Kejadian naas bertubi-tubi menjadi pukulan berat untuk Aaron. Tanpa Alexa di sisinya, dirinya rapuh. Jatuh cinta membuatnya lemah, dan Alexalah yang telah mengubah semua. Namun kini, saat Alexa menghilang, seorang Aaron terlihat tidak berdaya sama sekali.Kemarahan Ryan yang mengerikan membuat Alexa juga tidak berdaya. Ia tahu, kejadian mengerikan akan terjadi saat Ryan mengetahui hubungan Alexa dengan siapapun di belakangnya.Alexa kembali teringat sekitar empat tahun lalu, awal terjadinya perjanjian pertunangan antara Alexa dengan Ryan.Saat itu, Alexa sedang dalam misi menghancurkan kelompok mafia bermasalah yang berusaha berkembang dengan menjatuhkan nama World Shadow.Di hutan tua yang masih sangat lebat dan sepertinya belum pernah terjamah oleh tangan manusia. Para mafia tersebut menggiring utusan World Shadow yang saat itu dipimpin Ryan dan Alexa bersama.Dalam pembantaian massal anggota mafia tersebut, Alexa mengalami luka tembak yang serius yang hampir menewaskannya. Ryan ber
Di rumah sakit yang sama dengan Nyonya Rachel, Austin teryata harus dirawat di sana juga. Dirinya mengalami cidera ringan akibat menyelamatkan satu benda penting di ruangan kakaknya saat api nyaris menghanguskan ruangan tersebut.Austin mengalami luka bakar ringan di beberapa bagian tubuhnya."Austin, kenapa kau begitu nekat masih berada di ruanganku saat api sudah mengepung kantor?" tanya Aaron sedih pada adiknya yang terlihat lemah di ranjang pasiennya."Tidak apa-apa, Kak. Ini hanya luka kecil. Ini akan sembuh dengan cepat. Aku hanya menjalankan tanggung jawabku saja. Aku berhasil menyelamatkan berkas dan beberapa file penting yang belum sempat aku back-up sebelumnya. Dan satu hal penting yang kau tunggu sejak lama." jawab Austin lemah namun tetap tersenyum."Sepenting apa itu hingga kau mempertaruhkan nyawamu sendiri? Kau memang sudah gila!" Aaron marah pada adiknya itu."Sangat penting untukmu, jadi aku mencoba sebaik mungkin untuk menyelamatkannya itu. Lihatlah nanti, kau akan t
Aaron mendekat pada Alexa yang perlahan melepaskan pelukannya pada si kecil.Alexa menatap wajah Aaron yang terlihat begitu kacau dan berantakan. Baru beberapa hari ia tidak memandang wajah suaminya itu, bulu-bulu halus di wajah Aaron terlihat memanjang. Mata Aaron juga menjelaskan kalau Aaron tidak tidur dengan baik. Sedangkan rambut yang selalu tersisir dengan rapi, saat ini begitu berantakan.Meski begitu, wajah Aaron tetaplah tujuan utama mata Alexa memandang.Tanpa aba-aba, Aaron langsung memeluk Alexa begitu erat. Aaron menangis di pelukan Alexa, menumpahkan segala kerinduan dan beban yang ia rasakan. Seakan pelukan istri tercintanya itu merupakan tempat ternyaman untuk bersandar.Alexa hanya terdiam dan menangis meski tubuhnya yang penuh dengan luka lebam hasil menganiayaan sebelumnya masih amat terasa sakit, apalagi ditambah dengan eratnya pelukan Aaron. Alexa mengabaikan jahitan setiap lukanya yang belum kering, bahkan bila jahitan tersebut kembali berdarah, ia tidak peduli s
"Ryan, bisakah kau meninggalkan kami bicara berdua? Hanya sebentar saja, aku mohon," pinta Alexa."Tidak. Aku akan tetap di sini. Dan kalau terlalu sulit bagimu untuk berpamitan, aku yang membuatnya mudah!" jawab Ryan tegas pada Alexa dan kemudian menoleh pada Aaron."Terima kasih karena telah memberikan kesulitan untuk Rain selama ini. Kau hanya serangga pengganggu yang merusak Rain-ku. Jadi, biarkan ini mudah baginya. Jangan mempersulitnya untuk pergi dari sini dan membuatnya lebih hancur. Kau lihat, kan? Dia sudah kau hancurkan dengan sifat bajinganmu!" ucap Ryan penuh dengan peringatan."Ryan!" bentak Rain."Diam dan dengarkan saja, Rain! Aku sudah membuat ini mudah untukmu, kan?" balas Ryan tegas."Kenapa kau berkata kasar padanya? Siapa kau dan apa hubunganmu dengan Alexa?" tanya Aaron marah sambil menarik pakaian yang dipakai Ryan."Lepaskan tangan menjijikkanmu dariku, dasar bajingan! Dan satu hal yang perlu kau tahu. Rain milikku, dia tunanganku. Dan saat ini kaulah yang menj
Di lorong tempat mereka berpisah, masih ada Karina yang meringkuk diam sambil berjongkok bersandarkan dinding. Di sana ada Aaron yang juga terduduk tanpa tenaga menghadap ke pintu keluar lorong rumah sakit itu.Dari arah yang berlawanan, Austin dengan tergopoh melangkah, akhirnya bisa menghampiri kakaknya, "Kak, di mana Alexa?" tanya Austin pada sang kakak yang terdiam."Alexa?" ucap Aaron ling-lung menanggapi pertanyaan adiknya."Ya, di mana Alexa sekarang?" tanya Austin lagi. Kali ini Aaron mulai sadar."Alexa!" sebut Aaron sambil bangkit dan mulai berlari mengejar langkah Alexa yang terlihat sudah memasuki mobilnya.Sedikit lagi Aaron sampai, tapi mobil mereka begitu cepat melaju hingga Aaron jatuh tersungkur saat mengejarnya."Alexa! Kembalilah! Jangan pergi!" teriak Aaron putus asa. Berulang kali Aaron memanggil nama Alexa sambil meraung hancur. Sementara itu Alexa melihat bayangan Aaron yang terus menjauh dari dalam mobil, ikut menangis."Jangan menangis untuknya, aku tidak suka
Malam menjijikkan yang dikatakan Karina memang benar, tapi hanya sekitar dua puluh persen. Itu hanya tentang dirinya membawa pulang Aaron dari bar tempatnya mabuk berat. Ia juga yang membaringkan Aaron di kamarnya. Aaron yang mabuk berat dan terus menyebut nama Alexa juga benar, berikut saat Aaron menyangka kalau Karina adalah Alexa pada malam itu.Akan tetap saat mereka hampir melakukan persetubuhan, Aaron yang memang memiliki kulit yang sensitif pada sentuhan wanita lain selain Alexa, seketika merasa tidak nyaman dan memilih tertidur. Dirinya batal melakukan itu pada Karina, hingga Karina yang sudah berharap lebih, batal mendapatkan tubuh Aaron.Karina yang kesal karena tidak bisa melakukan apapun, memilih pergi dari rumah Aaron dan menghabiskan malam di bar untuk mabuk. Dirinya baru kembali ke rumah Aaron lagi saat pagi buta.Dan, semua adegan pergi dan kembalinya Karina berikut Aaron di rumahnya itu, terekam dalam pantauan CCTV rumah tersebut. Dari tempat yang lain, tepatnya di ru
Saat Alexa tengah menderita dengan kehancuran hati dan kepercayaannya pada pria yang amat dicintainya tersebut, Aaron sendiri tengah berbaring tanpa sadar di rumah sakit keluarganya. Austin membawa kakaknya ke rumah sakit setelah mendapati Aaron terbaring tidak berdaya karena terlalu banyak minum. Aaron terus muntah dan lemas hingga akhirnya pingsan tanpa seorang pun di rumah. Beruntung Austin cepat pulang saat itu."Kak, sebenarnya situasi kacau macam apa yang kita hadapi ini? Aku tidak akan tahan kalau kau terus menghancurkan dirimu sendiri seperti ini. Bangun dan kuatlah seperti dirimu yang dulu, aku dan Axel sangat membutuhkanmu, ..." ucap Austin lirih sambil menggenggam tangan Aaron yang masih terpejam."Papa?" panggil Axel yang berada di depan pintu sambil menggenggam tangan kakeknya. Si kecil datang bersama Tuan Daniel."Kemarilah, Nak." panggil Austin pada Axel yang kemudian mendekat dan duduk di pangkuannya, "Axel, bangunkan Papamu. Katakan padanya, saat ini bukan waktu yang
Ryanlah yang amat tahu seberapa berbahaya obat yang telah diminum oleh Alexa. Karena dirinya sendiri yang meracik obat tersebut untuk Alexa. Racikan obat perangsang yang dicampurkan dengan herbal tertentu hingga menghasilkan efek rangsangan kuat bagi yang meminumnya. Dan itulah yang terjadi pada Alexa setelah meminum obat tersebut.Namun, selain khasiatnya yang begitu kuat, efek sampingnya juga tidak main-main. Orang yang meminum obat tersebut akan kehilangan nyawanya saat hasrat seksnya tidak tersalurkan setelah beberapa saat efek obat mulai terasa.Dan hal itu yang saat ini menjadi ketakutan bagi Ryan. Ia tidak ingin Alexa mati konyol karena perbuatannya. Awalnya Ryan sangat yakin Alexa akan menuruti hasrat yang diminta tubuhnya. Akan tetapi, Ryan salah. Cinta Alexa pada Aaron dan keteguhan hati Alexa terlalu keras untuk dihancurkan oleh nafsu yang bisa membunuhnya saat ini.Walaupun Ryan sudah mengakui kesalahannya dari lubuk hati yang terdalam, dirinya tetap harus membuat Alexa te
Austin terlihat mengecek kembali penampilannya yang sudah paripurna. Jas putih dengan dasi hitam yang menghiasai tubuh gagahnya itu kini membuatnya sempurna.“Kenapa aku merasa tidak ada yang berubah selain warna jas?” tanyanya konyol.“Itu karena kau menggunakan jas ke kantor setiap hari. Jadi tidak ada bedanya sama sekali. Yang berbeda adalah harinya, hari ini sangat spesial bagimu. Aku benar, kan?” Alexa menjawab sambil tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari penampilan adik iparnya itu.“Kau sempurna, tidak ada celah, dan kau siap menjadi bintang hari ini!” pujinya lagi sambil mengarahkan ibu jarinya pada Austin.“Austin, jadilah suami yang baik untuk Ruby. Dia wanita yang sangat baik dan layak bahagia. Dia juga begitu mencintaimu. Aku akan membunuhmu kalau dia mengaduh tentangmu sambil menangis.” Alexa memberi peringatan dalam perhatiannya.“Apa kau perlu menyebutkan kalimat mengerikan di hari bahagiaku? Ayolah, aku bukan suamimu yang selalu mengacaukan momen indah, Alexa..
Axel terlihat menonton tayangan kartun kesukaannya dengan tenang di ruang TV. Pandangan dan konsentrasinya buyar saat seorang mengalihkan perhatiannya.“Hai, Axel yang tampan. Bagaimana kabarmu, My Hero?” sapa Ruby dengan senyuman di wajah cantiknya.Ternyata hubungan satu malam salah paham itu terus berjalan hingga melewati tahun pertama pertemuan Ruby dan Austin.Kecantikan, kepolosan, dan sikap Ruby yang sederhana mampu menggoyahkan hati Austin yang keras dan pernah berjanji tidak akan menikah. Tapi wanita itu mampu membuatnya tergila-gila dengan cinta.Namun, tidak hanya Austin saja yang tersihir oleh Ruby, Alexa dan seluruh keluarga Hobbs menyukainya, termasuk Axel dan Anna yang baru mulai mengenali orang di dekatnya.Terkhusus Axel, ia melihat Ruby sebagai sosok wanita lembut yang menjadi idolanya, selain mamanya sendiri. Bahkan setiap kali bertemu dengan bibi barunya itu membuat wajah anak kecil itu tersipu malu.“Bibi Ruby?” tanggapnya, “Bibi sudah kembali? Bibi semakin canti
Sekalipun di dalam ruangan hotel yang megah, tapi sinar matahari yang menerangi bumi tetap menyelinap masuk ke kamar di mana Ruby berbaring saat ini.“Ugh... silau sekali. Kepalaku juga sakit...” keluhnya karena silau sinar matahari membangunkannya dan membuat ia sadar kalau saat ini kepalanya sangat sakit.Ruby memijat kepalanya berulang, “Aku ingat kalau aku tidak minum banyak, tapi kenapa kepalaku begitu sakit?”“Ah, pasti karena aku bertemu dengan wanita jalang itu...” sambungnya bergumam tanpa ingat hal lain selain Mary.“Apa tidurmu nyenyak, Sayang?”Suara seorang pria yang begitu dekat dan jelas sontak membuat Ruby terkesiap kaget. Mata malasnya langsung terbuka lebar saat ini. Terlebih ketika ia menoleh ke samping, ada wajah pria tampan yang tersenyum secerah mentari. Siapa lagi kalau bukan Austin?“Ahk!!!” teriaknya seketika hingga Austin refleks menutup telinganya dengan bantal.Tapi suara Ruby yang nyaring harus dihentikan. Oleh karena itu Austin memegangi tangan Ruby sekal
“Ya ampun... Malam ini aku sangat kenyang. Mungkin aku akan tidur sampai besok karena kekenyangan, haha!” Kay berucap puas sambil mengelus perutnya yang penuh dengan makan malam spesial.Ia bahkan sedikit kesulitan memasang sabuk pengaman mobilnya karena akan segera menyetir dan pulang.“Kemampuan memasak sushi calon adik ipar bosku memang sangat hebat. Aku bahkan terus membuka mulutku karena kagum dengan caranya memainkan pisau saat memisahkan duri ikan dari dagingnya!”“Jangan menyebutnya seperti itu atau aku akan marah padamu karena itu sama saja dengan mengejekku. Kau lihat sendiri bagaimana dia menerima pertunangan dadakan tadi, kan? Ekspresinya membuatku merinding.” Austin di sebelahnya menjawab dengan tak acuh.“Tapi bodohnya lagi, kakakku malah menyetujui pertunangan itu agar aku bisa segera menikah. Dasar kakak brengsek!” sambungnya menggerutu saat mengingat ucapan konyol Aaron di depan semua orang tadi.“Baiklah, aku tidak akan menyebutkan itu lagi. Tapi aku sangat kagum kar
‘Tidak! Hari ini kau sudah terlalu lelah. Kembali ke rumah. Mama akan datang dan sepertinya mereka akan menginap di rumah kita untuk beberapa waktu. Aku juga membutuhkan Kay untuk menjelaskan padaku tentang World Shadow pada investor baru.’‘Kay sudah menceritakan semuanya padaku, Babe. Tentang bosnya yang terlalu girang bertemu banyak pria gila luar sana. Aku harus memberimu pelajaran saat aku pulang nanti.’‘Sekarang, dengarkan aku, Babe. Arahkan mobilmu kembali ke mansion dan biarkan Kay ke kantornya. Kita akan bertemu di rumah nanti.’‘Dan satu hal lagi. Aku mencintaimu, Babe...’Seakan tidak ada remnya dan tidak membiarkan Alexa bicara, Aaron yang baru menerima panggilan dari Kay terus saja mengomeli istrinya tanpa henti.Alexa langsung menoleh pada Kay yang seketika buru-buru menjauh dan memasuki mobilnya sendiri. Kay pergi tanpa mengatakan apapun dan hanya melambaikan tangan bak sedang menertawakan keusilannya pada bosnya itu.“Awas saja kau, ya! Beraninya kau mengaduhkanku pad
Sambil berjalan perlahan, Alexa mengusap air mata yang sempat jatuh. Hanya sesaat pikirannya tenggelam memutar kembali momen terakhirnya tadi bersama Regan Abbott tadi. Tanpa menjelaskan hubungan di antara mereka sebenarnya bukan ayah dan anak, Alexa tidak ingin memperpanjang waktu bersama Regan. Regan tidak perlu tahu fakta itu karena mereka juga tidak akan bertemu lagi di hari mendatang. Setidaknya itu yang diinginkan Alexa."Kalian, apa sudah mendapatkan informasi tentang Harley?" tanya Alexa tenang pada Kay."Sudah, Bos. Aku selalu menempatkan orang untuk memperhatikan Nyonya Harley dari jauh. Dan informasi yang dikirimkan, Nyonya Harley sekarang tinggal di perkampungan kumuh setelah rumah keluarga Abbott disita pihak bank. Dan juga, beliau sering terlihat di sekitar perumahan elite dan menjadi buruh cuci di beberapa rumah di kawasan itu." Kay menjelaskan secara detail apa yang terjadi pada ibu Alexa.'Kalian berubah menjadi menyedihkan setelah aku pergi. Kenapa nasib tidak membua
Peristiwa berdarah yang terjadi saat penculikan Axel dulu masih menyisahkan beberapa hal. Dalam waktu yang ditentukan, semua orang yang menyaksikan kejadian berdarah itu diwajibkan melapor ke kantor polisi. Hari ini adalah hari terakhir Alexa mendatangi kantor keamanan negara itu sebagai kewajibannya. Akan tetapi, rasanya ia ingin sekali menemui beberapa orang yang ingin ia lihat keadaannya.Setelah mendapat persetujuan dari Tuan Parker dan suaminya, Alexa yang didampingi mulai bergegas. Tempat pertama yang akan didatangi mereka adalah rumah tahanan tempat Regan ditahan.Setelah mendapatkan izin menjenguk Regan yang diurus oleh kenalan Reed di sana, Alexa melangkah mendekati sel tempat Regan ditahan. Sesuai permintaan, Alexa yang tidak ingin diberitahukan kedatangannya pada Regan mulai mendekat dalam diam.Di balik jeruji besi dengan ruangan yang sempit yang harus dibagi dengan beberapa orang, Regan Abbott terlihat meringkuk sambil memejamkan mata. Perasaan iba muncul di hati Alexa s
Satu bulan masa berkabung sepeninggalnya Ryan usai, Tuan Parker menyetujui permintaan yang ingin mengajukan resepsi pernikahannya dengan Alexa.Resepsi tidak dilangsungkan secara mewah. Pesta bertema Wedding Garden itu berlangsung tenang dan bahagia karena hanya mengundang kerabat dekat dan kolega penting saja. Setelah para tamu satu-persatu pulang, Aaron masuk ke kamar untuk menyusul Alexa yang sedang menerima panggilan video dari Austin yang sedang mengasuh Axel. Ia melihat Alexa istrinya yang sedang duduk di depan meja rias sambil tersenyum-senyum sendiri.Tiba-tiba kedua tangan Aaron sudah melilit pinggang Alexa yang ramping. Bibir Aaron mulai mengecupi leher dan tengkuk Alexa, hingga membuat Alexa kegelian, “Kenapa kau tersenyum sendiri, Babe? Apa yang kau bicarakan dengan Austin?”“Tidak ada. Aku bahkan lebih banyak bicara dengan Axel yang mengeluh karena dibawa pulang oleh pamannya.” jawabnya sambil tersenyum, tapi itu tidak lama karena Alexa kembali murung. Ia menyandarkan k
Tidak ada yang lebih sempurna selain menyempurnakan suatu hubungan asmara dan cinta dengan janji yang disampaikan dalam pernikahan. Ketika janji suci itu telah diucapkan, kebahagiaan pun sudah lengkap rasanya.Seperti itulah yang Alexa dan Aaron rasakan saat ini. Meski sudah bertahun-tahun lamanya terikat dengan pernikahan walau hanya dalam selembar sertifikat, keduanya masih merasa kurang. Terlebih Aaron yang seakan terombang-ambing di abaikan Alexa yang terkesan menganggap ringan pernikahan mereka.Bukan tanpa sebab, itu karena Alexa yang notabene seorang mafia yang harus pergi kesana-sini mengurus masalahnya sendiri tanpa ingin melibatkan Aaron dalam kerumitan masalahnya. Dan hal itu dianggap Aaron kalau Alexa tidak menganggap hubungan mereka erat sebelum adanya janji pernikahan.Maka saat ini, Aaron mengungkapkan keberaniannya meminta izin pada Tuan Parker untuk mengucapkan janji dan ikrar pernikahan yang bagi seorang mafia seperti mereka yang menganggap sebuah janji dan sumpah sa