“Aku akui keberanianmu mengalahkan usiamu, Tuan. Tapi sayang sekali karena aku tidak bisa melakukan apapun. Seperti yang kau tahu, aku sudah menikah dan punya anak. Dari mana jalannya aku bisa mengabulkan keinginanmu?” Alexa menjawab santai.“Jika tidak ada lagi yang ingin dibahas selain omong kosong yang kau katakan, mari kita akhiri dan pintu keluar ada di sebelah sana, Tuan Darwin. Atau aku yang akan keluar lebih dulu? Aku mau pulang, masih banyak pekerjaan rumah yang belum kuselesaikan hanya karena aku ingin menghormatimu yang datang ke kantorku.” Sambung Alexa mengusir Darwin secara halus."Tidak, Alexa. Kau tidak bisa pulang! Kalaupun ada tempat untukmu pulang, maka itu adalah rumahku. Aku tidak akan membiarkanmu kembali ke sisi pria sombong seperti Aaron Hobbs itu!" Darwin mulai menunjukkan warna asli dan keegoisannya."Kenapa membawa Aaron dalam percakapan kita? Kau tersinggung karena dibohongi orang-orang dari Keluarga Abbott, tapi kenapa malah membawa suamiku dalam kemarahan
Aaron baru saja tiba di rumah setelah Austin menyuruhnya pulang. Ia kaget karena tidak menyangka ada dokter mereka duduk di ruang tamu dan belum tahu siapa yang sakit.“Kau sedang apa, Dokter? Apa Austin sakit?” tanyanya sedikit cemas karena adiknya itu jarang sekali sakit. Ia juga menoleh pada Karina yang ikut duduk di sana, tapi ia masih enggan menyapa.“Bukan aku, tapi Axel. Dia pingsan setelah nyaris tertabrak mobilku di depan pintu utama.” Austin menjawab ketika baru bergabung di ruang tamu.Aaron membelalakkan mata, “Apa kau gila? Kenapa bisa sampai seperti itu?!” ia jelas marah.“Jangan marah padaku. Tanya saja pada Mama. Mama di dalam bersama Nanny-nya Axel.” Austin menjawab, “Dokter, mari kuantar ke depan. Terima kasih karena sudah repot datang ke sini.” sambungnya berucap pada dokter pribadi mereka dan berlalu meninggalkan Aaron yang mulai geram.Setelah Austin kembali ke ruang tamu, ia pun langsung bertanya lagi,”Di mana Alexa? Bukankah dia akan pergi bersama Axel ke sekola
“Semuanya sudah berkumpul tapi aku tahu kalian tidak akan bicara karena di sini juga ada ibuku.” Aaron berucap dingin sebelum menoleh pada pengawal Axel, “Aku tahu kau pasti tidak akan diam jika aku bertanya tentang bosmu, kan?” “Jawab aku, ke mana bosmu pergi dan apa yang terjadi di rumah ini setelah aku dan Austin berangkat?” Aaron langsung bertanya. “Yang terjadi adalah bos kami pergi setelah dua orang wanita yang ada di hadapan kita datang. Aku juga mendengar perdebatan sebelum bos keluar. Sepertinya saat itu Nyonya itu mengusir bos, dan Axel mengejarnya. Itu saja yang aku tahu, Tuan Aaron.” Anak buah Alexa mengatakan pokok masalah dengan tenang, sambil merujuk ke arag Nyonya Rachel. Aaron langsung menoleh ke Nyonya Rachel, “Benarkah Mama mengusirnya?” “Tentu saja. Aku tidak ingin melihat wanita itu di sini. Bagaimana mungkin dia mengakui dirinya adalah istrimu dengan sikap sombongnya itu padaku?!” Nyonya Rachel tidak repot menutupi kebenciannya, terlebih ketika Alexa tiba-tib
Di dalam kamar Axel, Alexa terduduk di lantai di pinggiran ranjang si kecil. Ia merasa sangat bersalah karena meninggalkan Axel sampai sesedih itu hingga nyaris tertabrak. Kemarahan dan kekesalannya pada perdebatan yang dibuat Nyonya Rachel padanya pun ia hilangkan. Hanya ada rasa bersalah pada si kecil saat ini.“Maafkan aku, Axel. Kalau saja aku tidak meninggalkanmu tadi, pasti kau tidak akan sesakit ini, kan, Nak?” Alexa bergumam pada Axel yang masih terus tertidur. Ia terus membelai wajah Axel yang sejak pertemuan pertama mereka membuat kesan mendalam bagi Alexa.Pintu kamar terbuka dan Aaron masuk dari sana, “Axel belum bangun?” tanyanya.“Hmm, sepertinya dia baru tertidur. Biarkan saja, aku tidak ingin mengganggunya.” Alexa menjawab lemah, “Urusan dengan ibumu sudah selesai? Maafkan aku kalau ucapanku padanya keterlaluan menurutmu.”“Tidak, kau sudah benar. Aku juga sudah mengatakan padamu tentang mamaku, kan? Dia memang keras dan butuh lawan yang seimbang. Kalau aku tega, mungk
Sepanjang malam bercinta membuat tubuhnya lelah. Robert bahkan enggan bangun hingga hari mulai redup lagi. Dan saat membuka mata, bukannya waktu yang ia lihat, melainkan mencari keberadaan sosok tercinta.“Alexa?” gumamnya langsung.Satu hal yang paling penting baginya saat ini hanyalah Alexa. Memikirkan Alexa membuatnya kembali mengingat momentum nikmatnya bersama wanita yang dianggapnya sebagai Alexa semalaman suntuk.Ia begitu bahagia membayangkan kalau wanita yang dulu pernah dicintai, lalu ia buang karena Megan, kini malah bersedia kembali lagi kepadanya.Bahkan penyatuan tubuh yang dulu tidak pernah ia bayangkan saat remaja bersama Alexa, kini menjadi kenyataan. Mengingat itu bahkan membuat adik kecilnya kembali tegak gagah.Robert begitu bersemangat hingga ia pun segera bangkit dari ranjang. Akan tetapi ia tidak menemukan keberadaan Alexa saat matanya terbuka sempurna.“Lexa. Kau di mana, Sayang?” panggilnya dan sangta berharap Alexa menjawab. Tapi sepertinya keadaan tetap heni
Seperti pagi-pagi sebelumnya, Aaron bangun lebih awal dibandingkan dengan Alexa. Tapi beberapa hari belakangan ini ia terlihat menghindari Alexa dengan tidak duduk untuk sarapan bersama.Ketika Alexa bangun dan mendapati hal yang sama dari Aaron pagi ini, ia pun mulai bosan. Ia harus melakukan sesuatu dan itu semua dimulai ketika ia harus rela melepaskan guling dan selimutnya yang nyaman.Alexa sudah mandi ketika mendapati ada Kay di ruang tamu sedang bermain bersama Axel.“Selamat pagi, Bos.” Sapa Kay padanya.“Hmm, pagi. Kenapa tidak memberitahuku kalau mau datang sepagi ini? Kau hanya sendirian? Di mana Vin?” Alexa langsung bertanya ketika ikut duduk dan kecupan selamat pagi dari Axel langsung ia dapatkan.“Memangnya kapan aku dan Vin berani membangunkanmu yang sedang tidur? Lagipula aku sedang bosan di kantor dan sepertinya aku ingin bermain saja dengan Axel.” Jawab Kay santai dan mulai mengganggu Axel yang sudah duduk di samping ibunya.“Hei, Axel harus sekolah. Kau ini,” gerutu
“Ada apa ini? Kenapa kau di sini dan memarahi resepsionis, Ken?” suara Aaron yang tiba-tiba muncul di sana mengagetkan semuanya.Alexa yang awalnya duduk, kini berdiri menyambut suaminya. Tapi alih-alih mendapatkan sapaan diiringi senyuman, Aaron hanya menoleh padanya sedetik dan membuang pandangannya lagi. Dan rasa sakit seketika dirasakan Alexa saat itu juga.“Maafkan aku, Wakil presdir. Aku hanya menjalankan tugas dan memberitahukan pada resepsionis untuk lebih berhati-hati menerima tamu.” Kennan menjawab.Aaron tidak menjawab tapi menoleh pada Karina di belakang Kennan.“kau kembali ke tempatmu.” Ucap aron pada pegawai wanita yang dimarahi Kennan. Setelah itu dia menoleh lagi pada Kennan, “Siapa yang datang lebih dulu?”“Nona Karina yang datang lebih dulu, tapi tidak lama ada Nyonya Alexa yang juga datang.” Jawab Kennan ragu.“Kalau begitu antarkan Karina masuk ke ruanganku. Bawakan dia makanan dan minuman untuk menunggu, sementara aku harus bicara dengan Alexa dulu.” Aaron beruca
Sementara itu Alexa yang kesal karena sikap Aaron begitu aneh dan tak acuh padanya, membuatnya tidak bisa memikirkan hal lainnya selain ingin minum. Ia menghentikan mobilnya di sebuah bar yang buka dua puluh empat jam.Dalam ruangan yang berpencahayaan remang sekalipun masih siang dan juga ditemani music semi disco yang tidak terlalu nyaring, Alexa duduk di depan meja bar tender dengan menyesap tequila di tangannya sampai habis.“Satu lagi.” Ucapnya pada bar tender untuk mengisi ulang gelasnya yang kosong.“Tapi ini masih terlalu siang untuk mabuk, Nona. Apa kau yakin ingin tambah lagi?” pria berseragam pelayan minuman itu memberi Alexa pandangan.“Tidak bisakah kau melakukan pekerjaanmu saja tanpa peduli padaku?” Alexa memprotes sambil melirik tajam pada Bartender tersebut, “Suamiku saja bahkan tidak peduli padaku.” Sambungnya bergumam kesal dan menyebut nama Aaron yang membuatnya jengkel.“Berikan saja yang wanita ini mau. Kalau dia mabuk, aku yang akan membawanya pulang.” Seorang p
Austin terlihat mengecek kembali penampilannya yang sudah paripurna. Jas putih dengan dasi hitam yang menghiasai tubuh gagahnya itu kini membuatnya sempurna.“Kenapa aku merasa tidak ada yang berubah selain warna jas?” tanyanya konyol.“Itu karena kau menggunakan jas ke kantor setiap hari. Jadi tidak ada bedanya sama sekali. Yang berbeda adalah harinya, hari ini sangat spesial bagimu. Aku benar, kan?” Alexa menjawab sambil tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari penampilan adik iparnya itu.“Kau sempurna, tidak ada celah, dan kau siap menjadi bintang hari ini!” pujinya lagi sambil mengarahkan ibu jarinya pada Austin.“Austin, jadilah suami yang baik untuk Ruby. Dia wanita yang sangat baik dan layak bahagia. Dia juga begitu mencintaimu. Aku akan membunuhmu kalau dia mengaduh tentangmu sambil menangis.” Alexa memberi peringatan dalam perhatiannya.“Apa kau perlu menyebutkan kalimat mengerikan di hari bahagiaku? Ayolah, aku bukan suamimu yang selalu mengacaukan momen indah, Alexa..
Axel terlihat menonton tayangan kartun kesukaannya dengan tenang di ruang TV. Pandangan dan konsentrasinya buyar saat seorang mengalihkan perhatiannya.“Hai, Axel yang tampan. Bagaimana kabarmu, My Hero?” sapa Ruby dengan senyuman di wajah cantiknya.Ternyata hubungan satu malam salah paham itu terus berjalan hingga melewati tahun pertama pertemuan Ruby dan Austin.Kecantikan, kepolosan, dan sikap Ruby yang sederhana mampu menggoyahkan hati Austin yang keras dan pernah berjanji tidak akan menikah. Tapi wanita itu mampu membuatnya tergila-gila dengan cinta.Namun, tidak hanya Austin saja yang tersihir oleh Ruby, Alexa dan seluruh keluarga Hobbs menyukainya, termasuk Axel dan Anna yang baru mulai mengenali orang di dekatnya.Terkhusus Axel, ia melihat Ruby sebagai sosok wanita lembut yang menjadi idolanya, selain mamanya sendiri. Bahkan setiap kali bertemu dengan bibi barunya itu membuat wajah anak kecil itu tersipu malu.“Bibi Ruby?” tanggapnya, “Bibi sudah kembali? Bibi semakin canti
Sekalipun di dalam ruangan hotel yang megah, tapi sinar matahari yang menerangi bumi tetap menyelinap masuk ke kamar di mana Ruby berbaring saat ini.“Ugh... silau sekali. Kepalaku juga sakit...” keluhnya karena silau sinar matahari membangunkannya dan membuat ia sadar kalau saat ini kepalanya sangat sakit.Ruby memijat kepalanya berulang, “Aku ingat kalau aku tidak minum banyak, tapi kenapa kepalaku begitu sakit?”“Ah, pasti karena aku bertemu dengan wanita jalang itu...” sambungnya bergumam tanpa ingat hal lain selain Mary.“Apa tidurmu nyenyak, Sayang?”Suara seorang pria yang begitu dekat dan jelas sontak membuat Ruby terkesiap kaget. Mata malasnya langsung terbuka lebar saat ini. Terlebih ketika ia menoleh ke samping, ada wajah pria tampan yang tersenyum secerah mentari. Siapa lagi kalau bukan Austin?“Ahk!!!” teriaknya seketika hingga Austin refleks menutup telinganya dengan bantal.Tapi suara Ruby yang nyaring harus dihentikan. Oleh karena itu Austin memegangi tangan Ruby sekal
“Ya ampun... Malam ini aku sangat kenyang. Mungkin aku akan tidur sampai besok karena kekenyangan, haha!” Kay berucap puas sambil mengelus perutnya yang penuh dengan makan malam spesial.Ia bahkan sedikit kesulitan memasang sabuk pengaman mobilnya karena akan segera menyetir dan pulang.“Kemampuan memasak sushi calon adik ipar bosku memang sangat hebat. Aku bahkan terus membuka mulutku karena kagum dengan caranya memainkan pisau saat memisahkan duri ikan dari dagingnya!”“Jangan menyebutnya seperti itu atau aku akan marah padamu karena itu sama saja dengan mengejekku. Kau lihat sendiri bagaimana dia menerima pertunangan dadakan tadi, kan? Ekspresinya membuatku merinding.” Austin di sebelahnya menjawab dengan tak acuh.“Tapi bodohnya lagi, kakakku malah menyetujui pertunangan itu agar aku bisa segera menikah. Dasar kakak brengsek!” sambungnya menggerutu saat mengingat ucapan konyol Aaron di depan semua orang tadi.“Baiklah, aku tidak akan menyebutkan itu lagi. Tapi aku sangat kagum kar
‘Tidak! Hari ini kau sudah terlalu lelah. Kembali ke rumah. Mama akan datang dan sepertinya mereka akan menginap di rumah kita untuk beberapa waktu. Aku juga membutuhkan Kay untuk menjelaskan padaku tentang World Shadow pada investor baru.’‘Kay sudah menceritakan semuanya padaku, Babe. Tentang bosnya yang terlalu girang bertemu banyak pria gila luar sana. Aku harus memberimu pelajaran saat aku pulang nanti.’‘Sekarang, dengarkan aku, Babe. Arahkan mobilmu kembali ke mansion dan biarkan Kay ke kantornya. Kita akan bertemu di rumah nanti.’‘Dan satu hal lagi. Aku mencintaimu, Babe...’Seakan tidak ada remnya dan tidak membiarkan Alexa bicara, Aaron yang baru menerima panggilan dari Kay terus saja mengomeli istrinya tanpa henti.Alexa langsung menoleh pada Kay yang seketika buru-buru menjauh dan memasuki mobilnya sendiri. Kay pergi tanpa mengatakan apapun dan hanya melambaikan tangan bak sedang menertawakan keusilannya pada bosnya itu.“Awas saja kau, ya! Beraninya kau mengaduhkanku pad
Sambil berjalan perlahan, Alexa mengusap air mata yang sempat jatuh. Hanya sesaat pikirannya tenggelam memutar kembali momen terakhirnya tadi bersama Regan Abbott tadi. Tanpa menjelaskan hubungan di antara mereka sebenarnya bukan ayah dan anak, Alexa tidak ingin memperpanjang waktu bersama Regan. Regan tidak perlu tahu fakta itu karena mereka juga tidak akan bertemu lagi di hari mendatang. Setidaknya itu yang diinginkan Alexa."Kalian, apa sudah mendapatkan informasi tentang Harley?" tanya Alexa tenang pada Kay."Sudah, Bos. Aku selalu menempatkan orang untuk memperhatikan Nyonya Harley dari jauh. Dan informasi yang dikirimkan, Nyonya Harley sekarang tinggal di perkampungan kumuh setelah rumah keluarga Abbott disita pihak bank. Dan juga, beliau sering terlihat di sekitar perumahan elite dan menjadi buruh cuci di beberapa rumah di kawasan itu." Kay menjelaskan secara detail apa yang terjadi pada ibu Alexa.'Kalian berubah menjadi menyedihkan setelah aku pergi. Kenapa nasib tidak membua
Peristiwa berdarah yang terjadi saat penculikan Axel dulu masih menyisahkan beberapa hal. Dalam waktu yang ditentukan, semua orang yang menyaksikan kejadian berdarah itu diwajibkan melapor ke kantor polisi. Hari ini adalah hari terakhir Alexa mendatangi kantor keamanan negara itu sebagai kewajibannya. Akan tetapi, rasanya ia ingin sekali menemui beberapa orang yang ingin ia lihat keadaannya.Setelah mendapat persetujuan dari Tuan Parker dan suaminya, Alexa yang didampingi mulai bergegas. Tempat pertama yang akan didatangi mereka adalah rumah tahanan tempat Regan ditahan.Setelah mendapatkan izin menjenguk Regan yang diurus oleh kenalan Reed di sana, Alexa melangkah mendekati sel tempat Regan ditahan. Sesuai permintaan, Alexa yang tidak ingin diberitahukan kedatangannya pada Regan mulai mendekat dalam diam.Di balik jeruji besi dengan ruangan yang sempit yang harus dibagi dengan beberapa orang, Regan Abbott terlihat meringkuk sambil memejamkan mata. Perasaan iba muncul di hati Alexa s
Satu bulan masa berkabung sepeninggalnya Ryan usai, Tuan Parker menyetujui permintaan yang ingin mengajukan resepsi pernikahannya dengan Alexa.Resepsi tidak dilangsungkan secara mewah. Pesta bertema Wedding Garden itu berlangsung tenang dan bahagia karena hanya mengundang kerabat dekat dan kolega penting saja. Setelah para tamu satu-persatu pulang, Aaron masuk ke kamar untuk menyusul Alexa yang sedang menerima panggilan video dari Austin yang sedang mengasuh Axel. Ia melihat Alexa istrinya yang sedang duduk di depan meja rias sambil tersenyum-senyum sendiri.Tiba-tiba kedua tangan Aaron sudah melilit pinggang Alexa yang ramping. Bibir Aaron mulai mengecupi leher dan tengkuk Alexa, hingga membuat Alexa kegelian, “Kenapa kau tersenyum sendiri, Babe? Apa yang kau bicarakan dengan Austin?”“Tidak ada. Aku bahkan lebih banyak bicara dengan Axel yang mengeluh karena dibawa pulang oleh pamannya.” jawabnya sambil tersenyum, tapi itu tidak lama karena Alexa kembali murung. Ia menyandarkan k
Tidak ada yang lebih sempurna selain menyempurnakan suatu hubungan asmara dan cinta dengan janji yang disampaikan dalam pernikahan. Ketika janji suci itu telah diucapkan, kebahagiaan pun sudah lengkap rasanya.Seperti itulah yang Alexa dan Aaron rasakan saat ini. Meski sudah bertahun-tahun lamanya terikat dengan pernikahan walau hanya dalam selembar sertifikat, keduanya masih merasa kurang. Terlebih Aaron yang seakan terombang-ambing di abaikan Alexa yang terkesan menganggap ringan pernikahan mereka.Bukan tanpa sebab, itu karena Alexa yang notabene seorang mafia yang harus pergi kesana-sini mengurus masalahnya sendiri tanpa ingin melibatkan Aaron dalam kerumitan masalahnya. Dan hal itu dianggap Aaron kalau Alexa tidak menganggap hubungan mereka erat sebelum adanya janji pernikahan.Maka saat ini, Aaron mengungkapkan keberaniannya meminta izin pada Tuan Parker untuk mengucapkan janji dan ikrar pernikahan yang bagi seorang mafia seperti mereka yang menganggap sebuah janji dan sumpah sa