Kurang lebih enam tahun lalu. Aaron dan orang tuanya melakukan makan malam bersama keluarga rekan bisnis yang rencananya akan berbesan, saat Aaron menyetujui perjodohannya dengan putri mereka. Untuk kesekian kalinya, pertemuan membosankan itu diadakan.Namun sayangnya hal itu tetap ditolak mentah-mentah oleh Aaron, dan ia pun permisi untuk ke toilet sejenak. Tapi saat itu, ibunya melakukan satu hal fatal yang menurutnya akan berhasil membuat Aaron akan menerima calon menantu pilihannya. Ya, Aaron dijebak oleh ibunya sendiri.Dalam minumannya sudah dicampurkan obat tidur dan obat sejenis perangsang hormon agar kesadaran Aaron terganggu. Ibunya yang sudah mendapatkan izin sang suami, melakukan itu dengan tujuan agar Aaron terpaksa menghabiskan malam dengan calon menantu pilihannya hingga mau tidak mau Aaron harus menikahi wanita itu.Rencana membuat kesadaran Aaron menjadi kacau pun berhasil. Wanita yang dijodohkan untuknya juga sudah membawa Aaron ke kamar hotel yang sudah mereka atur
Beberapa hari sudah berlalu, Alexa mulai biasa menjalani hidup bahagianya bersama Axel. Naluri keibuannya semakin terasah dengan mengurus Axel seperti anak kandungnya sendiri. Tidak hanya Alexa, Aaron juga merasakan kebahagiaan seperti itu. Melihat anaknya tumbuh dan selalu tersenyum bahagia bersama Alexa, membuat Aaron tidak ingin sedikitpun ada yang mengganggu keluarga kecilnya lagi.Austin yang dalam diam mengamati tingkah Alexa di rumah, juga mulai menerima kalau wanita istimewa itu adalah kakak iparnya. Sama seperti pemikiran kakaknya, jika memang benar Alexa adalah ibu kandung Axel, maka tidak ada yang terbantahkan. Tapi jika Alexa bukan ibu dari keponakannya, mengingat Axel begitu menyayangi Alexa, Austin juga tidak bisa berbuat banyak. Yang ia bisa lakukan hanya menerima Alexa dengan hidup gelapnya dan terus mewaspadai efek dari pernikahan Alexa dengan kakaknya.lalu seperti pagi-pagi sebelumnya, Aaron, Austin, dan Axel duduk di meja makan, sedangkan Alexa terlihat menghidan
“Mama? Axel memanggilmu mama? Ini keterlaluan.” Wanita itu marah dan langsung mendekati keduanya, “Kenapa kau sungguh berani mengajari anak majikan memanggilmu dengan sebutan yang tidak pantas untukmu? Aku, Rachel Hobbs tidak akan membiarkan penghinaan ini, kau tahu!” bentaknya pada Alexa.“Pelayan! Di mana kalian semua, ha?!” sambungnya berteriak memanggil pelayan rumah itu hingga para wanita yang merupakan asisten rumah tangga di rumah itu berlari terbirit-birit ke ruangan depan.Semuanya terlihat syok melihat kedatangan Nyonya Besar Hobbs dan juga terlihat marah pada Alexa. Sementara Alexa berusaha menenangkan Axel yang mulai menangis mendengarkan bentakan sang nenek.“Maafkan kalau aku menyela. Tapi bisakah kita bicara baik-baik dan tanpa membuat Axel takut? Ini tidak baik, Nyonya.” Alexa dengan berani menyela neneknya Axel.“Wanita murahan! Berani sekali kau menyela ucapan nyonya di rumah ini. Kau hanya pengasuh, bukan ibunya Axel! Cepat turunkan Axel dan berikan padaku!” Karina
“Mama, Axel ingin bersama Mama. Axel tidak mau Nenek!” Axel berteriak meminta tolong, “Paman Vin, Paman Kay, aku ingin dengan Mama!” sambungnya meminta bantuan dari dua paman baru yang sudah akrab dengannya.Namun saat Kay ingin maju, Karina maju dan mencegah, “Siapa kalian? Kenapa seenaknya saja masuk ke rumah orang lain?” hardik Karina pada Kay dan Vin.Alexa melirik dua anak buahnya dan memberikan tanda agar tetap diam.“Dan kau. Aku sudah memperingatkanmu untuk pergi dengan baik-baik. Aku tidak tahu siapa kau dan bualanmu barusan tidak pantas didengar, jadi pergilah sekarang juga!” sambungnya memarahi Alexa seolah dialah pemilik rumah itu.Vin dan Kay membelalakkan mata saat wanita asing memarahi dan mengusir bos mereka. Alexa mengeratkan rahangnya, berusaha menahan amarah. Matanya tertutup dan tangannya terangkat untuk menahan dua anak buahnya agar tetap diam.“Aku akan pergi dari sini tapi biarkan aku bicara dengan Axel sebentar. Aku tidak mau kalian menyakiti perasaannya denga
“Aku akui keberanianmu mengalahkan usiamu, Tuan. Tapi sayang sekali karena aku tidak bisa melakukan apapun. Seperti yang kau tahu, aku sudah menikah dan punya anak. Dari mana jalannya aku bisa mengabulkan keinginanmu?” Alexa menjawab santai.“Jika tidak ada lagi yang ingin dibahas selain omong kosong yang kau katakan, mari kita akhiri dan pintu keluar ada di sebelah sana, Tuan Darwin. Atau aku yang akan keluar lebih dulu? Aku mau pulang, masih banyak pekerjaan rumah yang belum kuselesaikan hanya karena aku ingin menghormatimu yang datang ke kantorku.” Sambung Alexa mengusir Darwin secara halus."Tidak, Alexa. Kau tidak bisa pulang! Kalaupun ada tempat untukmu pulang, maka itu adalah rumahku. Aku tidak akan membiarkanmu kembali ke sisi pria sombong seperti Aaron Hobbs itu!" Darwin mulai menunjukkan warna asli dan keegoisannya."Kenapa membawa Aaron dalam percakapan kita? Kau tersinggung karena dibohongi orang-orang dari Keluarga Abbott, tapi kenapa malah membawa suamiku dalam kemarahan
Aaron baru saja tiba di rumah setelah Austin menyuruhnya pulang. Ia kaget karena tidak menyangka ada dokter mereka duduk di ruang tamu dan belum tahu siapa yang sakit.“Kau sedang apa, Dokter? Apa Austin sakit?” tanyanya sedikit cemas karena adiknya itu jarang sekali sakit. Ia juga menoleh pada Karina yang ikut duduk di sana, tapi ia masih enggan menyapa.“Bukan aku, tapi Axel. Dia pingsan setelah nyaris tertabrak mobilku di depan pintu utama.” Austin menjawab ketika baru bergabung di ruang tamu.Aaron membelalakkan mata, “Apa kau gila? Kenapa bisa sampai seperti itu?!” ia jelas marah.“Jangan marah padaku. Tanya saja pada Mama. Mama di dalam bersama Nanny-nya Axel.” Austin menjawab, “Dokter, mari kuantar ke depan. Terima kasih karena sudah repot datang ke sini.” sambungnya berucap pada dokter pribadi mereka dan berlalu meninggalkan Aaron yang mulai geram.Setelah Austin kembali ke ruang tamu, ia pun langsung bertanya lagi,”Di mana Alexa? Bukankah dia akan pergi bersama Axel ke sekola
“Semuanya sudah berkumpul tapi aku tahu kalian tidak akan bicara karena di sini juga ada ibuku.” Aaron berucap dingin sebelum menoleh pada pengawal Axel, “Aku tahu kau pasti tidak akan diam jika aku bertanya tentang bosmu, kan?” “Jawab aku, ke mana bosmu pergi dan apa yang terjadi di rumah ini setelah aku dan Austin berangkat?” Aaron langsung bertanya. “Yang terjadi adalah bos kami pergi setelah dua orang wanita yang ada di hadapan kita datang. Aku juga mendengar perdebatan sebelum bos keluar. Sepertinya saat itu Nyonya itu mengusir bos, dan Axel mengejarnya. Itu saja yang aku tahu, Tuan Aaron.” Anak buah Alexa mengatakan pokok masalah dengan tenang, sambil merujuk ke arag Nyonya Rachel. Aaron langsung menoleh ke Nyonya Rachel, “Benarkah Mama mengusirnya?” “Tentu saja. Aku tidak ingin melihat wanita itu di sini. Bagaimana mungkin dia mengakui dirinya adalah istrimu dengan sikap sombongnya itu padaku?!” Nyonya Rachel tidak repot menutupi kebenciannya, terlebih ketika Alexa tiba-tib
Di dalam kamar Axel, Alexa terduduk di lantai di pinggiran ranjang si kecil. Ia merasa sangat bersalah karena meninggalkan Axel sampai sesedih itu hingga nyaris tertabrak. Kemarahan dan kekesalannya pada perdebatan yang dibuat Nyonya Rachel padanya pun ia hilangkan. Hanya ada rasa bersalah pada si kecil saat ini.“Maafkan aku, Axel. Kalau saja aku tidak meninggalkanmu tadi, pasti kau tidak akan sesakit ini, kan, Nak?” Alexa bergumam pada Axel yang masih terus tertidur. Ia terus membelai wajah Axel yang sejak pertemuan pertama mereka membuat kesan mendalam bagi Alexa.Pintu kamar terbuka dan Aaron masuk dari sana, “Axel belum bangun?” tanyanya.“Hmm, sepertinya dia baru tertidur. Biarkan saja, aku tidak ingin mengganggunya.” Alexa menjawab lemah, “Urusan dengan ibumu sudah selesai? Maafkan aku kalau ucapanku padanya keterlaluan menurutmu.”“Tidak, kau sudah benar. Aku juga sudah mengatakan padamu tentang mamaku, kan? Dia memang keras dan butuh lawan yang seimbang. Kalau aku tega, mungk
Austin terlihat mengecek kembali penampilannya yang sudah paripurna. Jas putih dengan dasi hitam yang menghiasai tubuh gagahnya itu kini membuatnya sempurna.“Kenapa aku merasa tidak ada yang berubah selain warna jas?” tanyanya konyol.“Itu karena kau menggunakan jas ke kantor setiap hari. Jadi tidak ada bedanya sama sekali. Yang berbeda adalah harinya, hari ini sangat spesial bagimu. Aku benar, kan?” Alexa menjawab sambil tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari penampilan adik iparnya itu.“Kau sempurna, tidak ada celah, dan kau siap menjadi bintang hari ini!” pujinya lagi sambil mengarahkan ibu jarinya pada Austin.“Austin, jadilah suami yang baik untuk Ruby. Dia wanita yang sangat baik dan layak bahagia. Dia juga begitu mencintaimu. Aku akan membunuhmu kalau dia mengaduh tentangmu sambil menangis.” Alexa memberi peringatan dalam perhatiannya.“Apa kau perlu menyebutkan kalimat mengerikan di hari bahagiaku? Ayolah, aku bukan suamimu yang selalu mengacaukan momen indah, Alexa..
Axel terlihat menonton tayangan kartun kesukaannya dengan tenang di ruang TV. Pandangan dan konsentrasinya buyar saat seorang mengalihkan perhatiannya.“Hai, Axel yang tampan. Bagaimana kabarmu, My Hero?” sapa Ruby dengan senyuman di wajah cantiknya.Ternyata hubungan satu malam salah paham itu terus berjalan hingga melewati tahun pertama pertemuan Ruby dan Austin.Kecantikan, kepolosan, dan sikap Ruby yang sederhana mampu menggoyahkan hati Austin yang keras dan pernah berjanji tidak akan menikah. Tapi wanita itu mampu membuatnya tergila-gila dengan cinta.Namun, tidak hanya Austin saja yang tersihir oleh Ruby, Alexa dan seluruh keluarga Hobbs menyukainya, termasuk Axel dan Anna yang baru mulai mengenali orang di dekatnya.Terkhusus Axel, ia melihat Ruby sebagai sosok wanita lembut yang menjadi idolanya, selain mamanya sendiri. Bahkan setiap kali bertemu dengan bibi barunya itu membuat wajah anak kecil itu tersipu malu.“Bibi Ruby?” tanggapnya, “Bibi sudah kembali? Bibi semakin canti
Sekalipun di dalam ruangan hotel yang megah, tapi sinar matahari yang menerangi bumi tetap menyelinap masuk ke kamar di mana Ruby berbaring saat ini.“Ugh... silau sekali. Kepalaku juga sakit...” keluhnya karena silau sinar matahari membangunkannya dan membuat ia sadar kalau saat ini kepalanya sangat sakit.Ruby memijat kepalanya berulang, “Aku ingat kalau aku tidak minum banyak, tapi kenapa kepalaku begitu sakit?”“Ah, pasti karena aku bertemu dengan wanita jalang itu...” sambungnya bergumam tanpa ingat hal lain selain Mary.“Apa tidurmu nyenyak, Sayang?”Suara seorang pria yang begitu dekat dan jelas sontak membuat Ruby terkesiap kaget. Mata malasnya langsung terbuka lebar saat ini. Terlebih ketika ia menoleh ke samping, ada wajah pria tampan yang tersenyum secerah mentari. Siapa lagi kalau bukan Austin?“Ahk!!!” teriaknya seketika hingga Austin refleks menutup telinganya dengan bantal.Tapi suara Ruby yang nyaring harus dihentikan. Oleh karena itu Austin memegangi tangan Ruby sekal
“Ya ampun... Malam ini aku sangat kenyang. Mungkin aku akan tidur sampai besok karena kekenyangan, haha!” Kay berucap puas sambil mengelus perutnya yang penuh dengan makan malam spesial.Ia bahkan sedikit kesulitan memasang sabuk pengaman mobilnya karena akan segera menyetir dan pulang.“Kemampuan memasak sushi calon adik ipar bosku memang sangat hebat. Aku bahkan terus membuka mulutku karena kagum dengan caranya memainkan pisau saat memisahkan duri ikan dari dagingnya!”“Jangan menyebutnya seperti itu atau aku akan marah padamu karena itu sama saja dengan mengejekku. Kau lihat sendiri bagaimana dia menerima pertunangan dadakan tadi, kan? Ekspresinya membuatku merinding.” Austin di sebelahnya menjawab dengan tak acuh.“Tapi bodohnya lagi, kakakku malah menyetujui pertunangan itu agar aku bisa segera menikah. Dasar kakak brengsek!” sambungnya menggerutu saat mengingat ucapan konyol Aaron di depan semua orang tadi.“Baiklah, aku tidak akan menyebutkan itu lagi. Tapi aku sangat kagum kar
‘Tidak! Hari ini kau sudah terlalu lelah. Kembali ke rumah. Mama akan datang dan sepertinya mereka akan menginap di rumah kita untuk beberapa waktu. Aku juga membutuhkan Kay untuk menjelaskan padaku tentang World Shadow pada investor baru.’‘Kay sudah menceritakan semuanya padaku, Babe. Tentang bosnya yang terlalu girang bertemu banyak pria gila luar sana. Aku harus memberimu pelajaran saat aku pulang nanti.’‘Sekarang, dengarkan aku, Babe. Arahkan mobilmu kembali ke mansion dan biarkan Kay ke kantornya. Kita akan bertemu di rumah nanti.’‘Dan satu hal lagi. Aku mencintaimu, Babe...’Seakan tidak ada remnya dan tidak membiarkan Alexa bicara, Aaron yang baru menerima panggilan dari Kay terus saja mengomeli istrinya tanpa henti.Alexa langsung menoleh pada Kay yang seketika buru-buru menjauh dan memasuki mobilnya sendiri. Kay pergi tanpa mengatakan apapun dan hanya melambaikan tangan bak sedang menertawakan keusilannya pada bosnya itu.“Awas saja kau, ya! Beraninya kau mengaduhkanku pad
Sambil berjalan perlahan, Alexa mengusap air mata yang sempat jatuh. Hanya sesaat pikirannya tenggelam memutar kembali momen terakhirnya tadi bersama Regan Abbott tadi. Tanpa menjelaskan hubungan di antara mereka sebenarnya bukan ayah dan anak, Alexa tidak ingin memperpanjang waktu bersama Regan. Regan tidak perlu tahu fakta itu karena mereka juga tidak akan bertemu lagi di hari mendatang. Setidaknya itu yang diinginkan Alexa."Kalian, apa sudah mendapatkan informasi tentang Harley?" tanya Alexa tenang pada Kay."Sudah, Bos. Aku selalu menempatkan orang untuk memperhatikan Nyonya Harley dari jauh. Dan informasi yang dikirimkan, Nyonya Harley sekarang tinggal di perkampungan kumuh setelah rumah keluarga Abbott disita pihak bank. Dan juga, beliau sering terlihat di sekitar perumahan elite dan menjadi buruh cuci di beberapa rumah di kawasan itu." Kay menjelaskan secara detail apa yang terjadi pada ibu Alexa.'Kalian berubah menjadi menyedihkan setelah aku pergi. Kenapa nasib tidak membua
Peristiwa berdarah yang terjadi saat penculikan Axel dulu masih menyisahkan beberapa hal. Dalam waktu yang ditentukan, semua orang yang menyaksikan kejadian berdarah itu diwajibkan melapor ke kantor polisi. Hari ini adalah hari terakhir Alexa mendatangi kantor keamanan negara itu sebagai kewajibannya. Akan tetapi, rasanya ia ingin sekali menemui beberapa orang yang ingin ia lihat keadaannya.Setelah mendapat persetujuan dari Tuan Parker dan suaminya, Alexa yang didampingi mulai bergegas. Tempat pertama yang akan didatangi mereka adalah rumah tahanan tempat Regan ditahan.Setelah mendapatkan izin menjenguk Regan yang diurus oleh kenalan Reed di sana, Alexa melangkah mendekati sel tempat Regan ditahan. Sesuai permintaan, Alexa yang tidak ingin diberitahukan kedatangannya pada Regan mulai mendekat dalam diam.Di balik jeruji besi dengan ruangan yang sempit yang harus dibagi dengan beberapa orang, Regan Abbott terlihat meringkuk sambil memejamkan mata. Perasaan iba muncul di hati Alexa s
Satu bulan masa berkabung sepeninggalnya Ryan usai, Tuan Parker menyetujui permintaan yang ingin mengajukan resepsi pernikahannya dengan Alexa.Resepsi tidak dilangsungkan secara mewah. Pesta bertema Wedding Garden itu berlangsung tenang dan bahagia karena hanya mengundang kerabat dekat dan kolega penting saja. Setelah para tamu satu-persatu pulang, Aaron masuk ke kamar untuk menyusul Alexa yang sedang menerima panggilan video dari Austin yang sedang mengasuh Axel. Ia melihat Alexa istrinya yang sedang duduk di depan meja rias sambil tersenyum-senyum sendiri.Tiba-tiba kedua tangan Aaron sudah melilit pinggang Alexa yang ramping. Bibir Aaron mulai mengecupi leher dan tengkuk Alexa, hingga membuat Alexa kegelian, “Kenapa kau tersenyum sendiri, Babe? Apa yang kau bicarakan dengan Austin?”“Tidak ada. Aku bahkan lebih banyak bicara dengan Axel yang mengeluh karena dibawa pulang oleh pamannya.” jawabnya sambil tersenyum, tapi itu tidak lama karena Alexa kembali murung. Ia menyandarkan k
Tidak ada yang lebih sempurna selain menyempurnakan suatu hubungan asmara dan cinta dengan janji yang disampaikan dalam pernikahan. Ketika janji suci itu telah diucapkan, kebahagiaan pun sudah lengkap rasanya.Seperti itulah yang Alexa dan Aaron rasakan saat ini. Meski sudah bertahun-tahun lamanya terikat dengan pernikahan walau hanya dalam selembar sertifikat, keduanya masih merasa kurang. Terlebih Aaron yang seakan terombang-ambing di abaikan Alexa yang terkesan menganggap ringan pernikahan mereka.Bukan tanpa sebab, itu karena Alexa yang notabene seorang mafia yang harus pergi kesana-sini mengurus masalahnya sendiri tanpa ingin melibatkan Aaron dalam kerumitan masalahnya. Dan hal itu dianggap Aaron kalau Alexa tidak menganggap hubungan mereka erat sebelum adanya janji pernikahan.Maka saat ini, Aaron mengungkapkan keberaniannya meminta izin pada Tuan Parker untuk mengucapkan janji dan ikrar pernikahan yang bagi seorang mafia seperti mereka yang menganggap sebuah janji dan sumpah sa