Home / Romansa / Istri Kecil untuk Bos Duda / Bukan Sesuatu yang Penting

Share

Bukan Sesuatu yang Penting

Author: Writergaje23_
last update Last Updated: 2024-03-18 11:05:48

Aileen tidak tahu sejak kapan ingatannya kembali seperti semula. Tapi, yang membuat perempuan itu sedikit tidak senang, adalah kebohongan yang selama ini ditutupi Arsen rapat-rapat.

Sadar tidak sadar, sekarang Aileen mengetahui semua. Tentang tabrakan di mall, juga status Aileen yang sebenarnya.

Dia bukan kekasih Arsen. Mereka tidak pernah berpacaran selama dua tahun, apalagi sampai merencanakan pernikahan. Aileen murni hanya seorang ART yang selama kurang lebih dua bulan tinggal di rumah pria itu sebelum akhirnya tragedi tabrakan itu terjadi.

Yang menjadi pertanyaan di benak Aileen, kenapa Arsen harus berbohong sampai sejauh itu? Apa hanya karena pria itu ingin menikahinya dan menjadikan Aileen Mama untuk Ayres? Tapi ... karena kebohongan itu, mereka akhirnya menikah.

Dan tanpa Aileen sadari, ia sudah terperangkap terlalu dalam pada dunia Arsen. Dia sudah terlalu menyayangi Ayres, juga suaminya sendiri.

Jadi ketika fakta itu mulai diketahuinya, Aileen kehilangan makian yang sudah ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Orang yang Penting

    Pagi ini, Ayres bangun terlalu cepat. Padahal bocah itu bahkan hanya baru beberapa jam tertidur. Arsen tidak tahu sang putra akan melakukan apa. Tapi, begitu melihat Ayres berjalan cepat menuju rumah lama Mamanya, ia mulai mengerti akan kemana bocah itu pergi."Enggak sarapan dulu?" tanya Arsen begitu melihat bocah itu hanya meminum susu kemudian turun dari kursi meja makan yang tinggi.Ayres menggeleng yakin. Bocah itu menengok ke lantai atas sekali lagi sebelum kemudian berlari menaiki undakan tangga.Mendadak, begitu sampai di tengah-tengah, bocah itu berhenti. Beberapa saat kemudian ia berbalik dan berlari turun menuju meja makan lagi."Aku mau bawa ini," ucap bocah sipit itu sambil membawa sepiring makanan beserta lauk bagiannya.Ayres kemudian berlari menuju lantai atas lagi. Begitu sampai di depan pintu kamar lama sang Mama, Ayres menggeleng-gelengkan kepala. Kentara sekali kalau ia tengah mencoba menghalau gugup."Mama ... aku boleh masuk?" tanya Ayres setengah berteriak yang

    Last Updated : 2024-03-22
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Ceraikan Aku Saja

    "Papa kamu kira-kira pergi kemana ya, Res?" tanya Aileen sore ini pada putranya.Ayres yang tengah bermain mobil-mobilan di samping bawah ranjang sang Mama hanya mengangkat bahu. Pertanda tidak tahu. Aileen cemberut.Padahal tadi Arsen hanya bilang akan pergi sebentar; ada urusan. Tapi pria itu bahkan tidak memberitahukan Aileen urusannya apa, dimana dan dengan siapa."Kayaknya Papa ketemu Mama, Ma." Ayres menjawab sekali lagi sambil membongkar bagian baterai di mobil-mobilannya. Padahal, benda berukuran sedang itu baru dibelikan Arsen kemarin."Mama siapa maksud kamu?" tanya Aileen merasa janggal dengan jawaban Ayres."Ya Mama Aya. Tiap hari minggu Papa pasti ngajak aku buat ketemu dia. Kata Papa, dia Mama kandung aku." Ayres menjawab polos tanpa mengalihkan pandangan dari mainannya.Berbanding terbalik dengan reaksi Aileen yang mendadak termenung di tempatnya. Perempuan itu memandang Ayres sekali lagi."Jadi selama ini ... tiap hari minggu kamu sama Papa kamu ketemu dia?" tanya Aile

    Last Updated : 2024-03-23
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Mantan Istri Arsen

    "Karena kamu udah bahagia sama Kanaya, ceraiin aku aja!"Teriakan bernada amarah yang Aileen layangkan mendadak membuat Arsen terpaku di tempat. Tidak menyangka Aileen akan berani mengatakan itu padanya."Kamu serius bilang gitu sama saya?" tanya Arsen begitu beberapa lama hanya diam.Aileen tidak menjawab lagi. Perempuan itu memilih mengusap air matanya dan bangkit dari ranjang.Perempuan pendek itu kemudian berlari keluar kamar dan masuk ke kamar mereka. Arsen mengekori dalam diam. Berharap semuanya berakhir baik-baik saja.Tapi, melihat sang istri yang mulai mengeluarkan tas kemudian mengemasi barang-barangnya, Arsen mendengkus frustasi. Arsen pikir Aileen sudah menyerah dan memilih berbaikan."Kamu bakal nyesel kalau udah keluar dari sini, Aileen! Karena kamu enggak bakal bisa balik lagi," ancam Arsen sambil menahan tangan Aileen yang memindahkan baju-bajunya.Seketika, Aileen terdiam. Arsen pikir perempuan itu akan berhenti. Tapi, perempuan itu hanya melempar tas di depannya ke s

    Last Updated : 2024-09-08
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Tinggal di Rumah Saya

    "Aduuuh ... lewat mana ini?" Perempuan pendek yang baru turun dari bus itu meringis bingung.Masih sambil menyusuri trotoar jalan yang padat sore ini, Aileen menggaruk pipinya. Tidak tahu harus pergi ke mana.Lagipula, Aileen hanya asal menaiki bus saja. Tidak peduli kendaraan umum itu akan membawanya kemana. Yang jelas dia hanya perlu untuk kabur dari rumah; menghindari sang ayah."Aku cari dia dulu. Mama enggak perlu khawatir." Suara seorang pria lumayan dewasa yang tengah menelepon membuat Aileen menoleh ragu. Ingin bertanya takut dimarahi. Tidak bertanya takut semakin nyasar."Permisi, Om!" Pada akhirnya, perempuan pendek itu berani menyapa lebih dulu.Tapi, lirikan pria dewasa itu membuat Aileen mengerjap takut. Apa dia sudah salah memilih orang untuk ditanyai?Pria tadi mengangkat sebelah alisnya. Seolah tengah bertanya 'kenapa?' dengan raut tidak sabaran. Aileen mendadak gugup."Eung ... a-anu ... itu, Om. Mau nanya--""Cepetan! Saya nggak punya banyak waktu," tekan pria jangk

    Last Updated : 2021-06-05
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Segera Saya Nikahi

    “Ini rumahnya Om?” tanya Aileen takjub begitu mobil Arsen yang membawa dirinya juga Ayres memasuki gerbang tinggi dan megah kediaman duda tampan itu.“Menurut kamu rumah siapa? Tetangga?” tanya Arsen sewot.Aileen menggeleng panik. Sedangkan Ayres yang berada di pangkuan perempuan itu tertawa cekikikan. Arsen yang melihat puteranya tidak beralih dari pangkuan ART baru mereka itu sejak pertama kali masuk mobil, sejenak melongo takjub.Bagaimana bisa Arsen baru menyadari bahwa Ayres lumayan ‘jinak’ oleh orang baru semacam Aileen? Apa sebelumnya perempuan remaja itu sudah mangancam atau memaksa putranya agar patuh padanya?“Bibi sekarang tinggal di sini, ya? Pasti dikasih makan sama Papa kok, tenang aja. Papaku baik banget meski kadang suka marah,” jelas Ayres panjang lebar yang dibalas Arsen dengan putaran bola mata malas.“Papa mau masuk dulu. Nanti kamu suruh dia ketemu Nenek, biar nenek yang kasih tau ruangan dia di mana,” pesan Arsen pada Ayres begitu pria jangkung itu sudah memarki

    Last Updated : 2021-06-13
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Jadi Istri Saya

    “Aku ngapain lagi, Om?”Arsen memandang perempuan pendek di depannya dengan helaan napas berat. Sebenarnya ART barunya ini manusia atau bagaimana? Kenapa sejak pagi tadi dia terus bekerja dan menanyakan pekerjaan lainnya? Apa Aileen itu tidak mengenal kata lelah? “Ini minggu, Aileen. Pembantu di sini kalau hari minggu ya libur juga,” jelas Arsen masih dengan jawaban yang sama sedari pagi tadi.“Tapi aku bingung harus ngapain kalau enggak ada pekerjaan, Om.” Aileen menjawab jujur sambil menggaruk tengkuk.Arsen segera melepas sepatu kerjanya kemudian memandangi perempuan yang sore ini hanya mengenakan celana training semata kaki juga kaus oblong. Meski begitu, penampilan sederhana Aileen justru semakin menambah kecantikan alami perempuan 19 tahun itu. “Yaudah kalau kamu suka banget kerja. Sana, bikinin kopi!” suruh Arsen akhirnya.Aileen mengangguk semangat sebelum kemudian melangkah cepat menuju dapur. Arsen yang melihat kelakuan perempuan itu, hanya menggeleng tidak habis pikir. Ba

    Last Updated : 2021-06-14
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Aileen Sakit

    Entah karena terlalu lelah atau mungkin belum terbiasa terpapar AC, Aileen yang sering merasa tidak enak badan sejak tinggal di rumah Arsen kini mulai tidak bisa bangkit dari tempat tidur. Seluruh tubuhnya terasa remuk redam, badannya terasa panas namun perempuan itu menggigil kedinginan. Ayres yang menyadari sang Bibi tidak kunjung keluar kamar dan menyiapkannya sarapan seperti biasa, tentu saja mencari Aileen ke kamarnya. Lalu, begitu melihat Aileen masih berbaring di ranjangnya dengan gulungan selimut tebal, bocah sipit itu segera naik ke atas kasur."Bibi kenapa? Sakit? Mau disuntik Dokter? Aku kira orang hebat enggak butuh obat," gumam Ayres sambil mengguncang-guncangkan bahu Aileen.Perempuan itu kontan membuka mata. Manik cokelat madunya yang terlihat berair menatap Ayres sayu. "Bibi lagi enggak hebat, makanya sakit. Kamu minta Bi Rindi siapin sarapan dulu, ya?" pinta Aileen yang diangguki bocah yang biasanya keras kepala itu patuh."Bentar, ya?" ucap Ayres sebelum kemudian m

    Last Updated : 2021-06-15
  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Datang Bulan

    Begitu merasa sedikit membaik dan pulih, Aileen memutuskan untuk bekerja lagi. Perempuan itu bahkan mulai membantu Bi Rindi di dapur juga menyiapkan segala kebutuhan Ayres di sekolah maupun di rumah.Arsen dan Namira yang melihat betapa keras kepala perempuan 19 tahun itu akhirnya cuma bisa menghela berat. Bingung harus mencegah seorang Aileen Nayara bagaimana lagi. Perempuan itu terlalu keras kepala."Aileen." Panggilan bernada dingin itu dibalas Aileen dengan deheman.Perempuan yang siang ini tengah mengepel lantai rumah dengan setelan baju tidur yang masih melekat di tubuh bahkan tidak berniat memandang Arsen sama sekali. Seolah wajah tampan majikannya kalah menarik dari lantai keramik yang basah."Lepas alat pelnya!" titah Arsen tegas yang dibalas Aileen dengan gelengan."Enggak bisa. Aku harus kerja, biar enggak dikira makan gaji buta," jawab perempuan itu sambil kembali melanjutkan kegiatan mengepelnya.Arsen mendengkus sebal. Kemudian, tanpa aba-aba, pria itu merebut alat pel d

    Last Updated : 2021-06-16

Latest chapter

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Mantan Istri Arsen

    "Karena kamu udah bahagia sama Kanaya, ceraiin aku aja!"Teriakan bernada amarah yang Aileen layangkan mendadak membuat Arsen terpaku di tempat. Tidak menyangka Aileen akan berani mengatakan itu padanya."Kamu serius bilang gitu sama saya?" tanya Arsen begitu beberapa lama hanya diam.Aileen tidak menjawab lagi. Perempuan itu memilih mengusap air matanya dan bangkit dari ranjang.Perempuan pendek itu kemudian berlari keluar kamar dan masuk ke kamar mereka. Arsen mengekori dalam diam. Berharap semuanya berakhir baik-baik saja.Tapi, melihat sang istri yang mulai mengeluarkan tas kemudian mengemasi barang-barangnya, Arsen mendengkus frustasi. Arsen pikir Aileen sudah menyerah dan memilih berbaikan."Kamu bakal nyesel kalau udah keluar dari sini, Aileen! Karena kamu enggak bakal bisa balik lagi," ancam Arsen sambil menahan tangan Aileen yang memindahkan baju-bajunya.Seketika, Aileen terdiam. Arsen pikir perempuan itu akan berhenti. Tapi, perempuan itu hanya melempar tas di depannya ke s

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Ceraikan Aku Saja

    "Papa kamu kira-kira pergi kemana ya, Res?" tanya Aileen sore ini pada putranya.Ayres yang tengah bermain mobil-mobilan di samping bawah ranjang sang Mama hanya mengangkat bahu. Pertanda tidak tahu. Aileen cemberut.Padahal tadi Arsen hanya bilang akan pergi sebentar; ada urusan. Tapi pria itu bahkan tidak memberitahukan Aileen urusannya apa, dimana dan dengan siapa."Kayaknya Papa ketemu Mama, Ma." Ayres menjawab sekali lagi sambil membongkar bagian baterai di mobil-mobilannya. Padahal, benda berukuran sedang itu baru dibelikan Arsen kemarin."Mama siapa maksud kamu?" tanya Aileen merasa janggal dengan jawaban Ayres."Ya Mama Aya. Tiap hari minggu Papa pasti ngajak aku buat ketemu dia. Kata Papa, dia Mama kandung aku." Ayres menjawab polos tanpa mengalihkan pandangan dari mainannya.Berbanding terbalik dengan reaksi Aileen yang mendadak termenung di tempatnya. Perempuan itu memandang Ayres sekali lagi."Jadi selama ini ... tiap hari minggu kamu sama Papa kamu ketemu dia?" tanya Aile

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Orang yang Penting

    Pagi ini, Ayres bangun terlalu cepat. Padahal bocah itu bahkan hanya baru beberapa jam tertidur. Arsen tidak tahu sang putra akan melakukan apa. Tapi, begitu melihat Ayres berjalan cepat menuju rumah lama Mamanya, ia mulai mengerti akan kemana bocah itu pergi."Enggak sarapan dulu?" tanya Arsen begitu melihat bocah itu hanya meminum susu kemudian turun dari kursi meja makan yang tinggi.Ayres menggeleng yakin. Bocah itu menengok ke lantai atas sekali lagi sebelum kemudian berlari menaiki undakan tangga.Mendadak, begitu sampai di tengah-tengah, bocah itu berhenti. Beberapa saat kemudian ia berbalik dan berlari turun menuju meja makan lagi."Aku mau bawa ini," ucap bocah sipit itu sambil membawa sepiring makanan beserta lauk bagiannya.Ayres kemudian berlari menuju lantai atas lagi. Begitu sampai di depan pintu kamar lama sang Mama, Ayres menggeleng-gelengkan kepala. Kentara sekali kalau ia tengah mencoba menghalau gugup."Mama ... aku boleh masuk?" tanya Ayres setengah berteriak yang

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Bukan Sesuatu yang Penting

    Aileen tidak tahu sejak kapan ingatannya kembali seperti semula. Tapi, yang membuat perempuan itu sedikit tidak senang, adalah kebohongan yang selama ini ditutupi Arsen rapat-rapat.Sadar tidak sadar, sekarang Aileen mengetahui semua. Tentang tabrakan di mall, juga status Aileen yang sebenarnya.Dia bukan kekasih Arsen. Mereka tidak pernah berpacaran selama dua tahun, apalagi sampai merencanakan pernikahan. Aileen murni hanya seorang ART yang selama kurang lebih dua bulan tinggal di rumah pria itu sebelum akhirnya tragedi tabrakan itu terjadi.Yang menjadi pertanyaan di benak Aileen, kenapa Arsen harus berbohong sampai sejauh itu? Apa hanya karena pria itu ingin menikahinya dan menjadikan Aileen Mama untuk Ayres? Tapi ... karena kebohongan itu, mereka akhirnya menikah.Dan tanpa Aileen sadari, ia sudah terperangkap terlalu dalam pada dunia Arsen. Dia sudah terlalu menyayangi Ayres, juga suaminya sendiri.Jadi ketika fakta itu mulai diketahuinya, Aileen kehilangan makian yang sudah ber

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Kekecewaan Aileen

    Sejak Ayres ngambek setelah sang Mama lupa mengantarnya berangkat sekolah, bocah sipit itu sudah tidak banyak berbicara dengan Aileen lagi. Dia hanya akan meminta bantuan dan bermain bersama Arsen saja.Tentu saja Aileen merasa kesepian. Karena selama ini, jika bukan mengurus Ayres, dia tidak punya kegiatan lain. Aileen benar-benar merasa sendirian di rumah besar ini.Apalagi beberapa hari belakangan, Arsen juga banyak berubah. Pria itu jadi lebih banyak diam dan tidak pernah memulai pembicaraan dengan Aileen lebih dulu kecuali jika memang sedang perlu."Mas, ini kan hari minggu." Aileen memberi kode sambil membantu Arsen memasang kemejanya.Tapi, Arsen tidak merespon apa-apa. Pria sipit itu hanya diam sambil terus memandang penampilannya lewat cermin besar di depan.Aileen yang merasa diabaikan akhirnya hanya bisa menghela kecewa. Dia tidak tahu kesalahannya apa sehingga sepasang ayah dan anak ini bersikap seolah tidak menginginkan Aileen berada di sampingnya.Seingat Aileen, dia tid

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Mama Ayres Sebenarnya

    "Seharusnya kamu cerai saja sama dia! Rumah aja dia masih numpang sama Mamanya. Gimana mau kasih tempat tinggal buat anak saya?" sindir Almira---mertua Arsen tepat di depan pria itu.Meski tersinggung dengan ucapan sang Mama mertua, Arsen tetap menunduk dalam. Pria itu tidak mengatakan apapun kecuali memasang senyum terbaiknya.Tapi, Kanaya terlalu memahami suaminya. Masalahnya, memarahi orang tuanya juga bukan pilihan yang benar. Karena Almira memang ada benarnya juga.Sejak dinyatakan mengandung anak pertama mereka, Kanaya yang kandungannya cukup lemah jadi lebih sering keluar masuk rumah sakit. Karena Arsen tidak punya cukup biaya juga rumah yang terbilang sangat sempit, Almira memilih membawa sang anak ke rumahnya dan meninggalkannya sementara di sana.Ayah Kanaya---Gio sebenarnya tidak menyetujui hal itu. Karena pria itu tahu menantunya tampak keberatan. Dia juga yakin Arsen bisa merawat putrinya dengan baik. Tapi, pada akhirnya Gio hanya mengalah karena tidak ingin berdebat pan

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Arsen yang Lain

    Sejak kembali dari kolam renang, Aileen menyadari Arsen lebih banyak diam. Suaminya terlihat seolah tengah memikirkan sesuatu yang begitu berat. Aileen beberapa kali bertanya apa ia butuh sesuatu, akan tetapi Arsen terus diam dan hanya membalas sekenanya saja."Mama nggak asik ah, masak pas di kolam malah tidur. Aku kan jadi pulang cepet karena disuruh Papa," protes Ayres cemberut begitu siang ini mereka tengah duduk sambil nonton TV di ruang tengah.Aileen meringis merasa bersalah. Perempuan itu menggaruk tengkuk. "Ya maaf, Sayang. Lagian kan kamu punya kolam di belakang, kenapa harus ke kolam renang di luar segala?" tanya Aileen tidak mengerti."Beda, Mama! Di rumah kolamku enggak ada perosotannya. Jadi enggak seru," sanggah Ayres yang hanya diangguki saja oleh perempuan itu.Pikirnya, yang penting bocah sipit itu senang."Mama Ai, aku lapar." Ayres merengek lagi begitu channel televisi yang kerap menayangkan kartun favoritnya malah dijeda iklan.Ketika bosan menunggu iklan yang lum

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Seseorang di Kolam

    Sejak semalam, Aileen tidak bisa tidur karena menemani Arsen begadang. Karena tidak ingin terlalu lama lembur dan meninggalkan rumah, pria itu membawa pekerjaan kantornya ke rumah.Lalu, demi mengosongkan jadwalnya di esok hari agar bisa liburan full time bersama sang istri dan putranya, Arsen memutuskan menyelesaikannya malam tadi. Tentu saja Aileen menemaninya sambil sesekali berbincang, meminum kopi juga sambil menonton TV.Sampai pekerjaan kantor Arsen selesai tepat pukul 3 malam, Aileen terlanjur tidak bisa tidur di saat suaminya bahkan sudah mendengkur. Perempuan pendek itu kemudian memilih mengeksekusi dapur.Lalu, setelah pukul 5 pagi, selesai sholat subuh dan menyiapkan sarapan, Aileen malah baru bisa terlelap. Arsen yang berniat akan pergi liburan pagi ini jadi tidak tega membangunkan istrinya."Aileen belum keluar kamar juga, Ma?" tanya Arsen untuk kesekian kalinya dari ruang tengah begitu melihat Namira turun dari tangga.Namira menggeleng sebagai jawaban. Kemudian, peremp

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Aku Punya Mama Sekarang

    Aileen tidak tahu di masa lalu ia sudah melakukan hal baik macam apa. Seingatnya, perempuan itu hanya terus mengeluh dan meminta mati lebih cepat saja kepada Tuhan setelah kepergian sang Mama.Aileen sudah terlalu banyak menanggung lelah. Bertahan hingga lulus SMA adalah pencapaian luar biasa yang sudah dimilikinya. Dalam ingatannya yang mulai membaik meski samar, Aileen dapat mengingat bagaimana Adimas terus meremehkan juga menentangnya karena ingin sekolah.Bagi pria itu, perempuan yang berpendidikan tinggi adalah dosa. Bukan kodratnya sama sekali. Maka tidak heran ketika akan berangkat sekolah, Ayahnya terus menyuruhnya mengerjakan pekerjaan rumah, mengantar koran di pagi buta, menjajakan jualan ke pasar sebelum fajar, atau pekerjaan apa saja yang bisa membuat ia lelah hingga malas berangkat sekolah.Tapi, Aileen tetap berangkat sekolah. Tidak peduli tubuhnya yang pegal bukan main, teman-temannya yang punya tas, sepatu dan buku bagus sedangkan dia tidak, juga banyaknya pekerjaan la

DMCA.com Protection Status