengajukan resepsi pernikahannya dengan Alexa.Resepsi tidak dilangsungkan secara mewah. Pesta bertema Wedding Garden itu berlangsung tenang dan bahagia karena hanya mengundang kerabat dekat dan kolega penting saja. Setelah para tamu satu-persatu pulang, Aaron masuk ke kamar untuk menyusul Alexa yang sedang menerima panggilan video dari Austin yang sedang mengasuh Axel. Ia melihat Alexa istrinya yang sedang duduk di depan meja rias sambil tersenyum-senyum sendiri.Tiba-tiba kedua tangan Aaron sudah melilit pinggang Alexa yang ramping. Bibir Aaron mulai mengecupi leher dan tengkuk Alexa, hingga membuat Alexa kegelian, “Kenapa kau tersenyum sendiri, Babe? Apa yang kau bicarakan dengan Austin?”“Tidak ada. Aku bahkan lebih banyak bicara dengan Axel yang mengeluh karena dibawa pulang oleh pamannya.” jawabnya sambil tersenyum, tapi itu tidak lama karena Alexa kembali murung. Ia menyandarkan k
Tidak ada yang lebih sempurna selain menyempurnakan suatu hubungan asmara dan cinta dengan janji yang disampaikan dalam pernikahan. Ketika janji suci itu telah diucapkan, kebahagiaan pun sudah lengkap rasanya.Seperti itulah yang Alexa dan Aaron rasakan saat ini. Meski sudah bertahun-tahun lamanya terikat dengan pernikahan walau hanya dalam selembar sertifikat, keduanya masih merasa kurang. Terlebih Aaron yang seakan terombang-ambing di abaikan Alexa yang terkesan menganggap ringan pernikahan mereka.Bukan tanpa sebab, itu karena Alexa yang notabene seorang mafia yang harus pergi kesana-sini mengurus masalahnya sendiri tanpa ingin melibatkan Aaron dalam kerumitan masalahnya. Dan hal itu dianggap Aaron kalau Alexa tidak menganggap hubungan mereka erat sebelum adanya janji pernikahan.Maka saat ini, Aaron mengungkapkan keberaniannya meminta izin pada Tuan Parker untuk mengucapkan janji dan ikrar pernikahan yang bagi seorang mafia seperti mereka yang menganggap sebuah janji dan sumpah sa